Selasa, 30 September 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H

Tak pernah sempurna saya mengucap kata, berperilaku dalam rupa, melintaskan rasa ...

Terulur tangan ini dengan hati yang tulus merunduk dalam niat sederhana...

Kiranya mohon ikhlas dan maaf atas segala yang pernah tak berkenan...

Semoga kita meraih kemenangan sejati, sehingga Ramadhan tak hanya sekedar berlalu begitu saja...

Selamat Idul Fitri 1429 Hijriah

Salam tulus diiringi senyuman menjelang hari nan fitri....

= Utami =

Jumat, 26 September 2008

Among the Tulips (Catatan Perjalanan ke Tulip Festival)

Liat deh...liat deh..liat papan nama alias plang di sebelah ini.

Tulip Festival! Iya, tulip memang identik dengan negeri kincir angin alias Belanda. Tapi jangan salaaahh... Di negeri Aborigin ini juga ada event tahunan Tulip Festival. Event tahunan, biasanya dari Mid September sampai pertengahan Oktober. Tahun ini mulai dari 11 September sampai 12 Oktober. Lokasinya rada jauh dari Melbourne. Tapi, perjalanannya sebanding deh dengan yang bisa dilihat disana.

Ehm...mari mulai bercerita... Saya, Iin sang housemate tercinta dan serombongan teman-teman lain pada hari Sabtu, 20 September kemaren ramai-ramai kesana. Tur ini diadakan MIIS, salah satu program dari Sie. Tour. Dan memang lebih enak kalo perginya berombongan. Selain rame, lebih ngirit. Kenapa oh mengapa? Entrance fee nya satu orang 16$, kalo concession 10$, tapi kalo berombongan lebih dari 10 orang, jadinya cuma 10$ per orang. Jadi kalo mau kesana, kabar-kabari dan ajak-ajakilah teman-teman Anda...


Starting point keberangkatan adalah dari Monash Busloop. Naik bus 703 tujuan Blackburn, sampai Blackburn Station, turunlah disana. Naik kereta ke arah Ringwood, sampai Ringwood, turun lagi, karena ganti kereta menuju Lilydale. Dari Lilydale, ada shuttle bus yang bakal mengantarkan kita ke lokasi Tulip Festivalnya. Murah kok, bolak-balik cuma 3$. Rombongan kami kemaren ada sekitar 36 orang. Jadi, begitu kami naik, penuhlah bus itu...

Unfortunately...begitu bus berjalan sekitar 5-10 menit...Huaaaa... HUJAN sodara-sodaraaa!!! Sampai di lokasi pun hujan masih setia menemani kami. Yang paling terpukul mungkin Iin, secara dia sudah siap bergaya summer is here dengan sunglassesnya. Pakai acara nekat ga bawa jaket pula... *makanya In....belajarlah dari pengalaman bahwa cuaca di Melbourne itu seringkali menjebaaak...*.

Anyway, kembali ke cerita Tulip Festival. Setiap akhir minggu, ada tema di Tulip Festiva nya itu. Untuk 20-21 September kemaren, temanya adalah Dutch Weekend. Jadilah para penjaga dan souvenir yang dijual jadi bernuansa Belanda. Tumben-tumbenan souvenirnya juga ditempeli label "Made in Holland". Hmmm...Baguuusss.... Secara biasanya label dari souvenir yang dijual di tempat-temat wisata adalah "Made in China". Minggu lalu temanya Turkish Weekend. Kalo minggu ini, 27-28 September, kalo ga salah Jazz, Wine and Food Festival. Kalau yang sudah berkeluarga, mungkin lebih tertarik pas temanya Children's Day.


Tulipnya warna-warniii banget. Merah sih jelas ada *kenapa ya, asosiasi tulip itu biasanya warna merah?*. Putih, oranye, pinky-winky, agak-agak ungu... Soooo colorful. Mulai dari taman depan setelah entrance, sampai di ladang tulipnya yang ada di bagian belakang... You can see rows of beautiful tulips. Oh iya... Direkomendasikan untuk tidak langsung kalap datang di hari-hari pertama Festival. Mending datang pas pertengahan penyelenggraannya aja, supaya udah pada mekar semua. Kalo pas minggu pertama gitu, biasanya belum semuanya mekar.

Beberapa saran. Satu, CEK ramalan cuaca kalo mau kesini. Penting ituuuu.... Dua, datanglah berombongan, liat alasan di atas. Tiga, jangan lupa bawa kamera dengan baterai dan memori card yang siap dipakai. Empat, bersiap-siaplah untuk bersenang-senang disanaaa...

Oh iya...foto yang lain dari Tulip Festival ini masih banyak, bisa dilihat disini

Kamis, 25 September 2008

Apologize (ngerjain PR dari Ika)

Yippieee….sekarang ngerjain PR dari Ika niihh… Heuu…. Seru juga nih. Sebenernya dulu juga pernah bikin kayak ginian, model yang pake-pake lagu gini, dapet dari bulbo gitu deh. Yang pertama soal Songs of Me, terus ada juga yang Soundtracks of My Life. Sekarang, mari kita lakukan kembalii… Lucu juga nih buat dicoba…
Oke, here’s the rules:

RULES:

1. Put Your itunes, windows media player, winamp etc on Shuffle

2. For each question, press the next button to get your answer.

3. YOU MUST WRITE THAT SONG NAME DOWN NO MATTER HOW SILLY IT SOUNDS

4. Put any comments in brackets after the song name

5. Tag some lucky people to spread the disease

I-Tunes sudah disiapkan…jadiii..mari kita mulaiii….

If someone says “is this okay?” you say..

*** Unbeliiavable - EMF____

”You’re unbeliavable..!!” …, jawaban yang cukup masuk akal, unbeliavable can be okay sometimes.. hmm.. not bad for a start

How would you describe yourself?

*** Kunang-Kunang - es Nanas ____

…malam ini cantik, ada bulan banyak bintang…”… Iyaaaa…aku kayak kunang-kunang yaa??? Mungil, lincah dan bercahaya… Gyahahaha,,,

What do you like in a guy/girl?

*** The World is Not Enough - Garbage ____

“the world is not enough… but it is such a perfect place to start, my love…and if we’re strong enough, together we can take the world apart, my love”… dalem bo’…dalem… mari kita interpretasikan bahwa aku menyukai orang-orang yang punya ambisi…

How do you feel today?*** No One - Alicia Keys ____

” I don’t worry ‘cause everything’s gonna be allright..”.. Ahaaaaiii… secara pagi ini ceraaah…and make me in such a good mood, I do believe that everything’s gonna be allright

What is your life’s purpose?

*** Chasing Cars - Snow patrol ____

”we’ll do it all, everything… in our own…” … Iyaaa… one day.. I’ll have someone beside me who is willing to do it all with me *tapi jelaass… tujuan hidupku bukanlah mengejar mobil kesana kemari…”

What is your motto?
*** 3 AM - Matchbox 20
____aaah… enggak ah..enggak…huu… ga boleh curang ya? Well, anyway, lada potongan liriknya yang cukup bagus buat jadi motto kok: “she believes that life is made up of all that you're used to “. Hmm…

What do your friends think of you?
*** Kejujuran Hati - Keris Patih
____”Semampunya ku mencoba, Tetap setia menjaga s'galanya, Demi cinta yang tak pernah berakhir”…Huaaaa… makasih teman-temaaaaan…. I love you toooo…. Mmuuuuaaaaahhh… Friendships never end

What do you think of your parents?

*** Surga Cinta - Ada Band ____

”inikah surga cinta, yang banyak orang pertanyakan…?” … Iya… cinta orang tua adalah abadi dan surga dari cinta manusia… Abah-Mama, I love you always… aduh, jadi kangen rumaaah…

What do you think about very often?

*** Back For Good - Take That ____

heuu…secara lagi kangen rumah, jadi mikirnya back to home gitu aja kali yaa…

What is 2 + 2?

