Jumat, 27 Februari 2009

My First Week: Busy Week

Walah...udah Jum'at lagi... Artinya, daku udah seminggu ada disini... How time flies without you really realize that.. Hari-hari pertama diisi dengan membongkar koper. And believe me, if you think packing is a hard thing to do, unpacking is even harder... entah kenapa, saya perlu waktu 3 hari sampai koper yang waktu dibawa dari Cengkareng itu berbobot 21,9 kg benar-benar kosong. Kegiatn unpacking ini tentunya terintegrasi dengan beberes kamar. Yang berarti harus unpacking isi lemari juga. Nah, kenapa mesti unpacking isi lemari? Selama saya tinggalkan, kamar saya diisi oleh new students, sama-sama dari Indonesia juga, sebagai temporary tenant. Nah, supaya si penghuni kamar ini punya space, sebagian besar baju saya lalu dipak dalam kotak-kotak plastik gitu. Maka, dua malam saya bergubrak-gabruk ria mengeluarkan barang-barang saya dan menatanya kembali ke dalam lemari.

Jum'at siang kan saya baru nyampe tuh di rumah...sorenya udah ikut kegiatan di Mesjid Westall, ada pengajian dengan pembicara tamu Prof. Sofian Effendi. FYI nih ya.. beliaulah yang menandatangani ijazah saya di tahun 2004 kemaren. Sabtu, dengan manisnya saya ikut temen-temen jadi penyorak-sorai pertandingan bulutangkis antara Indomonashis dengan anak-anak Unimelb. Begitu melihat kekalahan di depan mata, saya, Iin, Era dan M'Vike pun memutuskan, mungkin lebih baik kami mengundurkan diri saja dari lapangan pertandingan. Dan ajaibnya, pertandingan-pertandingan selanjutnya justru dimenangkan anak-anak Monash tanpa kehadiran kami...

Next days...urusan kampus.. Apalagi mengingat Bianca, admin officer nya kami udah meng-imel saya, mengkonfirmasi apakah saya jadi mau ngambil research projetc/internship. Duh...iyaaa.. itu lagi satu dilema. Semester-semester kemaren sih, saya sempet tidak pede bakal bisa ngambil project, secara prerequisitenya adalah an average of Distinction selama dua semester pertama. Nah, sekarang Alhamdulillah syaratnya dah tercapai...sayanya kembali ga pede dengan alasan berbeda: am I going to be able to do it? Anyway, Senin ke Bianca, Rabu ketemu Course Coordinator saya, Sharron. Dia bilang sih: "I have seen your record, and I really think that you won't have any problem in doing a project for this semester.". Amiiinnn... saya juga berharap begitu Buuuuu... Apalagi dia bilang bahwa: "there's no point of having a master degree without producing any written works with a larger scale and a more difficult level than the assignments that you have done in your coursework.".

The next problem adalah *halah...problem mulu...kenapa sih saya jadi terkesan pesimis gini?* mencari supervisor. Kalo di kalangan fakultas lain, mungkin it's already too late. Saya juga dengan wajah merana menanyakan hal yangs ama pada Sharron. Jawaban Sharron, that most of GES' students won't have supervisor until the semester begins, cukup menenangkan hatio saya. Dan mulailah saya mencoba meng-imel dosen. Pilihan pertama saya, Priya, langsung dibalas pada hari itu juga dengan suatu kalimat penolakan... Hiks.. Tapi saya coba baca lagi narasinya saya, ya mungkin salah saya kali yaaa... Pilihan kata saya untuk menggambarkan topik yang saya minati kayaknya agak melenceng deh. Belajar dari kesalahan saya itu, saya coba mengimel second option. Christian, dosen Resource saya semester kemaren. Tidak berharap banyak sih. Secara, Christian itu salah satu dosen paling laris, as he is considered to be one of the best figure in GES. Kamis pagi saya imel, sampai malam masih ga ada balasan. Dan hari iniiii... Waktu saya buka imel, ada balasan dari Christian. He said he would be happy to be my supervisor! Alhamdulillah.... Senangnyaaa... ayo, mulai bekerjaaaaa!! Doakan saya ya teman-teman...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 27 Februari 2009

