Kamis, 24 Januari 2013

Fix You – Cold Play (versi mahasiswa yang lagi nulis skripsi)


I bet that most of you know this song. It is one of the best one from Coldplay. Dan dengerin deh liriknya. Dalem abis. Kalo didengerin di tengah malam pas sendirian, berasa pengen goret-goret pasir, tau gak sih. Yang gak tau lagu ini, you can check it here. (But, really? Seriously, you don’ know this song?)

Anyway, tweets from the account @yeahmahasiswa has given a whole new meaning of this song. Kenapa oh mengapa? Karena ternyata, hasil analisis @yeahmahasiswa menunjukkan betapa lagu ini merupakan soundtrack sejati bagi mahasiswa yang lagi nulis skripsi.

Here’s why. 

This is the original lyric of the song.

When you try your best but you don’t succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can’t sleep
Stuck in reverse
And the tears come streaming down your face, when you lose something you can’t replace
When you love someone but it goes to waste, could it be worse?
Lights will guide you home, and ignite your bone
I will try to fix you.
And high up above and down below
When you’re too in love to let it go
But if you’ll never try you’ll never knew
Just what you’re worth.
Tears streaming down your face when you lose something you can’t replace
Tears streaming down your face,
I promise you I will learn from my mistake


And here’s how it explain the life of mahasiswa-yang-lagi-berjuang-menulis-skripsi.

When you try your best but you don’t succeed
à udah nyiapin diri buat sidang, tapi gak berkutik waktu ditanya penguji
When you get what you want but not what you need
à waktu udah dapet judul, tapi ngga disetujuin dosen pembimbing
When you feel so tired but you can’t sleep
à capek banget tapi gak bisa tidur karena banyak revisian
Stuck in reverse
à bolak balik revisi melululu
And the tears come streaming down your face, when you lose something you can’t replace
à lembar pengesahan yang sudah ditandatangani hilang entah kemana
When you love someone but it goes to waste, could it be worse?
à udah enak sama dosen pembimbing, tapi beliau jadwalnya sibuk terus mejelang deadline
Lights will guide you home , and ignite your bone
à kalo revisian kelar, baru bisa pulang kampung dengan tenang
I will try to fix you
à I will try to fix (REVISIAN SKRIPSI)
And high up above and down below
à lagi deg-degan nunggu nilai sidang
When you’re too in love to let it go
à ketika ditanya orang kenapa gak lulus-lulus
I promise you I will learn from my mistake
à janji kepada dosen pembimbing dan penguji

Yeah. Fix You would never be the same again.

DISCLAIMER: Not my own writings. Re-post from @yeahmahasiswa with some changing here and there. Except for the first line in the lyric, that was me :D. 

Minggu, 20 Januari 2013

My Recent Playlist


Kalau lagi suka sama lagu apaaa…gitu, saya suka yang nyetel lagu itu, sampe 26 kali sehari. Apalagi saya tipe yang  gak bisa mikir kalo gak denger music. I just need to listen to something. Dan saya tipe yang suka tiba-tiba keingtet lagu tertentu, and then feel the urge to listen to that particular song.

Recently, here are the songs on my playlist.

  • What You Know – Two Door Cinema Club
  • I Think I’m In Love – Mocca
  • Under the Stars – Morning Parade
  • Santa Monica – Savage Garden
  • Sang Penghibur – Padi
  • Berlayar – Sheila On 7
  • Ho Hey – The Lumineers
  • Count On Me – Bruno Mars
  • Grenade – Bruno Mars
  • Lights – Ellie Goulding
  • Sad – Maroon 5
  • The Day After Tomorrow – Take That
  • If That’s OK With You – Shayne Ward
  • Cosmic Love – Florence and the Machine
  • Cologne – Ben Folds
  • Detik tuk Dikenang – The Video


Yeah. I know. It’s quite a random one. Old songs, and some new ones. No particular genres. Just the songs that I like to listen to. And being me, I’m pretty sure that the playlist will change in just about 1-2 weeks. But I guess there’s nothing wrong with it, isn’t it :D?
Any song that you would recommend to me for my upcoming “recent playlist”?

Selasa, 15 Januari 2013

Together we are City!


I don’t actually want to make this blog as a place for me to ramble about my fondness on football. I already have Tumblr for that purpose anyway. But yeah, the victory against Arsenal at the Emirates Stadium (after 37 years), really made me emotional.

Before the game, I read that somebody wrote that Manchester City vs Arsenal is a game of Cash vs Class.
Lemme tell you, yeah, we got the cash, and we spend it in a classy way ;).
My boys in blue :)

Why do I love MCFC?
Here's why: 










Because they are 
the cutest, dorkiest, cuddliest, goofiest team ever 

And yeah. Sometimes they don’t make being a fan easy. There are glorious day when the boys move swiftly and fluidly on the pitch. But we have those awful moments too. But still, we are still together.

Together we are faster, stronger, louder, prouder, loyal, champion!

Because together we are CITY!!!

And yes. 2012 was a very emotional year.

I still cry, literally cry, every time I watch this video. 


We are Proud, Loud, and Loyal. We are City :)

Rabu, 09 Januari 2013

Me and My (Other) FanFiction


I started to write fanfic like, almost three years ago. Kemudian tiba-tiba saja, mulai dari tahun lalu, saya jadi kehilangan inspirasi, dan terutama, semangat untuk menulis. For so many reasons. I was busy. Things happened. Dan momentumnya mungkin udah lewat ya… Sebenarnya agak iri deh (oke, hilangkan kata ‘agak’ di depan itu deehhh kalo mau jujur) sama temen-temen yang dulu sama-sama suka nulis FF IC, dan sampe sekarang masih pada nulis. Berdasarkan pengamatan saya, rata-rata (or should I say, most?) dari mereka jadi berubah arah, jadi penulis FF untuk genre K-Pop. Saya? Mhuahahahahaha… Kan saya gak ngerti K-Pop.

Anyway, one day, it happened again. I started to wrote again. 

Posting and Re-Posting My FanFic

Jadi, didorong dengan berbagai hal dan alasan, mulai dari yang sangat logis sampai yang sangat absurd, saya memutuskan untuk membuat label khusus di blog ini.

I used to write some fanfic. Fanfics which were inspired by a talent show aired by one of TV station here. To my surprise, some people really read the stories. Bahkan sampai sekarang masih ada aja lho yang iseng nanya dimana bisa baca lagi fanfic itu. Saya jadi terharu.

And now, I am writing again. Yes, still fanfics. But in a totally different fandom. And I kinda want to share it. I've already posted it somewhere else. 

Setelah beberapa lama mikir, bengong, dan ngutak-ngatik lappy, akhirnya saya memutuskan, ya udah, saya bikin label khusus dimana saya akan re-post fanfics saya itu. Not actually reposting it. Eh, gila aja ya, ILYILYN sama JADOJC aja udah 28 part sendiri. Jadi saya cuma ngasih kumpulan link aja ke fanfic tersebut.

So this is how it works. I'll repost the story or the link to the story in a new page titled "My IC FanFictions". Dan di header blog saya, tepat di bawah judul blog, ada link untuk semua posting yang berada di bawah label tersebut. Have a click there, and you'll see the link to the story.

Please, do let me know what you think about my stories. Comments and feedbacks are always appreciated, as I know I am still far from perfect, and I still have to keep on learning.

Yeah, I hope you like it :)

Cheers!
= Ami =

Me Being A Scholarship Hunter (4) - The iBT and GRE Day


Okay, so it’s been a while since I did dome posting about scholarship. Where was I?
Seperti yang sudah saya bilang, euphoria bersuka-ria dapet beasiswa itu sejatinya hanya bertahan antara 12-24 jam saja. Karena setelah lulus seleksi beasiswa, masih banyak tahapan yang harus saya lewati. Salah satunya adalah tes iBT dan GRE. Jadi kan waktu seleksi kemaren itu, salah stau persyaratan kemampuan bahasa Inggris itu lewat sertifikat ITP, yaitu Institutional TOEFL, tapi yang paper-based. Nah, untuk keperluan pendaftaran ke universitas, yang diperlukan sertifikat TOEFL iBT, alias Internet-Based. Oh, dan tentu saja, GRE alias Graduate Record Examination.

Perasaan saya saat tahu harus ikut tes itu? Panik.

Eh, saya dengan absurditas saya, saya suka lho ikut tes TOEFL. Yang ITP ada kali ya saya ikut tesnya itu sampe 5 kali. Lah iBT ini pegimaneee bentuknya?
Dan tentu saja, masih ada GRE sodara-sodaaaarrraaaa!
Yang udah pernah ikut TOEFL-ITP, pasti udah tau dong, kalo tesnya ada 3 section, Listening, Written Expression (yang isinya Grammar dan Structure) sama Reading Comprehension. Ngerjainnya kayak SNMPTN, alias di LJK yang kita bulet-buletin itu.

Kalo iBT, ada 4 section. Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Jeng jeeeenggg… Tiap section skor maksimalnya 30, jadi nilai paling fantastis alias sempurna untuk iBT adalah 120. Terus, karena internet-based, kita ngerjainnya langsung di komputer gitu.

Itu baru iBT. Nah, masih ada GRE nih. Pernah denger TPA alias Tes Potensi Akademik kan? GRE itu ya versi Amerika dari TPA. Ada 2 macam, yaitu GRE General dan GRE Subject. Yang GRE General ada 3 bagian, ada Verbal Reasoning, lalu ada Quantitative Reasoning, sama Analytical Writing. Sejak tahun 2011, format GRE General sedikit dirubah, skala nilainya jadi antara 130 – 170. Untuk analytical writing , scalenya dari 1-6.

Sumpah saya stress abis. Most people prepared for their GRE Test for at least 3 months. Me? Almost 3 weeks. Tapi ya sudahlah. I browsed the net for some practice material. Terus pas liat di milis beasiswa ada yang nawarin buku Kaplan untuk latihan, ya udah saya beli. cuma copy-annya sih, but it really comes in handy. Kalo di Kaplan soalnya bukan cuma latihan soalnya, tapi ada strategi mengerjakannya juga.

Untuk tes GRE dan iBT ini, semuanya ditanggung AMINEF, termasuk untuk transportasi dan akomodasi. Jadi pas menjelang hari H, terkumpullah kami para Fulbright candidate di hotel dalam keadaan ya-udah-deh-ya-pasrah-aja-untuk-GRE. Nyahahahahaha XD.

And so, akhirnya hari itu datang juga. Pas iBT, yang berangkat bareng itu saya, Una, Arjuna, Mas Aji. Sambil menunggu, Mas Aji baca buku iBT yang tebalnya segabruk-gabruk, saya dan Una twitteran, dan Arjuna maen Temple Run. Saya terharu dengan betapa bervariasinya diri kami ini :”).

Pas tesnya, oke. Yang Reading saya masih merasa…oke… I can do this. I can do this. Waktu Listening, mulai agak riweh sendiri. Formatnya tidak jauh beda sih dengan Listening yang ITP, tapi kalo menurut saya, lebih banyak memerlukan kemampuan analisis sih, karena banyak jawaban yang tersirat dan bukan tersurat. Halah. Pas Speaking… Tentu saja kacau balau. Ada 4 pertanyaan. Yang pertama sih kita dikasih satu topic tertentu, dikasih waktu 15 detik untuk mempersiapkan diri, dan 30 detik untuk menjawab. The thing is, kita melakukan semua itu di depan komputer. Berasa kayak orang bego gak sih ngomong sama komputer gitu? Dan karena dalam ruangan ada 20 orang, jadi kebayang dong betapa absurdnya satu ruangan yang isinya orang-orang yang dengan ekspresi panik ngomong ke layar komputer? Pas Writing, ada dua macam task. Yang pertama, selain kita dikasih teks, dan disuruh mendengarkan short passage gitu. Jadi tugasnya menulis semacam simpulan antara written passage yang kita baca sama yang dari kita dengar tadi. Yang kedua, ya analytical writing biasa, jadi argumentative gitu. Kelar iBT, saya langsung laper.

Anyway, akhirnya kami sampai di besok harinya, dimana kami…tes GRE.

TEs GREnya di Menara Imperium. Dan tentu saja, sebagai orang-orang yang paranoid dengan kemacetan, kami sampe di gedung itu waktu orang yang ada baru cleaning servicenya aja. Pas udah mau mulai, kami dikumpulin di koridor menuju ruangan tes. Tapi ternyata jadwal tes kami terpaksa mundur hamper 2 jam, karena kan tesnya online, tapi pas banget server mereka jebol (or something like that).

Waktu akhirnya boleh masuk, sebelum masuk ke ruangan tes, kami diperiksa dulu pake alat detektor logam. Iya. Serius. Gak boleh bawa tas sih biasa ya. Ini lho pake diperiksa detektor logam segala. Gak boleh bawa apapun masuk ke ruangan tes. Pensil dan kertas coretan udah disediain. Dan di tiap sudut ruangan ada kamera CCTV yang memantau pergerakan kami. Saya langsung merasa sedang latihan untuk ikut uji nyali di televisi swasta.

Siap gak siap, tetep harus tes. Jadi sambil baca bismillah berkali-kali, say duduk di depan komputer, mengisi form yang muncul, dan…okay, this is it.

