Rabu, 27 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 17


Day 17 – What do you want to be when you get older?

Lah, sayanya udah berusia mapan dan matang begini gimanaaa dooooonggg?
Nyahahahaha… Ih, tapi mari berimprovisasi. Mari kita berbicara dengan topik apa saja yang pernah menjadi cita-cita saya.

When I was 3 years old, saya pengen jadi sopir truk.
Waktu SD, saya pengen jadi guru.
Kelas 2 SMP, jadi lebih spesifik, pengen jadi guru Bahasa Inggris.
Kelas 3 SMP, karena suka sama gurunya, pengen jadi guru Sejarah.
Kelas 1 SMA, pengen jadi guru Fisika. 
Masih di kelas 1 SMA, pas tau ada jurusan Kriminologi, tiba-tiba sempet kepengen masuk jurusan itu dan jadi…detektif.
Kelas 2 SMA, tiba-tiba saja menyadari bahwa yang namanya Fisika ada ilmu tentang elektronika. Langsung berasa suram. Pindah haluan dikit, pengen jadi guru Kimia.
Kelas 3 SMA, masih konsisten, pengen jadi guru Kimia.
Pas kuliah, udah bodo amat deh ntar jadi apa, yang penting lulus dalam keadaan hidup-hidup dan bebas dari jeratan Kimia Organik. (Iya. I really suck at those carbon compounds.)


Alhamdulillah, sekarang jadi Dosen. Di Prodi Kimia. 
Talk about having dreams come true, eh ;)?

Tapi toh, sampai sekarang masih ada beberapa yang saya kepengen.
cute little book store, picture from here

Pengen punya toko buku sendiri. Toko buku kecil aja, yang saya sebagai pemilik dan 2-3 orang pegawainya tahu buku apa saja yang kami  sediakan. Yang bisa diajak ngobrol soal buku dengan para pelanggan. Pengennya kayak toko buku Borders (yang udah almarhum itu), jadi di tengah-tengahnya ada café gitu. Eh, tapi saya mah pengennya di halaman depan atau sampingnya sih ada café gitu. 



picture from here
Pengen nulis buku. I never consider myself good in writing. But one thing for sure, I do enjoy it. Iya, emang bukan academic writing like my colleagues and my employer expect me to do (maafkan saya wahai Dekan, KaProdi dan para petinggi Depdiknas).  Selama ini, saya cuma menuliskan all those rants and ramblings that I have in mind. Occasionally I write some fics to. Every now and then, the thought crossed my mind, bahwa mungkin lucu juga kali ya kalo yang satu ini diseriusin. Ahahahaha… Yeah, maybe, one day, I will have my very own book being published. 


Pengen jadi WAG. Particularly for David Silva. Lupakan. Abaikan.

Pengen jadi part of a creative production.
Entah ikut terlibat dalam penulisan skenario, atau mengkonsep suatu performance, or anything. Not to say that I am a creative one. Tapi jujur saja, saya suka terkagum-kagum dengan bagaimana sebuah film atau drama atau pertunjukan bisa berlangsung, melalui kerja keras orang-orang di proses kreatifnya. Saya bukan tipe orang yang suka being under the spotlight. But really, I think I would enjoy to be someone behind the scene :).

Selasa, 26 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 16


Day 16 – If the world were to end tomorrow, what would you do with your remaining time on Earth?

Waduh. Serius ya topiknya. It’s not that I never really thought about the dooms day or something. Tapi saya sering kepikirannya sih, what would people think of me when I have died? What would they remember about me when I passed away?
Kok bukan itu aja sih yang ditanyain -_-

Anyway.

Kalau misalnya saya tau bahwa the world would end tomorrow (tiba-tiba ngerasa ada di film The Day After Tomorrow), emm… Saya cuma pengen menghabiskan waktu bersama keluarga saya. Sama orang tua dan adik saya. They have been the most important part of my life, the true love of my life, and the best part of life.

I would make a list of things that I really want to say to other people but I never have the chance to tell them. Dan entah dengan cara apapun, saya akan mencoba menyampaikan hal-hal itu pada mereka. 

Saya bakal melihat-lihat kembali foto, catatan, any memorabilia about my life, dan mengingat kembali bahwa hidup saya begitu penuh dengan berkah.

Eh, nulis ginian jadi mikir deh. No matter how short or how long life would be, what really matter is actually the things that really leave their marks on our life. That really taught us a thing or two or more about life. 
And still, our life always, always worth enough to live in. God makes it that way, as He is the best director of all scenarios =).

Senin, 25 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 15

Day 15 – A Photo of someone you fancy at the moment

First of all, just A photo? Like, one, single photo? God, this is such a torture.

Gini ya, at the moment, someone that I fancy, is someone that I would refer as calon suami saya the love of my sad life, the light of my poor heart, tentu saja adalah…
David Josue Jimenez Silva

Protes? Silakan. I will still fancy him anyway.

Anyway, ini understatement banget nih disuruhnya cuma satu foto. I have one special folder titled “Silva” with 495 items in it (and each week, the number keep on increasing). Dan itu belum termasuk foto dia yang ikut keselip di folder MCFC dan Spain NT. I put a special link on my Tumblr on my posts about him. I made a series of posts on things that I love about him. Dan sekarang dimintanya cuma SATU foto?
Tolong ya.

Gimana caranya saya milih cuma SATU??? First world problem ini mah.

Atau gini aja.
SATU foto untuk satu tema tentang dirinya? Gimana?

Yeah, so once again, my blog will be spammed with his picture.