*** Deeper Underground - Jamiroquai ____

”I’m going..i’m going…I’m going deeper underground”…huhuhu…apa ya? Mungkin maksudnya buat mencari jawaban dari suatu pertanyaan, kadang-kadang kita harus go deeper underground?

What do you think of your best friends?

*** Put Your Record On - Corin Bailey R.___

”Girl, put your records on, tell me your favourite song, You go ahead, let your hair down…Sapphire and faded jeans, I hope you get your dreams”, bener bangeeeett… I really think and hope that they should pursue their dreams…

What do you think of the person you like?

*** Colour Blind - Darius ____

”You make me color blind…When i feel your eyes on me, Feeling fine, its sublime, When that smile of yours creeps into my mind.”. Gyahahaha…. Lha, kalo lagi naksir kan emang suka gitu kaliii… tau-tau jadi color blind dan salting meluluuuu…

What is your life story?

*** Sajadah Panjang - Bimbo ____

”Ada sajadah panjang terbentang…hamba tunduk dan sujud...".. heuu… so true, pada akhirnya, kuserahkan semua hidupku hanya pada Nya ..

What do you want to be when you grow up?

*** Celebrate - Lake____

”Celebrate, don’t you wait…never hesitate..celbrate while you still got time”…akhahahaha… I want to always have something to celebrate when I grow up..

What will u dance to at ur wedding?

*** One In A Million - Bosson ____

”You’re one in a million, once in a lifetime.. you make me discover what are the stars above us”… iya..iya!! mauuu..mauuu!!! huhahahaha… seneng deh, ngepas gini.. lagunya udah ada, tinggal nyari yang mau dansa sama akunya nihhh…

What will they play at your funeral?

*** Because of You - 98 Degrees ____

lagu yang agak terlalu riang sepertinya…

What is your hobby/interest?

*** Breathe Again - Tony Braxton ____

yaaaahh..kalo breathe mah, bukan hobiii…

What is your biggest fear?

*** Indahnya Sepi - Shelomita ____

tak peduli rupa..wajah sayu, tebal sudah rasa..biarlah terjadi kini…”.. well, siapa sih yang tidak takut bakal end up lonely by him/herself?

What is your biggest secret?

*** California - Phantom Planet ____

yeeee…atuh kalo rahasia mah, ga bakal diungkapkan disini kalii…hehehe…tapi karena dapetnya lagu ini, mungkin karena aku diam-diampengen ke California?

What do you think of your friends?

*** Meski Tlah Jauh - KLA Project
____”kadang angan terbang jauh ke awan…rasa rindu kian mengawan…” betuuulll…meski tlah jauh, kalian akan tetap selalu ada dalam hatiku duhai sahabat-sahabat tercintaaa… always miss you…

What will you post this as?

*** Apologize - One Republic
___ “it’s too late..to apologize…”….wah Ka, ini sebetulnya permintaan maaf karena telat ngerjain PR yaaa…hehehe…tapi ga too late to apologize dooongg..

Selesai..selesaiiii!! Huahahaha… Not bad lah, banyak yang lumayan cocok, dan ga terlalu maksa dot com. Untunglah tidak terselip lagu-lagu ajaib macam SKJ 84 atau ACI.. Hehehe….

Rabu, 24 September 2008

Mencari Sahabat Lama

Sebelumnya...Mbak Adeee...maaph yaaa..sudah lewat dari 7 x 24 jam ya? Heuuu... Yah, apa mau dikata Mbak, secara beberapa hari terakhir kemaren hidupku dihantui essay Frontiers itu...

Anyway....agak bingung juga dengan instruksinya. Harus yang lagi dicari ya? Soalnya, most of my best friends are still keep in touch with me... (that's why we're best friends..). Hmm...jadi digabung-gabung aja sama yang masih sering berkomunikasi, tapi udah lama ga ketemu ya...

1. Ratih Puspita K.P. ... Temen zaman kuliah duluuu... Udah nyaris kayak sodara sendiri, salah satu dari temen segank-nya aku, yang jumlahnya ada 7 orang. Sense of humournya yang agak-agak sarkastik itu yang bikin dia klik banget sama kita-kita. Penginap yang tertib. Selalu bisa mengajukan lagu yang menurutnya cocok dengan kondisi apapun yang sedang kami hadapi. Pernah mengorganisir conference call antara aku, Sura, Emil dan dia sendiri. Seru abis dah pokoknya temenan sama anak yang satu ini. Terakhir ketemu waktu aku med-check ya? Hmm... kadang-kadang masih suka SMSan sih.. sekarang katanya udah di Bekasi ya Tih... Heuuu.... Kangen kangen kangeeeennn... Mana anaknya ga punya prenster atau fesbuk atau apapun laaah....

2. Rini Afriany... Temen sekelas di 3C SMPN 2 dulu. SMA pisah, karena dia di SPK. Habis itu, lamaaaaa banget ga ketemu lagi. Pernah ketemu lagi waktu aku kelas 2 apa kelas 3 SMA gitu deh. Yang pernah ketemu lagi malah si Mama, waktu dia lagi dinas di Rumah Sakit gitu. Terakhir denger-denger udah nikah. Rini ini salah satu temen yang paliiing perhatian sama aku. Kalo aku lagi agak pendiam dikiiit aja, dia suka ribut sendiri...heran deh... (^_^)

3. Primarani Sekar Kalpatari ... Temen sebangku di kelas I-6 SMA dulu. Anaknya kecil juga kayak aku, kalem, tapi sebenernya banyak menyimpan hal-hal tak terdugaa... Jiyyyeeeh... Kelas 2 SMA, dia pindah ke Jakarta. Sempet maen lagi ke Banjar pas kelas 2 SMA. Kalo ga salah kuliah di Kedokteran nya Trisakti gitu deh. Terakhir denger, kalo ga salah dia udah jadi dokter, dan PTT di daerah yang terpencil nian di Sulawesi sana...

4. Triwardhani Wiyasti ... Nanik, aka Burung Gagak Hitamku!! Temen sekost yang paling deket, paling tau jatuh bangunnya aku selama di Jogja, dan sempat menyelamatkan hidupku, walaupun gara-gara berbagai kejadian ajaib itu dia jadi kapok menyetrikaa.... Masih suka sms-an, ketemu juga di FS. Terakhir ketemu tahun 2006 deh kayaknya. Berita terakhir adalah, dia menikah dengan orang Kalimantan juga, orang Banjar pula...Gyahahahaha.... Memang takdirnya tak bisa lepas dari Kalimantan...

5. Wafa'ah Syuhada...Temen deket waktu SMA. Dia kuliahnya dulu di Brawijaya, dan pernah main ke Jogja... Anak ini jarang mudik ke Banjar kalo Lebaran. Dan entah kenapa, pas dia lagi ada di Banjar, akunya lagi dimanaaa..gitu. Sekarang, pas dia lagi di Banjar, aku malah disini.. Heuuu... Kangeeennn...

6. Herny Astuti ...Temen waktu SMA dulu, salah satu jeniusnya SMU1. Pinteeeer banget. Kuliahnya dulu di Teknik Kimia ITS. Tau-tau sekarang hilang entah kemana. Ketemu profil dia di FS, eh, lamaaaaa banget baru di-approve, karena dia udah jarang (BANGET) log in ke FS. Lidahnya setajam silet..hehehehe... Tapi sebenernya anaknya baik dan perhatiaaan banget.

7. Meriati... Temen sebangku waktu kelas 2 dan 3 SMA. Semenjak lulus SMA sampai sekarang ga pernah ketemu lagi. Cuma denger-denger kabar aja. Katanya sih, lulus SMA dia langsung kerja, menikah, dan udah punya anak, 2 apa ya, kalo ga salah, menurut gosip terbaru... Pengen tau aja kabar dia sekarang... Heu...apalagi dulu sempet ada skandal-skandal cerita cinta masa SMA...Gyahahahaha...