Kalau gak salah, saya mulai dengan writing dulu. Gak tau udah pasrah, gak tau udah sempet bete karena kelamaan nunggu, saya udah whatever aja ngerjainnya. Pas Verbal reasoning….MHUAHAHAHAHAHAHAHA ITU SOAL APA-APAAN SIH YA??? Ngajak becanda banget. Saya pernah bilang gak sih kalo kata-kata yang digunakan dalam GRE ini level dewa? Dewa banget. Dewa-dewa Yunani dan Romawi dan Mesir digabung sekalian *efek kebanyakan baca bukunya Riordan*.

Kalo untuk Verbal Reasoning, tipe soalnya ada yang biasa deh ya, kita disuruh mengisi dengan kata yang sesuai, tapi dari beberapa pilihan yang ada, disuruh 2 kata yang paling tepat. Lalu ada juga satu kalimat, tapi blank-nya ada 2 atau 3 gitu yang harus diisi. Terus juga ada reading comprehension. Reading comprehensionnya beda banget dengan yang TOEFL. Ini seriously betul-betul semacam telaah terhadap teks gitu.

Baru beres dengan Verbal Reasoning, masuklah ke Quantitative Reasoning. Nah, kalo yang ini kan matematika dasar ya. Alhamdulillah karena saya memang suka yang itung-itungan, gak begitu susah ngerjainnya. Paling cuma pas geometri aja yang agak sedikit bingung. Karena ya kemampuan analisis ruang saya emang jelek sih. Tapi yang aljabar sama aritmetikanya lumayan gampang kok. Trus lalu ada lagi section writing. Udah stress juga, saya juga yang penting ada yang ditulis. Kalo gak salah dapet topiknya soal apakah mahasiswa boleh mengambil mata kuliah pilihan di luar jurusan yang dia tempuh. Terus, balik lagi ke Verbal Reasoning. Ajaibnya, di section kedua dari Verbal Reasoning ini, soalnya lebih…ringan. Serius. Saya aja ngerasa agak heran sendiri kok. Masih susah sih, tapi paling gak gak bikin pengen gantung diri kayak section pertama. Trus tentu saja, section kedua dari Quantitative Reasoning. Nah, ini malah kebalikannya. Section kedua ini lebih susah. Saya jadi panik sendiri. Gak tau kenapa, soal statistikanya jadi lebih rumit dari section pertama sebelumnya, dan aritmetikanya lebih sulit. INI APA MAKSUDNYAAAA???
Saya selesai TIGA DETIK sebelum waktunya habis. Kurang canggih gimana lagi coba ya.

Dan nilainya langsung keluar saat itu juga. Iya, di antara sekian banyak tes standar yang saya pernah ikut, kayaknya cuma GRE General ini saja yang hasil tesnya keluar langsung *kecuali untuk yang Analytical Writing sih*.

Dalam keadaan masih migren dan disoriented habis ngerjain soal-soal itu, saya bengong aja liat nilai saya

Verbal Reasoning: 155
Quantitative Reasoning: 156

Sumpah, waktu itu saya gak tau nilai segitu itu bagus apa enggak. Jadi ya udah masih pasrah aja.
Keluar dengan langkah gontai, saya lalu duduk aja di deretan bangku di ruang tunggu.Temen-temen seperjuangan saya masih belum pada selesai. Daripada terus-terusan bengong, udah aja saya iseng ngecek imel.

Dan salah satu imel bikin saya langsung nangis.

Imel dari AMINEF. Isinya, saya lulus sebagai principle candidate untuk DIKTI-Fulbright.

Alhamdulillah… Alhamdulillah.. Alhamdulillah…


And so, yeah, hardwork and prayers are paid off :) .

Selasa, 08 Januari 2013

Me and My Other Account


Kalo dibandingkan sama temen-temen lain di Prodi, kekna saya adalah dosen paling eksis di dunia maya. Nyahahahahaha… XD. Not that I’m an internet freak or something, tapi saya memang punya banyak akun di virtual world.

Me and Friendster
My first ever social media network account. Aw. Dan sekarang Friendster udah RIP ajah. Bikin Friendster dulu tahun berapa ya? 2006? Dan begitu jaman Facebook, Friendster pun mulai ditinggalkan orang. But hey, still, itulah soc-med saya yang pertama. Dan pertama kali saya nulis blog kan memanfaatkan blog di Friendster :D

Me and my Blogspot
Yep. This blog. Wohhoooo… Ternyata saya ngeblog dari tahun 2007, which makes it like, it has been more than 5 years! *clapping hands*.
I use blogspot to ramble about things. Jadi bagi saya, blogspot ini semacam diary virtual. Things that I want to keep as memories. My thoughts that I want to share. Or maybe just some random things that crossed my mind. A mix of this and that. Every once in a while, saya suka meluangkan waktu untuk melihat postingan saya yang dulu-dulu banget, suka ketawa sendiri baca apa yang pernah saya tulis disini dulu. This site is a kind of reminder for me about how colorful my life is.

Yeah, just like million other people on the earth, I am also on Facebook. Bikin Facebook dulu pertama kali waktu masih sekolah S2. Sempet agak ketagihan main GeoChallenge dan Who’s Got the Bigger Brain di Facebook. Dan tentu saja, Facebook adalah sarana yang menyenangkan untuk urusan sharing foto. Mhuahahahaha XD. Up until now, saya masih pake Facebook to keep track of how my friends are doing, to keep in touch with some other friends, ngomen-ngomen gak penting… Iya sih, kadang-kadang Newsfeed yang isinya status dengan tulisan yang incomprehensible itu ganggu. Tapi sekarang saya mah dengan wajah dingin biasanya akan langsung meng-unfriend orang-orang semacam itu. And really, Facebook can be so annoying kalo udah ditag sama foto-foto barang dagangan gitu. Anyway, yeah, it’s still an effective way of socializing virtually.

I am addicted to Twitter. Pertama kali bikin twitter April 2009. Dan sampe sekarang, twitter ini adalah tempat saya menuangkan semua uneg-uneg saya. Histeria massa kalo liat Duta/Febri Idol/Vidi di tipi, kalo lagi nonton bola, kalo lagi bosen pas di tengah rapat, or anything. It’s  also a place where I have conversation. In fact, I found some new friends from twitter :D. Kadang-kadang, it’s easier and faster to look for some information on twitter. Secara saya tipe yang suka berkomentar tentang banyak hal, no wonder that I am such a spammer on twitter. I guess that what makes it addictive is its simplicity. It is a simple one, yet it offers nice way to interact with others.

Join di Goodreads udah setahun lebih kali yaaa… Karena memang suka membaca, di Goodreads saya suka yang ngiler sendiri gitu liat betapa banyak buku yang sepertinya menarik sekali untuk saya baca. Saya juga suka baca-baca review orang di Goodreads. And yeah, buku yang diklaim best-seller pun bukan berarti jaminan bahwa buku ini akan dapet rating bagus di Goodreads. Kadang-kadang memang suka beda sleera sih ya, jadi buku yang ratingnya tinggi di Goodreads malah saya gak suka, atau sebaliknya buku yang ratingnya biasa aja malah jadi buku yang saya suka. But still,regarding books and reading, Goodreads is still the best. And it’s really helpful for me to keep in track of the things that I read.