Silva’s shy smile
Silva’s genuine smile 

Silva in practice

Silva in City’s home jersey

  Silva in City’s away jersey

Silva in Spain NT”s jersey

Silva in suit

His stupid awkward face

His casual pose

Him not looking at the camera

Silva and his perfect fluffy hair

Silva celebrates his goal

Silva is angry

Silva with his magical action

Okay. Okay. I’ll stop. I try to stop at 14, as 14 is some kind of my lucky number. But really, it takes me quite a while just to pick which one is my favorite pictures of him for each theme.
How can one not love him!!!
*squealing*
Let’s end this post with…
A hug from David Silva!
ugh. That smile :")

Selasa, 19 Maret 2013

Bahagia versi Mama


Tadi malem, Mama sholat Isya di kamar saya. Habis Mama selesai sholat Isya, this conversation happened, antara Mama yang lagi melipat mukena dan saya yang lagi baca novel

Mama : Mi, Alhamdulillah. Hari ini doa Mama dikabulkan
Saya  : Ha? Iya ya Ma? Doa apaan Ma? (sambil berharap Mama mendoakan saya berjodoh dengan David Silva/Fedi Nuril/Dude Herlino)
Mama : Jadi kan Mi, mama itu kalo tiap Subuh berdoa
Saya : Hmmm? 
Mama : Mama itu, kalo tiap Subuh berdoa, “Ya Alloh, jadikanlah hari ini lebih baik dari hari-hari kemarin…”
Saya    : Terus Ma?
Mama : Nah, hari ini Mi… (diem sebentar)
No wonder ya anaknya drama-queen, si Mama juga punya kecenderungan bikin efek menegangkan begini
Saya : Kenapa Ma hari ini?
Mama : Hari ini Mi, harga bawang merah turun seribu… Alhamdulillah banget.
Saya : …
Mama : Alhamdulillah ya Mi, doa Mama dikabulkan. Artinya kan harga bawang.lebih baik dari kemarin Mi .
Saya    : Iya Ma (udah mulai cengar-cengir)
Mama : kebayang ya Mi, Mama aja udah seneng banget harga bawang turun seribu…
Saya    : Iya Ma…
Mama : Apalagi para istri tukang becak, istri tukang sampah gitu ya Mi… Mereka kan seribu bisa dipake buat beli yang lain…
Saya   : (tiba-tiba pengen nangis)

Jadi sodara-sodara, saya dengan dialog singkat itu diingatkan kembali, bahwa kebahagiaan itu gak mesti macem-macem. Bahwa setiap hari, Tuhan memberikan keajaiban Nya pada kita, memberikan berkah Nya untuk kita.

I love you, Mom :) . Thanks to keep on teaching me the beauty of life.

Minggu, 17 Maret 2013

Things That Might Matter

Seperti yang sudah pernah saya tulis di sini, one of my pet-peeves is people who make other people feel bad about things that they like. Saya selalu percaya bahwa sudah seharusnya tiap orang punya hobi. Punya passion. Punya sesuatu yang mereka bener-bener suka. It could be anything. And by anything, I really mean anything. 

Sadly, ada orang-orang yang gak ngerti. 

Entah tuntutan sosial, entah something called norms or so whatever, ada orang yang gak bisa ngerti kenapa si ini seneng begini dan yang itu suka hal tertentu.

I love reading. I always love it. And I don’t find anything wrong about it (selain saldo tabungan yang gak nambah-nambah karena duitnya dipake beli buku terus). But some people just don’t get it why I can read some book over and over again, and still the books thrill me. Not many people can understand why I can really relate myself with some of fictional characters in the book (Leo Valdez!!!). Mind you, there are some fictional characters that I like much more than some people that I meet everyday in my real life.

When I started to do some writings, I try to keep a low voice on it. At first I try to hide it from my colleagues. But then, they happened to know. And what do you expect? Tentu saja saya diketawain. Yeah, by having a job as a lecturer, I am expected to write some scholarly and academic articles, not those cheesy romantic teen stories like the ones that I wrote.

My sister said that she could not understand with me crying over football. She said, “It’s just football.”.
Wrong. For her, it’s “just-football”. For me, for us, it’s more than that. It’s our pride. Our family. Our home. 
And now, writing combines with football? It’s a thing that I still a bit hesitant on telling it to others, except for those who really know me and don’t mind about it at all. 

Anyway, saya lalu mikir, mungkin itulah gunanya social media network. Sometimes you have these things that you want to share, but no one seems to understand nor even care.

Mungkin bagi kita, beberapa hal yang disukai orang lain sepertinya biasa aja. Cenderung sepele malah. But who knows, what we thinks as nothing important might be something really matters for them. 

Maybe it’s the reason for them to hang on.
Maybe it’s the things that they love and care the most.
Maybe it’s one of the things that really can make them smile and put some happiness in their heart.

Somehow, I find it heartless to mock people about those things that they like.

Because for me myself, I find it’s hard to have somebody says that to be absorbed in books are a waste of time. I find it hard when people say that there’s no need to cry over football. I know how difficult it is to tell people about the idea that’s been nagging in your head and you feel like you really have to write it down. 

Saya selama tiga hari masih gak bisa get over the fact of how Bartimaeus Trilogy end. (YOU CAN’T JUST DIE!!!).  Saya beneran nangis waktu akhirnya Percy dan Annabeth ketemu lagi. Saya ngecekin berita tiap sejam sekali waktu hari terakhir winter transfer season. Saya dua hari mati rasa kalau City kalah. Tahun lalu, malam waktu pertandingan terakhir City melawan QPR, saya udah sakit kepala dan mules sejak bangun di pagi harinya. I jumped out in joy, and felt like I was in cloud nine when Real Madrid won El Clasico, twice in a row, and followed with a win against United. Saya bisa bangun tengah malem dan nyalain laptop cuma karena I finally have that sentence to begin my one-shot with. 

Yes. I am emotionally involved with my passion.

Believe me, I know how it feels when it comes to emotions.

And that is why, it really irritates me when somebody makes fun of something that is important to other people. Intinya gini deh. Gak suka kan kalo sesuatu yang kita anggap penting malah dicela-cela? Sama. Orang juga gitu. Just, don’t do the things that we don’t want other people do to us. 

Sometimes it is strange how people can really get emotional about their hobbies or some other things. But that’s the way it is.

Saya aja gak ngerti soal K-Pop. But I try my best not to scowl at it. I find gardening and fishing as boring things to do. But I do understand that there are people who are really fond of it. There are some things that we just can’t understand. But surely, it does not simply mean that it’s bad. 

Someone once said to me that having a hobby is like running away from reality. You’re doing too much in your own world of hobby or whatever that is, because there’s something wrong with your real life.

Not necessarily that way.

I love my life. My real life. But I find that this other world that I create over my fondness on books, music, football and writing comes as a complement of my real life. They complete each other. There are things that I can only get from this other world.
I find new friends. I find that there are things that people really think I am good at (and being such an insecure person like me, it really means a lot).

So please. There are things that really means a lot to other people. Things that we might not understand. Things that might seem ridiculous for us, but on the other hand, those are the things that really matter, that keep them hanging on.

Why should we make people feel bad about things that mean a lot to them? How heartless we are to say mean things about what might be their source of happiness?

Maybe we cannot understand it. But leave it there. We have no right to destroy one’s happiness.

So please understand that I just don’t want to talk to anybody when my favorite character died/my team lose a game/the book that I am reading ends with a cliffhanger/my favorite player in the team is transferred to other team.

Cheers =) !
= Ami =

Senin, 11 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 14

Day 14 – Provide Pictures of five celebrity crushes
By celebrity here, I loosely translated it as someone famous enough, okay? So I guess that singer, actor, and athlete could fit into the category of celebrity, okay?
And let me warn you. This posting is going to be spammed with pictures. Wahai para fakir kuota, you’ve been warned.

Yang pertama…Tentu saajaaaa… 
AKHDIYAT DUTA MODJO
Paling ganteng sejagad raya. Anaknya udah dua.
Senyumnya itu lho. Astaga itu kalo dia senyum saya udah meleleh kagak karuan deh. Udah berasa bisa terbang melompati Monas.  Tapi udah punya istri.
My celebrity crush since 1999 up to now. Mau saya fangirling ke siapa aja, tetep aja mentok-mentok balik ke dia lagi. Kurang setia gimana lagi coba ya saya sama dia.
Gantengnya gas pol abis. Dia mau gaya gimana aja, mau diapain aja….tetep aja kalo aslinya emang udah ganteng ya tetep aja ganteng parah.
Yang kedua? Ini.
ADAM LEVINE
Jadi gini ya sodara-sodara. Saya gak suka sama tato. Serem. Tapi demi deh ya, beda kalo liat Adam.
Adam Levine ini satu-satunya orang yang badannya penuh dengan tato dan bagi saya dia keliatan so hot and sexy and so attractive. 
So effin’ hot. Astaga. Dia mah didenger aja, DIDENGER doang lho ya, udah seksi abis. APALAGI DILIATIN. Ya ampun itu bisa drooling tau liat dia. Hottest man alive.
Okay. Breathe. Let's go on to the third one.
DAVID JOSUE JIMENEZ SILVA
Look at him. No, I mean, seriusly, LOOK at him. 

So cute and adorable and… asdfghjll… I can’t. I just can’t, okay.  
Astaga, dia tuh keringetan aja udah bisa bikin saya histeris. 
Kalo dia protes ke wasit saya berasa pengen ikut nonjok wasit. Kalo dia ditekel pemain lawan saya pengen nendang si lawan. Kalo dia senyum saya pengen minta dikawinin.
SENYUM DIA ITU… Saya udah kehabisan analogi untuk menjelaskan gimana senyum dia bikin saya nyaris gak napas. NYARIS GAK NAPAS TAU KALO LIAT DIA SENYUM. 
WHAT IS BREATHING?
Dia senyum saya gak napas. Dia ketawa, saya serangan jantung. Dia kawin saya patah hati. Untung belum kawin. 


  And don’t make me start to talk about how fluffy his hair is. 
It’s just so distracting, you know, his messy hair that falls all over his head.

Some oxygen, please? So now we can go on to the next one. Yang keempat.

FEDI NURIL
Mukanya adem. Berasa hembusan angin musim semi gitu kali ya rasanya kalo ngeliatin dia. Berasa damai sentosa sejahtera dengan asas  kekeluargaan dan gotong royong.
Gak tau nih sejak kapan suka sama dia. Tau-tau suka ajaaaa… Waktu dia main Ayat-Ayat Cinta, I literally only look at the screen when he shows up. Secara saya gak suka bukunya dan gak berminat sama filmnya. 
Waktu ditayangin di tipi juga saya cuma ngeliatin dia doang. Dan waktu nonton 5 CM. itu saya yang sampe gigit tisu dan kunyah-kunya popcorn waktu liat diaaaa… 
Gantengnya gak nanggung. To the max.

Next, the 5th.
OXAVIA ALDIANO
PIIIDIIII…. VIIIIDIIIII…. Vidi Aldiano, sodara-sodaraaaaa!!!!
Dari semua, yang bener-bener bisa ketemu langsung dan foto bareng cuma dia doang. 
Asdfghjkl…. Manis ini mah si berondong. Manis banget. Tampang remaja rohis yang sayang sama Mama.  Tipe pacar ideal banget ini mah ya ampuuuunnn…
Dan suaranya. Suaranya. SUARANYA. Bening. Ini minta diculik banget tau.