Lah, udah tujuh toh? Hehehe.... masih ada sih beberapa teman yang lama banget ga jelas kabar dan keberadaannya sekarang dimana. Anyway, PR aku selesai ya...

Akhirnyaaa... (Suara Hati Mahasiswa yang Baru Selesai Ujian)

HUAAAA.... Bisa posting lagi di MP!!! Gyahahahaha... Iya sih, kemaren-kemaren masih sempet ngempi, liat-liat postingan orang, kadang-kadang ngasih komen disana-sini.. Tapi berusaha menahan diri untuk tidak posting apapun, walaupun nyadar punya PR dari M'Ade dan Ika.. Heuu... Ntar yaaa... Secara lagi dalam euforia bisa posting tanpa perasaan bersalah lagi, I'll do it as soon as possible...

Iyaaa...jadi seminggu kemaren saya berjibaku (kata yang aneh...) dengan essay 3,000 kata yang bagi saya sungguh beteable itu. Masalahnya mungkin karena itu adalah tugas untuk mata kuliah Frontiers in Sustainability and Environment yang entah kenapa, gaaa ada menarik-menariknya bagi saya. The good thing about this subject is just it was conducted in a block mode system. Jadi kuliahnya cuma 4 kali pertemuan, tapi dari jam 9 sampe jam 5 sore. Tepar, tepar dah... Mana entah kenapa saya dengan pasrahnya memilih topik mengenai climate change. Hmm.. satu saran dari saya yang telah berpengalaman, jangan memulai sesuatu dengan tidakmenyukainyaaa... Jadi jauuuh lebih susah. Saya teruuus menunda-nunda mengerjakan essay ini. Dengan bebagai alasan yang sungguh tidak jelas. Mulai dari setrikaan yang numpuk, cuaca yang terlalu dingin untuk bisa konsen mengerjakan tugas, cuaca yang terlalu cerah untuk tinggal di rumah saja, sampai merasa HARUS nonton Insert supaya ga ketinggalan berita berantemnya Dewi Persik dan Andi Soraya (pertengkaran yang sama tidak jelasnya dengan alasan-alasan saya untuk berprokrastinasi). Saya sudah menumpuk 15 buku bertemakan climate change ataupun energy security semenjak sebulan yang lalu, mulai browsing jurnal dan note-taking juga udah lama. TAAAPIIII... sampai dengan seminggu yang lalu saya masih belum mengetikapapun, bahkan punya draft aja enggak, dan saya selalu pengen masuk ke dalam sumur kalo inget bahwa saya bahkan tidak tahu thesis statementnya apaaaaaa....!! Well, even at this point, saya mulai tidak yakin apakah topik yang saya pilih itu relevan dengan yang diminta.

Nah, si essay ini due alias mesti dikumpul tanggal 24 September. Paling lambat jam 6 sore. Dan, tanggal 24 September, saya ada in class quiz untuk mata kuliah yang lain. Tapi mata kuliah yang pake in class quiz ini adalah mata kuliah favorit saya: Resource Evaluation and Management. Jadilah saya (merasa) semakin punya alasan untuk menunda mengerjakan essay Frontiers yang malang itu. Saya bisa membaca lecture notes saya untuk persiapan in class quiz selama 45 menit dengan serius, dan PAHAM. Sementara kalo mulai membaca bahan untuk essay Frontiers, saya perlu waktu 5 menit untuk membaca abstrak, 5 menit untuk membaca conclusion, 15 menit untuk bengong, 5 menit untuk mencari entah-apa di dalam tas saya, dan setengah jam untuk nonton Insert atau acara lain di streaming TV online. Kalo belajar Resource, saya bisa note taking untuk mengambil kesimpulan dari setiap reading material yang diperlukan antara setengah sampai satu halaman. Waktu ngerjain essay Frontiers, saya akan mengetik selama 5-10 menit, kemudian dengan hopeless membolak-balik catatan saya selama setengah jam, ngetik lagi selama 5 menit, kemudian menghitung jumlah kata yang sudah saya ketik. Tiap selesai satu paragraf, saya dengan desperatenya menghitung jumlah kata yang saya produksi.

Aaaanywaaaay... setelah berfrustati-frustato ria di hadapan para housemate saya selama sehariaaaan di hari Minggu... saya berhasil juga menyusun 3,197 kata sampai dengan hari Senin kemaren,alias 2 hari sebelum dikumpul. Itu belum termasuk kesimpulan, dan thesis statement saya sepertinya betul-betul harus diganti. Tapi karena saya sudah tidak sanggup lagi menghadapi essay yang oh-sungguh-menyebalkan itu, saya memutuskan belajar Resource sajalah sepanjang hari Selasa.

Daaan...jeng jeeeeeenggggg... Datanglah hari ini sodara-sodaraaa... hari Rabu, 24 Septemberrr!! In-class quizzz!! Aduh, inilah pertama kali saya ada quiz, secara semester kemaren kan assessmentnya ga ada examination. Syukurnya, pagi-pagi sudah cerah ceria, dan cukup membawa semangat dalam diri saya (halah...). Masuk kelas jam 09.50 (quiznya mulai jam 10.00), tumben-tumbenan udah banyak yang dateng, semua dengan ekspresi masing-masing. Saya mulai kena panic attack. Begitu Christian (dosen untuk mata kuliah ini) masuk, aku baru nyadar, ada satu case study yang belum sempet aku baca, soal agricultural production di Machakos. Berusaha membaca case study tersebut selama semenit, karena tau-tau Christian sudah menyuruh kami untuk memasukkan "all your notes and papers". Oke. Bismillah...

Begitu mengambil lembar soal, soal pertama adalah... "In MACHAKOS case study, whose theory seems to be more appropriate?". Whuaaaa.... Alhamdulillah... Soal kedua adalah...menjodohkan kalimat... Gyahahaha.... Terakhir kali dapet soal kayak ginian waktu SMP!! Soal-soal selanjutnya? Well, overall, cukup lancar lah... Sebagian besar berdasarkan case study yang sudah dibahas di kelas. Tapi sumpah, aku bener-bener blank soal wood crisis di Haiti. Dan aku perlu waktu beberapa menit untuk berpikir: "meningkatkan jumlah panenan pertahun di area tersebut", itu kalo ditranslate ke Bahasa Inggris jadinya gimana ya?? Well, anyway...

Sekitar satu jam kemudian, nekat mengumpul lembar jawaban. I feel like I've done my best anyway, hasilnya terserah dah... Selesai ngumpul lembar jawaban, langsung lari ke PG room untuk...apalagi kalo bukan menuntaskan essay Frontiers yang udah sukses banget bikin saya lapar melulu itu (usaha justifikasi sebenarnya terhadap kenyataan bahwa saya makannya banyak). Mengarang-ngarang kalimat yang bisa terdengar seperti conclusion, terus ngebener-benerin List of References. Hhh... tahapan dengan si List of References ini juga sungguh menyebalkan. Karena saya sudah sangat tergantung dengan Program EndNote untuk mengatur Daftar Pustaka saya supaya muncul secara otomatis, tapi entah kenapa, si program menolak untuk bekerja sama saat dibutuhkan!! Well, walaupun dikerjakan dengan ekspresi yang agak cemberut, karena harus kreatif menggabungkan metode manual dan metode copy-paste dari EndNote untuk bikin List of References.... essay ini siap dipriiiinttt!!!

Begitu men-staples lembaran-lembaran itu lengkap dengan assessment cover-sheet, menandatangani student's statement on plagiarism...tibalah akhirnya saat dimana aku bisa terlepaaaas dari essay itu. Ke Menzies Building bareng Evie, dan nyemplunging si essay ke dalam assignment box. Huaaaaaa... Legaaa banget rasanyaaa... Akhirnyaaa...

Daaan...malam ini pun aku terbebas! Ha! Besok akan aku kembalikan semua buku-buku itu...

Kamis, 18 September 2008

Saat Niat Baik Ditentang...

Kadang-kadang, niat untuk berbuat baik, atau beribadah, adaaaa…aja tantangannya. Hari ini saya seperti ditampar dengan kenyataan itu.

Hmm… where should I begin? Mari mulai dengan niatan yang saya maksud. Jujur saja, sampai saat ini saya sebenernya maluuuuu banget karena masih belum pake kerudung. Apalagi kalo denger tausiyah di pengajian gitu, aduuhh… Alasan-alasan yang sering saya kemukakan pun sebenernya, saya tahu, terlalu dibuat-buat. Mulai dari tidak siap lah, takut kelakuannya ga bisa ngimbanginlah, macem-maceeem aja alasan saya. Padahal, saya sendiri juga tahu, bahwa semua alasan saya itu tidak cukup kuat dibandingkan perintah agama. Well, anyway, saya berusaha perlahan-lahan meniti jalan ke arah itu. Doakan yaaa…

Kembali ke inti cerita saya. Jadi ceritanya, beberapa hari yang lalu, saya mengganti profile picture saya dengan foto saya dalam kerudung pink di Friendster (ya…ya… terserah deh dibilang apa, saya masih setia dengan FS). Dua hari kemudian, saya agak heran, karena ternyata profil saya dihapus dari Friendsternya mantan saya. Hmm…. Maka, begitu melihat dia online siang tadi, saya tanyakan langsung ke dirinya.

Daaannnn….

Inilah petikan percakapan antara saya (A) dan mantan saya itu (B)

A: kok dihapus?

B: jilbaber,,,, ga suka

A: kenapa?

B: ya ga suka aja

A: not fair

B: ya terserah

A: di list temen kamu juga ada yang pake kerudung

A: dan aku satu-satunya yang dihapus cuma karena fotoku pake kerudung?

B: ya ga suka aja

A: kamu ga sukanya orang yang pake kerudung

A: atau aku yang pake kerudung?

B: ga tau

B: ga mikir

B: kamu tu ga cocok pake kerudung

A: kenapa?

B: ato mungkin masih belum cocok aja

A: kenapa?

B: NORAK

A: oh, oke

B: tapi kalo cuma sekedar kerudung ya terserah aja

A: sebenarnya, kamu ga sukanya terbatas karena alasan fisik

A: atau kamu menganggap aku munafik dengan pake kerudung?

B: engga,,,,

B: lha tingkah lakumu dan gayamu tu lho,,,,, ga jilbaber banget

A: kenapa sih kamu ga berpikir

A: bahwa dengan mulai memakainya

A: aku ingin mulai menata diri

A: berusaha menyesuaikan pakaian dan perilaku

B: heran dech

B: ada kebarat2an ada ketimur2an,,,,,,

B: style kamu dulu kebarat2an,,,, sekarang mau ketimur2an,,,,,

A: anyway, thank's for 'the support'

A: walaupun aku tetap merasa, itu tidaklah tulus

B: kamu itu emang dari dulu gitu,,, selalu negatif think ma aku

B:

B: payah

A: kalau kamu memang tulus dalam memberikan dukungan, ada cara yang lebih baik dan tidak menyakiti daripada yang telah kamu lakukan

B: lha yang menyakiti siapa,,,,,

B: kamu aja yang sensitif

Jujur, saya langsung menangis dalam percakapan itu. Sehina itukah saya di mata dia? Seburuk apakah kelakuan saya sampai saya tidak pantas berusaha memenuhi kewajiban saya sebagai seorang muslimah? Beberapa saat kemudian, saya lari ke Religious Centre, dan sholat Dzuhur, masih sambil terisak-isak. Berbagai perasaan campur aduk, dan saya berulang kali beristigfar… Tapi kemudian saya pikir, buat apa saya harus sebegitu terpukulnya dengan ucapan dia? Toh, niat saya hanyalah berusaha menjalankan perintah agama, perintah Allah SWT. Apakah dia punya kekuasaan yang lebih tinggi hingga merasa berhak untuk mengklaim bahwa saya tidak pantas menjalankan perintah Allah SWT? Astagfirullah… Ya Allah… kuatkan dan mantapkanlah niat hamba Ya Allah…

Okelah, mungkin kelakuan saya saat ini belum layak menjadi kelakuan seorang muslimah yang baik. Tapi apakah lalu itu menjadi alasan yang kuat untuk menunda niat untuk mengenakan kerudung, menutup aurat saya sebagai muslimah? Saya dulu pernah mengajukan hal yang sama sebagai alasan kenapa saya masih belum berniat untuk berkerudung. Tapi jawaban yang muncul sangat masuk akal. Justru dengan menggunakan kerudung, kita akan jauh lebih termotivasi untuk menjaga perilaku kita, kerudung itulah yang akan membentengi dan menjaga sikap kita. Dan jujur, itulah yang saya harapkan kalau saya mengenakan kerudung. Kerudung itu tidak hanya menutup aurat saya, tetapi juga menjadi benteng dan pengingat atas sikap dan perilaku saya sebagai muslimah.

Ya Allah… saya kembali menitikkan air mata saat bersujud.. Memohon petunjuk dan kekuatan, untuk tetap terus memantapkan niat dan langkah ini…

Senin, 15 September 2008

It's On Sale!

Pagi ini, saya sempet bengong dalam keadaan merem...kenapa ya, rasanya kok alarm saya berbunyi lebih awal daripada seharusnya? Secara ini kan hari Senin..saya kalo Senin kan kuliahya jam 6 sore... Membuka mata sebentar untuk ngeliatin jam di hape...lalu mikir lagi dalam keadaan merem: "What was on mind that I set the alarm so early???". Setelah ketiduran lagi selama 15 menitan, baru saya terbangun karena baru ingat alasan saya mengeset alarm lebih awal: ini tanggal 15 September! Savers lagi Sale 50% untuk semua clothing items!

Buat yang ga tau apa itu Savers, Savers itu adalah idaman para orang modis alias modal diskon kayak saya. Savers itu adalah toko second hand items. Hmmm... kalo di Indonesia mah, barang second ya barang bekas ya... dan dijualnya ya di pasar loak. Kalo Savers mah, barang-barangnya ditata dengan konsep departement store. Barangnya juga, asal rajin dan tekun memilih, banyak deh yang lucu-lucu... Kalo lagi beruntung, bisa dapet beberapa branded item disini. And most of them are still in good conditions...

Maka, dengan semangat duaribu delapan, saya langsung loncat ke kamar mandi, dan langsung siap dalam waktu kurang dari 45 menit dengan wajah cerah ceria... Kenapa mesti pagi? Pengalaman membuktikan, tokonya buka jam 8 pagi, dan biasanya jam 10 juga yang tersisa sudah tidak banyak lagi kalo lagi sale begini. Mendung di luar tidak mengurangi semangat saya, meskipun kali ini saya mesti berangkat sendiri, karena Iin ada kuliah jam 10 pagi (walaupun dia kayaknya manyun manyun dan sempet mempertimbangkan bolos kuliah saja...tapi memang Iin anak yang baik In yaaa....).

Saya memilih pergi ke Savers Dandenong, soalnya dari beberapa cabang Savers yang pernah saya datangi, kayaknya saya lebih sering beruntung disini deh, dalam artian, barangnya lebih banyak yang lucu-lucuuuu... Sampai di Dandenong, udah jam 9. Dan dari seberang jalan pun jendela kaca tokonya sudah memperlihatkan pemandangan toko yang penuh orang. Dalam waktu singkat, saya sudah bergabung dengan para pencari diskon tersebut. Wah, disini mah belanjanya ga main-maiiinnn... Ada malah yang belanja sampe pake troli alias kereta dorong untuk mengangkut barang belanjaannya. Saya sendiri dengan semangat kalap jaya berhasil memenuhi keranjang belanjaan saya, walaupun sempat mengeluh karena saya kalah cepat dengan seorang ibu yang berhasil merebut blus ungu yang cantik itu... Huhuhu...

Hasilnya? Hmmm... Not bad...

Blus Esprit yang cantik, cuma 4$ dari harga aslinya yang 8 $

Yang coklat harganya jadi cuma 3$, yang putih berenda itu 3,5$

Buat ponakankuuu... Ditotal, harga kedua baju tersebut cuma 8 ,5 $!

Buku sayangnya lagi ga ikut di sale.. Anyway, 2 buku ini masih dalam kondisi yang sangat bagus... Harganya semuanya jadinya cuma 3 $

Sebenernya masih ada beberapa item lagi yang berhasil saya peroleh, and it's all on such a good price!

Hmm... Kapan ya ada diskon kayak gini lagi??

Minggu, 14 September 2008

Bersama-sama Buka Puasa di Beddoe...

Syukur Alhamdulillah... saya masih bisa berbagi kenikmatan di bulan suci Ramadhan bersama saudara-saudara sebangsa setanah air saya disini, meskipun jauh dari bumi pertiwi. Ini adalah minggu kedua saya berbuka puasa bersama dengan teman-teman dari MIIS. Minggu lalu kan buka puasa bersama di Mesjid Westall. Minggu ini, acara berbuka puasanya di kediaman Bu Ika et al, di 69 Beddoe Avenue.

Alhamdulillah, acara kali ini banyak mendapat tanggapan positif, dalam artian, banyak yang merespon undangan dengan menghadiri acara ini beramai-ramai. Saya sendiri datang bersama housemate saya, Indira. Berangkat dari rumah jam 4 sore, dan saya merasa seperti mau datang ke acara seserahan, karena sepanjang jalan saya membawa piring panjang berisikan tempe goreng. Sampai di lokasi, sudah lumayan ramai dengan teman-teman yang mempersiapkan segala sesuatunya. Para kaum pria membaktikan diri dengan cara menebarkan terpal biru sebagai alas untuk tempat duduk (bukan karpet merah, kalo karpet merah mah acara penyerahan Academy Awards, kaleee....), sementara para ibu-ibu dan mbak-mbak (saya dikategorikan sebagai mbak-mbak lho ya...) dengan penuh dedikasi menyiapkan santapan untuk buka puasa dan makan malam di dapur.

Oh iya, disini sistem pengadaan konsumsi buka puasa dan makan malamnya agak berbeda dengan yang biasa saya datangi di Indonesia dulu. Biasanya kalau buka puasa di Indonesia (at least yang sering saya datangi lho yaaa...) konsumsi buka puasa disediakan oleh tuan rumah, atau ada sponsor. Kalau yang menyelenggarakan buka puasanya dari golongan mahasiswa, kan biasanya patungan. Per orang bayar berapa...nanti panitia yang menyediakan konsumsi dengan menggunakan dana hasil patungan tersebut. Tapi kalau disini, konsumsi diselenggarakan dengan sistem BYO atau Bring Your Own (ada juga yang mengartikannya sebagai Bawa Yang Oke...). Jadi tamu yang datang biasanya akan membawa hidangan untuk disantap bersama-sama. Nah, buka puasa yang ini juga kan sistem konsumsinya BYO begitu, jadiii... whuaaaa...hidangan yang datang sangaaat bervariasi dan semuanya menggoda... Mulai dari kolak, pis kopyor, es buah, makaroni panggang (untuk yang satu ini saya sampai rela 'menjaga' satu loyang khusus demi saya sendiri...;p ), lemper ayam, ayam panggang, sop buntut, bihun goreng, puding karamel, mie goreng... macam-macem deh pokoknya...saya sendiri sampai heran, kayaknya setiap setengah jam, bakal ada muncul hidangan baru... Sayangnya, ada beberapa hidangan yang malah luput dari pengamatan dan 'pengamanan' saya.. Saya ga sempet menyantap amparan tatak yang dibawa Qq, atau Turkish Delight yang manis-manis ituuu....

Well, anyway...mari beranjak dari topik makanan...

Acara dimulai jam 5 sore dengan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Yahya. Kali ini topiknya adalah bagaimana kita seharusnya mengisi usia kita dengan ilmu yang bermanfaat. Hmmm...saya jadi berpikir, apakah semua yang saya pelajari selama ini sudah bermanfaat, bukan hanya untuk saya (dan transkrip nilai saya), tapi juga untuk orang lain, untuk kepentingan umat? Sekali lagi, saya merasa, masih banyaaak yang harus saya pelajari untuk mengisi hidup ini menjadi lebih bermakna...

Begitu waktu Maghrib tiba, kami pun bersama-sama berbuka puasa dengan hidangan yang tersedia, kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjama'ah. Setelah selesai sholat Maghrib, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama. Senang sekali rasanya bisa berkumpul bersama teman-teman semua, pake acara makan pula...hehehe... Ada yang heran, kenapa saya terlihat begitu sibuk mondar-mandir...Hehehe...jadi malu, saya kan mondar-mandir untuk mencicipi hidangaaaan.... Lha, piring hidangannya tersebar dimana-mana dengan isi yang bervariasi, say akan merasa tidak enak sama yang sudah bersusah payah membawakannya kalau saya tidak mencicipinyaaa.... *yaa...ya...ya... usaha pembelaan diri terhadap selera makan saya, memang*

Waktu Isya tiba, kami pun bersipa-siap untuk sholat Isya dan Tarawih berjama'ah. Alhamdulillah, bahkan malam itu udara terasa sangat bersahabat. Meskipun kami sholat di luar, udara malam tidak sedingin biasanya. Angin yang kadang-kadang bertiup pun tidak sedingin biasanya. Langit yang cerah, dengan taburan bintang dan bulan yang menjelang purnama, semakin menyadarkan saya betapa Maha Indah nya Allah SWT.. Waktu sholat berjama'ah itu pula, saya sempat meneteskan air mata.. tak pernah terbayangkan sebelumnya saya akan bisa sholat di bawah tebaran langit yang maha luas, beribu-ribu kilometer jauhnya dari keluarga saya di tanah air, tapi tetap bersama dengan teman-teman saya disini, yang juga serasa menjadi keluarga saya di perantauan... Semua ini hanya karena kuasaMu ya Allah... Jeda antara sholat Tarawih dan Witir diisi dengan kultum, yang kali ini disampaikan oleh P'Burhan.

Selesai acara, kami bersama-sama membereskan sisa-sisa peralatan. Beberapa teman malah menyempatkan diri mengambil daun salam dari pohon yang tumbuh di halaman belakang. Akhirnya, setelah berpamitan pada tuan rumah, kami pun berjalan pulang dengan rasa bahagia karena telah berbagi indahnya Ramadhan dengan teman-teman. Alhamdulillah ya Allah...atas nikmat Mu jualah kami bisa merasakan kebahagiaan di hari ini...

Minggu, 07 September 2008

Abah di Mata Saya

7 September, di Australia diperingati sebagai Father's Day. Hemm... jadi kangen sama ayah saya. Abah, begitu saya memanggil beliau. Sebagian besar orang melihat beliau sebagai sosok yang serius. Bagi saya sendiri, Abah adalah sumber inspirasi terbesar dalam hidup saya. Begitu banyak pelajaran dan falsafah tentang hidup yang saya pelajari dari beliau. Bahkan mungkin, sedikit banyak, cita-cita saya menjadi guru adalah bersumber dari beliau.

Dulu, Abah sempat mengajar di Fakultas Teknik, dan menjadi salah satu dosen yang cukup disegani...karena pelit nilai...Heuehehehehu... Tapi saya sangat menghormati alasan beliau: "Kalau sampai ada mahasiswa Abah yang salah perhitungan dan gedungnya runtuh, itu bukan salah dia, itu salah Abah, karena Abah yang bertanggung jawab untuk mengajari ilmu untuk dia". Salah satu kenangan yang tidak pernah saya lupakan, adalah saat-saat saya ikut Abah untuk mengajar. Biasanya Abah akan membagi papan tulis menjadi dua, salah satu sisi khusus disediakan beliau untuk saya menggambar selama beliau tetap mengajar dengan menggunakan papan tulis di sebelahnya. Abah juga yang secara tidak langsung mengajarkan arti obyektivitas saat memberi nilai. Salah satu sepupu saya sendiri berkali-kali tidak lulus mata kuliah yang diajarkan oleh Abah. Dia baru berhasil lulus setelah EMPAT kali mengambil mata kuliah tersebut. Dan komentar Abah cuma satu: "Dia baru lulus kalau jawabannya waktu ujian memang sudah memenuhi standar untuk lulus." Malah waktu itu Mama yang sempat merasa tidak enak, masa keponakan sendiri tidak diluluskan, kata Mama waktu itu dengan prihatin. Kalau memeriksa ujian, Abah akan membiarkan aku membantunya (ya jelaslah bukan memeriksa ujian, apa yang dimengerti seorang anak kelas 3 SD tentang Mekanika Teknik IV/V/VI ????). Biasanya saya duduk di lantai, memilah lembar kertas ujian yang dapat nilai A, B, C, D, dan F. Dan seingat saya, selama saya bertugas (sejak kelas

2 SD sampai kelas 1 SMP, mungkin...sekitar itulah...), yang pernah dapet A ada.... DUA orang . Hehehe... Jadi inget, dua tahun yang lalu, saya pernah tidak meluluskan setengah dari seluruh mahasiswa suatu Program Studi... Dari 43 mahasiswa, ada 22 mahasiswa yang saya beri nilai akhir lebih rendah dari C.... Like father, like daughter...

Ngomong-ngomong soal like father like daughter, banyak sekali yang ngomong bahwa secara fisik, wajah saya memang miriiip sekali dengan Abah... Silakan dibandingkan sendiri. Bagaimana menurut Anda??

Waktu kecil dulu, setiap kali habis sholat Isya, Abah akan duduk di ruang tamu dengan gitarnya, mengajari kami bernyanyi lagu anak-anak...hmm..mungkin ini ajaran Abah yang kurang berhasil, sampai sekarang saya kalo nyanyi cuma do-sol-do-sol doang... Anyway, yang saya ingat waktu itu saya senaaang sekali. Kalau tidak bernyanyi sama Abah, biasanya Abah akan mengajari kami menggambar, atau bikin prakarya. Saya sudah mulai bisa membaca kata-kata sederhana di umur 3 tahun, karena Abah yang mengajari saya. Tapi, entah kenapa, saya tidak ingat pernah belajar membaca, karena yang saya ingat sepertinya Abah cuma bermain bersama saya saat mengajari saya membaca.

Menjelang kelulusan SMA pun, Abah yang mendukung keputusan saya untuk memilih jurusan. Waktu itu saya sudah mantap memilih jurusan Kimia di UGM lewat jalur PMDK. Mama waktu itu sempat khawatir, karena yaa...jurusan itu di daerah saya sungguh tidak populer dibandingkan Teknik Sipil atau Kedokteran. Apalagi di Yogya, dimana kami tidak punya keluarga satupun. Tapi Abah tetap mendukung saya. Dan selama ini, saya selalu merasakan dukungan Abah. Satu yang paling saya ingat. Saat masih kecil, saya paling suka bermain dengan balok-balok semacam lego. Suatu malam, saya berhasil menyusun balok-balok itu sampai lebih tinggi dari saya, dan saya tidak sabar untuk menunjukkannya pada Abah. Tapi malam itu, ada mahasiswa bimbingan Abah yang konsultasi di rumah lamaaaa....sekali. Saya menunggu, dan menunggu, dan menunggu, hingga akhirnya tertidur kelelahan di sebelah "gedung" yang saya banggakan itu. Tapi kemudian, saya terbangun, sudah berada di tempat tidur. Abah yang membangunkan saya sambil tersenyum, dan berkata: "Wah, Ami hebat sekali. Anak Abah bisa bikin gedung yang tinggi dan bagus sekali...". Yang saya ingat, waktu itu saya segera tertidur kembali dengan perasaan bangga.

Saat saya bekerja pun, saya lebih banyak curhat sama Abah. Dan Abah yang selalu menyabarkan saya. Yang mengingatkan saya, untuk meniatkan bekerja sebagai ibadah. Abah yang mengingatkan saya untuk tidak mengeluh, untuk tidak menyalahkan orang lain when something goes wrong. Abah yang mengajarkan saya untuk menghargai orang-orang kecil, bahwa tukang sapu, tukang parkir dan penjaga malam di kantor pun harus dihargai. Abah yang mengajarkan saya tentang kepuasan yang bisa kita peroleh dari bekerja.Biasanya kalo saya pulang malam karena harus lembur, Mama akan ngomel, "Abah anak sama aja, kalo kerja suka lupa diri...". Saya akan nyengir, sementara Abah tiba-tiba saja jadi serius sekali membaca koran.

Yang saya juga sangat bangga dari Abah, adalah keseriusannya dalam bekerja. Dan saya sering kagum pada kreativitasnya. Dulu Abah yang memprakarsai pendirian musholla di kampung saya, dan beliau membuat maket menara mushola itu dari sedotan. Dulu, Abah juga sering mengajak saya meninjau lokasi proyek di hari Minggu. Biasanya Abah akan berbekal kertas kecil-kecil, spidol dan selotip. Abah akan mengelilingi lokasi proyek, dan berhenti di banyak tempat, membuat catatan di kertas itu dan menempelkannya dengan selotip (that explains why I have so many post it at my desk in my office ). Abah sangat suka mendalami arsitektur tradisional Banjar. Waktu Mesjid Sultan Suriansyah di banjar direnovasi, Abah dipercaya sebagai salah seorang pemegang posisi kunci dalam proyek tersebut. Bahkan Abah pernah mendapat penghargaan nasional dari menteri PU sebagai salah satu tokoh pemerhati budaya Banjar dari segi arsitektur.

Tahun 2007 kemaren, Abah resmi pensiun. Abah sempat berpuluh-puluh tahun bekerja di Departemen Kimpraswil (dulu Dept. Pekerjaan Umum), bahkan pernah ditempatkan di Kabupaten Tabalong. Empat tahun terakhir sebelum pensiun, Abah bekerja di Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan. Dan sekarang, Abah sepertinya menikmati masa pensiunnya. Abah saya yang sederhana. Yang suka berkebun. Yang selalu berolahraga pagi bersama-sama teman-teman se-gank nya di kampung, sesama pensiunan. Yang selalu bangun di tengah malam untuk tahajjud. Yang sekarang kami juluki sebagai "mandor musholla". Sekarang aktivitas Abah adalah membaca koleksi bukunya, berkebun (kalo menurut Mama sih, sebenarnya cuma memindahkan pot-pot tanaman ke lokasi yang berbeda-beda sebanyak 3 kali seminggu), mengajari keponakan saya si Dian membaca, menulis dan mengaji (ga tau kenapa, si Dian suka males kalo belajar sama Mama nya sendiri). Kata Mama, aktivitas Abah sekarang bertambah satu: mengangkati jemuran yang sudah kering.

Banyak...banyak sekali yang bisa saya ceritakan tentang Abah. Betapa beliau begitu bersemangat mendorong saya untuk mencari beasiswa. Betapa beliau sudah banyak mengalami jatuh bangun hidup ini. Betapa rindunya saya pada beliau....

Ya Allah... Hamba mohon, lindungi dan sayangilah beliau....

Sabtu, 06 September 2008

Bagaimana Rasanya?

Mulai dari menjelang puasa samapi hari ini (yang adalah hari keenam bulan Ramadhan), banyaak banget yang nanya kepada saya pertanyaan dengan nada serupa: "Bagaimana rasanya puasa di luar negeri?". Hmmm... Ya sama aja kok. Sama-sama harus menahan lapar, haus dan emosi sepanjang hari. Tapi ya...suasananya beda banget. Apalagi kalo dibandingkan dengan suasana puasa di Banjarmasin. Ga ada Pasar Wadai, ga ada bedug pas maghrib, ga ada sirene imsak, ga ada acara saur di TV, ga ada kolak (eh, tapi kita tadi dooong...udah beli gula merah, si Iin mau bikin kolak dan saya mau memakannya..). Dikelilingi orang-orang yang tidak puasa. Oke, saya masih bisa cuek ngeliat ada yang dengan santainya lewat sambil makan kentang goreng Meeting Point. Saya masih bisa tak bergeming meski berselisih jalan dengan orang yang membawa burger. Saya tidak tergoda walaupun duduk di PG Room berdekatan dengan orangyang menikmati lunch nya di depan komputer... TAAAPIIIII... Godaan terbesar saya waktu kuliah Resource Evaluation, waktu Parisa, teman sekelas saya, masuk kelas sambil membawa secangkir kopi yang mengepul dan menebarkan aroma harum... Aaarrrggghhh.... Sebagai orang yang coffee-addicted, yang bisa saya lakukan cuma beristigfar berkali-kali dan berdoa: "Kuatkan aku Ya Allah...jauhkan pikiranku dari kopi itu...". Hari itu, rasanya saya begitu bahagia bisa berbuka dengan ditemani secangkir kopi...

Pertanyaan yang juga sering muncul dari teman-teman di Indonesia: "Lebaran nanti pulang nggak?". Ehm... GIMANA CARANYA??? Cuti bersama demi mengakomodir mudik Lebaran itu adalah fenomena yang sangaaaat Indonesia dan tak akan bisa ditemui di negara lain, apalagi disiniiiii.... Masih untung bahwa libur mid-semester break untuk semester ini jatuh paaas banget di minggu terakhir bulan Ramadhan. Jadi waktu Idul Fitri nanti pas masih libur mid-semester. Hiks, ngomong-ngomong soal Lebaran, saya pasti akan merindukan sekali suasana malam takbiran..

Syukur Alhamdulillah, saya sekarang tinggal sama sesama muslim dari Indonesia juga. Jadi kalo sahur ada temennyaa... Apalagi mengingat ke-keboan saya kalau sudah menyangkut tempat tidur-bantal-selimut, senang rasanya ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamar saya supaya ga kesiangan..

Buka puasa pertama, saya berbuka puasa di kelas. Lha, jadwal buka puasanya jam 5.59 PM, dan saya ada kuliah jam 6. Jadilah saya makan puding di kelas...makanya saya duduk di belakang, sengaja duduk di belakang Tim dan Justin yang memang tinggi-tinggi...

Kalau dipikir-pikir lagi, memang ternyata beda rasanya berpuasa di Indonesia dengan disini. Salah satu yang beda juga, kalau di Indonesia biasanya bakal banyak acara buka puasa bersama. Disini juga ada sih, kebetulan MIIS ngadain buka puasa bersama Sabtu depan. Tapi tetep aja bedaaaa....

Anyway, it's a new experience, and I'll try to make the most of it..

Selasa, 30 September 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H

Tak pernah sempurna saya mengucap kata, berperilaku dalam rupa, melintaskan rasa ...

Terulur tangan ini dengan hati yang tulus merunduk dalam niat sederhana...

Kiranya mohon ikhlas dan maaf atas segala yang pernah tak berkenan...

Semoga kita meraih kemenangan sejati, sehingga Ramadhan tak hanya sekedar berlalu begitu saja...

Selamat Idul Fitri 1429 Hijriah

Salam tulus diiringi senyuman menjelang hari nan fitri....

= Utami =

Jumat, 26 September 2008

Among the Tulips (Catatan Perjalanan ke Tulip Festival)

Liat deh...liat deh..liat papan nama alias plang di sebelah ini.

Tulip Festival! Iya, tulip memang identik dengan negeri kincir angin alias Belanda. Tapi jangan salaaahh... Di negeri Aborigin ini juga ada event tahunan Tulip Festival. Event tahunan, biasanya dari Mid September sampai pertengahan Oktober. Tahun ini mulai dari 11 September sampai 12 Oktober. Lokasinya rada jauh dari Melbourne. Tapi, perjalanannya sebanding deh dengan yang bisa dilihat disana.

Ehm...mari mulai bercerita... Saya, Iin sang housemate tercinta dan serombongan teman-teman lain pada hari Sabtu, 20 September kemaren ramai-ramai kesana. Tur ini diadakan MIIS, salah satu program dari Sie. Tour. Dan memang lebih enak kalo perginya berombongan. Selain rame, lebih ngirit. Kenapa oh mengapa? Entrance fee nya satu orang 16$, kalo concession 10$, tapi kalo berombongan lebih dari 10 orang, jadinya cuma 10$ per orang. Jadi kalo mau kesana, kabar-kabari dan ajak-ajakilah teman-teman Anda...


Starting point keberangkatan adalah dari Monash Busloop. Naik bus 703 tujuan Blackburn, sampai Blackburn Station, turunlah disana. Naik kereta ke arah Ringwood, sampai Ringwood, turun lagi, karena ganti kereta menuju Lilydale. Dari Lilydale, ada shuttle bus yang bakal mengantarkan kita ke lokasi Tulip Festivalnya. Murah kok, bolak-balik cuma 3$. Rombongan kami kemaren ada sekitar 36 orang. Jadi, begitu kami naik, penuhlah bus itu...

Unfortunately...begitu bus berjalan sekitar 5-10 menit...Huaaaa... HUJAN sodara-sodaraaa!!! Sampai di lokasi pun hujan masih setia menemani kami. Yang paling terpukul mungkin Iin, secara dia sudah siap bergaya summer is here dengan sunglassesnya. Pakai acara nekat ga bawa jaket pula... *makanya In....belajarlah dari pengalaman bahwa cuaca di Melbourne itu seringkali menjebaaak...*.

Anyway, kembali ke cerita Tulip Festival. Setiap akhir minggu, ada tema di Tulip Festiva nya itu. Untuk 20-21 September kemaren, temanya adalah Dutch Weekend. Jadilah para penjaga dan souvenir yang dijual jadi bernuansa Belanda. Tumben-tumbenan souvenirnya juga ditempeli label "Made in Holland". Hmmm...Baguuusss.... Secara biasanya label dari souvenir yang dijual di tempat-temat wisata adalah "Made in China". Minggu lalu temanya Turkish Weekend. Kalo minggu ini, 27-28 September, kalo ga salah Jazz, Wine and Food Festival. Kalau yang sudah berkeluarga, mungkin lebih tertarik pas temanya Children's Day.


Tulipnya warna-warniii banget. Merah sih jelas ada *kenapa ya, asosiasi tulip itu biasanya warna merah?*. Putih, oranye, pinky-winky, agak-agak ungu... Soooo colorful. Mulai dari taman depan setelah entrance, sampai di ladang tulipnya yang ada di bagian belakang... You can see rows of beautiful tulips. Oh iya... Direkomendasikan untuk tidak langsung kalap datang di hari-hari pertama Festival. Mending datang pas pertengahan penyelenggraannya aja, supaya udah pada mekar semua. Kalo pas minggu pertama gitu, biasanya belum semuanya mekar.

Beberapa saran. Satu, CEK ramalan cuaca kalo mau kesini. Penting ituuuu.... Dua, datanglah berombongan, liat alasan di atas. Tiga, jangan lupa bawa kamera dengan baterai dan memori card yang siap dipakai. Empat, bersiap-siaplah untuk bersenang-senang disanaaa...

