Senin, 28 April 2008

Just want to be honest

Maunya sih ngeprint jurnal untuk dibaca sebagai bahan referensi final essay governance. Taaaappppiii.....Tintanya habis. Lagi. Arrrggghhh.... Jadi aja saya membuka-buka blog saya jaman dulu. Heeeuuuu... Dan setelah membacanya lagi, ternyata saya itu norak ya?

Beberapa teman pernah bilang bahwa tulisan-tulisan saya lucu. Oh yaaa? Heuuu Terima kasih... Saya sih tidak pernah menganggap diri saya lucu. Lucu yang cute sih iya (ow, come on...saya kan narsis, jadi saya tetap harus memuji diri sendiri). Tapi saya lebih merasa bahwa saya itu...konyol... Ga ada bedanya ya? Dan saya juga tidak berniat membuat blog saya isinya lucu. Lha wong isinya kebanyakan cuma cerita saya sehari-hari kok. Kalau meminjam istilah Raditya Dika, isi blog saya malah cenderung self-depreciating (disini sepertinya ada suatu paradoks deh, bukannya saya ini paling narsis se MIPA Unlam?). Kalau ada yang lalu menganggap tulisan saya lucu ya Alhamdulillah...walaupun saya ingin menitipkan satu pesan: JANGAN mengulangi kesalahan-kesalahan bodoh yang sering saya lakukan dan dengan hiperbolisnya saya ceritakan di blog. Demi kredibilitas anda sendiri. Percayalah. Saya sudah membuktikan bahwa kebodohan-kebodohan itu membuat saya berada dalam posisi semakin terpuruk di hadapan Dekan saya. Silakan tanya pada yang bersangkutan.

Pertama kali saya dapat komen tentang tulisan saya di blog (jaman masih ngeblog di FS)oleh seorang teman saya. Dia bilang tulisan saya menghibur. Dan saya terpana. Karena saya tidak pernah merasa bisa menulis (biasanya bisanya mengoceh dan mengomel...). Sampai saat ini. Buktinya essay Governance saya yang baru dibagikan tadi cuma dapet 68 (At least it's worth a Credit, dan presentasinya dapet Distinction kok...). Dan tahukah Anda apa yang selanjutnya terjadi? Untuk beberapa waktu, saya jadi tidak bisa menulis lagi. Kenapa? Karena saya lalu justru merasa bahwa tulisan saya HARUS lucu, HARUS menghibur. Dan hasilnya, saya malah mandeg. Ga bisa ngalir. Speechless. Baru kemudian saya sadar. Tujuan utama saya menulis bukan untuk menjadi lucu dan menghibur orang kok. Saya ingin menulis karena ingin berkata-kata dalam bahasa saya. Menggambarkan dunia lewat pandangan saya. Menyenandungkan hidup saya dalam bahasa saya sendiri. Itu saja. Saya hanya ingin jujur lewat tulisan saya.

Tapi memang, menulis sesuatu yang diniatkan untuk lucu, it's such a hard thing to do. Sangat sulit untuk membuat sesuatu terdengar lucu dan membuat orang bisa tertawa tanpa harus merasa terpaksa. Tapi ada beberapa penulis humor yang paling saya suka, diantaranya adalah Isman, Adhitya Mulya, dan Raditya Dika (mudah-mudahan mereka berumur panjang supaya bisa tetap berkarya dan menghibur saya. They're just hilarious). Isman dengan humornya yang (SANGAT) cerdas. Adhitya yang plotnya menakjubkan. Raditya Dika yang udah ga punya urat malu.

Aaaaanyhooo... Kenapa saya bisa tiba-tiba membicarakan ini? Karena saya beberapa hari ini sedang berpikir, bahwa semakin kita menegaskan betapa lucunya diri kita, justru kita jadi semakin garing (nggak, nggak lagi ngomongin kerupuk kok, walaupun di sisi kanan saya sekarang ada 2 buah kerupuk). Semakin kita berkata: oh-look-at-me-i-am-just-so-funny, we turn out to be ridiculous. Waktu kita berkata "saya gokil abis kan!", seringkali kenyataannya adalah we're not funny at all ( Seperti salah satu audible di YM: That's not even in the same zip code as funny). Ada beberapa buku yang pernah saya beli (salah beli, I have to say). They're kind like shouting that they are funny, but as I turn out the pages, they're just become disasters.

Satu hal tentang para penulis di atas, mereka tidak pernah memproklamirkan diri betapa lucunya mereka. Dan hasilnya adalah, saya selalu merasa nyaris tidak waras lagi karena tertawa saat membaca tulisan mereka (entah mereka bangga atau terpukul dengan hal ini, saking ekstrimnya reaksi saya). Waktu beli Bertanya atau Mati nya Isman, saya langsung membaca buku itu di mobil dalam perjalanan pulang. Dan hasilnya, adik saya betul-betul mengkhawatirkan kestabilan emosi saya, karena dia tidak tahan mendengar saya yang cekikikan sepanjang jalan (untung saja waktu itu saya tidak pakai longdress putih dengan rambut melambai-lambai, kalo iya, mungkin saya sudah disembur menyan).

How about me myself? Hohoho...saya jelas tidak punya bakat seperti penulis-penulis itu. Yang saya lakukan di blog cuma sekedar bercerita dengan kata-kata pilihan saya. Saya tidak pernah bercita-cita jadi penulis humor. Cita-cita saya sejak kecil cuma pengen jadi guru kok...(Alhamdulillah kesampaian...). Saya hanya ingin jujur dalam tulisan saya. Itu saja. You find it funny, Alhamdulillah. you find it enjoyable, keep on reading it. You find it useless, then read something else. For me, I just want to be honest with my writing. That's it.

Gambar pinjem dari sini

My Personal Slogan

Gara-gara tertantang sama Itotz, aku dengan semangat seorang-penunda-mengerjakan-assignment sejati kembali membuka situs lucu yang satu ini.

Niatnya adalah, membuat personal slogan untukku. Maksud hati, mendapatkan slogan yang oh-that's-just-so-me...

Hasilnya?




Your Slogan Should Be

http://www.blogthingsimages.com/theslogangenerator/slogan.jpg" height="100" width="100">


How Do You Handle a Hungry Man? Utami.

ARRRRRRRGGGGHHHHH!!! Maksudnya aku untuk dijadikan mangsa???

FYI, personal slogan si Ita adalah : Once you in, you can't get out.

Hidup memang sering kali tidak adil...

Minggu, 27 April 2008

I don't care either. That's it.

Malam tadi, waktu sedang berusaha menyusun kalimat yang terdengar akademis untuk menunjukkan approach yang lebih baik untuk digunakan daripada EIA, dapet e-mail kayak gini dari salah satu kenalan jaman SMA dulu:

Permisi
Assalamu Alaikum
Unda handak cek haja nah nang unda kirimi ni email alamatnya masih valid (masih online) kada. Soalnya maaf unda handak maadakan pambarsihan alamat email yang kada aktif lagi soalnya di contacts dah bejibun alamat-alamat email.
Jadi maaf haja lah buat kekawalan nang kada balas ni email alamat emailnya unda hapus from my list. "I need friends, not ghost"
ANDA TAK SUKA, SAYA TAK PEDULI

*Terjemahan:

Gue mau ngecek aja, yang gue kirimin imel ini alamatnya masih valid enggak. Soalnya maaf, gue mau melakukan pembersihan alamat e-mail yang nggak aktif lagi. Soalnya di contact udah bejibun alamat-alamt email. jadi maaf saja buat teman-teman yang ga balas email ini alamat emailnya gue hapus dari my list.

Saya langsung mengernyitkan kening. Apa coba yang terlintas di pikiran saya? Sengak amat sih? So what? Toh selama ini juga dia jarang mengirim e-mail (paling tidak kepada saya). Isi e-mailnya pun menurut saya bukan hal yang terlalu signifikan untuk ditanggapi. sekedar e-mail2 forward-an. Dan sepertinya dia udah jadi orang yang begituuuu maha penting sampai pembersihan address booknya harus diumumkan dengan cara, yang menurut saya, tidak menyenangkan. Saya tidak mempermasalahkan bahasa daerah yang dia gunakan. However, saya juga masih sering menggunakan bahasa daerah saya sendiri. Saya bangga kok jadi orang Banjar. Sangat bangga. Saya berusaha menghargai suku dan bahasa saya dengan menggunakan pilihan kata yang sopan dalam penggunaan bahasa tersebut untuk komunikasi secara umum. Dan saya, entah karena tidak terbiasa, tidak bisa menganggap pilihan kata yang dia gunakan itu sebagai bahasa yang sopan. And ooohhh...all those words written in CAPITAL LETTERS. Isn't it a convention that CAPITAL LETTERS mean you're shouting at the one who read your mail?

Saya tidak begitu peduli kalau nama saya dihapus dari address booknya. Toh kami tidak pernah sekelas waktu SMA dulu. Dan saya bahkan tidak begitu yakin dia masih inget atau tidak pada saya, sebagaimana saya juga tidak begitu yakin betulkah dirinya yang saya ingat. In a short sentence, it's nothing to loose anyway.

Jadi..., inilah balasan saya untuk e-mail dia:

Hi there,
Just drop by to say that I'm still using this e-mail. In fact, I don't have other than this one, selain e-mail dengan domain kampus: uiuta1@student.monash.edu.au
Oh, and FYI, I don't really care kalo misalnya nama aku dihapus dari address book kamu. Sumonggo... Kalau kamu memang merasa tidak ada gunanya ada namaku di address book kamu, ya dihapus aja kenapa? Ga usah pake pengumuman mau pake pembersihan segala. Berasa kayak orang penting aja. *Pfffhhh... Like I care, anyway*. I don't really like people shouting out in their e-mails anyway. And no offense, tapi cara kamu berbicara di imel juga sort of ill-manner buat saya. Nope, not the language. Jangan lalu menuduh saya udah terlalu sombong untuk berbahasa daerah. Saya masih bangga kok jadi orang Banjar. Sangat bangga. Dan saya masih berbicara dalam bahasa Banjar. But i do it in a style, a more mannered way, i say.
Oh, satu lagi: kamu bilang : "ANDA TAK SUKA, SAYA TAK PEDULI ". Well, surprise...surprise... I don't care either. That's it.

That's me. You're treating me good, I treat you as well as you do. But treat me in that way, I can be worse than you...

Gambar pinjem dari sini

Minggu, 20 April 2008

Dapet Juga Fotonya...Ihik...

Kalau disuruh memilih mata kuliah mana yang paling membosankan semester ini... aku bakal menjawab: Environmental Analysis! Adduuuhhh...dan mata kuliah yang satu ini memecahkan rekor sebagai mata kuliah dengan tugas yang paaaaliiiing banyak. Kalo diitung-itung, ada 1 esay, 1 field trip report, 1 presentasi kelompok dan 2 short exercise. Bete aja. Tapiii....aku selalu menunggu-nunggu hari Kamis jam 6 sore, jadwal untuk kuliah ini. Bikos opwat? Karenaaa....:

Ada cowok bule berkacamata yang tinggi dengan berat badan proporsional yang GANTENG abis. Dia selalu datang terlambat karena baru pulang kerja, jadi dia akan muncul masih menenteng tas kerja, pakai jas dan dasi yang selaluuuuu matching dengan kemejanya. Dan dia juga tipe yang smart dan kritiiiis banget, soalnya pasti ada ngomong dan berkomentar kalo lagi diskusi kelas. Aku suka lupa diri aja kalo lagi ngeliatin dia...Ihik..ihik... Kadang-kadang si Lian suka sebel kalo aku udah dengan penuh emosi membara (?) mengemukakan keherananku, kok adaaaaa mahluk seganteng itu...

Naaaahhh...Sabtu kemaren field trip ke Cranbourne Botanical Garden. Udah mau manyun sepanjang hari karena si-bule-ganteng-berkacamata itu ga muncul. Ternyaaataaaaa...dia memang ga ikut di bus, karena dia langsung dateng sendiri ke lokasi. Ooohhh....indahnya hari itu rasanya bagiku. Terus waktu kami harus naik bus lagi mengelilingi suburb Cranbourne itu, dia kan ikut di bus tuh..aku dengan gaya sok pengen motret pemandangan lewat jendela berusaha supaya dia terekam di kameraku. Lagian, bosen aja motretin sapi-sapi dan kuda-kuda di jalan itu. Tapi karena dia duduknya terlalu jauuuhh... Huuuu... Tapi ya lumayanlah...

Kesempatan kedua, muncul waktu kami keliling di Gardennya dan naik ke menara pengawas (atau apapun lah...pokoknya kami harus naik tangga ke panggung terbuka gitu). Uhuuuuyyy... Dengan lagak memotret pemandangan...berhasssiiiilll!! Terekamlah wajah tampak sampingnya dengan latar belakang langit biru. Kekekekek.... Ya Tuhan...terima kasih telah menciptakan mahluk seindah ini dan membiarkan aku menikmatinya...

Fotonya aku posting di bagian foto, tapii...dengan beribu alasan yang bisa terpikir, contact access only yaaa... Yang ga punya akses, nikmati saja siluet hitam putih si-bule-ganteng-berkacamata ini...