Me and Instagram
Not really addicted to this one. Nonetheless, it’s a quick and nice way to share pictures.

My most recent social media network. Awalnya sih kenal tumblr cuma karena suka ngumpulin foto David Silva *yeah. Sue me for that*. Tapi lama kelamaan, ih, lucu juga yaaa… Apalagi akhirnya setelah saya mencoba untuk menulis lagi, akhirnya saya bikin tumblr juga. I found tumblr is a very nice way to do fangirling thing. Mhuahahahahha… Lha, saya aja lagi seneng bikin photo-set gitu.
But Tumblr is more than that. It’s more like a virtual blog. Pictures, quotes, or just some random notes. And it’s easier to interact with other people compared to other type of blog.To some extent, for me it’s almost similar to Twitter. Like, when you combine blogspot and twitter and instagram as one, you got Tumblr as a result.

Anyway, while writing this posting about the virtual world, tiba-tiba saya keinget lagu lama dari Savage Garden, judulnya Santa MonicaSalah satu liriknya bunyinya gini:

But on the telephone line I am anyone, I am anything I wanna be
I could be a supermodel,
And you wouldn’t know the difference,
Or would you?

On the telephone line, I am any height, I am any age I want to be
I could be a caped crusader, or space invader
And you wouldn't know the difference
Or would you?


picture from here
I have to admit it, that for a lot of people, the great thing of having this virtual account is because we could be anyone that we want to. Some people use account in the virtual world to create a new identity. Someone who is completely different from who they really are.
But for me, my account is actually a place where I can really be myself, all my passions, all my thoughts.

Some of the people that I meet everyday might not understand why I can read a book over and over again, and yet it is still thrilling for me. I know some people who just can’t understand why I can be so emotional on football. And there are people who just don’t seem to appreciate me writing fics. Some of my friends don’t get the idea of being so fond of reading. Well, you know, sometimes I get so excited about something, but when I want to share it with others, I realized that it’s not something that they would understand and be excited. So I would just share it on my virtual accounts. I still have my real life for sure. My daily lives where I actually meet and talk and interact with other people. And there’s nothing wrong with my real life. I do love my life, to be honest. But still, there are some things that I would prefer to share in a virtual world, if you know what I mean. And all this time, I try to keep it in balance, my real world, and my virtual world. In fact, they come as a complement to each other :)

Care to drop by in one of my accounts? Come, let me show you my world, my other sides of me and my colorful life =).

Kamis, 03 Januari 2013

My Circle of Friends



Kalo dipikir-pikir dan dikenang-kenang lagi, tahun 2012 kemaren membuat saya makin sadar artinya temen. Tahun 2012 kemaren, saya ketemu dengan banyak orang-orang baru. Dan saya jadi makin sadar, Alhamdulillah, saya itu punya temen lumayan banyak yaaa :D. Salah satu hal yang membuat saya sadar soal ini, adalah waktu saya cerita ke salah seorang temen tentang temen saya yang ini, temen saya yang itu, si ini yang saya kenal disini, dan semacamnya. Dia menatap saya dengan heran, lalu nanya. “Emang kenal dimana aja sih Mi?”


It’s not that I am that friendly anyway. To be honest, saya juga sebenernya kalo lagi bad mood bisa jutek abis. Tapi saya menemukan teman dimana-mana through many ways. Teman jaman sekolah dulu (SMP dan SMA sih rata-rata… ahahahaha….). Apalagi kalopun lama gak ketemu, they still easily recognize me, dan mereka selalu bilang bahwa saya gak banyak berubah (sepertinya cara yang sangat halus bagi mereka untuk menyatakan bahwa saya tetap cungkring seperti dulu). Teman zaman kuliah dulu. Teman kerja sekarang. Teman waktu di MIIS. Teman di SGES. Friends that I met at the virtual world. And some others that I met through some other occasions.

Dan punya banyak teman itu menyenangkan ^_^

But still, ada beberapa teman tertentu yang punya arti lebih. Salah satu lingkaran teman yang saya anggap paling bisa ngertiin saya dan ke-drama-annya saya, adalah temen-temen saya waktu kuliah S1 dulu. Sampe sekarang pun, beberapa dari mereka adalah orang yang bisa saya ajak What’ssApp-an dengan topik yang sangat absurd, even in the middle of the night, or early in the morning. Teman yang bisa saya bangunkan pagi-pagi cuma untuk saya minta untuk mengakui bahwa Adam Levine mirip dengan Cesc Fabregas. Teman yang mengumpulkan daftar gebetan saya dan lalu menarik kesimpulan bahwa tipe cowok yang saya suka adalah yang mirip Rian D’Masiv (yang tentu saja, saya tolak dengan ikhlas). Teman yang bisa berantem sama saya soal visiting Barcelona and Madrid and still she thinks that Greek males are hotter than Spanish. Dan salah satu dari mereka membuat tulisan ini, about how our friendship grew and last until now.



Saya juga punya temen yang punya kecintaan yang sama dengan buku, yang bisa diajak saling membandingkan bacaan kami, and talk about what we have read. Atau teman yang kalo di twitter, pasti, PASTI bakal mention-mentionan dengan absurdnya. Mulai dari profesi uget-uget, saingan soal siapa yang lebih drama, atau apakah dia lebih mirip smurf atau teddy bear atau Winnie the pooh *sumpah yang ini absurd abis*.

Ada teman-teman yang mengajari saya menulis, yang terus meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya, padahal mereka sendiri are wonderful writers. (And they keep on writing, until now, sementara saya malah sempat mandeg…ahahahahaha….).

Ada teman-teman yang selalu bilang saya bisa, yang percaya pada saya, even when me myself 
don’t believe that I can make it.













It’s…just nice to have friends. A lot of friends. Iya, memang ada sebagian dari mereka yang sudah tidak pernah ketemu lagi, yang tidak sedekat dulu lagi. Hey, seasons change, so does people. Tapi tetap saja, ada banyak hal yang saya kenang dari mereka. Banyak hal yang membuat saya merasa beruntung pernah kenal mereka, dan menyebut mereka sebagai teman. 

Rabu, 02 Januari 2013

To Start 2013


My first post in 2013.

So I guess I’ll start with something sounds positive and optimistic.




“Start on January 1st with an empty jar. Throughout the year write the good things that happened to you on little pieces of paper. On December 31st, open the jar and read all the amazing things that happened to you that year.”



I reblogged this on tumblr yesterday from here, and I’d share it again here.

I think that this is a very good idea. Sometimes we are focusing too much on the hard side of life that we often forget that life offers us many wonderful things.

So in 2013, I pledge myself to be thankful and grateful for all the blessings in life :).