And that’s it. Five celebrity crushes. Kalo kenal sama saya sih, bakal dengan skeptisnya nanya: Cuma itu?
LAH DIMINTANYA CUMAN LIMA DOANG PEGIMANE DONGGG??? 
Ya udah deh.
Ini posting foto-foto mereka aja saya udah cengar-cengir guling-guling gak karuan gak jelas.

So, day 14, FINISHED!!!
(I guess I can carry on doing the challenge for this particular one over and over again).

Minggu, 10 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 13

Day 13 - Three confessions of your choice
Nyahahahaha… Ini maksudnya apa sih nih? Self-embarassment? I already have the tendency to embarrass myself without giving any kind of confeesion like this.
Ngeniweiii..
  
(1) Saya sampe sudah kerja, baru nyadar kalo kita gak bisa nabung di Bank Indonesia.
Sumpah deh yaaaa ini tuh malu-maluin banget. Logika saya kan gampang. Bank itu tempat orang menabung kan? Nah, lalu Bank Indonesia kan bank? Lalu kenapa kita gak bisa menabung di Bank Indonesia? Saya baru sadar betapa salahnya konsep yang ada di kepala saya ini rasanya 3-4 tahun lalu. Waktu saya nanya ke adek saya: “Ta, kok Bank Indonesia itu gak ada ATM nya ya? Terus kalo mau ngambil uang disana harus ngantri gitu aja di teller ya?
Adek saya (yang posisinya sekarang setara Manajer di salah satu bank BUMN, duh, what an irony) menatap saya dengan ngeri. Selama beberapa detik dia cuma ngeliatin saya seakan-akan saya ini bidadari turun dari surga kehilangan akal sehat.
Lalu dia nanya. “Kamu pikir, bisa nabung di BI?
Saya: “Lah? Emang gak bisa? Iya sih, aku juga bingung. Kok kita gak pernah ya Ta punya rekening di BI gitu… Apa karena gak ada ATM nya ya…
Adek saya ngakaknya lama banget.
Dan saya akhirnya nyadar, mungkin inilah alasan kenapa saya gak pernah keterima kerja di bank.

(2)  Cita-cita pertama saya itu…
Sopir truk. Saya dengan bangganya selalu bilang kalo dari dulu cita-cita saya itu ngajar. Padahal enggak, Kata Mama, sebetulnya cita-cita pertama saya itu waktu umur 3 tahun adalah jadi sopir truk. Karena dulu waktu di rumah Kai di Bandung, kan rumah beliau pas di belakang Unpar. Dan waktu itu Unpar lagi dibangun, jadi otomatis kan banyak tuh truk keluar-masuk. Dan saya selalu kagum melihat truk-truk itu. Astaga… Kayak gak ada hal lain yang bisa dikagumin ya. Jadilah saya bercita-cita jadi sopir truk. Kata Mama, dulu alasan saya adalah: “sopir truk itu gagah”.

(3) Waktu SMA, saya suka bolos ke UKS dengan alasan sakit kepala
Waktu SMA, saya hitungannya sakit-sakitan. Dan saya kurus banget sangat langsing. Dan saya sangat tidak suka pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi, dari berapa kali pertemuan gitu lho ya dalam seminggu untuk mata pelajaran itu, saya suka ilang. Ada kali ya setengahnya saya menghilang dari kelas. Alesannya sakit kepala, padahal saya tidur di UKS. Lucky me, saya dengan nilai rapot saya cukup membuat saya tergolong anak baik-baik di mata para guru saya. Nyahahahahaha… maap ya Pak, Bu. Tapi bener deh, saya bener-bener gak ngerti apa itu majas dan tehnik membuat pengumuman, dan teori sastra dan apapun itu deh. Kalo dipaksain yang ada malah saya jadi sakit kepala beneraaaaannnn….

Jadi sambil ngetik, saya sembari keinget bahwa banyak sekali hal-hal lainnya yang hitungannya cukup malu-maluin. Deuh, sekali ini saya bersyukur deh dimintanya cuma 3.

Day 13, FINISHED!

Jumat, 08 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 12

Day 12 – Screenshot your desktop
Walah. Maksudnya desktop dalam keadaan bagaimana niiih? Ini desktop saya dalam keadaan belum membuka program apapun.


As you can see, saya tipe yang gak suka punya banyak short-cut icon di desktop. Terkecuali untuk shortcut ke program yang sering saya gunakan, atau menurut saya penting. Saya agak freak soal menyusun file dalam laptop saya. Here’s a screen capture that show how I can be a freak in arranging my files.
Iya. Saya soal file MP3 aja cerewet lho. Nama file harus jelas nama penyanyi dan judul lagunya.
And here’s another screen shot dari program yang sering saya buka.
Itu kebetulan ke arrange berdasarkan seberapa sering lagunya diputer. Hahahaha… Agak random ya?
Terus ini screen shot dari kegiatan rutin saya kalo udah buka internet.
Yeah, as you can see from the tabs that I open, I am addicted to social media network.
Jiah… Kenapa gak ada yang berbau ilmiah dan akademik yaaaa?

Nyahahahaha… Ini karena yang saya capture adalah screen desktop laptop saya when I am taking a day off from the campus. Semacam mencari alasan ini mah. Denial.

Betewe, soal screen desktop ini, sebenernya saya nge-setnya yang automatically berubah sendiri setiap 10 menit. Jadi setelah 10 menit selanjutnya, inilah desktop saya…
 Lalu 10 menit kemudian, gambarnya jadi ini:
 Nggaaakk… gak semuanya soal bola kok. Buktinya, this is what comes after.

Aw… how romantic I am :”).

Anyway… DAY 12 FINISHED!!!