My First Week: Busy Week

Walah...udah Jum'at lagi... Artinya, daku udah seminggu ada disini... How time flies without you really realize that.. Hari-hari pertama diisi dengan membongkar koper. And believe me, if you think packing is a hard thing to do, unpacking is even harder... entah kenapa, saya perlu waktu 3 hari sampai koper yang waktu dibawa dari Cengkareng itu berbobot 21,9 kg benar-benar kosong. Kegiatn unpacking ini tentunya terintegrasi dengan beberes kamar. Yang berarti harus unpacking isi lemari juga. Nah, kenapa mesti unpacking isi lemari? Selama saya tinggalkan, kamar saya diisi oleh new students, sama-sama dari Indonesia juga, sebagai temporary tenant. Nah, supaya si penghuni kamar ini punya space, sebagian besar baju saya lalu dipak dalam kotak-kotak plastik gitu. Maka, dua malam saya bergubrak-gabruk ria mengeluarkan barang-barang saya dan menatanya kembali ke dalam lemari.

Jum'at siang kan saya baru nyampe tuh di rumah...sorenya udah ikut kegiatan di Mesjid Westall, ada pengajian dengan pembicara tamu Prof. Sofian Effendi. FYI nih ya.. beliaulah yang menandatangani ijazah saya di tahun 2004 kemaren. Sabtu, dengan manisnya saya ikut temen-temen jadi penyorak-sorai pertandingan bulutangkis antara Indomonashis dengan anak-anak Unimelb. Begitu melihat kekalahan di depan mata, saya, Iin, Era dan M'Vike pun memutuskan, mungkin lebih baik kami mengundurkan diri saja dari lapangan pertandingan. Dan ajaibnya, pertandingan-pertandingan selanjutnya justru dimenangkan anak-anak Monash tanpa kehadiran kami...

Next days...urusan kampus.. Apalagi mengingat Bianca, admin officer nya kami udah meng-imel saya, mengkonfirmasi apakah saya jadi mau ngambil research projetc/internship. Duh...iyaaa.. itu lagi satu dilema. Semester-semester kemaren sih, saya sempet tidak pede bakal bisa ngambil project, secara prerequisitenya adalah an average of Distinction selama dua semester pertama. Nah, sekarang Alhamdulillah syaratnya dah tercapai...sayanya kembali ga pede dengan alasan berbeda: am I going to be able to do it? Anyway, Senin ke Bianca, Rabu ketemu Course Coordinator saya, Sharron. Dia bilang sih: "I have seen your record, and I really think that you won't have any problem in doing a project for this semester.". Amiiinnn... saya juga berharap begitu Buuuuu... Apalagi dia bilang bahwa: "there's no point of having a master degree without producing any written works with a larger scale and a more difficult level than the assignments that you have done in your coursework.".

The next problem adalah *halah...problem mulu...kenapa sih saya jadi terkesan pesimis gini?* mencari supervisor. Kalo di kalangan fakultas lain, mungkin it's already too late. Saya juga dengan wajah merana menanyakan hal yangs ama pada Sharron. Jawaban Sharron, that most of GES' students won't have supervisor until the semester begins, cukup menenangkan hatio saya. Dan mulailah saya mencoba meng-imel dosen. Pilihan pertama saya, Priya, langsung dibalas pada hari itu juga dengan suatu kalimat penolakan... Hiks.. Tapi saya coba baca lagi narasinya saya, ya mungkin salah saya kali yaaa... Pilihan kata saya untuk menggambarkan topik yang saya minati kayaknya agak melenceng deh. Belajar dari kesalahan saya itu, saya coba mengimel second option. Christian, dosen Resource saya semester kemaren. Tidak berharap banyak sih. Secara, Christian itu salah satu dosen paling laris, as he is considered to be one of the best figure in GES. Kamis pagi saya imel, sampai malam masih ga ada balasan. Dan hari iniiii... Waktu saya buka imel, ada balasan dari Christian. He said he would be happy to be my supervisor! Alhamdulillah.... Senangnyaaa... ayo, mulai bekerjaaaaa!! Doakan saya ya teman-teman...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar