Minggu, 09 Februari 2014

30 Day Challenge | Day 23

Day 23 – A Letter To Someone

Hmmm…secara memang saya lagi pengen nulis imel untuk salah seorang sahabat saya yang udah lama banget gak ketemu… Nanik ini temen sekost saya waktu S1 dulu, kita sama-sama kost di Palimas. Dan secara dia gak pake fesbuk lagi, it’s a bit harder to get in touch with her. I really do miss her a lot :’).

Dear Nanik

Burung gagak hitamkuuuu…
Asdfgfjgfalklj…. Apa kabar looo? Dimana lo sekarang? Kaffa udah segede apaaaaa?
Anyway.
Lo pasti pengen tau aku sekarang dimana. Nyahahahahaha… 
Seperti yang pernah aku bilang dulu, aku sekolah lagiiii… Sebenernya berasa agak-agak kualat sih, secara dulu gak pernah pengen sekolah di USA, and now here I am being a graduate student. Aku kuliah di Purdue (silahkeun di Googling ya Jeung…), yang mana kampusnya di tengah ladang jagung. Istilah kata nih, kalo perbandingannya kek waktu di Jogja dulu, kampus aku udah di Jakal KM 89 kali ya saking terpencilnya.

Rasanya jadi mahasiswa lagi? MHUAHAHHAHAHA… Capek. Beuh. Tugas gak abis-abis. But somehow, entah kenapa, aku kok ngerasa lebih menikmati sibuknya jadi mahasiswa dibanding sibuknya kerjaan ya? 

Alhamdulillah, temennya disini baek-baek. Entah kenapa, aku ngerasanya sih, gak kayak waktu S1 dulu, aku punya lebih banyak temen. Dan banyak gebetan juga tentunya :p. Dan senengnya karena temennya dari berbagai negaraaa… Dan juga karena punya temennya dari berbagai komunitas kali ya. Jadi selain temen-temen sejurusan seangkatan di prodi aku (kami menyebut angkatan itu ‘cohort’), ada juga temen sekelas di mata kuliah. Ohiya, karena aku kuliahnya di jurusan interdisciplinary, ngambil matkulnya di berbagai jurusan. Semester ini aku banyak ngambil mata kuliah Civil Engineering. Terus ada juga temen-temen sesama mahasiswa Indonesia. Disini mahasiswa Indo sebenernya banyak sih, tapi rata-rata anak undergrad. Yang graduate studentsnya dikiiittt… Terus juga temen-temen sesama Fulbrighter, kan kita ada asosiasinya gituuu.

Kalo dulu waktu S1 daku menjadi anak mall, disini Mall cuma ada sebiji, itu pun nun jauh di sana yang harus satu jam naik bus. Aku sempet tidur dulu di bus sebelum akhirnya nyampe. 

Kamu nggak pengen kuliah lagi tah? Ihik… Aku udah lama banget gak ketemu lagi sama siapapun dari masa-masa kuliahku dulu. Terakhir ketemu Sura, tahun 2013, di bandara, beberapa menit sebelum dia boarding. MEHEHEHEHE… Tu anak lagi aku komporin biar cepet kuliah lagi. Inget Ratih kan? Ratih sekarang juga kuliah lagi, di UGM, ngambil S2 Farmasi. Dan kami masih dengan centilnya suka chat gitu di FB. Temen curhat sekaligus ngerandom. Retno juga kemaren kuliah lagi di Unhas. Ngambil manajemen tapi dia mah. Hebat tu anak sekarang, jadi Pinca Bank Mandiri di Makassar gitu. Ya…gak heran sih, secara semenjak kuliah dulu pun dia selalu jadi yang terdepan di antara kami dalam hal akademik :”). Emil dan Yesi menjadi ibu rumah tangga yang bahagia. Duh, kalo liat foto-fotonya Yesi sekarang… masih cantik kek dulu, walopun udah jadi ibu-ibu. Anaknya mirip banget sama dieeee…

Orang tua sama kakak-kakakmu apa kabar? Di Semarang apa di Tangerang? Abah Mama ku Alhamdulillah sehat. Abah sekarang kerjaannya road trip dari mesjid ke mesjid bersama sesama pensiunan lain di komplek. Mama masih suka masak, dan nyetrika. Mungkin itu kali ya kenapa disini aku juga suka nyetrika. It kind of reminds me to her. Ita udah dipindah lagi. Kemaren di Malang, dan sekarang dia di Palangkaraya. Alhamdulillah sih, jadi lebih deket ke rumah. Paling nggak lebih gampang deh kalo mau pulang pas wiken. Dian udah jadi ABG sekarang. Udah lebih tinggi dari Mama. Gak kebayang waja dulu dia pernah jadi balita yang imut lucu dan menggemaskan. Nakal sih. Tapi kata Mama ya nakalnya masih wajar. Tapi paling nggak ada yang nemenin Mama-Abah di rumah.
Aku kangen rumaaaaahhh :”(.  Tapi ya mau gimana lagi. Kekna baru bisa pulang paling cepet pas winter break nanti. 

Dan sumpah demi apa kangen banget sama masakan Indonesia. Dulu di Indo aku bisa jajan pempek dan bakso paling nggak seminggu sekali. Disiniiii? Eh tapi lho ya, aku pernah bikin bakso ayam sendiri *bangga*. Ya itu, aku kalo sekolah di LN gini jadi semacam terpaksa belajar masak deh. Lagian, memasak adalah salah satu cara yang paling efektif untuk berprokrastinasi… Eh, satu lagi yang aku seneng: disini berat badanku naik dengan pesat *terharu*. Berangkat dari bobot Indo bulan Juli 2013 dalam keadaan berbobot 34 kg, dan sekarang aku udah 40 kilooo… Takjub kan lo?

Up until now, things are ging pretty well. Semester kemaren emang berat sih. Masih masa adaptasi. Aku aja sampe sempat kepikiri untuk udahan aja. I mean, why the heck I am doing this? Weird. Dulu waktu di Melbourne aku gak pernah lho sampe sedesperate itu. But then again, aku gak sendirian. Rata-rata temen-temen yang lain juga sama-sama struggling kok. And here we are right now, after surviving our first semester, now we are trying to go through another ones. So wish us luck, okay ;) ?

Bisnismu apa kabaaaarrr? Kau bisnis apa aja sih sekarang? And how’s life treating you? 

Anyway, salam buat keluargamu yaaaa… Really wish that someday we’ll have the chance to meet again.

Miss you, gagak hitamkuu :-*

Sabtu, 08 Februari 2014

Brilliant Boston

Eh..eh…masih ada satu kota lagi yang sempet saya kunjingi di winter trip saya kemaren. Mehehehe… For some reasons, I feel more excited of going to this city instead to NYC. First, Kalo udah nyampe Boston, technically we are so close to Cambridge, Massachussets. And what comes in mind about Massachussets? For me, it would mean two things: Harvard, and MIT. Yep. Dua kampus itu yang pengen banget saya kunjungi. So, the thing is, when I was a kid, I used to have this book about science and technology, and in one of the pictures in the book is pictures about MIT campus. Massachussets Institute of Technology. Dan sejak itu saya punya mimpi untuk menginjakkan kaki di kampus itu. And Harvard… Gosh, siapa sih yang gak tau Harvard? It’s one of the oldest and most prestigious university in the whole wide world. Iya, saya sih cukup tau diri that I am not that brilliant to go to any of those two schools. But if I had the right to brag, syarat minimal iBT untuk MIT adalah 100, dan iBT saya 99. MHUAHAHAHAHA…. Beda tipis.

Anyway. Selain karena pengen banget ke dua kampus itu, satu hal lagi yang saya asosiasikan dengan Boston adalah… New Kids on the Block!
Iya. Saya generasi 90an. Dan percayalah, di zaman dimana saya berstatus pre-teen (baca: ABG), NKOTB adalah the coolest boyband. Dan NKOTB ini kan dari Bostoooonnnn…

Kita berangkat ke Boston dari NYC naik bus. Sekitar 3-4 jam gitu deh. Di Boston, nginepnya nggak di hotel. Kita semacam nyewa kamar gitu, nemu hasil searching di Air BnB. Just a note, if you are travelling on a tight budget dan gak nemu temen yang bisa ditumpangi, Air BnB ini bisa jadi salah satu opsi untuk nyari akomodasi yang murah meriah.

I love Philadelphia. And I LOVE BOSTON EVEN MORE.

Oke.Excuse my excitement. First, it’s a beautiful city. Sama seperti Philly, this city has a lot of history. Ever heard about ‘Boston Tea Party’? Oh well, Boston is one of the oldest city in the USA. So you can see the classic buildings here and there. Second, I find that the transportation system here is easy to understand. Nyaris kek Melbourne. Saya gampang ngerti deh sistem subway trainnya. Dan murah. Weekly pass nya cuma $16, dan kita yang kemaren beli weekly pas seharga sekitar $31 di NYC tentu saja langsung cerah ceria. However, walaupun agak-agak bernuansa kota pelajar, Boston ini hitungannya biaya hidupnya lumayan tinggi.

So yeah. Sesuai dengan misi utama, kami mensetting tujuan di Boston: Harvard dan MIT!

Begitu nyampe di subway station terdekat ke Harvard, I was stunned. Astaga. Bisa juga saya sampe di Harvard!
John Harvard statue

the gate of Harvard

yah, gak bisa sekolah disini, foto sama plangnya pun jadi

The school looks so classical, with huge buildings that looks like medieval castles. It’s qite a big campus, and we visited the Harvard Museum of Natural History. Setdah ya, kampusnya sampe punya museum sendiri!
the classic building

Harvard Museum of Natural History
Next stop, kampus impian saya: Massachussets Institutes of Technology.  MIT, sodara-sodara… Even though it’s not so far away from Harvard, MIT is so different from it. Sementara Harvard terkesan klasik, MIT lebih berasa sophisticated. I literally had glassy eyes when I finally arrived in the campus. It’s just felt so surreal, being in this campus that I once only dreamed about. Sempet masuk ke salah satu gedung kuliahnya, and I had the shivered, when I was imagining students walking through the corridor, sitting in the lecture room.




MIT ini kampusnya di tepi Charles River. Jadi dari kampus ini kita bisa liat the view of Boston’s skyline, which is beautiful.



I would definitely put Boston in the list of the cities I want to visit again and again. I find that there are still anumber of places that I would love to go there. So yeah, Boston, wish to see you, again and again!

Minggu, 09 Februari 2014

30 Day Challenge | Day 23

Day 23 – A Letter To Someone

Hmmm…secara memang saya lagi pengen nulis imel untuk salah seorang sahabat saya yang udah lama banget gak ketemu… Nanik ini temen sekost saya waktu S1 dulu, kita sama-sama kost di Palimas. Dan secara dia gak pake fesbuk lagi, it’s a bit harder to get in touch with her. I really do miss her a lot :’).

Dear Nanik

Burung gagak hitamkuuuu…
Asdfgfjgfalklj…. Apa kabar looo? Dimana lo sekarang? Kaffa udah segede apaaaaa?
Anyway.
Lo pasti pengen tau aku sekarang dimana. Nyahahahahaha… 
Seperti yang pernah aku bilang dulu, aku sekolah lagiiii… Sebenernya berasa agak-agak kualat sih, secara dulu gak pernah pengen sekolah di USA, and now here I am being a graduate student. Aku kuliah di Purdue (silahkeun di Googling ya Jeung…), yang mana kampusnya di tengah ladang jagung. Istilah kata nih, kalo perbandingannya kek waktu di Jogja dulu, kampus aku udah di Jakal KM 89 kali ya saking terpencilnya.

Rasanya jadi mahasiswa lagi? MHUAHAHHAHAHA… Capek. Beuh. Tugas gak abis-abis. But somehow, entah kenapa, aku kok ngerasa lebih menikmati sibuknya jadi mahasiswa dibanding sibuknya kerjaan ya? 

Alhamdulillah, temennya disini baek-baek. Entah kenapa, aku ngerasanya sih, gak kayak waktu S1 dulu, aku punya lebih banyak temen. Dan banyak gebetan juga tentunya :p. Dan senengnya karena temennya dari berbagai negaraaa… Dan juga karena punya temennya dari berbagai komunitas kali ya. Jadi selain temen-temen sejurusan seangkatan di prodi aku (kami menyebut angkatan itu ‘cohort’), ada juga temen sekelas di mata kuliah. Ohiya, karena aku kuliahnya di jurusan interdisciplinary, ngambil matkulnya di berbagai jurusan. Semester ini aku banyak ngambil mata kuliah Civil Engineering. Terus ada juga temen-temen sesama mahasiswa Indonesia. Disini mahasiswa Indo sebenernya banyak sih, tapi rata-rata anak undergrad. Yang graduate studentsnya dikiiittt… Terus juga temen-temen sesama Fulbrighter, kan kita ada asosiasinya gituuu.

Kalo dulu waktu S1 daku menjadi anak mall, disini Mall cuma ada sebiji, itu pun nun jauh di sana yang harus satu jam naik bus. Aku sempet tidur dulu di bus sebelum akhirnya nyampe. 

Kamu nggak pengen kuliah lagi tah? Ihik… Aku udah lama banget gak ketemu lagi sama siapapun dari masa-masa kuliahku dulu. Terakhir ketemu Sura, tahun 2013, di bandara, beberapa menit sebelum dia boarding. MEHEHEHEHE… Tu anak lagi aku komporin biar cepet kuliah lagi. Inget Ratih kan? Ratih sekarang juga kuliah lagi, di UGM, ngambil S2 Farmasi. Dan kami masih dengan centilnya suka chat gitu di FB. Temen curhat sekaligus ngerandom. Retno juga kemaren kuliah lagi di Unhas. Ngambil manajemen tapi dia mah. Hebat tu anak sekarang, jadi Pinca Bank Mandiri di Makassar gitu. Ya…gak heran sih, secara semenjak kuliah dulu pun dia selalu jadi yang terdepan di antara kami dalam hal akademik :”). Emil dan Yesi menjadi ibu rumah tangga yang bahagia. Duh, kalo liat foto-fotonya Yesi sekarang… masih cantik kek dulu, walopun udah jadi ibu-ibu. Anaknya mirip banget sama dieeee…

Orang tua sama kakak-kakakmu apa kabar? Di Semarang apa di Tangerang? Abah Mama ku Alhamdulillah sehat. Abah sekarang kerjaannya road trip dari mesjid ke mesjid bersama sesama pensiunan lain di komplek. Mama masih suka masak, dan nyetrika. Mungkin itu kali ya kenapa disini aku juga suka nyetrika. It kind of reminds me to her. Ita udah dipindah lagi. Kemaren di Malang, dan sekarang dia di Palangkaraya. Alhamdulillah sih, jadi lebih deket ke rumah. Paling nggak lebih gampang deh kalo mau pulang pas wiken. Dian udah jadi ABG sekarang. Udah lebih tinggi dari Mama. Gak kebayang waja dulu dia pernah jadi balita yang imut lucu dan menggemaskan. Nakal sih. Tapi kata Mama ya nakalnya masih wajar. Tapi paling nggak ada yang nemenin Mama-Abah di rumah.
Aku kangen rumaaaaahhh :”(.  Tapi ya mau gimana lagi. Kekna baru bisa pulang paling cepet pas winter break nanti. 

Dan sumpah demi apa kangen banget sama masakan Indonesia. Dulu di Indo aku bisa jajan pempek dan bakso paling nggak seminggu sekali. Disiniiii? Eh tapi lho ya, aku pernah bikin bakso ayam sendiri *bangga*. Ya itu, aku kalo sekolah di LN gini jadi semacam terpaksa belajar masak deh. Lagian, memasak adalah salah satu cara yang paling efektif untuk berprokrastinasi… Eh, satu lagi yang aku seneng: disini berat badanku naik dengan pesat *terharu*. Berangkat dari bobot Indo bulan Juli 2013 dalam keadaan berbobot 34 kg, dan sekarang aku udah 40 kilooo… Takjub kan lo?

Up until now, things are ging pretty well. Semester kemaren emang berat sih. Masih masa adaptasi. Aku aja sampe sempat kepikiri untuk udahan aja. I mean, why the heck I am doing this? Weird. Dulu waktu di Melbourne aku gak pernah lho sampe sedesperate itu. But then again, aku gak sendirian. Rata-rata temen-temen yang lain juga sama-sama struggling kok. And here we are right now, after surviving our first semester, now we are trying to go through another ones. So wish us luck, okay ;) ?

Bisnismu apa kabaaaarrr? Kau bisnis apa aja sih sekarang? And how’s life treating you? 

Anyway, salam buat keluargamu yaaaa… Really wish that someday we’ll have the chance to meet again.

Miss you, gagak hitamkuu :-*

Sabtu, 08 Februari 2014

Brilliant Boston

Eh..eh…masih ada satu kota lagi yang sempet saya kunjingi di winter trip saya kemaren. Mehehehe… For some reasons, I feel more excited of going to this city instead to NYC. First, Kalo udah nyampe Boston, technically we are so close to Cambridge, Massachussets. And what comes in mind about Massachussets? For me, it would mean two things: Harvard, and MIT. Yep. Dua kampus itu yang pengen banget saya kunjungi. So, the thing is, when I was a kid, I used to have this book about science and technology, and in one of the pictures in the book is pictures about MIT campus. Massachussets Institute of Technology. Dan sejak itu saya punya mimpi untuk menginjakkan kaki di kampus itu. And Harvard… Gosh, siapa sih yang gak tau Harvard? It’s one of the oldest and most prestigious university in the whole wide world. Iya, saya sih cukup tau diri that I am not that brilliant to go to any of those two schools. But if I had the right to brag, syarat minimal iBT untuk MIT adalah 100, dan iBT saya 99. MHUAHAHAHAHA…. Beda tipis.

Anyway. Selain karena pengen banget ke dua kampus itu, satu hal lagi yang saya asosiasikan dengan Boston adalah… New Kids on the Block!
Iya. Saya generasi 90an. Dan percayalah, di zaman dimana saya berstatus pre-teen (baca: ABG), NKOTB adalah the coolest boyband. Dan NKOTB ini kan dari Bostoooonnnn…

Kita berangkat ke Boston dari NYC naik bus. Sekitar 3-4 jam gitu deh. Di Boston, nginepnya nggak di hotel. Kita semacam nyewa kamar gitu, nemu hasil searching di Air BnB. Just a note, if you are travelling on a tight budget dan gak nemu temen yang bisa ditumpangi, Air BnB ini bisa jadi salah satu opsi untuk nyari akomodasi yang murah meriah.

I love Philadelphia. And I LOVE BOSTON EVEN MORE.

Oke.Excuse my excitement. First, it’s a beautiful city. Sama seperti Philly, this city has a lot of history. Ever heard about ‘Boston Tea Party’? Oh well, Boston is one of the oldest city in the USA. So you can see the classic buildings here and there. Second, I find that the transportation system here is easy to understand. Nyaris kek Melbourne. Saya gampang ngerti deh sistem subway trainnya. Dan murah. Weekly pass nya cuma $16, dan kita yang kemaren beli weekly pas seharga sekitar $31 di NYC tentu saja langsung cerah ceria. However, walaupun agak-agak bernuansa kota pelajar, Boston ini hitungannya biaya hidupnya lumayan tinggi.

So yeah. Sesuai dengan misi utama, kami mensetting tujuan di Boston: Harvard dan MIT!

Begitu nyampe di subway station terdekat ke Harvard, I was stunned. Astaga. Bisa juga saya sampe di Harvard!
John Harvard statue

the gate of Harvard

yah, gak bisa sekolah disini, foto sama plangnya pun jadi

The school looks so classical, with huge buildings that looks like medieval castles. It’s qite a big campus, and we visited the Harvard Museum of Natural History. Setdah ya, kampusnya sampe punya museum sendiri!
the classic building

Harvard Museum of Natural History
Next stop, kampus impian saya: Massachussets Institutes of Technology.  MIT, sodara-sodara… Even though it’s not so far away from Harvard, MIT is so different from it. Sementara Harvard terkesan klasik, MIT lebih berasa sophisticated. I literally had glassy eyes when I finally arrived in the campus. It’s just felt so surreal, being in this campus that I once only dreamed about. Sempet masuk ke salah satu gedung kuliahnya, and I had the shivered, when I was imagining students walking through the corridor, sitting in the lecture room.




MIT ini kampusnya di tepi Charles River. Jadi dari kampus ini kita bisa liat the view of Boston’s skyline, which is beautiful.



I would definitely put Boston in the list of the cities I want to visit again and again. I find that there are still anumber of places that I would love to go there. So yeah, Boston, wish to see you, again and again!