Rabu, 27 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 17


Day 17 – What do you want to be when you get older?

Lah, sayanya udah berusia mapan dan matang begini gimanaaa dooooonggg?
Nyahahahaha… Ih, tapi mari berimprovisasi. Mari kita berbicara dengan topik apa saja yang pernah menjadi cita-cita saya.

When I was 3 years old, saya pengen jadi sopir truk.
Waktu SD, saya pengen jadi guru.
Kelas 2 SMP, jadi lebih spesifik, pengen jadi guru Bahasa Inggris.
Kelas 3 SMP, karena suka sama gurunya, pengen jadi guru Sejarah.
Kelas 1 SMA, pengen jadi guru Fisika. 
Masih di kelas 1 SMA, pas tau ada jurusan Kriminologi, tiba-tiba sempet kepengen masuk jurusan itu dan jadi…detektif.
Kelas 2 SMA, tiba-tiba saja menyadari bahwa yang namanya Fisika ada ilmu tentang elektronika. Langsung berasa suram. Pindah haluan dikit, pengen jadi guru Kimia.
Kelas 3 SMA, masih konsisten, pengen jadi guru Kimia.
Pas kuliah, udah bodo amat deh ntar jadi apa, yang penting lulus dalam keadaan hidup-hidup dan bebas dari jeratan Kimia Organik. (Iya. I really suck at those carbon compounds.)


Alhamdulillah, sekarang jadi Dosen. Di Prodi Kimia. 
Talk about having dreams come true, eh ;)?

Tapi toh, sampai sekarang masih ada beberapa yang saya kepengen.
cute little book store, picture from here

Pengen punya toko buku sendiri. Toko buku kecil aja, yang saya sebagai pemilik dan 2-3 orang pegawainya tahu buku apa saja yang kami  sediakan. Yang bisa diajak ngobrol soal buku dengan para pelanggan. Pengennya kayak toko buku Borders (yang udah almarhum itu), jadi di tengah-tengahnya ada café gitu. Eh, tapi saya mah pengennya di halaman depan atau sampingnya sih ada café gitu. 



picture from here
Pengen nulis buku. I never consider myself good in writing. But one thing for sure, I do enjoy it. Iya, emang bukan academic writing like my colleagues and my employer expect me to do (maafkan saya wahai Dekan, KaProdi dan para petinggi Depdiknas).  Selama ini, saya cuma menuliskan all those rants and ramblings that I have in mind. Occasionally I write some fics to. Every now and then, the thought crossed my mind, bahwa mungkin lucu juga kali ya kalo yang satu ini diseriusin. Ahahahaha… Yeah, maybe, one day, I will have my very own book being published. 


Pengen jadi WAG. Particularly for David Silva. Lupakan. Abaikan.

Pengen jadi part of a creative production.
Entah ikut terlibat dalam penulisan skenario, atau mengkonsep suatu performance, or anything. Not to say that I am a creative one. Tapi jujur saja, saya suka terkagum-kagum dengan bagaimana sebuah film atau drama atau pertunjukan bisa berlangsung, melalui kerja keras orang-orang di proses kreatifnya. Saya bukan tipe orang yang suka being under the spotlight. But really, I think I would enjoy to be someone behind the scene :).

Selasa, 26 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 16


Day 16 – If the world were to end tomorrow, what would you do with your remaining time on Earth?

Waduh. Serius ya topiknya. It’s not that I never really thought about the dooms day or something. Tapi saya sering kepikirannya sih, what would people think of me when I have died? What would they remember about me when I passed away?
Kok bukan itu aja sih yang ditanyain -_-

Anyway.

Kalau misalnya saya tau bahwa the world would end tomorrow (tiba-tiba ngerasa ada di film The Day After Tomorrow), emm… Saya cuma pengen menghabiskan waktu bersama keluarga saya. Sama orang tua dan adik saya. They have been the most important part of my life, the true love of my life, and the best part of life.

I would make a list of things that I really want to say to other people but I never have the chance to tell them. Dan entah dengan cara apapun, saya akan mencoba menyampaikan hal-hal itu pada mereka. 

Saya bakal melihat-lihat kembali foto, catatan, any memorabilia about my life, dan mengingat kembali bahwa hidup saya begitu penuh dengan berkah.

Eh, nulis ginian jadi mikir deh. No matter how short or how long life would be, what really matter is actually the things that really leave their marks on our life. That really taught us a thing or two or more about life. 
And still, our life always, always worth enough to live in. God makes it that way, as He is the best director of all scenarios =).

Senin, 25 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 15

Day 15 – A Photo of someone you fancy at the moment

First of all, just A photo? Like, one, single photo? God, this is such a torture.

Gini ya, at the moment, someone that I fancy, is someone that I would refer as calon suami saya the love of my sad life, the light of my poor heart, tentu saja adalah…
David Josue Jimenez Silva

Protes? Silakan. I will still fancy him anyway.

Anyway, ini understatement banget nih disuruhnya cuma satu foto. I have one special folder titled “Silva” with 495 items in it (and each week, the number keep on increasing). Dan itu belum termasuk foto dia yang ikut keselip di folder MCFC dan Spain NT. I put a special link on my Tumblr on my posts about him. I made a series of posts on things that I love about him. Dan sekarang dimintanya cuma SATU foto?
Tolong ya.

Gimana caranya saya milih cuma SATU??? First world problem ini mah.

Atau gini aja.
SATU foto untuk satu tema tentang dirinya? Gimana?

Yeah, so once again, my blog will be spammed with his picture.