Kamis, 24 Januari 2013

Fix You – Cold Play (versi mahasiswa yang lagi nulis skripsi)


I bet that most of you know this song. It is one of the best one from Coldplay. Dan dengerin deh liriknya. Dalem abis. Kalo didengerin di tengah malam pas sendirian, berasa pengen goret-goret pasir, tau gak sih. Yang gak tau lagu ini, you can check it here. (But, really? Seriously, you don’ know this song?)

Anyway, tweets from the account @yeahmahasiswa has given a whole new meaning of this song. Kenapa oh mengapa? Karena ternyata, hasil analisis @yeahmahasiswa menunjukkan betapa lagu ini merupakan soundtrack sejati bagi mahasiswa yang lagi nulis skripsi.

Here’s why. 

This is the original lyric of the song.

When you try your best but you don’t succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can’t sleep
Stuck in reverse
And the tears come streaming down your face, when you lose something you can’t replace
When you love someone but it goes to waste, could it be worse?
Lights will guide you home, and ignite your bone
I will try to fix you.
And high up above and down below
When you’re too in love to let it go
But if you’ll never try you’ll never knew
Just what you’re worth.
Tears streaming down your face when you lose something you can’t replace
Tears streaming down your face,
I promise you I will learn from my mistake


And here’s how it explain the life of mahasiswa-yang-lagi-berjuang-menulis-skripsi.

When you try your best but you don’t succeed
à udah nyiapin diri buat sidang, tapi gak berkutik waktu ditanya penguji
When you get what you want but not what you need
à waktu udah dapet judul, tapi ngga disetujuin dosen pembimbing
When you feel so tired but you can’t sleep
à capek banget tapi gak bisa tidur karena banyak revisian
Stuck in reverse
à bolak balik revisi melululu
And the tears come streaming down your face, when you lose something you can’t replace
à lembar pengesahan yang sudah ditandatangani hilang entah kemana
When you love someone but it goes to waste, could it be worse?
à udah enak sama dosen pembimbing, tapi beliau jadwalnya sibuk terus mejelang deadline
Lights will guide you home , and ignite your bone
à kalo revisian kelar, baru bisa pulang kampung dengan tenang
I will try to fix you
à I will try to fix (REVISIAN SKRIPSI)
And high up above and down below
à lagi deg-degan nunggu nilai sidang
When you’re too in love to let it go
à ketika ditanya orang kenapa gak lulus-lulus
I promise you I will learn from my mistake
à janji kepada dosen pembimbing dan penguji

Yeah. Fix You would never be the same again.

DISCLAIMER: Not my own writings. Re-post from @yeahmahasiswa with some changing here and there. Except for the first line in the lyric, that was me :D. 

Minggu, 20 Januari 2013

My Recent Playlist


Kalau lagi suka sama lagu apaaa…gitu, saya suka yang nyetel lagu itu, sampe 26 kali sehari. Apalagi saya tipe yang  gak bisa mikir kalo gak denger music. I just need to listen to something. Dan saya tipe yang suka tiba-tiba keingtet lagu tertentu, and then feel the urge to listen to that particular song.

Recently, here are the songs on my playlist.

  • What You Know – Two Door Cinema Club
  • I Think I’m In Love – Mocca
  • Under the Stars – Morning Parade
  • Santa Monica – Savage Garden
  • Sang Penghibur – Padi
  • Berlayar – Sheila On 7
  • Ho Hey – The Lumineers
  • Count On Me – Bruno Mars
  • Grenade – Bruno Mars
  • Lights – Ellie Goulding
  • Sad – Maroon 5
  • The Day After Tomorrow – Take That
  • If That’s OK With You – Shayne Ward
  • Cosmic Love – Florence and the Machine
  • Cologne – Ben Folds
  • Detik tuk Dikenang – The Video


Yeah. I know. It’s quite a random one. Old songs, and some new ones. No particular genres. Just the songs that I like to listen to. And being me, I’m pretty sure that the playlist will change in just about 1-2 weeks. But I guess there’s nothing wrong with it, isn’t it :D?
Any song that you would recommend to me for my upcoming “recent playlist”?

Selasa, 15 Januari 2013

Together we are City!


I don’t actually want to make this blog as a place for me to ramble about my fondness on football. I already have Tumblr for that purpose anyway. But yeah, the victory against Arsenal at the Emirates Stadium (after 37 years), really made me emotional.

Before the game, I read that somebody wrote that Manchester City vs Arsenal is a game of Cash vs Class.
Lemme tell you, yeah, we got the cash, and we spend it in a classy way ;).
My boys in blue :)

Why do I love MCFC?
Here's why: 










Because they are 
the cutest, dorkiest, cuddliest, goofiest team ever 

And yeah. Sometimes they don’t make being a fan easy. There are glorious day when the boys move swiftly and fluidly on the pitch. But we have those awful moments too. But still, we are still together.

Together we are faster, stronger, louder, prouder, loyal, champion!

Because together we are CITY!!!

And yes. 2012 was a very emotional year.

I still cry, literally cry, every time I watch this video. 


We are Proud, Loud, and Loyal. We are City :)

Rabu, 09 Januari 2013

Me and My (Other) FanFiction


I started to write fanfic like, almost three years ago. Kemudian tiba-tiba saja, mulai dari tahun lalu, saya jadi kehilangan inspirasi, dan terutama, semangat untuk menulis. For so many reasons. I was busy. Things happened. Dan momentumnya mungkin udah lewat ya… Sebenarnya agak iri deh (oke, hilangkan kata ‘agak’ di depan itu deehhh kalo mau jujur) sama temen-temen yang dulu sama-sama suka nulis FF IC, dan sampe sekarang masih pada nulis. Berdasarkan pengamatan saya, rata-rata (or should I say, most?) dari mereka jadi berubah arah, jadi penulis FF untuk genre K-Pop. Saya? Mhuahahahahaha… Kan saya gak ngerti K-Pop.

Anyway, one day, it happened again. I started to wrote again. 

Posting and Re-Posting My FanFic

Jadi, didorong dengan berbagai hal dan alasan, mulai dari yang sangat logis sampai yang sangat absurd, saya memutuskan untuk membuat label khusus di blog ini.

I used to write some fanfic. Fanfics which were inspired by a talent show aired by one of TV station here. To my surprise, some people really read the stories. Bahkan sampai sekarang masih ada aja lho yang iseng nanya dimana bisa baca lagi fanfic itu. Saya jadi terharu.

And now, I am writing again. Yes, still fanfics. But in a totally different fandom. And I kinda want to share it. I've already posted it somewhere else. 

Setelah beberapa lama mikir, bengong, dan ngutak-ngatik lappy, akhirnya saya memutuskan, ya udah, saya bikin label khusus dimana saya akan re-post fanfics saya itu. Not actually reposting it. Eh, gila aja ya, ILYILYN sama JADOJC aja udah 28 part sendiri. Jadi saya cuma ngasih kumpulan link aja ke fanfic tersebut.

So this is how it works. I'll repost the story or the link to the story in a new page titled "My IC FanFictions". Dan di header blog saya, tepat di bawah judul blog, ada link untuk semua posting yang berada di bawah label tersebut. Have a click there, and you'll see the link to the story.

Please, do let me know what you think about my stories. Comments and feedbacks are always appreciated, as I know I am still far from perfect, and I still have to keep on learning.

Yeah, I hope you like it :)

Cheers!
= Ami =

Me Being A Scholarship Hunter (4) - The iBT and GRE Day


Okay, so it’s been a while since I did dome posting about scholarship. Where was I?
Seperti yang sudah saya bilang, euphoria bersuka-ria dapet beasiswa itu sejatinya hanya bertahan antara 12-24 jam saja. Karena setelah lulus seleksi beasiswa, masih banyak tahapan yang harus saya lewati. Salah satunya adalah tes iBT dan GRE. Jadi kan waktu seleksi kemaren itu, salah stau persyaratan kemampuan bahasa Inggris itu lewat sertifikat ITP, yaitu Institutional TOEFL, tapi yang paper-based. Nah, untuk keperluan pendaftaran ke universitas, yang diperlukan sertifikat TOEFL iBT, alias Internet-Based. Oh, dan tentu saja, GRE alias Graduate Record Examination.

Perasaan saya saat tahu harus ikut tes itu? Panik.

Eh, saya dengan absurditas saya, saya suka lho ikut tes TOEFL. Yang ITP ada kali ya saya ikut tesnya itu sampe 5 kali. Lah iBT ini pegimaneee bentuknya?
Dan tentu saja, masih ada GRE sodara-sodaaaarrraaaa!
Yang udah pernah ikut TOEFL-ITP, pasti udah tau dong, kalo tesnya ada 3 section, Listening, Written Expression (yang isinya Grammar dan Structure) sama Reading Comprehension. Ngerjainnya kayak SNMPTN, alias di LJK yang kita bulet-buletin itu.

Kalo iBT, ada 4 section. Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Jeng jeeeenggg… Tiap section skor maksimalnya 30, jadi nilai paling fantastis alias sempurna untuk iBT adalah 120. Terus, karena internet-based, kita ngerjainnya langsung di komputer gitu.

Itu baru iBT. Nah, masih ada GRE nih. Pernah denger TPA alias Tes Potensi Akademik kan? GRE itu ya versi Amerika dari TPA. Ada 2 macam, yaitu GRE General dan GRE Subject. Yang GRE General ada 3 bagian, ada Verbal Reasoning, lalu ada Quantitative Reasoning, sama Analytical Writing. Sejak tahun 2011, format GRE General sedikit dirubah, skala nilainya jadi antara 130 – 170. Untuk analytical writing , scalenya dari 1-6.

Sumpah saya stress abis. Most people prepared for their GRE Test for at least 3 months. Me? Almost 3 weeks. Tapi ya sudahlah. I browsed the net for some practice material. Terus pas liat di milis beasiswa ada yang nawarin buku Kaplan untuk latihan, ya udah saya beli. cuma copy-annya sih, but it really comes in handy. Kalo di Kaplan soalnya bukan cuma latihan soalnya, tapi ada strategi mengerjakannya juga.

Untuk tes GRE dan iBT ini, semuanya ditanggung AMINEF, termasuk untuk transportasi dan akomodasi. Jadi pas menjelang hari H, terkumpullah kami para Fulbright candidate di hotel dalam keadaan ya-udah-deh-ya-pasrah-aja-untuk-GRE. Nyahahahahaha XD.

And so, akhirnya hari itu datang juga. Pas iBT, yang berangkat bareng itu saya, Una, Arjuna, Mas Aji. Sambil menunggu, Mas Aji baca buku iBT yang tebalnya segabruk-gabruk, saya dan Una twitteran, dan Arjuna maen Temple Run. Saya terharu dengan betapa bervariasinya diri kami ini :”).

Pas tesnya, oke. Yang Reading saya masih merasa…oke… I can do this. I can do this. Waktu Listening, mulai agak riweh sendiri. Formatnya tidak jauh beda sih dengan Listening yang ITP, tapi kalo menurut saya, lebih banyak memerlukan kemampuan analisis sih, karena banyak jawaban yang tersirat dan bukan tersurat. Halah. Pas Speaking… Tentu saja kacau balau. Ada 4 pertanyaan. Yang pertama sih kita dikasih satu topic tertentu, dikasih waktu 15 detik untuk mempersiapkan diri, dan 30 detik untuk menjawab. The thing is, kita melakukan semua itu di depan komputer. Berasa kayak orang bego gak sih ngomong sama komputer gitu? Dan karena dalam ruangan ada 20 orang, jadi kebayang dong betapa absurdnya satu ruangan yang isinya orang-orang yang dengan ekspresi panik ngomong ke layar komputer? Pas Writing, ada dua macam task. Yang pertama, selain kita dikasih teks, dan disuruh mendengarkan short passage gitu. Jadi tugasnya menulis semacam simpulan antara written passage yang kita baca sama yang dari kita dengar tadi. Yang kedua, ya analytical writing biasa, jadi argumentative gitu. Kelar iBT, saya langsung laper.

Anyway, akhirnya kami sampai di besok harinya, dimana kami…tes GRE.

TEs GREnya di Menara Imperium. Dan tentu saja, sebagai orang-orang yang paranoid dengan kemacetan, kami sampe di gedung itu waktu orang yang ada baru cleaning servicenya aja. Pas udah mau mulai, kami dikumpulin di koridor menuju ruangan tes. Tapi ternyata jadwal tes kami terpaksa mundur hamper 2 jam, karena kan tesnya online, tapi pas banget server mereka jebol (or something like that).

Waktu akhirnya boleh masuk, sebelum masuk ke ruangan tes, kami diperiksa dulu pake alat detektor logam. Iya. Serius. Gak boleh bawa tas sih biasa ya. Ini lho pake diperiksa detektor logam segala. Gak boleh bawa apapun masuk ke ruangan tes. Pensil dan kertas coretan udah disediain. Dan di tiap sudut ruangan ada kamera CCTV yang memantau pergerakan kami. Saya langsung merasa sedang latihan untuk ikut uji nyali di televisi swasta.

Siap gak siap, tetep harus tes. Jadi sambil baca bismillah berkali-kali, say duduk di depan komputer, mengisi form yang muncul, dan…okay, this is it.

Kalau gak salah, saya mulai dengan writing dulu. Gak tau udah pasrah, gak tau udah sempet bete karena kelamaan nunggu, saya udah whatever aja ngerjainnya. Pas Verbal reasoning….MHUAHAHAHAHAHAHAHA ITU SOAL APA-APAAN SIH YA??? Ngajak becanda banget. Saya pernah bilang gak sih kalo kata-kata yang digunakan dalam GRE ini level dewa? Dewa banget. Dewa-dewa Yunani dan Romawi dan Mesir digabung sekalian *efek kebanyakan baca bukunya Riordan*.

Kalo untuk Verbal Reasoning, tipe soalnya ada yang biasa deh ya, kita disuruh mengisi dengan kata yang sesuai, tapi dari beberapa pilihan yang ada, disuruh 2 kata yang paling tepat. Lalu ada juga satu kalimat, tapi blank-nya ada 2 atau 3 gitu yang harus diisi. Terus juga ada reading comprehension. Reading comprehensionnya beda banget dengan yang TOEFL. Ini seriously betul-betul semacam telaah terhadap teks gitu.

Baru beres dengan Verbal Reasoning, masuklah ke Quantitative Reasoning. Nah, kalo yang ini kan matematika dasar ya. Alhamdulillah karena saya memang suka yang itung-itungan, gak begitu susah ngerjainnya. Paling cuma pas geometri aja yang agak sedikit bingung. Karena ya kemampuan analisis ruang saya emang jelek sih. Tapi yang aljabar sama aritmetikanya lumayan gampang kok. Trus lalu ada lagi section writing. Udah stress juga, saya juga yang penting ada yang ditulis. Kalo gak salah dapet topiknya soal apakah mahasiswa boleh mengambil mata kuliah pilihan di luar jurusan yang dia tempuh. Terus, balik lagi ke Verbal Reasoning. Ajaibnya, di section kedua dari Verbal Reasoning ini, soalnya lebih…ringan. Serius. Saya aja ngerasa agak heran sendiri kok. Masih susah sih, tapi paling gak gak bikin pengen gantung diri kayak section pertama. Trus tentu saja, section kedua dari Quantitative Reasoning. Nah, ini malah kebalikannya. Section kedua ini lebih susah. Saya jadi panik sendiri. Gak tau kenapa, soal statistikanya jadi lebih rumit dari section pertama sebelumnya, dan aritmetikanya lebih sulit. INI APA MAKSUDNYAAAA???
Saya selesai TIGA DETIK sebelum waktunya habis. Kurang canggih gimana lagi coba ya.

Dan nilainya langsung keluar saat itu juga. Iya, di antara sekian banyak tes standar yang saya pernah ikut, kayaknya cuma GRE General ini saja yang hasil tesnya keluar langsung *kecuali untuk yang Analytical Writing sih*.

Dalam keadaan masih migren dan disoriented habis ngerjain soal-soal itu, saya bengong aja liat nilai saya

Verbal Reasoning: 155
Quantitative Reasoning: 156

Sumpah, waktu itu saya gak tau nilai segitu itu bagus apa enggak. Jadi ya udah masih pasrah aja.
Keluar dengan langkah gontai, saya lalu duduk aja di deretan bangku di ruang tunggu.Temen-temen seperjuangan saya masih belum pada selesai. Daripada terus-terusan bengong, udah aja saya iseng ngecek imel.

Dan salah satu imel bikin saya langsung nangis.

Imel dari AMINEF. Isinya, saya lulus sebagai principle candidate untuk DIKTI-Fulbright.

Alhamdulillah… Alhamdulillah.. Alhamdulillah…


And so, yeah, hardwork and prayers are paid off :) .

Selasa, 08 Januari 2013

Me and My Other Account


Kalo dibandingkan sama temen-temen lain di Prodi, kekna saya adalah dosen paling eksis di dunia maya. Nyahahahahaha… XD. Not that I’m an internet freak or something, tapi saya memang punya banyak akun di virtual world.

Me and Friendster
My first ever social media network account. Aw. Dan sekarang Friendster udah RIP ajah. Bikin Friendster dulu tahun berapa ya? 2006? Dan begitu jaman Facebook, Friendster pun mulai ditinggalkan orang. But hey, still, itulah soc-med saya yang pertama. Dan pertama kali saya nulis blog kan memanfaatkan blog di Friendster :D

Me and my Blogspot
Yep. This blog. Wohhoooo… Ternyata saya ngeblog dari tahun 2007, which makes it like, it has been more than 5 years! *clapping hands*.
I use blogspot to ramble about things. Jadi bagi saya, blogspot ini semacam diary virtual. Things that I want to keep as memories. My thoughts that I want to share. Or maybe just some random things that crossed my mind. A mix of this and that. Every once in a while, saya suka meluangkan waktu untuk melihat postingan saya yang dulu-dulu banget, suka ketawa sendiri baca apa yang pernah saya tulis disini dulu. This site is a kind of reminder for me about how colorful my life is.

Yeah, just like million other people on the earth, I am also on Facebook. Bikin Facebook dulu pertama kali waktu masih sekolah S2. Sempet agak ketagihan main GeoChallenge dan Who’s Got the Bigger Brain di Facebook. Dan tentu saja, Facebook adalah sarana yang menyenangkan untuk urusan sharing foto. Mhuahahahaha XD. Up until now, saya masih pake Facebook to keep track of how my friends are doing, to keep in touch with some other friends, ngomen-ngomen gak penting… Iya sih, kadang-kadang Newsfeed yang isinya status dengan tulisan yang incomprehensible itu ganggu. Tapi sekarang saya mah dengan wajah dingin biasanya akan langsung meng-unfriend orang-orang semacam itu. And really, Facebook can be so annoying kalo udah ditag sama foto-foto barang dagangan gitu. Anyway, yeah, it’s still an effective way of socializing virtually.

I am addicted to Twitter. Pertama kali bikin twitter April 2009. Dan sampe sekarang, twitter ini adalah tempat saya menuangkan semua uneg-uneg saya. Histeria massa kalo liat Duta/Febri Idol/Vidi di tipi, kalo lagi nonton bola, kalo lagi bosen pas di tengah rapat, or anything. It’s  also a place where I have conversation. In fact, I found some new friends from twitter :D. Kadang-kadang, it’s easier and faster to look for some information on twitter. Secara saya tipe yang suka berkomentar tentang banyak hal, no wonder that I am such a spammer on twitter. I guess that what makes it addictive is its simplicity. It is a simple one, yet it offers nice way to interact with others.

Join di Goodreads udah setahun lebih kali yaaa… Karena memang suka membaca, di Goodreads saya suka yang ngiler sendiri gitu liat betapa banyak buku yang sepertinya menarik sekali untuk saya baca. Saya juga suka baca-baca review orang di Goodreads. And yeah, buku yang diklaim best-seller pun bukan berarti jaminan bahwa buku ini akan dapet rating bagus di Goodreads. Kadang-kadang memang suka beda sleera sih ya, jadi buku yang ratingnya tinggi di Goodreads malah saya gak suka, atau sebaliknya buku yang ratingnya biasa aja malah jadi buku yang saya suka. But still,regarding books and reading, Goodreads is still the best. And it’s really helpful for me to keep in track of the things that I read.