Hmm...jadi mikir, kalo untuk bisa motret cowok bermata biru penjaga loan counter Matheson itu gimana caranya ya kira-kira?

Jumat, 18 April 2008

Introducing: Staf PS Kimia FMIPA Unlam

Gara-gara kemaren chatting sama Kamil dan Nana...jadi aja inget (dan kangen) sama orang-orang di kampus. Apalagi waktu buka FS...haduuhh...komen baru dari orang-orang kampus semua, mulai dari mahasiswa, staf Fakultas, sampe dosen PS Bio yang sekarang lagi S2 di Thailand...Hikss... Jadi kangeeennnn... Maka, kupasanglah attachment ini yang merupakan slide tayangan wajah para staf dosen di PS Kimia.

Slide ini bikinan aku. Biasalaaaahhh...si Bos suka muncul tiba-tiba dan dengan santainya ngomong: "Mi, nanti kita harus presentasi tentang Prodi. Tolong bikinkan slidenya ya...Besok presentasinya jam 9 pagi". Jam berapa coba si Bos ngomong gitu? Jam 4 sore! Ih. Kayak ga tau aja kalo aku lagi sibuk main solitaire. Eh, tapi itu untuk slide yang profil PS ding! Kalo slide pengenalan staf ini aku bikin khusus untuk acara perkenalan mahasiswa baru angkatan 2007 dengan staf dosen PS Kimia. Sebelum hari H, aku dibantai sama Bos untuk rapat DIPA di Fakultas bersama Dekan, padahal pagi-siang aku harus ngurusin stand PS Kimia untuk EXPO, sorenya rapat sama Dekan itu sampai jam 7 malem. Terpaksalah daku menginap di rumah mahasiswa. Jadi baru bisa dengan terkantuk-kantuk mengerjakan slide ini sampai jam 2 dini hari.

Besoknya, final touch up sambil diburu-buru sama si Bos (KaPS ku yang suka tidak jelas itu...silakan liat sendiri). Dia ga sempet liat hasil jadinya gimana, dan baru liat langsung on the spot waktu mempresentasikan isi slide ini. Jadi...ya wajar saja kalo si Bapak KaPS jadi speechless begitu melihat tampilan tentang diriku di layar (kenapa oh mengapa? silakan liat di attachment ini).

Oh iya, aku bikin slide ini pake In Album, jadi bisa disimpan dalam format *exe. Kalau dijalankan, akan muncul windows pertama, langsung di-klik aja tulisan "Close" nya itu, nanti dia jalan sendiri kok...

Monggo... Kapan-kapan kalo ga banyak assignment (kapankah ituuu?? aku pun menantikan saat bahagia itu) aku deskripsikan satu persatu deeeehhhh....

Rabu, 16 April 2008

Tentang Kuliah Ekologi di Hari Selasa

Arrrggghh...sakit pinggang ini membunuhkuuu.... *Jangaaannnn...belum kawin gua!*.

Eh, tadi mau cerita apa ya? Oh iya...kuliah Ekologi. Dari 4 mata kuliah yang aku ambil semester ini, kayaknya cuma Ecological System and Management ini yang agak sedikit menyerempet sama background Kimia aku. Satu-satunya mata kuliah yang bernuansa IPA. Dulu, pas pertama kali kuliah, aku sempet bahagia dengan mata kuliah ini mengingat reading list wajibnya paling sedikit dibanding mata kuliah lain. Tapiiii...Hohoho... Kale itu ternyata serigala berbulu domba, sodara-sodaraaaaa...dia membuai kami dengan reading listnya itu, dan begitu kami merasa bisa bernafas lega...baru terlihat kenyataannya. Tiap minggu, Kale akan membagikan reading wajib untuk mingggu depan, rata-rata 3 artikel jurnal dan fotokopian dari 2-3 bab buku! Babak belur dah judulnya. Dan dia hobiiii sekali nanya sama kami, ada yang ditanyakan? Begitu kami bertanya, dia akan menjawab: "Well, i don't know the answer. Anyone know the answer for that question?". Untuk mata kuliah lain sih aku udah menyerah. Bodo ah. Class participation toh ga dihitung, kecuali untuk Governance. Jadi sebisa mungkin aku membunuh rasa bersalah karena nyaris tidak membaca required reading untuk hari itu. Yang penting aku ngerjain essay (yah, walopun juga ga beres-beres amat siiihhh...). Tapi kalo Ekologi, secapek-capeknya aku, malamnya aku tetep berusaha untuk membaca. Karenaaaa....satu kelas isinya cuma 11 oraaang! Ketahuan banget kalo kita ga baca. Malam selasa kemaren aku udah junkir balik kop rol keliling monas rasanya gara-gara bingung baca artikel jurnal tentang biodiversity. Addduuuhhh...topiknya biodiversity tapi kok statistikaaaa banget ya? Ada variance, covariance, aggregate variables... Aku beberapa kali mencoba menangkupkan jurnal itu di atas kepalaku. Siapa tau makna dari jurnal itu bisa masuk melalui metode absorbsi, mungkin? Ada yang menduga bahwa usahaku itu sia-sia? hohoho...Anda betuuulll....

Anyway...Selasa itu waktu Kale masuk kelas, dengan cengirannya yang seakan-akan ngeledek kita (walaupun sebenernya manis siiihhh...), aku langsung terpana. Dia pake batik, sodara-sodara! Kale Sniderman, dosen Ecological System gua ngajar pake kemeja batik!! Aku langsung nyeplos aja: "I love your shirt! It reminds me of my homecountry...". Tapi lebih terpana lagi begitu denger jawaban Kale: "Really? But I don't think so. You're from Indonesia, aren't you?". Aku langsung protes: "But..but...it's batik that you're wearing, isn't it?". Bahkan Jamie, temen sekelasku yang dari Filipina juga ngomong: "Yeah, that's batik". Apa coba kata Kale..sodara-sodara...apaaa cobaaaa?

"But I got it from Malaysia. It's from Malaysia. Not from Indonesia"

...

...

Aku langsung manyuuuuuunnnn... "They stole it from us...", kataku sambil cemberut... Sebel.

Well...Tragedi batik-yang-bukan-dari-Indonesia-tapi-dari-Malaysia itu bukan satu-satunya yang aku inget dari hari Selasa kemaren. Kale mengumumkan bahwa kami akan field trip ke Gunung Mt-apa-itu-namanya tanggal 6 Mei nanti. Berangkat jam 08.45 pagi (I might not be able to be sleeping beauty as usual), dan baru pulang sekitar jam 6 sore. Yang kepikiran apa coba? Lha...Dzhuhur-Ashar gimana dong? Jadi aku ngomong ke Kale, that I will have to do prayer at noon. Dan yang menyenangkan adalah, dia respeeek banget. Dia malah nanya-nanya, apa ada tambahan perlengkapan yang aku perlukan dan harus dia sediakan. Jadi, dia sampai pada satu kesimpulan: "Okay, then don't forget to bring your praying rug, and I'lll bring my compass, so we know for sure which direction you have to face when you do your prayer.". Alhamdulillah...senangnya... Tuh kan, ga semua orang asing itu paranoid sama Islam kookkk... Jadi inget. Beberapa waktu yang lalu, Jim, orang LLS untuk Arts di Matheson juga pernah bilang ke kami: "One thing that I respect about Islam is, it teach you to be a hardworking person. It's one of the most basic thing in Islam. So usually, when your religion is Islam, you're more willing to work harder.". Daaannn...tahukah Anda, si Jim itu sebenernya adalah atheis.

Hhhh.... Seandainya saja...semua orang di dunia ini bisa saling menghargai seperti itu...

Gambar sistem ekologi pinjem dari sini, kalau gambar batiknya pinjem dari sini

Sabtu, 12 April 2008

Aku Melangkah Lagi....

Huraaa....SATU jurnal selesai dibaca dari 15 referensiku...Kekekekek... Terlalu cepet puas memang ya... Anyway, that's not the point. Alhamdulillah... I'm feeling better now dibanding dua hari yang lalu...

Kamis itu betul-betul BAD hair day ajah pokoknya, walopun rambutku udah bermodel baru sebagai produknya Salon Eneng. Dimulai dengan bangun terlambat, kemudian ... saat niat memahami concept map tengah menggebu-gebu... port USB harddisk eksternalku pataaahhhh!!! Hua.... Mana bahan-bahan untuk sebagain besar esayku belum pada kupindaaahhh... Arrrghh... Maka dalam kondisi panik dot com aku langsung menghubungi konsultan IT angkatan kami. Yah, paling tidak bisalah dataku dititipkan ke laptop dia sementara waktu. Kesialan selanjutnyaaaa....lupa bawa makan siang. Kotak bekalku kutinggalkan begitu saja di depan microwave dalam keadaan siap ditutup (iya, maksudnya masih dalam keadaan terbuka, ribet amat ya aku ngomongnya?). Teruuussss... Pulsa HP ku hanguuusss! Wak! Optuuuus...teganya dikaaauuu...aku memang terlalu Indonesian minded deh, secara kalo provider di Indonesia kan suka berhalo-halo ria kalo kita udah mendekati masa kritis gitu... Betebetebetebete...

Tapi, pukulan-pukulan Knock outnya di malam hari. Ternyata oh ternyataaaa....ucapanku sehari sebelumnya telah menimbulkan efek yang tak kusangkaa... Huhuhuhu.... Pengen nangis, eh, enggak ding...beneran nangis waktu baca si "efek" itu. Campur aduk, merasa berdosa, nggak terima, nggak habis pikir, sedih, walah...pokoknya all positive thingsnya lagi pada sembunyi aja... Masih untung ada Arya yang dengan baik hatinya menjadi pelarian (Makasih ya dear...Luv ya....). Taaaaapiiiii.... (Aku benci kata-kata yang muncul setelah tetapi)...aku kembali melakukan suatu kesalahan lagi. Dengan niat bercerita, kutelfonlah "dirinya" (a.k.a The Pathetic One)... Apa yang terjadi saudara-saudara? Huaaaa...malah tambah bikin nangis tau ga siiihhh... Aku malah semakin down in the dumps, running to the bottom of my curve karena kata-katanya yang penuh tuduhaannn... Huhuhu... And all of the sudden, untuk pertama kalinya disini, aku betul betul merasa S.E.N.D.I.R.I.A.N....

Aku menangis. Lamaaaaa banget..... Ga bisa mikir hal-hal baik. Ga bisa membalik kurvaku. Ga bisa mengingat my favourite things that usually make me smile and grin...

Bangun pagi, langsung narik selimut lagi. "Tuhaaaan..... Ami udah begadang tadi malem gara-gara nangis.... Sejaaaaam aja lagi yaaaa....". Dan tidur kembali.... Hehehe...Bangun-bangun, kayaknya matanya rada bengkak deh. Ga papa deh. Siapa tau kalo matanya tambah gede jadi keliatan eksotis atau apa laaah....

Sorenya...curhat sampai menghabiskan beberapa lembar tisu di Arya. Ami teaaa...tukang ngomong yang jagoan, alias lamaaaaa... Yang ada jadinya melebar kemana-mana. Termasuk cerita-cerita masa lalu (yang bergenre sinetron ituuu). Hehehe...jadi malu...

Aaaanywaaayy... Sharing memang melegakan. Mulai bisa tersenyum lagi. Berusaha mengambil hikmah. Aku harus lebih jaga sikap, kata dan perbuatan... Daaan... aku tidak pernah benar-benar sendirian... Maka aku akan melangkah lagiii...menyongsong matahariku dengan senyuman terkembang dan tangan terentang...

Ya Allah...terima kasih sudang mengingatkan Ami...terima kasih sudah menegur ami...terima kasih untuk tetap mendengarkan Ami, dan ga pernah meninggalkan Ami sendirian... Terima kasih atas bahasa Mu yang begitu indah, yang menyapa Ami setiap hari melalui cantiknya dunia ini...

Gambar pinjeman dari sini

Kamis, 10 April 2008

Bingung...

Tuhan...

Ami lagi bingung... Ga ngerti mesti marah, kesel, atau geli sendiri... Cuma...kok bisa ya?? Kadang ami tau kalau ami tipe yang mengatakan apa yang ami pikirkan, dan bukannya memikirkan apa yang akan ami katakan.

Iya, ami ngaku salah

Tapiii.... kalau boleh membela diri (asas praduga tak bersalah)..karena ami sudah bosen. Bosen bosen bosen bosen bosen. Kalau selama ini ami dieeeem aja karena ga kepengen sampe kelepasan dan salah ngomong...walaupun kadang-kadang udah keseeeel banget dengan segala yang dia omongin. Waktu menurut ami dia sudah terlalu kasar sama ami. Waktu ami merasa dia sudah terlalu kasar dengan orang lain. Waktu ami merasa kata-katanya udah menyakiti ami. Waktu ami ga habis pikir, kenapa dia bisa ngomong hal-hal kasar, tapi lalu ga terima begitu menurutnya ami kasar...

Jadi Tuhan...sekali ini ami ngomong. Kalau ami ga suka dengan sikapnya. Cuma sekali ini aja. Karena ami udah ga kuat kali ya... Karena ami udah bosen bosen BOSEN dengan kata-katanya. Karena ami udah terlalu sering kesal dengan sikapnya. Karena ami sudah sekali, dua kali, berkali kali terpaksa menahan sakit hati karena dia.