Silva’s shy smile
Silva’s genuine smile 

Silva in practice

Silva in City’s home jersey

  Silva in City’s away jersey

Silva in Spain NT”s jersey

Silva in suit

His stupid awkward face

His casual pose

Him not looking at the camera

Silva and his perfect fluffy hair

Silva celebrates his goal

Silva is angry

Silva with his magical action

Okay. Okay. I’ll stop. I try to stop at 14, as 14 is some kind of my lucky number. But really, it takes me quite a while just to pick which one is my favorite pictures of him for each theme.
How can one not love him!!!
*squealing*
Let’s end this post with…
A hug from David Silva!
ugh. That smile :")

Selasa, 19 Maret 2013

Bahagia versi Mama


Tadi malem, Mama sholat Isya di kamar saya. Habis Mama selesai sholat Isya, this conversation happened, antara Mama yang lagi melipat mukena dan saya yang lagi baca novel

Mama : Mi, Alhamdulillah. Hari ini doa Mama dikabulkan
Saya  : Ha? Iya ya Ma? Doa apaan Ma? (sambil berharap Mama mendoakan saya berjodoh dengan David Silva/Fedi Nuril/Dude Herlino)
Mama : Jadi kan Mi, mama itu kalo tiap Subuh berdoa
Saya : Hmmm? 
Mama : Mama itu, kalo tiap Subuh berdoa, “Ya Alloh, jadikanlah hari ini lebih baik dari hari-hari kemarin…”
Saya    : Terus Ma?
Mama : Nah, hari ini Mi… (diem sebentar)
No wonder ya anaknya drama-queen, si Mama juga punya kecenderungan bikin efek menegangkan begini
Saya : Kenapa Ma hari ini?
Mama : Hari ini Mi, harga bawang merah turun seribu… Alhamdulillah banget.
Saya : …
Mama : Alhamdulillah ya Mi, doa Mama dikabulkan. Artinya kan harga bawang.lebih baik dari kemarin Mi .
Saya    : Iya Ma (udah mulai cengar-cengir)
Mama : kebayang ya Mi, Mama aja udah seneng banget harga bawang turun seribu…
Saya    : Iya Ma…
Mama : Apalagi para istri tukang becak, istri tukang sampah gitu ya Mi… Mereka kan seribu bisa dipake buat beli yang lain…
Saya   : (tiba-tiba pengen nangis)

Jadi sodara-sodara, saya dengan dialog singkat itu diingatkan kembali, bahwa kebahagiaan itu gak mesti macem-macem. Bahwa setiap hari, Tuhan memberikan keajaiban Nya pada kita, memberikan berkah Nya untuk kita.

I love you, Mom :) . Thanks to keep on teaching me the beauty of life.

Minggu, 17 Maret 2013

Things That Might Matter

Seperti yang sudah pernah saya tulis di sini, one of my pet-peeves is people who make other people feel bad about things that they like. Saya selalu percaya bahwa sudah seharusnya tiap orang punya hobi. Punya passion. Punya sesuatu yang mereka bener-bener suka. It could be anything. And by anything, I really mean anything. 

Sadly, ada orang-orang yang gak ngerti. 

Entah tuntutan sosial, entah something called norms or so whatever, ada orang yang gak bisa ngerti kenapa si ini seneng begini dan yang itu suka hal tertentu.

I love reading. I always love it. And I don’t find anything wrong about it (selain saldo tabungan yang gak nambah-nambah karena duitnya dipake beli buku terus). But some people just don’t get it why I can read some book over and over again, and still the books thrill me. Not many people can understand why I can really relate myself with some of fictional characters in the book (Leo Valdez!!!). Mind you, there are some fictional characters that I like much more than some people that I meet everyday in my real life.

When I started to do some writings, I try to keep a low voice on it. At first I try to hide it from my colleagues. But then, they happened to know. And what do you expect? Tentu saja saya diketawain. Yeah, by having a job as a lecturer, I am expected to write some scholarly and academic articles, not those cheesy romantic teen stories like the ones that I wrote.

My sister said that she could not understand with me crying over football. She said, “It’s just football.”.
Wrong. For her, it’s “just-football”. For me, for us, it’s more than that. It’s our pride. Our family. Our home. 
And now, writing combines with football? It’s a thing that I still a bit hesitant on telling it to others, except for those who really know me and don’t mind about it at all. 

Anyway, saya lalu mikir, mungkin itulah gunanya social media network. Sometimes you have these things that you want to share, but no one seems to understand nor even care.

Mungkin bagi kita, beberapa hal yang disukai orang lain sepertinya biasa aja. Cenderung sepele malah. But who knows, what we thinks as nothing important might be something really matters for them. 

Maybe it’s the reason for them to hang on.
Maybe it’s the things that they love and care the most.
Maybe it’s one of the things that really can make them smile and put some happiness in their heart.

Somehow, I find it heartless to mock people about those things that they like.

Because for me myself, I find it’s hard to have somebody says that to be absorbed in books are a waste of time. I find it hard when people say that there’s no need to cry over football. I know how difficult it is to tell people about the idea that’s been nagging in your head and you feel like you really have to write it down. 

Saya selama tiga hari masih gak bisa get over the fact of how Bartimaeus Trilogy end. (YOU CAN’T JUST DIE!!!).  Saya beneran nangis waktu akhirnya Percy dan Annabeth ketemu lagi. Saya ngecekin berita tiap sejam sekali waktu hari terakhir winter transfer season. Saya dua hari mati rasa kalau City kalah. Tahun lalu, malam waktu pertandingan terakhir City melawan QPR, saya udah sakit kepala dan mules sejak bangun di pagi harinya. I jumped out in joy, and felt like I was in cloud nine when Real Madrid won El Clasico, twice in a row, and followed with a win against United. Saya bisa bangun tengah malem dan nyalain laptop cuma karena I finally have that sentence to begin my one-shot with. 

Yes. I am emotionally involved with my passion.

Believe me, I know how it feels when it comes to emotions.

And that is why, it really irritates me when somebody makes fun of something that is important to other people. Intinya gini deh. Gak suka kan kalo sesuatu yang kita anggap penting malah dicela-cela? Sama. Orang juga gitu. Just, don’t do the things that we don’t want other people do to us. 

Sometimes it is strange how people can really get emotional about their hobbies or some other things. But that’s the way it is.

Saya aja gak ngerti soal K-Pop. But I try my best not to scowl at it. I find gardening and fishing as boring things to do. But I do understand that there are people who are really fond of it. There are some things that we just can’t understand. But surely, it does not simply mean that it’s bad. 

Someone once said to me that having a hobby is like running away from reality. You’re doing too much in your own world of hobby or whatever that is, because there’s something wrong with your real life.

Not necessarily that way.

I love my life. My real life. But I find that this other world that I create over my fondness on books, music, football and writing comes as a complement of my real life. They complete each other. There are things that I can only get from this other world.
I find new friends. I find that there are things that people really think I am good at (and being such an insecure person like me, it really means a lot).

So please. There are things that really means a lot to other people. Things that we might not understand. Things that might seem ridiculous for us, but on the other hand, those are the things that really matter, that keep them hanging on.

Why should we make people feel bad about things that mean a lot to them? How heartless we are to say mean things about what might be their source of happiness?

Maybe we cannot understand it. But leave it there. We have no right to destroy one’s happiness.

So please understand that I just don’t want to talk to anybody when my favorite character died/my team lose a game/the book that I am reading ends with a cliffhanger/my favorite player in the team is transferred to other team.

Cheers =) !
= Ami =

Senin, 11 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 14

Day 14 – Provide Pictures of five celebrity crushes
By celebrity here, I loosely translated it as someone famous enough, okay? So I guess that singer, actor, and athlete could fit into the category of celebrity, okay?
And let me warn you. This posting is going to be spammed with pictures. Wahai para fakir kuota, you’ve been warned.

Yang pertama…Tentu saajaaaa… 
AKHDIYAT DUTA MODJO
Paling ganteng sejagad raya. Anaknya udah dua.
Senyumnya itu lho. Astaga itu kalo dia senyum saya udah meleleh kagak karuan deh. Udah berasa bisa terbang melompati Monas.  Tapi udah punya istri.
My celebrity crush since 1999 up to now. Mau saya fangirling ke siapa aja, tetep aja mentok-mentok balik ke dia lagi. Kurang setia gimana lagi coba ya saya sama dia.
Gantengnya gas pol abis. Dia mau gaya gimana aja, mau diapain aja….tetep aja kalo aslinya emang udah ganteng ya tetep aja ganteng parah.
Yang kedua? Ini.
ADAM LEVINE
Jadi gini ya sodara-sodara. Saya gak suka sama tato. Serem. Tapi demi deh ya, beda kalo liat Adam.
Adam Levine ini satu-satunya orang yang badannya penuh dengan tato dan bagi saya dia keliatan so hot and sexy and so attractive. 
So effin’ hot. Astaga. Dia mah didenger aja, DIDENGER doang lho ya, udah seksi abis. APALAGI DILIATIN. Ya ampun itu bisa drooling tau liat dia. Hottest man alive.
Okay. Breathe. Let's go on to the third one.
DAVID JOSUE JIMENEZ SILVA
Look at him. No, I mean, seriusly, LOOK at him. 

So cute and adorable and… asdfghjll… I can’t. I just can’t, okay.  
Astaga, dia tuh keringetan aja udah bisa bikin saya histeris. 
Kalo dia protes ke wasit saya berasa pengen ikut nonjok wasit. Kalo dia ditekel pemain lawan saya pengen nendang si lawan. Kalo dia senyum saya pengen minta dikawinin.
SENYUM DIA ITU… Saya udah kehabisan analogi untuk menjelaskan gimana senyum dia bikin saya nyaris gak napas. NYARIS GAK NAPAS TAU KALO LIAT DIA SENYUM. 
WHAT IS BREATHING?
Dia senyum saya gak napas. Dia ketawa, saya serangan jantung. Dia kawin saya patah hati. Untung belum kawin. 


  And don’t make me start to talk about how fluffy his hair is. 
It’s just so distracting, you know, his messy hair that falls all over his head.

Some oxygen, please? So now we can go on to the next one. Yang keempat.

FEDI NURIL
Mukanya adem. Berasa hembusan angin musim semi gitu kali ya rasanya kalo ngeliatin dia. Berasa damai sentosa sejahtera dengan asas  kekeluargaan dan gotong royong.
Gak tau nih sejak kapan suka sama dia. Tau-tau suka ajaaaa… Waktu dia main Ayat-Ayat Cinta, I literally only look at the screen when he shows up. Secara saya gak suka bukunya dan gak berminat sama filmnya. 
Waktu ditayangin di tipi juga saya cuma ngeliatin dia doang. Dan waktu nonton 5 CM. itu saya yang sampe gigit tisu dan kunyah-kunya popcorn waktu liat diaaaa… 
Gantengnya gak nanggung. To the max.

Next, the 5th.
OXAVIA ALDIANO
PIIIDIIII…. VIIIIDIIIII…. Vidi Aldiano, sodara-sodaraaaaa!!!!
Dari semua, yang bener-bener bisa ketemu langsung dan foto bareng cuma dia doang. 
Asdfghjkl…. Manis ini mah si berondong. Manis banget. Tampang remaja rohis yang sayang sama Mama.  Tipe pacar ideal banget ini mah ya ampuuuunnn…
Dan suaranya. Suaranya. SUARANYA. Bening. Ini minta diculik banget tau.

And that’s it. Five celebrity crushes. Kalo kenal sama saya sih, bakal dengan skeptisnya nanya: Cuma itu?
LAH DIMINTANYA CUMAN LIMA DOANG PEGIMANE DONGGG??? 
Ya udah deh.
Ini posting foto-foto mereka aja saya udah cengar-cengir guling-guling gak karuan gak jelas.

So, day 14, FINISHED!!!
(I guess I can carry on doing the challenge for this particular one over and over again).

Minggu, 10 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 13

Day 13 - Three confessions of your choice
Nyahahahaha… Ini maksudnya apa sih nih? Self-embarassment? I already have the tendency to embarrass myself without giving any kind of confeesion like this.
Ngeniweiii..
  
(1) Saya sampe sudah kerja, baru nyadar kalo kita gak bisa nabung di Bank Indonesia.
Sumpah deh yaaaa ini tuh malu-maluin banget. Logika saya kan gampang. Bank itu tempat orang menabung kan? Nah, lalu Bank Indonesia kan bank? Lalu kenapa kita gak bisa menabung di Bank Indonesia? Saya baru sadar betapa salahnya konsep yang ada di kepala saya ini rasanya 3-4 tahun lalu. Waktu saya nanya ke adek saya: “Ta, kok Bank Indonesia itu gak ada ATM nya ya? Terus kalo mau ngambil uang disana harus ngantri gitu aja di teller ya?
Adek saya (yang posisinya sekarang setara Manajer di salah satu bank BUMN, duh, what an irony) menatap saya dengan ngeri. Selama beberapa detik dia cuma ngeliatin saya seakan-akan saya ini bidadari turun dari surga kehilangan akal sehat.
Lalu dia nanya. “Kamu pikir, bisa nabung di BI?
Saya: “Lah? Emang gak bisa? Iya sih, aku juga bingung. Kok kita gak pernah ya Ta punya rekening di BI gitu… Apa karena gak ada ATM nya ya…
Adek saya ngakaknya lama banget.
Dan saya akhirnya nyadar, mungkin inilah alasan kenapa saya gak pernah keterima kerja di bank.

(2)  Cita-cita pertama saya itu…
Sopir truk. Saya dengan bangganya selalu bilang kalo dari dulu cita-cita saya itu ngajar. Padahal enggak, Kata Mama, sebetulnya cita-cita pertama saya itu waktu umur 3 tahun adalah jadi sopir truk. Karena dulu waktu di rumah Kai di Bandung, kan rumah beliau pas di belakang Unpar. Dan waktu itu Unpar lagi dibangun, jadi otomatis kan banyak tuh truk keluar-masuk. Dan saya selalu kagum melihat truk-truk itu. Astaga… Kayak gak ada hal lain yang bisa dikagumin ya. Jadilah saya bercita-cita jadi sopir truk. Kata Mama, dulu alasan saya adalah: “sopir truk itu gagah”.

(3) Waktu SMA, saya suka bolos ke UKS dengan alasan sakit kepala
Waktu SMA, saya hitungannya sakit-sakitan. Dan saya kurus banget sangat langsing. Dan saya sangat tidak suka pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi, dari berapa kali pertemuan gitu lho ya dalam seminggu untuk mata pelajaran itu, saya suka ilang. Ada kali ya setengahnya saya menghilang dari kelas. Alesannya sakit kepala, padahal saya tidur di UKS. Lucky me, saya dengan nilai rapot saya cukup membuat saya tergolong anak baik-baik di mata para guru saya. Nyahahahahaha… maap ya Pak, Bu. Tapi bener deh, saya bener-bener gak ngerti apa itu majas dan tehnik membuat pengumuman, dan teori sastra dan apapun itu deh. Kalo dipaksain yang ada malah saya jadi sakit kepala beneraaaaannnn….

Jadi sambil ngetik, saya sembari keinget bahwa banyak sekali hal-hal lainnya yang hitungannya cukup malu-maluin. Deuh, sekali ini saya bersyukur deh dimintanya cuma 3.

Day 13, FINISHED!

Jumat, 08 Maret 2013

30 Day Challenge | Day 12

Day 12 – Screenshot your desktop
Walah. Maksudnya desktop dalam keadaan bagaimana niiih? Ini desktop saya dalam keadaan belum membuka program apapun.


As you can see, saya tipe yang gak suka punya banyak short-cut icon di desktop. Terkecuali untuk shortcut ke program yang sering saya gunakan, atau menurut saya penting. Saya agak freak soal menyusun file dalam laptop saya. Here’s a screen capture that show how I can be a freak in arranging my files.
Iya. Saya soal file MP3 aja cerewet lho. Nama file harus jelas nama penyanyi dan judul lagunya.
And here’s another screen shot dari program yang sering saya buka.
Itu kebetulan ke arrange berdasarkan seberapa sering lagunya diputer. Hahahaha… Agak random ya?
Terus ini screen shot dari kegiatan rutin saya kalo udah buka internet.
Yeah, as you can see from the tabs that I open, I am addicted to social media network.
Jiah… Kenapa gak ada yang berbau ilmiah dan akademik yaaaa?

Nyahahahaha… Ini karena yang saya capture adalah screen desktop laptop saya when I am taking a day off from the campus. Semacam mencari alasan ini mah. Denial.

Betewe, soal screen desktop ini, sebenernya saya nge-setnya yang automatically berubah sendiri setiap 10 menit. Jadi setelah 10 menit selanjutnya, inilah desktop saya…
 Lalu 10 menit kemudian, gambarnya jadi ini:
 Nggaaakk… gak semuanya soal bola kok. Buktinya, this is what comes after.

Aw… how romantic I am :”).

Anyway… DAY 12 FINISHED!!!