Me and Instagram
Not really addicted to this one. Nonetheless, it’s a quick and nice way to share pictures.

My most recent social media network. Awalnya sih kenal tumblr cuma karena suka ngumpulin foto David Silva *yeah. Sue me for that*. Tapi lama kelamaan, ih, lucu juga yaaa… Apalagi akhirnya setelah saya mencoba untuk menulis lagi, akhirnya saya bikin tumblr juga. I found tumblr is a very nice way to do fangirling thing. Mhuahahahahha… Lha, saya aja lagi seneng bikin photo-set gitu.
But Tumblr is more than that. It’s more like a virtual blog. Pictures, quotes, or just some random notes. And it’s easier to interact with other people compared to other type of blog.To some extent, for me it’s almost similar to Twitter. Like, when you combine blogspot and twitter and instagram as one, you got Tumblr as a result.

Anyway, while writing this posting about the virtual world, tiba-tiba saya keinget lagu lama dari Savage Garden, judulnya Santa MonicaSalah satu liriknya bunyinya gini:

But on the telephone line I am anyone, I am anything I wanna be
I could be a supermodel,
And you wouldn’t know the difference,
Or would you?

On the telephone line, I am any height, I am any age I want to be
I could be a caped crusader, or space invader
And you wouldn't know the difference
Or would you?


picture from here
I have to admit it, that for a lot of people, the great thing of having this virtual account is because we could be anyone that we want to. Some people use account in the virtual world to create a new identity. Someone who is completely different from who they really are.
But for me, my account is actually a place where I can really be myself, all my passions, all my thoughts.

Some of the people that I meet everyday might not understand why I can read a book over and over again, and yet it is still thrilling for me. I know some people who just can’t understand why I can be so emotional on football. And there are people who just don’t seem to appreciate me writing fics. Some of my friends don’t get the idea of being so fond of reading. Well, you know, sometimes I get so excited about something, but when I want to share it with others, I realized that it’s not something that they would understand and be excited. So I would just share it on my virtual accounts. I still have my real life for sure. My daily lives where I actually meet and talk and interact with other people. And there’s nothing wrong with my real life. I do love my life, to be honest. But still, there are some things that I would prefer to share in a virtual world, if you know what I mean. And all this time, I try to keep it in balance, my real world, and my virtual world. In fact, they come as a complement to each other :)

Care to drop by in one of my accounts? Come, let me show you my world, my other sides of me and my colorful life =).

Kamis, 03 Januari 2013

My Circle of Friends



Kalo dipikir-pikir dan dikenang-kenang lagi, tahun 2012 kemaren membuat saya makin sadar artinya temen. Tahun 2012 kemaren, saya ketemu dengan banyak orang-orang baru. Dan saya jadi makin sadar, Alhamdulillah, saya itu punya temen lumayan banyak yaaa :D. Salah satu hal yang membuat saya sadar soal ini, adalah waktu saya cerita ke salah seorang temen tentang temen saya yang ini, temen saya yang itu, si ini yang saya kenal disini, dan semacamnya. Dia menatap saya dengan heran, lalu nanya. “Emang kenal dimana aja sih Mi?”


It’s not that I am that friendly anyway. To be honest, saya juga sebenernya kalo lagi bad mood bisa jutek abis. Tapi saya menemukan teman dimana-mana through many ways. Teman jaman sekolah dulu (SMP dan SMA sih rata-rata… ahahahaha….). Apalagi kalopun lama gak ketemu, they still easily recognize me, dan mereka selalu bilang bahwa saya gak banyak berubah (sepertinya cara yang sangat halus bagi mereka untuk menyatakan bahwa saya tetap cungkring seperti dulu). Teman zaman kuliah dulu. Teman kerja sekarang. Teman waktu di MIIS. Teman di SGES. Friends that I met at the virtual world. And some others that I met through some other occasions.

Dan punya banyak teman itu menyenangkan ^_^

But still, ada beberapa teman tertentu yang punya arti lebih. Salah satu lingkaran teman yang saya anggap paling bisa ngertiin saya dan ke-drama-annya saya, adalah temen-temen saya waktu kuliah S1 dulu. Sampe sekarang pun, beberapa dari mereka adalah orang yang bisa saya ajak What’ssApp-an dengan topik yang sangat absurd, even in the middle of the night, or early in the morning. Teman yang bisa saya bangunkan pagi-pagi cuma untuk saya minta untuk mengakui bahwa Adam Levine mirip dengan Cesc Fabregas. Teman yang mengumpulkan daftar gebetan saya dan lalu menarik kesimpulan bahwa tipe cowok yang saya suka adalah yang mirip Rian D’Masiv (yang tentu saja, saya tolak dengan ikhlas). Teman yang bisa berantem sama saya soal visiting Barcelona and Madrid and still she thinks that Greek males are hotter than Spanish. Dan salah satu dari mereka membuat tulisan ini, about how our friendship grew and last until now.



Saya juga punya temen yang punya kecintaan yang sama dengan buku, yang bisa diajak saling membandingkan bacaan kami, and talk about what we have read. Atau teman yang kalo di twitter, pasti, PASTI bakal mention-mentionan dengan absurdnya. Mulai dari profesi uget-uget, saingan soal siapa yang lebih drama, atau apakah dia lebih mirip smurf atau teddy bear atau Winnie the pooh *sumpah yang ini absurd abis*.

Ada teman-teman yang mengajari saya menulis, yang terus meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya, padahal mereka sendiri are wonderful writers. (And they keep on writing, until now, sementara saya malah sempat mandeg…ahahahahaha….).

Ada teman-teman yang selalu bilang saya bisa, yang percaya pada saya, even when me myself 
don’t believe that I can make it.













It’s…just nice to have friends. A lot of friends. Iya, memang ada sebagian dari mereka yang sudah tidak pernah ketemu lagi, yang tidak sedekat dulu lagi. Hey, seasons change, so does people. Tapi tetap saja, ada banyak hal yang saya kenang dari mereka. Banyak hal yang membuat saya merasa beruntung pernah kenal mereka, dan menyebut mereka sebagai teman. 

Rabu, 02 Januari 2013

To Start 2013


My first post in 2013.

So I guess I’ll start with something sounds positive and optimistic.




“Start on January 1st with an empty jar. Throughout the year write the good things that happened to you on little pieces of paper. On December 31st, open the jar and read all the amazing things that happened to you that year.”



I reblogged this on tumblr yesterday from here, and I’d share it again here.

I think that this is a very good idea. Sometimes we are focusing too much on the hard side of life that we often forget that life offers us many wonderful things.

So in 2013, I pledge myself to be thankful and grateful for all the blessings in life :).