Tuhan, ami tahu Tuhan melihatnya. Ami tahu Tuhan lah yang lebih tahu apa yang selama ini Ami rasakan tentang dia. Tuhan tahu kan betapa ami sudah sangat berusaha berusaha berusahaaaaaaa sabar. Kenapa sih harus ami terus yang mengerti dia? Kenapa begitu sekali itu, ami ga boleh jujur sama apa yang ami pikir tentang dia?

Ami tau, ami ga boleh sombong, ga boleh mengingat apa saja yang sudah pernah ami lakukan. Tapi..huhuhu....Tuhan, ami kan manusia, gapapa ya sekali-sekali ami inget apa saja yang sudah ami lakukan buat dia? Boleh ga sih kalo ami mikir betapa terlalunya dia sama ami setelah apa saja yang sudah ami lakukan? Ga boleh ya? Umm... Habiiisss... Nyebelin banget sihhh.....

Aduuhh...jadi bingung. Mau marah, mau sedih, tapi yaa...geli sendiri...kok bisa dia ga inget sama kelakuannya sendiri yaa...kok bisa dia ga nyadar bahwa dia sendiri juga gimana... Hehehe...ga boleh ya mikir kayak gitu??

Tuhan..lalu ami mesti gimana dong? Mau nelfon yang di Jogja, masa dikit-dikit lari ke sana...padahal kan udah ga ada status ya... Ami tidur dulu aja ya Tuhan....

Terimakasih sudah dengerin ami...Ami tahu Tuhan sellau mendengarkan...

Rabu, 09 April 2008

Wind Entering Me

Minggu sore, aku bangun dari tidur siang dengan kepala yang tiba-tiba saja memiliki dualisme sifat (kayak elektron ajah...). Rasanya beraaaat banget sampai susah diangkat dari bantal (sekali ini alasannya bukan karena males deh) tapi sekaligus juga terasa ringaaan banget sampai dia terasa berputar-putar dengan kecepatan 150 rpm. Arrrggghh.... Mengerahkan segenap tenaga dan daya upaya, bisa juga aku bangkit. Eeehhh... Malah badanku sekarang yang terasa rontok semua. Oh iya,plus ditambah acara mual-mual. Addduuuhhh... seandainya aku adalah seorang istri yang masih dalam masa pengantin baru, mungkin aku udah nyari test-pack kali yaaa... Tapi karena kasusnya kali ini berbeda, sepertinya hal yang bisa disimpulkan adalah...aku terserang penyakit tradisionalnya Indonesia: masuk angin.

Jadi, demi mengingat bahwa besok siang aku ada janji konsultasi dengan dosen, plus timbunan esayku yang sepertinya tertawa dengan penuh ancaman, yaa...penyakit tradisional ini harus aku lawan!!! Tentunya dengan metode pengobatan tradisional juga dwooong... :kerokan. Tapi ternyata kerokan disini membuat aku berada dalam beberapa dilema...

Dilema pertama aku temui setelah membongkar stoples tempat aku naruh obat-obatan. Duh, jadi bingung... Pake Vicks, Minya Kayu Putih, atau Minyak Tawon ya?

Minyak Tawon langsung dicoret dari daftar pilihan, karena seingatku dia lebih manjur untuk benjolan-benjolan karena kejentok ataupun 'ciuman mesra' dari serangga. Hmm...setelah menggunakan cost-benefit tool untuk menganalisis pilihan terbaik, akhirnya aku memutuskan pake Vicks aja. Oke...satu masalah selesai.

Next dilemma: money...money..money...money...money...! *backsound OSTnya The Apprentice*. Kalo di Indonesia dulu kan yang paling tokcer tuh uang logam seratus jaman dulu yang gede itu, yang ada gambar pohon wayangannya. Mantep dah... Tapi sekarang, mana yang harus kupilih? Well, walaupun dari segi nominal 2$ menang, tapi karena ukurannya terlalu kecil...menyesal sekali, dia lebih baik masuk celengan saja. Hmm...yang 50 sen? Ukurannya paling top! Tapi dipikir-pikir lagi, kayaknya kok masih ga sreg ya... Setelah menggunakan analisis SWOT, pilihanku jatuh pada keping 20 sen. Ukurannya pas untuk dipegang dan dikendalikan, dan keunggulan utamanya adalah pinggirannya yang bergerigi terlihat menjanjikan hasil kerokan yang efektif. Naaahhh.... yang paling susah adalah: who's gonna do it??? Secara di rumah ini aku satu-satunya yang orang Indonesia, dan aku belum pernah menemukan literatur bersifat internasional yang membahas mengenai kerokan.. Duh, jelas dong ga mungkin minta tolong sama Winnie, atau Linlin, atau Fenfen untuk mengerok diriku? Mungkin malah mereka berpikir aku udah kehilangan kewarasan begitu aku menyodorkan uang logam, vick dan punggungku pada mereka. Jadii... mau tak mau kuharus, melanjutkan yang tersisa..lho,lho..kok jadi lagunya Jagostu sih? Oke, back to kerokan. Aku harus melakukakannya sendiri... Hiks. Ya udah, dengan sebisanya, terpaksa metode pengobatan trasidional yang seharusnya melibatkan kerja sama yang baik antar dua orang ini aku lakukan by myself... Well, jadi karena yang terjangkau cuma daerah bahu dan leher..ya...lumayanlah, walaupun punggung yang biasanya adalah daerah vital untuk pengobatan ini tak bisa diraih, at least sedikit membantu. Baru 2-3 kali gosok, udah keliatan betapa leherku jadi tersipu-sipu...jadi meraaaaah gitu lhooo....

Aku jadi kangen Mama. Di Indonesia dulu, 6 hari dalam seminggu (Rektor kami masih dengan teganya menerapkan 6 hari kerja) aku mesti bolak-balik Banjarmasin-Banjarbaru, sekitar 40 km. Berangkat jam 06.30 pagi, nyampe rumah lagi udah deket-deket jam 6, naik angkot.. Jadi biasanya 1-2 kali seminggu, aku bakal nongol di kamar Mama, bawa-bawa Balpirik dan koin lama 100an yang jadi andalan. Mama tidak pernah menolak untuk mengerok ('mengariki" kalo Bahasa Banjarnya) diriku, walaupun teteup...selalu dilengkapi acara tebaran petuah. Versinya macem-macem sih, tapi intinya sama: "Neee...ya kelo, sudah jua dipadahi, amun bejalan tu bejaket. Ni ikamnya jua nang mecal, kada mau me'asi. Kena bepadah kada ingatlah, kena koler lah...dasar ikamnya jua nang becari penyakit. Sudah Mama padahi lo, amun handak tulak tu makan dulu, biar kada sawat makan di rumah, dibawa barang...kawa ja lo makan di taksi, atau pas hanyar sampai langsung dimakan. Nee, liati...habang lo?" *

* " Tuh, ya kan, sudah dibilangin, kalau pergi tuh pakai jaket. Ini kamunya juga yang bandel, ga mau nurut Nanti bilangnya nggak inget lah, nanti males lah. Memang kamunya juga yang nyari penyakit. Sudah mama bilang kan, kalau mau berangkat itu makan dulu, biarpun ga sempet makan dirumah, dibawa aja. Bisa saja kan makan di taksi (angkot di Banjar disebutnya taksi), atau begitu sampai langsung dimakan. Tuh, liat. Merah kan?"

Biasanya aku cuma cengar-cengir dilengkapi sedikit kata-kata : "Inggih Ma ai..." sambil agak meringis membiarkan punggungku jadi ajang kreativitasnya Mama. Biasanya, suka ada Dian yang ikut-ikutan duduk di sampingku, memperhatikan dengan mata bulatnya yang terbelalak.. Apakah itu tandanya dia begitu perhatian pada tante kesayangannya ini? Hohoho...belum tentu..aku kok merasa dia menikmati adegan betapa tantenya yang suka cerewet pada dirinya ini terpaksa takluk tak berdaya di depan Nini. Kenapa? Karena biasanya setelah dia puas melihat dia akan lari keluar mencari Abah, dan langsung laporan: "Kaiii.... Tante Ami dimarahin sama Nini sampai belakangnya merah-merah..."

Bagi yang mau belajar teknik kerokan yang baik, ada "Kerokan for Dummies" bisa diliat disini

Selasa, 08 April 2008

Dapet (dan Ngasih) PR

Iseng meriksa shoutbox di blogspot...eeeehhh...ternyata dapet PR dari Unieq.. Waduh, jadi malu..award kemaren aja belum sempet dipajang.. Hehehe...Sorry ya Nieq... Anyway, demi supaya menebus kesalahan karena bolos ngelemparin award yang kemaren (kan sayaaang...), baiklah Jeng Unieq, PR nya akan saya kerjakan.. Berapa menit waktunya? 30 menit? Hah? Cepet amat? 1 jam deeeh...satu jam... Kan aku ngerjainnya sambil makan malem.. Okeh? Okeh... Mari mulai mengerjakan..

1. At what age do you wish to marry?
Wish nya ya? Kemaren sih sempet pengen di umur 27 gitu, tapi udah lewat tapi kok ya masih belum dapet ya? Walah, jadi sekarang aku pun juga sebenarnya bertanya-tanya...

2.If you can turn into anything, what do you wish you can turn into?
Maksudnya pengen jadi apa gitu? Umm... Harus jujur ya? Aku pengen jadi...Hermione Granger..Asyik aja, kayaknya cantik, pinter, bisa melakukan hal-hal ajaib..tapi aku kayaknya kalo jadi Hermione mendingan naksir Harry deh daripada Ron..

3.If you were stranded on an desert island, who are the 3 blog buddies you would take with you? Why?
- Arya, biar bisa tetep ketawa-ketawa di padang tandus
- Alberth, supaya ada yang tetep tenang dan rasional
- Ka Alfi, supaya ada dokter

4.Where is the place that you want to go most?
Saat ini? Jl. Flamboyant I No. 18 Kayutangi Banjarmasin, my home where my beloved people are always there for me... Huaaa... Kangen rumaahhh *Sindrom mahasiswa perantauan*

5.If you have one dream to come true, what would it be?
Maksudnya yang udah pernah di-dream-kan gitu? standar ajaaa.... I want to raise my own family with a man whom I love and love me too, di rumah dengan halaman yang luas dimana buah hati kami bisa berlarian sambil bercanda *Halaaaah... Kok kayak lagu Java Jive yang "Menikah" yak?*

6.Who is in your mind right now?
Ita..my sister..Kangen dengan acara adu cela dan komentar.. eh, boleh ga lebih dari satu orang? Dian jugaa... sama Abah-Mama...Um... Gara-gara ngerjain ini, jadi keinget sama 'dia' juga euyyy, apalagi dia kemaren habis ngirim foto.... Aaaahhh...Pertanyaan yang menjebak nih...menjebak...

7.What are you afraid to lose the most right now?
Abah-Mama-Ita-Dian

8. Do you want your first born child to be a girl or boy? Why?
Ceweeeekk.... Karena baju bayi perempuan dan baju anak kecil perempuan tuh lucu-lucu bangeeet, dan bisa didandanin.. Malah udah bikin nama segala. "Kinanthi". Dulu sih, sempet Kinanthi Saskia Syandikayu. Tapi karena keburu putus...jadi tinggal Kinanthi aja...

9.If you meet someone you love, would you confess to him/her?
Hohoho... Dia duluan dong yang ngaku...Baru aku dengan mupengnya bakal ngomong "Oh yaaa??? You love me? Sama dooong... Lap yu tuuu...."

10.List out three good things of the person who tagged you.
Apa ya? Kayaknya baik, perhatian, dan ramah... Nieq, kamu baik perhatian dan ramah ga sih? Iya kan?

11. What colour do you like? Why?
Biruuu... Karena terasa begitu damai dan menentramkan..Aku bangeet... *pletak (ditimpukin)*, sama Ungu juga ding...Ungu itu...umm...apa ya? feminin tapi ga norak?

12.What type of person do you hate the most?
Yang manfaatin orang lain...

13.What would you do if you won a million dollars?
Hohoho... Manajemen banget sih? Umm... deposito, umroh bareng keluarga, beli rumah sebagai investasi, sama...I'll buy my family things that they want most.. Buat aku sendiri? Buku dan laptop baruuu...Apa? Belum habis juga? emang kalo dikurskan sejuta dollar tuh jadi berapa rupiah sih? Yawdah deh... beli AAS baru untuk di Lab Dasar cukup ga? Sama Spektrofotometer IR nya juga sekalian? Hah? Ga cukup? Cukup koookk....

14.What is your ambition?
Pengen jadi a good teacher for my students. Ga cuma mengajari mereka mata kuliah, tapi juga menginspirasi mereka untuk terus berusaha dan menjadi orang yang lebih baik (Amiiiinnn.......So help me God...)

15.What would you wanna be after you're dead?
jadi bidadariiii...umm...kalau bisa sih bidadari yang mendampingi Fedi Nuril deh...

16. If you have a chance, which part of your character would you like to change?
Umm... Pengennya sih..ga pemalas lagii...ga jadi procrastinator lagi... Oh iya, ga emosian lagiii...

17.What would you most want to achieve right now?
An average of..Distinction, maybe? Huahahaha...Ya udahlah...dapet Credit juga udah seneng dah...

18.What do you think is the most important thing in your life?
My family. definetely.

19. If there’s one thing in your life you want to do but yet unable to, what would it be?
Unablenya kenapa dulu nih? Banyak euuuyy... Pengen nikah, belum ketemu calon. Pengen naik pangkat, KUM nya belum cukup.. Pengen dapet gelar Master, baru juga setengah semester.. Adduuhhh...pertanyaaannya ambigu nih...ambigu...

20. Among all the questions asked, which one do u like most? Why?
No. 14 deh kayaknya... Reminds me of the reason why I'm here.

Selesaaaiii.... Apa? Waktunya masih ada? Udaaahhh... udah diperiksa lagi kookk... Hohoho... Jadi, sekarang aku akan memberikan PR ini untuk menambah beban assignment kepada Indira dan Mas Nopi, terus juga ke Sura, supaya bisa melupakan sakit giginya, sama Ka Alfi, supaya ada alasan berpaling sebentar dari thesis..sama... Mas Tri deh.... supaya ketahuan aslinya...

Mari mengerjakan PR yaaa....Baidewei, jadi inget, esay Perspective besok ya dikumpulnya? Addduuuhh... Jadi sakit kepala lagi...

Sabtu, 05 April 2008

Bunga oh Bunga...

Huhuhu...Udah dengan mantepnya berniat memperbaiki essay, baru nyadar kalo bahan-bahannya dengan cerdasnya kutinggalkan di loker di PG Room... Yawdah...Ngempi aja.. Toh, menulis blog ga jauh beda kan sama menulis essay? kan sama-sama menulis? ya kan? *usaha membela diri*

Lagi mikir, berapa hari ini aku lagi berasa deket sama...kembang... hehehe... Iyaaa...apalagi semenjak ke Melbourne International Flower and Garden Show kemaren.. Waktu hari Rabu juga, pas kuliah Perspective on environment and Sustainability, dosennya bagi-bagi kembang.. jadi kan sebenernya mau simulasi antara Deep Green sama Neoclassical Economy. Yang berpandangan Neoclassical Economy silakan mengambil uang monopoli, sementara para deep preen bisa memilih kembang sebagai identitasnya. Aku sih ga begitu peduli dengan simulasinya. Aku cuma kepengen dapet kembang. Which brings up lots of memories for me...

Aku suka kembang, tapi kembang tidak menyukai aku. Terbukti dari betapa bodohnya aku soal bercocok tanam. Aaaanyhooowwww.... teteupp..aku yang romantis ini selalu merasa melankolis kalau sudah berhadapan dengan bunga, kembang, flower, apapunlah... Waktu kuliah di Jogja dulu, menyadari bahwa aku ga bisa nanem bunga, aku cukup pasrah dengan membiarkan orang lain yang menanam. Aku cukup beli bunga potong saja...Jadi dulu suka bela-belain naik jalur 2, turun di Kotabaru untuk beli kembang. Terus..waktu masih pacaran dulu juga, sering dikasih kembang sama dia. Mulai dari yang standar, mawar yang beli di Kotabaru, yang lebih romantis, mawar hasil dia nanem sendiri (he's far better than me kalo sudah menyangkut bercocok tanam), sampai yang norak macam kembang sepatu yang metik di GSP waktu lagi pulang berjalan kaki. Pake acara diselipkan di telinga segala pulaa...Kekekekek...Norak aja pokoknya...

Pernah juga dulu, waktu berantem..kan ceritanya aku nyesel tuh... Tapi secara aku gengsi buat ngomong maaf duluan, aku beli bunga aster kuning - putih gitu (berasa kayak telur ceplok ga sih?), terus ke kostnya dia..Kebetulan waktu itu dia lagi ga ada. Jadi aku cuma naruh buket itu di atas meja dia... Hehehe... Norak ya? Tapi berhasil koookkk...kami jadi baikan lagiii....

Katanya sih tiap-tiap bunga punya maknanya masing-masing, misalnya seperti yang aku dapet dari sini:

Flower Meaning
Alstromeria Devotion
Aster Symbol of love, dainty, afterthought
Baby's Breath Happiness
Carnation Pink I'll never forget you, woman's love, always on my mind
Carnation Red My heart aches for you, passion
Carnation White Innocence, pure love
Chrysanthemum You’re a wonderful friend
Daffodil Unrequited love, you are the only one
Daisy Innocence, loyal love, purity
Forget-Me-Not True love, memories
Gerbera Daisy Happiness
Gladiola I am sincere, strength of character, give me a break
Honeysuckle Sweetness of disposition
Iris Your friendship means so much to me, wisdom, faith
Lilly (Calla) Beauty
Lilly (Day) Chinese emblem for Mother
Lilly (Oriental) Wealth, pride
Lilly of the Valley Sweetness, humility, You've made my life complete
Orchid Love, beauty, refinement, Chinese symbol for many children
Poinsettia Be of good cheer, flowers of Christmas Eve or flower of the Holy Night
Peony Shame, happy life, happy marriage
Rose (single full bloom) I love you
Roses (bouquet of mature roses) Gratitude
Rosebud Beauty and youth
Rose (thornless) Love at first sight
Rose (peach) Desire and excitement
Rose (pink) Perfect happiness, please believe me
Rose (red) Love, I love you, passion
Rose (red and white together) Unity, humility
Rose (white) Innocence and purity, I am worthy of you
Rose (yellow) Friendship, decrease of love, jealousy
Snapdragon Deception, gracious lady, presumption
Sunflower Devotion, sunshine
Tulip Perfect love, luck, fame

Ayo..ayo..ada yang lagi pedekate dan mau ngirim sebuket bunga untuk sang pujaan hati? jangan sampai salah bunga dan makna...

Hmm...apapun maknanya, bagiku bunga selalu bisa membuatku tersenyum. Meskipun cuma sekedar bunga liar mungil berwarna kuning yang tumbuh di sela-sela rerumputan, yang banyak banget tumbuh disini. Flowers will always bring up memories for me..of the good times and the bad times...

Kamis, 03 April 2008

Biological Clock

Reading list untuk Environnmental Analysis hari ini membuat aku menemukan satu penemuan (repetisi yang aneh) baru: jam bilogis ku sangaaat menentukan efektivitas belajar. Buktinya, 2 halaman jurnal mengenail environmental assessment yang dibaca pada ssat jam tidak produkti memerlukan waktu sekitar 45 menit, yang terdiri dari: 10 menit membaca, 5 menit bengong ngeliatin cangkir kopi (sambil mikir, enaknya bikin kopi lagi ga usah ya...) dan 30 menit tidur.... Artinya, aku ga akanbisa menyerap informasi apapun antara jam 02.00-3.30 siang.

Tapi semakin sore mulai menjelang, waktu jam sudah bergerak ke angka mendekati 04.00 sore.. 2 halaman yang ga ngerti tadi bisa secara ajaib mengalir lancar bersama 8 halaman lainnya dalam waktu 20 menit full untuk membaca (dan lengkap pake acara taking note segala, supaya KELIHATAN smart....). Aku semakin yakin, I'm such a nocturnal species... Buktinya, thesis statementku kemaren juga berhasil aku susun jam 02.30 dini hari...

Gambar pinjem dari sini

Rabu, 02 April 2008

Diterjang Badai

Kemaren pagi (paginya aku disini ga akan aku sebutkan jam berapa, karena cukup menjatuhkan martabat), dengan semangat mengkonsultasikan essay yang due datenya semakin mengancam, berangkatlah diriku ke kampus. Cukup nekat sih hitungannya, mengingat sudah ada warning dari BOM alias BMG nya Ostrali bahwa bakal ada agin kencang dengan kekuatan bisa sampai 100 km/h. Alhamdulillah... Masih dilindungi Allah SWT, pas aku sudah masuk ke Matheson (yang terasa begitu hangat), aku bengong ngeliat tiba-tiba anginnya jadi begituuuu mengerikan. Keliatan aja debu dan pasir yang beterbangan dan berputar-putar... Nah, tapi karena aku mangkal di tempat nongkrong biasa alias di PG Room (supaya paling tidak TERLIHAT pintar dan rajin), ga begitu merhatiin, secara aku lebih memilih menumpahkan konsentrasiku pada situs-situs gaul artikel-artikel jurnal untuk bahan esay. Pas mau makan siang keluar bareng sama Lian dan Era...barulah aku sadar betapa kejamnya dunia di luar sanaaa.... Anginnya kenceng banget..!!! Tapi aku yang gagah perkasa ini tetap menunaikan tugasnya sebagai manusia, yaitu memenuhi tuntutan perut di Meeting Point. Selesai makan, nyadar bahwa aku cuma bakat ngegombal di blog dan bukannya bakat menulis esay, ke Law Building, ikutan kelas Language and Learning Skill di Law Building. Eeeehhhh...pas lagi tekun-tekunnya belajar (setekun yang dimungkinkan oleh diriku ini yang you know lah...), ada suara "Beep...beep" dari Menzies sodara-sodara!!! Aku udah mulai panik...Apalagi rupanya setelah sekitar 15 menit berlalu, Menzies Building (atau siapapun yang bertanggung jawab disana) memutuskan sudah saatnya membuat sensasi yang lebih heboh lagi. Bunyi sirenenya berubah jadi "Nguiiiiingggg....nguuuiiiinnnggggg...." ! Tambah pucetlah diriku... Tapi jadi rada tersentuh gimanaaa gitu lho waktu Matthew (instruktur LLS yang saaaangaaaat baik hati dan kebapakan, one of my favourite person in Monash) melihat ke arah Menzies Building sambil ngomong: "My daughter is at the Menzies, upstairs in my room". Untunglah memang kelas udah mau selesai, jadi Matthew bisa langsung lari menjemput anaknya, sementara aku lari ke Matheson. Eh, waktu mau balik ke perpus Matheson tuh, memang di luar Menzies udah rameeee banget... Karena semua orang memang diharuskan untuk langsung ber-evakuasi (? kata yang aneh..). Naaaahhhh...perjalanan dari Menzies ke Matheson yang biasanya ga penting karena cuma perlu setengah tarikan nafas, kali ini terasa begituuuuu mencekaaaaammmm... Tadi aku bilang anginny akenceng ya? Nah sekarang udah ga kenceng lagi, tapi KUUUEEEEENNNNCEEEEEENNNGGGGG bangeeeetttt... Aku sampai jatuh terduduk sodara-sodara!! Bener-bener jatuh terduduk karena tertiup anginnn... Selangsing-langsingnya aku..baru kali ini aku terhantam angin sampai nyaris mengambil posisi on bended knee...

Ehhh...cerita Menzies belum selesaaai.... Jadi sekitar satu jam kemudian, aku keluar dari Matheson.. apa coba yang aku liat? Gajah menyeberang? Bukaaannn...!!! Ada mobil pemadam yang lengkap bersirene ria muncuull.. Aku dengan jiwa ratu dramaku langsung membayangkan adegan-adegan kayak di film dokumenter itu lhoo... Yang para pemadam kebakaran dengan gagh beraninya menyelamatkan orang-orang yang panik.Hmm..Tapi apakah anda juga memperhatikan satu hal yang aneh? Kenapa mobil pemadamnya baru muncul satu jam sesudah alarmnya bunyi ya? Aku juga yang dengan curiosity begitu menggebu-gebu memelototi Menzies dari berbagai sisi. Sebelah mana yang berasap ya?? Daaannn... ga ada asap. Dimanapun juga. Tau peribahasa: "Tak ada asap tanpa api"? (or was it "ada asap ada api' sih?). Naaaahh... Itu diaaaa... Tidak ada asap yang terlihat karena memang tidak ada api. Lalu apa yang ada sampai si mobil pemadam bela-belain nongol disitu cobaaaa??? Aku tengok sana tengok sini mencari penjelasan yang cukup berarti.. Apa coba yang aku temukan? Pohon rubuh. Satu biji. Satu bijiii ajaaa..... Kurus pula pohonnya. Dan yang tertimpa pohon itu cuma rumput. Halah. Hiperbolis amat sih orang-orang ini... Pohon tumbang aja sampe manggil pemadam segala, sampe evakuasi satu gedung (dan Menzies kami tercinta itu adalah gedung 11 lantai)...

Ternyata, berdasarkan e-mail dari wakil rektor (atau semacam itu kali ya...) evakuasi terjadi karena ada alarm malfunction atau apaaa...gitu lhoooo.. Dan afternoon clas semua dicancel. Diliburkan. Aku yang baca e-mail itu sekitar jam 4.30 sore langsung histeria massa...karena aku ada kuliah jam 06.00 dan sama sekali belum membaca apapun dari reading list wajib. Ya jelaslah aku bahagiaaaa.... Kebahagiaan yang semu. karena ternyata, kuliahku yang jam 06.00 sore (menjelang malam) itu dianggap bukan afternoon clas, melainkan evening class. Jadddiii.... tetep kuliaaaah... Hiks.

Ih, tapi serem aja angin kemaren.. Pengalaman salah satu temen aku bisa dibaca disini. Yang pasti sih, kejadian kemaren membuat aku semakin membulatkan suatu tekad: Aku betul-betul harus menambah berat badaaaannnn!!!

Pinjem gambar dari sini

Senin, 28 April 2008

Just want to be honest

Maunya sih ngeprint jurnal untuk dibaca sebagai bahan referensi final essay governance. Taaaappppiii.....Tintanya habis. Lagi. Arrrggghhh.... Jadi aja saya membuka-buka blog saya jaman dulu. Heeeuuuu... Dan setelah membacanya lagi, ternyata saya itu norak ya?

Beberapa teman pernah bilang bahwa tulisan-tulisan saya lucu. Oh yaaa? Heuuu Terima kasih... Saya sih tidak pernah menganggap diri saya lucu. Lucu yang cute sih iya (ow, come on...saya kan narsis, jadi saya tetap harus memuji diri sendiri). Tapi saya lebih merasa bahwa saya itu...konyol... Ga ada bedanya ya? Dan saya juga tidak berniat membuat blog saya isinya lucu. Lha wong isinya kebanyakan cuma cerita saya sehari-hari kok. Kalau meminjam istilah Raditya Dika, isi blog saya malah cenderung self-depreciating (disini sepertinya ada suatu paradoks deh, bukannya saya ini paling narsis se MIPA Unlam?). Kalau ada yang lalu menganggap tulisan saya lucu ya Alhamdulillah...walaupun saya ingin menitipkan satu pesan: JANGAN mengulangi kesalahan-kesalahan bodoh yang sering saya lakukan dan dengan hiperbolisnya saya ceritakan di blog. Demi kredibilitas anda sendiri. Percayalah. Saya sudah membuktikan bahwa kebodohan-kebodohan itu membuat saya berada dalam posisi semakin terpuruk di hadapan Dekan saya. Silakan tanya pada yang bersangkutan.

Pertama kali saya dapat komen tentang tulisan saya di blog (jaman masih ngeblog di FS)oleh seorang teman saya. Dia bilang tulisan saya menghibur. Dan saya terpana. Karena saya tidak pernah merasa bisa menulis (biasanya bisanya mengoceh dan mengomel...). Sampai saat ini. Buktinya essay Governance saya yang baru dibagikan tadi cuma dapet 68 (At least it's worth a Credit, dan presentasinya dapet Distinction kok...). Dan tahukah Anda apa yang selanjutnya terjadi? Untuk beberapa waktu, saya jadi tidak bisa menulis lagi. Kenapa? Karena saya lalu justru merasa bahwa tulisan saya HARUS lucu, HARUS menghibur. Dan hasilnya, saya malah mandeg. Ga bisa ngalir. Speechless. Baru kemudian saya sadar. Tujuan utama saya menulis bukan untuk menjadi lucu dan menghibur orang kok. Saya ingin menulis karena ingin berkata-kata dalam bahasa saya. Menggambarkan dunia lewat pandangan saya. Menyenandungkan hidup saya dalam bahasa saya sendiri. Itu saja. Saya hanya ingin jujur lewat tulisan saya.

Tapi memang, menulis sesuatu yang diniatkan untuk lucu, it's such a hard thing to do. Sangat sulit untuk membuat sesuatu terdengar lucu dan membuat orang bisa tertawa tanpa harus merasa terpaksa. Tapi ada beberapa penulis humor yang paling saya suka, diantaranya adalah Isman, Adhitya Mulya, dan Raditya Dika (mudah-mudahan mereka berumur panjang supaya bisa tetap berkarya dan menghibur saya. They're just hilarious). Isman dengan humornya yang (SANGAT) cerdas. Adhitya yang plotnya menakjubkan. Raditya Dika yang udah ga punya urat malu.

Aaaaanyhooo... Kenapa saya bisa tiba-tiba membicarakan ini? Karena saya beberapa hari ini sedang berpikir, bahwa semakin kita menegaskan betapa lucunya diri kita, justru kita jadi semakin garing (nggak, nggak lagi ngomongin kerupuk kok, walaupun di sisi kanan saya sekarang ada 2 buah kerupuk). Semakin kita berkata: oh-look-at-me-i-am-just-so-funny, we turn out to be ridiculous. Waktu kita berkata "saya gokil abis kan!", seringkali kenyataannya adalah we're not funny at all ( Seperti salah satu audible di YM: That's not even in the same zip code as funny). Ada beberapa buku yang pernah saya beli (salah beli, I have to say). They're kind like shouting that they are funny, but as I turn out the pages, they're just become disasters.

Satu hal tentang para penulis di atas, mereka tidak pernah memproklamirkan diri betapa lucunya mereka. Dan hasilnya adalah, saya selalu merasa nyaris tidak waras lagi karena tertawa saat membaca tulisan mereka (entah mereka bangga atau terpukul dengan hal ini, saking ekstrimnya reaksi saya). Waktu beli Bertanya atau Mati nya Isman, saya langsung membaca buku itu di mobil dalam perjalanan pulang. Dan hasilnya, adik saya betul-betul mengkhawatirkan kestabilan emosi saya, karena dia tidak tahan mendengar saya yang cekikikan sepanjang jalan (untung saja waktu itu saya tidak pakai longdress putih dengan rambut melambai-lambai, kalo iya, mungkin saya sudah disembur menyan).

How about me myself? Hohoho...saya jelas tidak punya bakat seperti penulis-penulis itu. Yang saya lakukan di blog cuma sekedar bercerita dengan kata-kata pilihan saya. Saya tidak pernah bercita-cita jadi penulis humor. Cita-cita saya sejak kecil cuma pengen jadi guru kok...(Alhamdulillah kesampaian...). Saya hanya ingin jujur dalam tulisan saya. Itu saja. You find it funny, Alhamdulillah. you find it enjoyable, keep on reading it. You find it useless, then read something else. For me, I just want to be honest with my writing. That's it.

Gambar pinjem dari sini

My Personal Slogan

Gara-gara tertantang sama Itotz, aku dengan semangat seorang-penunda-mengerjakan-assignment sejati kembali membuka situs lucu yang satu ini.

Niatnya adalah, membuat personal slogan untukku. Maksud hati, mendapatkan slogan yang oh-that's-just-so-me...

Hasilnya?




Your Slogan Should Be

http://www.blogthingsimages.com/theslogangenerator/slogan.jpg" height="100" width="100">


How Do You Handle a Hungry Man? Utami.

ARRRRRRRGGGGHHHHH!!! Maksudnya aku untuk dijadikan mangsa???

FYI, personal slogan si Ita adalah : Once you in, you can't get out.

Hidup memang sering kali tidak adil...

Minggu, 27 April 2008

I don't care either. That's it.

Malam tadi, waktu sedang berusaha menyusun kalimat yang terdengar akademis untuk menunjukkan approach yang lebih baik untuk digunakan daripada EIA, dapet e-mail kayak gini dari salah satu kenalan jaman SMA dulu:

Permisi
Assalamu Alaikum
Unda handak cek haja nah nang unda kirimi ni email alamatnya masih valid (masih online) kada. Soalnya maaf unda handak maadakan pambarsihan alamat email yang kada aktif lagi soalnya di contacts dah bejibun alamat-alamat email.
Jadi maaf haja lah buat kekawalan nang kada balas ni email alamat emailnya unda hapus from my list. "I need friends, not ghost"
ANDA TAK SUKA, SAYA TAK PEDULI

*Terjemahan:

Gue mau ngecek aja, yang gue kirimin imel ini alamatnya masih valid enggak. Soalnya maaf, gue mau melakukan pembersihan alamat e-mail yang nggak aktif lagi. Soalnya di contact udah bejibun alamat-alamt email. jadi maaf saja buat teman-teman yang ga balas email ini alamat emailnya gue hapus dari my list.

Saya langsung mengernyitkan kening. Apa coba yang terlintas di pikiran saya? Sengak amat sih? So what? Toh selama ini juga dia jarang mengirim e-mail (paling tidak kepada saya). Isi e-mailnya pun menurut saya bukan hal yang terlalu signifikan untuk ditanggapi. sekedar e-mail2 forward-an. Dan sepertinya dia udah jadi orang yang begituuuu maha penting sampai pembersihan address booknya harus diumumkan dengan cara, yang menurut saya, tidak menyenangkan. Saya tidak mempermasalahkan bahasa daerah yang dia gunakan. However, saya juga masih sering menggunakan bahasa daerah saya sendiri. Saya bangga kok jadi orang Banjar. Sangat bangga. Saya berusaha menghargai suku dan bahasa saya dengan menggunakan pilihan kata yang sopan dalam penggunaan bahasa tersebut untuk komunikasi secara umum. Dan saya, entah karena tidak terbiasa, tidak bisa menganggap pilihan kata yang dia gunakan itu sebagai bahasa yang sopan. And ooohhh...all those words written in CAPITAL LETTERS. Isn't it a convention that CAPITAL LETTERS mean you're shouting at the one who read your mail?

Saya tidak begitu peduli kalau nama saya dihapus dari address booknya. Toh kami tidak pernah sekelas waktu SMA dulu. Dan saya bahkan tidak begitu yakin dia masih inget atau tidak pada saya, sebagaimana saya juga tidak begitu yakin betulkah dirinya yang saya ingat. In a short sentence, it's nothing to loose anyway.

Jadi..., inilah balasan saya untuk e-mail dia:

Hi there,
Just drop by to say that I'm still using this e-mail. In fact, I don't have other than this one, selain e-mail dengan domain kampus: uiuta1@student.monash.edu.au
Oh, and FYI, I don't really care kalo misalnya nama aku dihapus dari address book kamu. Sumonggo... Kalau kamu memang merasa tidak ada gunanya ada namaku di address book kamu, ya dihapus aja kenapa? Ga usah pake pengumuman mau pake pembersihan segala. Berasa kayak orang penting aja. *Pfffhhh... Like I care, anyway*. I don't really like people shouting out in their e-mails anyway. And no offense, tapi cara kamu berbicara di imel juga sort of ill-manner buat saya. Nope, not the language. Jangan lalu menuduh saya udah terlalu sombong untuk berbahasa daerah. Saya masih bangga kok jadi orang Banjar. Sangat bangga. Dan saya masih berbicara dalam bahasa Banjar. But i do it in a style, a more mannered way, i say.
Oh, satu lagi: kamu bilang : "ANDA TAK SUKA, SAYA TAK PEDULI ". Well, surprise...surprise... I don't care either. That's it.

That's me. You're treating me good, I treat you as well as you do. But treat me in that way, I can be worse than you...

Gambar pinjem dari sini

Minggu, 20 April 2008

Dapet Juga Fotonya...Ihik...

Kalau disuruh memilih mata kuliah mana yang paling membosankan semester ini... aku bakal menjawab: Environmental Analysis! Adduuuhhh...dan mata kuliah yang satu ini memecahkan rekor sebagai mata kuliah dengan tugas yang paaaaliiiing banyak. Kalo diitung-itung, ada 1 esay, 1 field trip report, 1 presentasi kelompok dan 2 short exercise. Bete aja. Tapiii....aku selalu menunggu-nunggu hari Kamis jam 6 sore, jadwal untuk kuliah ini. Bikos opwat? Karenaaa....:

Ada cowok bule berkacamata yang tinggi dengan berat badan proporsional yang GANTENG abis. Dia selalu datang terlambat karena baru pulang kerja, jadi dia akan muncul masih menenteng tas kerja, pakai jas dan dasi yang selaluuuuu matching dengan kemejanya. Dan dia juga tipe yang smart dan kritiiiis banget, soalnya pasti ada ngomong dan berkomentar kalo lagi diskusi kelas. Aku suka lupa diri aja kalo lagi ngeliatin dia...Ihik..ihik... Kadang-kadang si Lian suka sebel kalo aku udah dengan penuh emosi membara (?) mengemukakan keherananku, kok adaaaaa mahluk seganteng itu...

Naaaahhh...Sabtu kemaren field trip ke Cranbourne Botanical Garden. Udah mau manyun sepanjang hari karena si-bule-ganteng-berkacamata itu ga muncul. Ternyaaataaaaa...dia memang ga ikut di bus, karena dia langsung dateng sendiri ke lokasi. Ooohhh....indahnya hari itu rasanya bagiku. Terus waktu kami harus naik bus lagi mengelilingi suburb Cranbourne itu, dia kan ikut di bus tuh..aku dengan gaya sok pengen motret pemandangan lewat jendela berusaha supaya dia terekam di kameraku. Lagian, bosen aja motretin sapi-sapi dan kuda-kuda di jalan itu. Tapi karena dia duduknya terlalu jauuuhh... Huuuu... Tapi ya lumayanlah...

Kesempatan kedua, muncul waktu kami keliling di Gardennya dan naik ke menara pengawas (atau apapun lah...pokoknya kami harus naik tangga ke panggung terbuka gitu). Uhuuuuyyy... Dengan lagak memotret pemandangan...berhasssiiiilll!! Terekamlah wajah tampak sampingnya dengan latar belakang langit biru. Kekekekek.... Ya Tuhan...terima kasih telah menciptakan mahluk seindah ini dan membiarkan aku menikmatinya...

Fotonya aku posting di bagian foto, tapii...dengan beribu alasan yang bisa terpikir, contact access only yaaa... Yang ga punya akses, nikmati saja siluet hitam putih si-bule-ganteng-berkacamata ini...

Hmm...jadi mikir, kalo untuk bisa motret cowok bermata biru penjaga loan counter Matheson itu gimana caranya ya kira-kira?

Jumat, 18 April 2008

Introducing: Staf PS Kimia FMIPA Unlam

Gara-gara kemaren chatting sama Kamil dan Nana...jadi aja inget (dan kangen) sama orang-orang di kampus. Apalagi waktu buka FS...haduuhh...komen baru dari orang-orang kampus semua, mulai dari mahasiswa, staf Fakultas, sampe dosen PS Bio yang sekarang lagi S2 di Thailand...Hikss... Jadi kangeeennnn... Maka, kupasanglah attachment ini yang merupakan slide tayangan wajah para staf dosen di PS Kimia.

Slide ini bikinan aku. Biasalaaaahhh...si Bos suka muncul tiba-tiba dan dengan santainya ngomong: "Mi, nanti kita harus presentasi tentang Prodi. Tolong bikinkan slidenya ya...Besok presentasinya jam 9 pagi". Jam berapa coba si Bos ngomong gitu? Jam 4 sore! Ih. Kayak ga tau aja kalo aku lagi sibuk main solitaire. Eh, tapi itu untuk slide yang profil PS ding! Kalo slide pengenalan staf ini aku bikin khusus untuk acara perkenalan mahasiswa baru angkatan 2007 dengan staf dosen PS Kimia. Sebelum hari H, aku dibantai sama Bos untuk rapat DIPA di Fakultas bersama Dekan, padahal pagi-siang aku harus ngurusin stand PS Kimia untuk EXPO, sorenya rapat sama Dekan itu sampai jam 7 malem. Terpaksalah daku menginap di rumah mahasiswa. Jadi baru bisa dengan terkantuk-kantuk mengerjakan slide ini sampai jam 2 dini hari.

Besoknya, final touch up sambil diburu-buru sama si Bos (KaPS ku yang suka tidak jelas itu...silakan liat sendiri). Dia ga sempet liat hasil jadinya gimana, dan baru liat langsung on the spot waktu mempresentasikan isi slide ini. Jadi...ya wajar saja kalo si Bapak KaPS jadi speechless begitu melihat tampilan tentang diriku di layar (kenapa oh mengapa? silakan liat di attachment ini).

Oh iya, aku bikin slide ini pake In Album, jadi bisa disimpan dalam format *exe. Kalau dijalankan, akan muncul windows pertama, langsung di-klik aja tulisan "Close" nya itu, nanti dia jalan sendiri kok...

Monggo... Kapan-kapan kalo ga banyak assignment (kapankah ituuu?? aku pun menantikan saat bahagia itu) aku deskripsikan satu persatu deeeehhhh....

Rabu, 16 April 2008

Tentang Kuliah Ekologi di Hari Selasa

Arrrggghh...sakit pinggang ini membunuhkuuu.... *Jangaaannnn...belum kawin gua!*.

Eh, tadi mau cerita apa ya? Oh iya...kuliah Ekologi. Dari 4 mata kuliah yang aku ambil semester ini, kayaknya cuma Ecological System and Management ini yang agak sedikit menyerempet sama background Kimia aku. Satu-satunya mata kuliah yang bernuansa IPA. Dulu, pas pertama kali kuliah, aku sempet bahagia dengan mata kuliah ini mengingat reading list wajibnya paling sedikit dibanding mata kuliah lain. Tapiiii...Hohoho... Kale itu ternyata serigala berbulu domba, sodara-sodaraaaaa...dia membuai kami dengan reading listnya itu, dan begitu kami merasa bisa bernafas lega...baru terlihat kenyataannya. Tiap minggu, Kale akan membagikan reading wajib untuk mingggu depan, rata-rata 3 artikel jurnal dan fotokopian dari 2-3 bab buku! Babak belur dah judulnya. Dan dia hobiiii sekali nanya sama kami, ada yang ditanyakan? Begitu kami bertanya, dia akan menjawab: "Well, i don't know the answer. Anyone know the answer for that question?". Untuk mata kuliah lain sih aku udah menyerah. Bodo ah. Class participation toh ga dihitung, kecuali untuk Governance. Jadi sebisa mungkin aku membunuh rasa bersalah karena nyaris tidak membaca required reading untuk hari itu. Yang penting aku ngerjain essay (yah, walopun juga ga beres-beres amat siiihhh...). Tapi kalo Ekologi, secapek-capeknya aku, malamnya aku tetep berusaha untuk membaca. Karenaaaa....satu kelas isinya cuma 11 oraaang! Ketahuan banget kalo kita ga baca. Malam selasa kemaren aku udah junkir balik kop rol keliling monas rasanya gara-gara bingung baca artikel jurnal tentang biodiversity. Addduuuhhh...topiknya biodiversity tapi kok statistikaaaa banget ya? Ada variance, covariance, aggregate variables... Aku beberapa kali mencoba menangkupkan jurnal itu di atas kepalaku. Siapa tau makna dari jurnal itu bisa masuk melalui metode absorbsi, mungkin? Ada yang menduga bahwa usahaku itu sia-sia? hohoho...Anda betuuulll....

Anyway...Selasa itu waktu Kale masuk kelas, dengan cengirannya yang seakan-akan ngeledek kita (walaupun sebenernya manis siiihhh...), aku langsung terpana. Dia pake batik, sodara-sodara! Kale Sniderman, dosen Ecological System gua ngajar pake kemeja batik!! Aku langsung nyeplos aja: "I love your shirt! It reminds me of my homecountry...". Tapi lebih terpana lagi begitu denger jawaban Kale: "Really? But I don't think so. You're from Indonesia, aren't you?". Aku langsung protes: "But..but...it's batik that you're wearing, isn't it?". Bahkan Jamie, temen sekelasku yang dari Filipina juga ngomong: "Yeah, that's batik". Apa coba kata Kale..sodara-sodara...apaaa cobaaaa?

"But I got it from Malaysia. It's from Malaysia. Not from Indonesia"

...

...

Aku langsung manyuuuuuunnnn... "They stole it from us...", kataku sambil cemberut... Sebel.

Well...Tragedi batik-yang-bukan-dari-Indonesia-tapi-dari-Malaysia itu bukan satu-satunya yang aku inget dari hari Selasa kemaren. Kale mengumumkan bahwa kami akan field trip ke Gunung Mt-apa-itu-namanya tanggal 6 Mei nanti. Berangkat jam 08.45 pagi (I might not be able to be sleeping beauty as usual), dan baru pulang sekitar jam 6 sore. Yang kepikiran apa coba? Lha...Dzhuhur-Ashar gimana dong? Jadi aku ngomong ke Kale, that I will have to do prayer at noon. Dan yang menyenangkan adalah, dia respeeek banget. Dia malah nanya-nanya, apa ada tambahan perlengkapan yang aku perlukan dan harus dia sediakan. Jadi, dia sampai pada satu kesimpulan: "Okay, then don't forget to bring your praying rug, and I'lll bring my compass, so we know for sure which direction you have to face when you do your prayer.". Alhamdulillah...senangnya... Tuh kan, ga semua orang asing itu paranoid sama Islam kookkk... Jadi inget. Beberapa waktu yang lalu, Jim, orang LLS untuk Arts di Matheson juga pernah bilang ke kami: "One thing that I respect about Islam is, it teach you to be a hardworking person. It's one of the most basic thing in Islam. So usually, when your religion is Islam, you're more willing to work harder.". Daaannn...tahukah Anda, si Jim itu sebenernya adalah atheis.

Hhhh.... Seandainya saja...semua orang di dunia ini bisa saling menghargai seperti itu...

Gambar sistem ekologi pinjem dari sini, kalau gambar batiknya pinjem dari sini

Sabtu, 12 April 2008

Aku Melangkah Lagi....

Huraaa....SATU jurnal selesai dibaca dari 15 referensiku...Kekekekek... Terlalu cepet puas memang ya... Anyway, that's not the point. Alhamdulillah... I'm feeling better now dibanding dua hari yang lalu...

Kamis itu betul-betul BAD hair day ajah pokoknya, walopun rambutku udah bermodel baru sebagai produknya Salon Eneng. Dimulai dengan bangun terlambat, kemudian ... saat niat memahami concept map tengah menggebu-gebu... port USB harddisk eksternalku pataaahhhh!!! Hua.... Mana bahan-bahan untuk sebagain besar esayku belum pada kupindaaahhh... Arrrghh... Maka dalam kondisi panik dot com aku langsung menghubungi konsultan IT angkatan kami. Yah, paling tidak bisalah dataku dititipkan ke laptop dia sementara waktu. Kesialan selanjutnyaaaa....lupa bawa makan siang. Kotak bekalku kutinggalkan begitu saja di depan microwave dalam keadaan siap ditutup (iya, maksudnya masih dalam keadaan terbuka, ribet amat ya aku ngomongnya?). Teruuussss... Pulsa HP ku hanguuusss! Wak! Optuuuus...teganya dikaaauuu...aku memang terlalu Indonesian minded deh, secara kalo provider di Indonesia kan suka berhalo-halo ria kalo kita udah mendekati masa kritis gitu... Betebetebetebete...

Tapi, pukulan-pukulan Knock outnya di malam hari. Ternyata oh ternyataaaa....ucapanku sehari sebelumnya telah menimbulkan efek yang tak kusangkaa... Huhuhuhu.... Pengen nangis, eh, enggak ding...beneran nangis waktu baca si "efek" itu. Campur aduk, merasa berdosa, nggak terima, nggak habis pikir, sedih, walah...pokoknya all positive thingsnya lagi pada sembunyi aja... Masih untung ada Arya yang dengan baik hatinya menjadi pelarian (Makasih ya dear...Luv ya....). Taaaaapiiiii.... (Aku benci kata-kata yang muncul setelah tetapi)...aku kembali melakukan suatu kesalahan lagi. Dengan niat bercerita, kutelfonlah "dirinya" (a.k.a The Pathetic One)... Apa yang terjadi saudara-saudara? Huaaaa...malah tambah bikin nangis tau ga siiihhh... Aku malah semakin down in the dumps, running to the bottom of my curve karena kata-katanya yang penuh tuduhaannn... Huhuhu... And all of the sudden, untuk pertama kalinya disini, aku betul betul merasa S.E.N.D.I.R.I.A.N....

Aku menangis. Lamaaaaa banget..... Ga bisa mikir hal-hal baik. Ga bisa membalik kurvaku. Ga bisa mengingat my favourite things that usually make me smile and grin...

Bangun pagi, langsung narik selimut lagi. "Tuhaaaan..... Ami udah begadang tadi malem gara-gara nangis.... Sejaaaaam aja lagi yaaaa....". Dan tidur kembali.... Hehehe...Bangun-bangun, kayaknya matanya rada bengkak deh. Ga papa deh. Siapa tau kalo matanya tambah gede jadi keliatan eksotis atau apa laaah....

Sorenya...curhat sampai menghabiskan beberapa lembar tisu di Arya. Ami teaaa...tukang ngomong yang jagoan, alias lamaaaaa... Yang ada jadinya melebar kemana-mana. Termasuk cerita-cerita masa lalu (yang bergenre sinetron ituuu). Hehehe...jadi malu...

Aaaanywaaayy... Sharing memang melegakan. Mulai bisa tersenyum lagi. Berusaha mengambil hikmah. Aku harus lebih jaga sikap, kata dan perbuatan... Daaan... aku tidak pernah benar-benar sendirian... Maka aku akan melangkah lagiii...menyongsong matahariku dengan senyuman terkembang dan tangan terentang...

Ya Allah...terima kasih sudang mengingatkan Ami...terima kasih sudah menegur ami...terima kasih untuk tetap mendengarkan Ami, dan ga pernah meninggalkan Ami sendirian... Terima kasih atas bahasa Mu yang begitu indah, yang menyapa Ami setiap hari melalui cantiknya dunia ini...

Gambar pinjeman dari sini

Kamis, 10 April 2008

Bingung...

Tuhan...

Ami lagi bingung... Ga ngerti mesti marah, kesel, atau geli sendiri... Cuma...kok bisa ya?? Kadang ami tau kalau ami tipe yang mengatakan apa yang ami pikirkan, dan bukannya memikirkan apa yang akan ami katakan.

Iya, ami ngaku salah

Tapiii.... kalau boleh membela diri (asas praduga tak bersalah)..karena ami sudah bosen. Bosen bosen bosen bosen bosen. Kalau selama ini ami dieeeem aja karena ga kepengen sampe kelepasan dan salah ngomong...walaupun kadang-kadang udah keseeeel banget dengan segala yang dia omongin. Waktu menurut ami dia sudah terlalu kasar sama ami. Waktu ami merasa dia sudah terlalu kasar dengan orang lain. Waktu ami merasa kata-katanya udah menyakiti ami. Waktu ami ga habis pikir, kenapa dia bisa ngomong hal-hal kasar, tapi lalu ga terima begitu menurutnya ami kasar...

Jadi Tuhan...sekali ini ami ngomong. Kalau ami ga suka dengan sikapnya. Cuma sekali ini aja. Karena ami udah ga kuat kali ya... Karena ami udah bosen bosen BOSEN dengan kata-katanya. Karena ami udah terlalu sering kesal dengan sikapnya. Karena ami sudah sekali, dua kali, berkali kali terpaksa menahan sakit hati karena dia.

Tuhan, ami tahu Tuhan melihatnya. Ami tahu Tuhan lah yang lebih tahu apa yang selama ini Ami rasakan tentang dia. Tuhan tahu kan betapa ami sudah sangat berusaha berusaha berusahaaaaaaa sabar. Kenapa sih harus ami terus yang mengerti dia? Kenapa begitu sekali itu, ami ga boleh jujur sama apa yang ami pikir tentang dia?

Ami tau, ami ga boleh sombong, ga boleh mengingat apa saja yang sudah pernah ami lakukan. Tapi..huhuhu....Tuhan, ami kan manusia, gapapa ya sekali-sekali ami inget apa saja yang sudah ami lakukan buat dia? Boleh ga sih kalo ami mikir betapa terlalunya dia sama ami setelah apa saja yang sudah ami lakukan? Ga boleh ya? Umm... Habiiisss... Nyebelin banget sihhh.....

Aduuhh...jadi bingung. Mau marah, mau sedih, tapi yaa...geli sendiri...kok bisa dia ga inget sama kelakuannya sendiri yaa...kok bisa dia ga nyadar bahwa dia sendiri juga gimana... Hehehe...ga boleh ya mikir kayak gitu??

Tuhan..lalu ami mesti gimana dong? Mau nelfon yang di Jogja, masa dikit-dikit lari ke sana...padahal kan udah ga ada status ya... Ami tidur dulu aja ya Tuhan....

Terimakasih sudah dengerin ami...Ami tahu Tuhan sellau mendengarkan...

Rabu, 09 April 2008

Wind Entering Me

Minggu sore, aku bangun dari tidur siang dengan kepala yang tiba-tiba saja memiliki dualisme sifat (kayak elektron ajah...). Rasanya beraaaat banget sampai susah diangkat dari bantal (sekali ini alasannya bukan karena males deh) tapi sekaligus juga terasa ringaaan banget sampai dia terasa berputar-putar dengan kecepatan 150 rpm. Arrrggghh.... Mengerahkan segenap tenaga dan daya upaya, bisa juga aku bangkit. Eeehhh... Malah badanku sekarang yang terasa rontok semua. Oh iya,plus ditambah acara mual-mual. Addduuuhhh... seandainya aku adalah seorang istri yang masih dalam masa pengantin baru, mungkin aku udah nyari test-pack kali yaaa... Tapi karena kasusnya kali ini berbeda, sepertinya hal yang bisa disimpulkan adalah...aku terserang penyakit tradisionalnya Indonesia: masuk angin.

Jadi, demi mengingat bahwa besok siang aku ada janji konsultasi dengan dosen, plus timbunan esayku yang sepertinya tertawa dengan penuh ancaman, yaa...penyakit tradisional ini harus aku lawan!!! Tentunya dengan metode pengobatan tradisional juga dwooong... :kerokan. Tapi ternyata kerokan disini membuat aku berada dalam beberapa dilema...

Dilema pertama aku temui setelah membongkar stoples tempat aku naruh obat-obatan. Duh, jadi bingung... Pake Vicks, Minya Kayu Putih, atau Minyak Tawon ya?

Minyak Tawon langsung dicoret dari daftar pilihan, karena seingatku dia lebih manjur untuk benjolan-benjolan karena kejentok ataupun 'ciuman mesra' dari serangga. Hmm...setelah menggunakan cost-benefit tool untuk menganalisis pilihan terbaik, akhirnya aku memutuskan pake Vicks aja. Oke...satu masalah selesai.

Next dilemma: money...money..money...money...money...! *backsound OSTnya The Apprentice*. Kalo di Indonesia dulu kan yang paling tokcer tuh uang logam seratus jaman dulu yang gede itu, yang ada gambar pohon wayangannya. Mantep dah... Tapi sekarang, mana yang harus kupilih? Well, walaupun dari segi nominal 2$ menang, tapi karena ukurannya terlalu kecil...menyesal sekali, dia lebih baik masuk celengan saja. Hmm...yang 50 sen? Ukurannya paling top! Tapi dipikir-pikir lagi, kayaknya kok masih ga sreg ya... Setelah menggunakan analisis SWOT, pilihanku jatuh pada keping 20 sen. Ukurannya pas untuk dipegang dan dikendalikan, dan keunggulan utamanya adalah pinggirannya yang bergerigi terlihat menjanjikan hasil kerokan yang efektif. Naaahhh.... yang paling susah adalah: who's gonna do it??? Secara di rumah ini aku satu-satunya yang orang Indonesia, dan aku belum pernah menemukan literatur bersifat internasional yang membahas mengenai kerokan.. Duh, jelas dong ga mungkin minta tolong sama Winnie, atau Linlin, atau Fenfen untuk mengerok diriku? Mungkin malah mereka berpikir aku udah kehilangan kewarasan begitu aku menyodorkan uang logam, vick dan punggungku pada mereka. Jadii... mau tak mau kuharus, melanjutkan yang tersisa..lho,lho..kok jadi lagunya Jagostu sih? Oke, back to kerokan. Aku harus melakukakannya sendiri... Hiks. Ya udah, dengan sebisanya, terpaksa metode pengobatan trasidional yang seharusnya melibatkan kerja sama yang baik antar dua orang ini aku lakukan by myself... Well, jadi karena yang terjangkau cuma daerah bahu dan leher..ya...lumayanlah, walaupun punggung yang biasanya adalah daerah vital untuk pengobatan ini tak bisa diraih, at least sedikit membantu. Baru 2-3 kali gosok, udah keliatan betapa leherku jadi tersipu-sipu...jadi meraaaaah gitu lhooo....

Aku jadi kangen Mama. Di Indonesia dulu, 6 hari dalam seminggu (Rektor kami masih dengan teganya menerapkan 6 hari kerja) aku mesti bolak-balik Banjarmasin-Banjarbaru, sekitar 40 km. Berangkat jam 06.30 pagi, nyampe rumah lagi udah deket-deket jam 6, naik angkot.. Jadi biasanya 1-2 kali seminggu, aku bakal nongol di kamar Mama, bawa-bawa Balpirik dan koin lama 100an yang jadi andalan. Mama tidak pernah menolak untuk mengerok ('mengariki" kalo Bahasa Banjarnya) diriku, walaupun teteup...selalu dilengkapi acara tebaran petuah. Versinya macem-macem sih, tapi intinya sama: "Neee...ya kelo, sudah jua dipadahi, amun bejalan tu bejaket. Ni ikamnya jua nang mecal, kada mau me'asi. Kena bepadah kada ingatlah, kena koler lah...dasar ikamnya jua nang becari penyakit. Sudah Mama padahi lo, amun handak tulak tu makan dulu, biar kada sawat makan di rumah, dibawa barang...kawa ja lo makan di taksi, atau pas hanyar sampai langsung dimakan. Nee, liati...habang lo?" *

* " Tuh, ya kan, sudah dibilangin, kalau pergi tuh pakai jaket. Ini kamunya juga yang bandel, ga mau nurut Nanti bilangnya nggak inget lah, nanti males lah. Memang kamunya juga yang nyari penyakit. Sudah mama bilang kan, kalau mau berangkat itu makan dulu, biarpun ga sempet makan dirumah, dibawa aja. Bisa saja kan makan di taksi (angkot di Banjar disebutnya taksi), atau begitu sampai langsung dimakan. Tuh, liat. Merah kan?"

Biasanya aku cuma cengar-cengir dilengkapi sedikit kata-kata : "Inggih Ma ai..." sambil agak meringis membiarkan punggungku jadi ajang kreativitasnya Mama. Biasanya, suka ada Dian yang ikut-ikutan duduk di sampingku, memperhatikan dengan mata bulatnya yang terbelalak.. Apakah itu tandanya dia begitu perhatian pada tante kesayangannya ini? Hohoho...belum tentu..aku kok merasa dia menikmati adegan betapa tantenya yang suka cerewet pada dirinya ini terpaksa takluk tak berdaya di depan Nini. Kenapa? Karena biasanya setelah dia puas melihat dia akan lari keluar mencari Abah, dan langsung laporan: "Kaiii.... Tante Ami dimarahin sama Nini sampai belakangnya merah-merah..."

Bagi yang mau belajar teknik kerokan yang baik, ada "Kerokan for Dummies" bisa diliat disini

Selasa, 08 April 2008

Dapet (dan Ngasih) PR

Iseng meriksa shoutbox di blogspot...eeeehhh...ternyata dapet PR dari Unieq.. Waduh, jadi malu..award kemaren aja belum sempet dipajang.. Hehehe...Sorry ya Nieq... Anyway, demi supaya menebus kesalahan karena bolos ngelemparin award yang kemaren (kan sayaaang...), baiklah Jeng Unieq, PR nya akan saya kerjakan.. Berapa menit waktunya? 30 menit? Hah? Cepet amat? 1 jam deeeh...satu jam... Kan aku ngerjainnya sambil makan malem.. Okeh? Okeh... Mari mulai mengerjakan..

1. At what age do you wish to marry?
Wish nya ya? Kemaren sih sempet pengen di umur 27 gitu, tapi udah lewat tapi kok ya masih belum dapet ya? Walah, jadi sekarang aku pun juga sebenarnya bertanya-tanya...

2.If you can turn into anything, what do you wish you can turn into?
Maksudnya pengen jadi apa gitu? Umm... Harus jujur ya? Aku pengen jadi...Hermione Granger..Asyik aja, kayaknya cantik, pinter, bisa melakukan hal-hal ajaib..tapi aku kayaknya kalo jadi Hermione mendingan naksir Harry deh daripada Ron..

3.If you were stranded on an desert island, who are the 3 blog buddies you would take with you? Why?
- Arya, biar bisa tetep ketawa-ketawa di padang tandus
- Alberth, supaya ada yang tetep tenang dan rasional
- Ka Alfi, supaya ada dokter

4.Where is the place that you want to go most?
Saat ini? Jl. Flamboyant I No. 18 Kayutangi Banjarmasin, my home where my beloved people are always there for me... Huaaa... Kangen rumaahhh *Sindrom mahasiswa perantauan*

5.If you have one dream to come true, what would it be?
Maksudnya yang udah pernah di-dream-kan gitu? standar ajaaa.... I want to raise my own family with a man whom I love and love me too, di rumah dengan halaman yang luas dimana buah hati kami bisa berlarian sambil bercanda *Halaaaah... Kok kayak lagu Java Jive yang "Menikah" yak?*

6.Who is in your mind right now?
Ita..my sister..Kangen dengan acara adu cela dan komentar.. eh, boleh ga lebih dari satu orang? Dian jugaa... sama Abah-Mama...Um... Gara-gara ngerjain ini, jadi keinget sama 'dia' juga euyyy, apalagi dia kemaren habis ngirim foto.... Aaaahhh...Pertanyaan yang menjebak nih...menjebak...

7.What are you afraid to lose the most right now?
Abah-Mama-Ita-Dian

8. Do you want your first born child to be a girl or boy? Why?
Ceweeeekk.... Karena baju bayi perempuan dan baju anak kecil perempuan tuh lucu-lucu bangeeet, dan bisa didandanin.. Malah udah bikin nama segala. "Kinanthi". Dulu sih, sempet Kinanthi Saskia Syandikayu. Tapi karena keburu putus...jadi tinggal Kinanthi aja...

9.If you meet someone you love, would you confess to him/her?
Hohoho... Dia duluan dong yang ngaku...Baru aku dengan mupengnya bakal ngomong "Oh yaaa??? You love me? Sama dooong... Lap yu tuuu...."

10.List out three good things of the person who tagged you.
Apa ya? Kayaknya baik, perhatian, dan ramah... Nieq, kamu baik perhatian dan ramah ga sih? Iya kan?

11. What colour do you like? Why?
Biruuu... Karena terasa begitu damai dan menentramkan..Aku bangeet... *pletak (ditimpukin)*, sama Ungu juga ding...Ungu itu...umm...apa ya? feminin tapi ga norak?

12.What type of person do you hate the most?
Yang manfaatin orang lain...

13.What would you do if you won a million dollars?
Hohoho... Manajemen banget sih? Umm... deposito, umroh bareng keluarga, beli rumah sebagai investasi, sama...I'll buy my family things that they want most.. Buat aku sendiri? Buku dan laptop baruuu...Apa? Belum habis juga? emang kalo dikurskan sejuta dollar tuh jadi berapa rupiah sih? Yawdah deh... beli AAS baru untuk di Lab Dasar cukup ga? Sama Spektrofotometer IR nya juga sekalian? Hah? Ga cukup? Cukup koookk....

14.What is your ambition?
Pengen jadi a good teacher for my students. Ga cuma mengajari mereka mata kuliah, tapi juga menginspirasi mereka untuk terus berusaha dan menjadi orang yang lebih baik (Amiiiinnn.......So help me God...)

15.What would you wanna be after you're dead?
jadi bidadariiii...umm...kalau bisa sih bidadari yang mendampingi Fedi Nuril deh...

16. If you have a chance, which part of your character would you like to change?
Umm... Pengennya sih..ga pemalas lagii...ga jadi procrastinator lagi... Oh iya, ga emosian lagiii...

17.What would you most want to achieve right now?
An average of..Distinction, maybe? Huahahaha...Ya udahlah...dapet Credit juga udah seneng dah...

18.What do you think is the most important thing in your life?
My family. definetely.

19. If there’s one thing in your life you want to do but yet unable to, what would it be?
Unablenya kenapa dulu nih? Banyak euuuyy... Pengen nikah, belum ketemu calon. Pengen naik pangkat, KUM nya belum cukup.. Pengen dapet gelar Master, baru juga setengah semester.. Adduuhhh...pertanyaaannya ambigu nih...ambigu...

20. Among all the questions asked, which one do u like most? Why?
No. 14 deh kayaknya... Reminds me of the reason why I'm here.

Selesaaaiii.... Apa? Waktunya masih ada? Udaaahhh... udah diperiksa lagi kookk... Hohoho... Jadi, sekarang aku akan memberikan PR ini untuk menambah beban assignment kepada Indira dan Mas Nopi, terus juga ke Sura, supaya bisa melupakan sakit giginya, sama Ka Alfi, supaya ada alasan berpaling sebentar dari thesis..sama... Mas Tri deh.... supaya ketahuan aslinya...

Mari mengerjakan PR yaaa....Baidewei, jadi inget, esay Perspective besok ya dikumpulnya? Addduuuhh... Jadi sakit kepala lagi...

Sabtu, 05 April 2008

Bunga oh Bunga...

Huhuhu...Udah dengan mantepnya berniat memperbaiki essay, baru nyadar kalo bahan-bahannya dengan cerdasnya kutinggalkan di loker di PG Room... Yawdah...Ngempi aja.. Toh, menulis blog ga jauh beda kan sama menulis essay? kan sama-sama menulis? ya kan? *usaha membela diri*

Lagi mikir, berapa hari ini aku lagi berasa deket sama...kembang... hehehe... Iyaaa...apalagi semenjak ke Melbourne International Flower and Garden Show kemaren.. Waktu hari Rabu juga, pas kuliah Perspective on environment and Sustainability, dosennya bagi-bagi kembang.. jadi kan sebenernya mau simulasi antara Deep Green sama Neoclassical Economy. Yang berpandangan Neoclassical Economy silakan mengambil uang monopoli, sementara para deep preen bisa memilih kembang sebagai identitasnya. Aku sih ga begitu peduli dengan simulasinya. Aku cuma kepengen dapet kembang. Which brings up lots of memories for me...

Aku suka kembang, tapi kembang tidak menyukai aku. Terbukti dari betapa bodohnya aku soal bercocok tanam. Aaaanyhooowwww.... teteupp..aku yang romantis ini selalu merasa melankolis kalau sudah berhadapan dengan bunga, kembang, flower, apapunlah... Waktu kuliah di Jogja dulu, menyadari bahwa aku ga bisa nanem bunga, aku cukup pasrah dengan membiarkan orang lain yang menanam. Aku cukup beli bunga potong saja...Jadi dulu suka bela-belain naik jalur 2, turun di Kotabaru untuk beli kembang. Terus..waktu masih pacaran dulu juga, sering dikasih kembang sama dia. Mulai dari yang standar, mawar yang beli di Kotabaru, yang lebih romantis, mawar hasil dia nanem sendiri (he's far better than me kalo sudah menyangkut bercocok tanam), sampai yang norak macam kembang sepatu yang metik di GSP waktu lagi pulang berjalan kaki. Pake acara diselipkan di telinga segala pulaa...Kekekekek...Norak aja pokoknya...

Pernah juga dulu, waktu berantem..kan ceritanya aku nyesel tuh... Tapi secara aku gengsi buat ngomong maaf duluan, aku beli bunga aster kuning - putih gitu (berasa kayak telur ceplok ga sih?), terus ke kostnya dia..Kebetulan waktu itu dia lagi ga ada. Jadi aku cuma naruh buket itu di atas meja dia... Hehehe... Norak ya? Tapi berhasil koookkk...kami jadi baikan lagiii....

Katanya sih tiap-tiap bunga punya maknanya masing-masing, misalnya seperti yang aku dapet dari sini:

Flower Meaning
Alstromeria Devotion
Aster Symbol of love, dainty, afterthought
Baby's Breath Happiness
Carnation Pink I'll never forget you, woman's love, always on my mind
Carnation Red My heart aches for you, passion
Carnation White Innocence, pure love
Chrysanthemum You’re a wonderful friend
Daffodil Unrequited love, you are the only one
Daisy Innocence, loyal love, purity
Forget-Me-Not True love, memories
Gerbera Daisy Happiness
Gladiola I am sincere, strength of character, give me a break
Honeysuckle Sweetness of disposition
Iris Your friendship means so much to me, wisdom, faith
Lilly (Calla) Beauty
Lilly (Day) Chinese emblem for Mother
Lilly (Oriental) Wealth, pride
Lilly of the Valley Sweetness, humility, You've made my life complete
Orchid Love, beauty, refinement, Chinese symbol for many children
Poinsettia Be of good cheer, flowers of Christmas Eve or flower of the Holy Night
Peony Shame, happy life, happy marriage
Rose (single full bloom) I love you
Roses (bouquet of mature roses) Gratitude
Rosebud Beauty and youth
Rose (thornless) Love at first sight
Rose (peach) Desire and excitement
Rose (pink) Perfect happiness, please believe me
Rose (red) Love, I love you, passion
Rose (red and white together) Unity, humility
Rose (white) Innocence and purity, I am worthy of you
Rose (yellow) Friendship, decrease of love, jealousy
Snapdragon Deception, gracious lady, presumption
Sunflower Devotion, sunshine
Tulip Perfect love, luck, fame

Ayo..ayo..ada yang lagi pedekate dan mau ngirim sebuket bunga untuk sang pujaan hati? jangan sampai salah bunga dan makna...

Hmm...apapun maknanya, bagiku bunga selalu bisa membuatku tersenyum. Meskipun cuma sekedar bunga liar mungil berwarna kuning yang tumbuh di sela-sela rerumputan, yang banyak banget tumbuh disini. Flowers will always bring up memories for me..of the good times and the bad times...

Kamis, 03 April 2008

Biological Clock

Reading list untuk Environnmental Analysis hari ini membuat aku menemukan satu penemuan (repetisi yang aneh) baru: jam bilogis ku sangaaat menentukan efektivitas belajar. Buktinya, 2 halaman jurnal mengenail environmental assessment yang dibaca pada ssat jam tidak produkti memerlukan waktu sekitar 45 menit, yang terdiri dari: 10 menit membaca, 5 menit bengong ngeliatin cangkir kopi (sambil mikir, enaknya bikin kopi lagi ga usah ya...) dan 30 menit tidur.... Artinya, aku ga akanbisa menyerap informasi apapun antara jam 02.00-3.30 siang.

Tapi semakin sore mulai menjelang, waktu jam sudah bergerak ke angka mendekati 04.00 sore.. 2 halaman yang ga ngerti tadi bisa secara ajaib mengalir lancar bersama 8 halaman lainnya dalam waktu 20 menit full untuk membaca (dan lengkap pake acara taking note segala, supaya KELIHATAN smart....). Aku semakin yakin, I'm such a nocturnal species... Buktinya, thesis statementku kemaren juga berhasil aku susun jam 02.30 dini hari...

Gambar pinjem dari sini

Rabu, 02 April 2008

Diterjang Badai

Kemaren pagi (paginya aku disini ga akan aku sebutkan jam berapa, karena cukup menjatuhkan martabat), dengan semangat mengkonsultasikan essay yang due datenya semakin mengancam, berangkatlah diriku ke kampus. Cukup nekat sih hitungannya, mengingat sudah ada warning dari BOM alias BMG nya Ostrali bahwa bakal ada agin kencang dengan kekuatan bisa sampai 100 km/h. Alhamdulillah... Masih dilindungi Allah SWT, pas aku sudah masuk ke Matheson (yang terasa begitu hangat), aku bengong ngeliat tiba-tiba anginnya jadi begituuuu mengerikan. Keliatan aja debu dan pasir yang beterbangan dan berputar-putar... Nah, tapi karena aku mangkal di tempat nongkrong biasa alias di PG Room (supaya paling tidak TERLIHAT pintar dan rajin), ga begitu merhatiin, secara aku lebih memilih menumpahkan konsentrasiku pada situs-situs gaul artikel-artikel jurnal untuk bahan esay. Pas mau makan siang keluar bareng sama Lian dan Era...barulah aku sadar betapa kejamnya dunia di luar sanaaa.... Anginnya kenceng banget..!!! Tapi aku yang gagah perkasa ini tetap menunaikan tugasnya sebagai manusia, yaitu memenuhi tuntutan perut di Meeting Point. Selesai makan, nyadar bahwa aku cuma bakat ngegombal di blog dan bukannya bakat menulis esay, ke Law Building, ikutan kelas Language and Learning Skill di Law Building. Eeeehhhh...pas lagi tekun-tekunnya belajar (setekun yang dimungkinkan oleh diriku ini yang you know lah...), ada suara "Beep...beep" dari Menzies sodara-sodara!!! Aku udah mulai panik...Apalagi rupanya setelah sekitar 15 menit berlalu, Menzies Building (atau siapapun yang bertanggung jawab disana) memutuskan sudah saatnya membuat sensasi yang lebih heboh lagi. Bunyi sirenenya berubah jadi "Nguiiiiingggg....nguuuiiiinnnggggg...." ! Tambah pucetlah diriku... Tapi jadi rada tersentuh gimanaaa gitu lho waktu Matthew (instruktur LLS yang saaaangaaaat baik hati dan kebapakan, one of my favourite person in Monash) melihat ke arah Menzies Building sambil ngomong: "My daughter is at the Menzies, upstairs in my room". Untunglah memang kelas udah mau selesai, jadi Matthew bisa langsung lari menjemput anaknya, sementara aku lari ke Matheson. Eh, waktu mau balik ke perpus Matheson tuh, memang di luar Menzies udah rameeee banget... Karena semua orang memang diharuskan untuk langsung ber-evakuasi (? kata yang aneh..). Naaaahhhh...perjalanan dari Menzies ke Matheson yang biasanya ga penting karena cuma perlu setengah tarikan nafas, kali ini terasa begituuuuu mencekaaaaammmm... Tadi aku bilang anginny akenceng ya? Nah sekarang udah ga kenceng lagi, tapi KUUUEEEEENNNNCEEEEEENNNGGGGG bangeeeetttt... Aku sampai jatuh terduduk sodara-sodara!! Bener-bener jatuh terduduk karena tertiup anginnn... Selangsing-langsingnya aku..baru kali ini aku terhantam angin sampai nyaris mengambil posisi on bended knee...

Ehhh...cerita Menzies belum selesaaai.... Jadi sekitar satu jam kemudian, aku keluar dari Matheson.. apa coba yang aku liat? Gajah menyeberang? Bukaaannn...!!! Ada mobil pemadam yang lengkap bersirene ria muncuull.. Aku dengan jiwa ratu dramaku langsung membayangkan adegan-adegan kayak di film dokumenter itu lhoo... Yang para pemadam kebakaran dengan gagh beraninya menyelamatkan orang-orang yang panik.Hmm..Tapi apakah anda juga memperhatikan satu hal yang aneh? Kenapa mobil pemadamnya baru muncul satu jam sesudah alarmnya bunyi ya? Aku juga yang dengan curiosity begitu menggebu-gebu memelototi Menzies dari berbagai sisi. Sebelah mana yang berasap ya?? Daaannn... ga ada asap. Dimanapun juga. Tau peribahasa: "Tak ada asap tanpa api"? (or was it "ada asap ada api' sih?). Naaaahh... Itu diaaaa... Tidak ada asap yang terlihat karena memang tidak ada api. Lalu apa yang ada sampai si mobil pemadam bela-belain nongol disitu cobaaaa??? Aku tengok sana tengok sini mencari penjelasan yang cukup berarti.. Apa coba yang aku temukan? Pohon rubuh. Satu biji. Satu bijiii ajaaa..... Kurus pula pohonnya. Dan yang tertimpa pohon itu cuma rumput. Halah. Hiperbolis amat sih orang-orang ini... Pohon tumbang aja sampe manggil pemadam segala, sampe evakuasi satu gedung (dan Menzies kami tercinta itu adalah gedung 11 lantai)...

Ternyata, berdasarkan e-mail dari wakil rektor (atau semacam itu kali ya...) evakuasi terjadi karena ada alarm malfunction atau apaaa...gitu lhoooo.. Dan afternoon clas semua dicancel. Diliburkan. Aku yang baca e-mail itu sekitar jam 4.30 sore langsung histeria massa...karena aku ada kuliah jam 06.00 dan sama sekali belum membaca apapun dari reading list wajib. Ya jelaslah aku bahagiaaaa.... Kebahagiaan yang semu. karena ternyata, kuliahku yang jam 06.00 sore (menjelang malam) itu dianggap bukan afternoon clas, melainkan evening class. Jadddiii.... tetep kuliaaaah... Hiks.

Ih, tapi serem aja angin kemaren.. Pengalaman salah satu temen aku bisa dibaca disini. Yang pasti sih, kejadian kemaren membuat aku semakin membulatkan suatu tekad: Aku betul-betul harus menambah berat badaaaannnn!!!

Pinjem gambar dari sini