Oh iya...foto yang lain dari Tulip Festival ini masih banyak, bisa dilihat disini

Kamis, 25 September 2008

Apologize (ngerjain PR dari Ika)

Yippieee….sekarang ngerjain PR dari Ika niihh… Heuu…. Seru juga nih. Sebenernya dulu juga pernah bikin kayak ginian, model yang pake-pake lagu gini, dapet dari bulbo gitu deh. Yang pertama soal Songs of Me, terus ada juga yang Soundtracks of My Life. Sekarang, mari kita lakukan kembalii… Lucu juga nih buat dicoba…
Oke, here’s the rules:

RULES:

1. Put Your itunes, windows media player, winamp etc on Shuffle

2. For each question, press the next button to get your answer.

3. YOU MUST WRITE THAT SONG NAME DOWN NO MATTER HOW SILLY IT SOUNDS

4. Put any comments in brackets after the song name

5. Tag some lucky people to spread the disease

I-Tunes sudah disiapkan…jadiii..mari kita mulaiii….

If someone says “is this okay?” you say..

*** Unbeliiavable - EMF____

”You’re unbeliavable..!!” …, jawaban yang cukup masuk akal, unbeliavable can be okay sometimes.. hmm.. not bad for a start

How would you describe yourself?

*** Kunang-Kunang - es Nanas ____

…malam ini cantik, ada bulan banyak bintang…”… Iyaaaa…aku kayak kunang-kunang yaa??? Mungil, lincah dan bercahaya… Gyahahaha,,,

What do you like in a guy/girl?

*** The World is Not Enough - Garbage ____

“the world is not enough… but it is such a perfect place to start, my love…and if we’re strong enough, together we can take the world apart, my love”… dalem bo’…dalem… mari kita interpretasikan bahwa aku menyukai orang-orang yang punya ambisi…

How do you feel today?*** No One - Alicia Keys ____

” I don’t worry ‘cause everything’s gonna be allright..”.. Ahaaaaiii… secara pagi ini ceraaah…and make me in such a good mood, I do believe that everything’s gonna be allright

What is your life’s purpose?

*** Chasing Cars - Snow patrol ____

”we’ll do it all, everything… in our own…” … Iyaaa… one day.. I’ll have someone beside me who is willing to do it all with me *tapi jelaass… tujuan hidupku bukanlah mengejar mobil kesana kemari…”

What is your motto?
*** 3 AM - Matchbox 20
____aaah… enggak ah..enggak…huu… ga boleh curang ya? Well, anyway, lada potongan liriknya yang cukup bagus buat jadi motto kok: “she believes that life is made up of all that you're used to “. Hmm…

What do your friends think of you?
*** Kejujuran Hati - Keris Patih
____”Semampunya ku mencoba, Tetap setia menjaga s'galanya, Demi cinta yang tak pernah berakhir”…Huaaaa… makasih teman-temaaaaan…. I love you toooo…. Mmuuuuaaaaahhh… Friendships never end

What do you think of your parents?

*** Surga Cinta - Ada Band ____

”inikah surga cinta, yang banyak orang pertanyakan…?” … Iya… cinta orang tua adalah abadi dan surga dari cinta manusia… Abah-Mama, I love you always… aduh, jadi kangen rumaaah…

What do you think about very often?

*** Back For Good - Take That ____

heuu…secara lagi kangen rumah, jadi mikirnya back to home gitu aja kali yaa…

What is 2 + 2?

*** Deeper Underground - Jamiroquai ____

”I’m going..i’m going…I’m going deeper underground”…huhuhu…apa ya? Mungkin maksudnya buat mencari jawaban dari suatu pertanyaan, kadang-kadang kita harus go deeper underground?

What do you think of your best friends?

*** Put Your Record On - Corin Bailey R.___

”Girl, put your records on, tell me your favourite song, You go ahead, let your hair down…Sapphire and faded jeans, I hope you get your dreams”, bener bangeeeett… I really think and hope that they should pursue their dreams…

What do you think of the person you like?

*** Colour Blind - Darius ____

”You make me color blind…When i feel your eyes on me, Feeling fine, its sublime, When that smile of yours creeps into my mind.”. Gyahahaha…. Lha, kalo lagi naksir kan emang suka gitu kaliii… tau-tau jadi color blind dan salting meluluuuu…

What is your life story?

*** Sajadah Panjang - Bimbo ____

”Ada sajadah panjang terbentang…hamba tunduk dan sujud...".. heuu… so true, pada akhirnya, kuserahkan semua hidupku hanya pada Nya ..

What do you want to be when you grow up?

*** Celebrate - Lake____

”Celebrate, don’t you wait…never hesitate..celbrate while you still got time”…akhahahaha… I want to always have something to celebrate when I grow up..

What will u dance to at ur wedding?

*** One In A Million - Bosson ____

”You’re one in a million, once in a lifetime.. you make me discover what are the stars above us”… iya..iya!! mauuu..mauuu!!! huhahahaha… seneng deh, ngepas gini.. lagunya udah ada, tinggal nyari yang mau dansa sama akunya nihhh…

What will they play at your funeral?

*** Because of You - 98 Degrees ____

lagu yang agak terlalu riang sepertinya…

What is your hobby/interest?

*** Breathe Again - Tony Braxton ____

yaaaahh..kalo breathe mah, bukan hobiii…

What is your biggest fear?

*** Indahnya Sepi - Shelomita ____

tak peduli rupa..wajah sayu, tebal sudah rasa..biarlah terjadi kini…”.. well, siapa sih yang tidak takut bakal end up lonely by him/herself?

What is your biggest secret?

*** California - Phantom Planet ____

yeeee…atuh kalo rahasia mah, ga bakal diungkapkan disini kalii…hehehe…tapi karena dapetnya lagu ini, mungkin karena aku diam-diampengen ke California?

What do you think of your friends?

*** Meski Tlah Jauh - KLA Project
____”kadang angan terbang jauh ke awan…rasa rindu kian mengawan…” betuuulll…meski tlah jauh, kalian akan tetap selalu ada dalam hatiku duhai sahabat-sahabat tercintaaa… always miss you…

What will you post this as?

*** Apologize - One Republic
___ “it’s too late..to apologize…”….wah Ka, ini sebetulnya permintaan maaf karena telat ngerjain PR yaaa…hehehe…tapi ga too late to apologize dooongg..

Selesai..selesaiiii!! Huahahaha… Not bad lah, banyak yang lumayan cocok, dan ga terlalu maksa dot com. Untunglah tidak terselip lagu-lagu ajaib macam SKJ 84 atau ACI.. Hehehe….

Rabu, 24 September 2008

Mencari Sahabat Lama

Sebelumnya...Mbak Adeee...maaph yaaa..sudah lewat dari 7 x 24 jam ya? Heuuu... Yah, apa mau dikata Mbak, secara beberapa hari terakhir kemaren hidupku dihantui essay Frontiers itu...

Anyway....agak bingung juga dengan instruksinya. Harus yang lagi dicari ya? Soalnya, most of my best friends are still keep in touch with me... (that's why we're best friends..). Hmm...jadi digabung-gabung aja sama yang masih sering berkomunikasi, tapi udah lama ga ketemu ya...

1. Ratih Puspita K.P. ... Temen zaman kuliah duluuu... Udah nyaris kayak sodara sendiri, salah satu dari temen segank-nya aku, yang jumlahnya ada 7 orang. Sense of humournya yang agak-agak sarkastik itu yang bikin dia klik banget sama kita-kita. Penginap yang tertib. Selalu bisa mengajukan lagu yang menurutnya cocok dengan kondisi apapun yang sedang kami hadapi. Pernah mengorganisir conference call antara aku, Sura, Emil dan dia sendiri. Seru abis dah pokoknya temenan sama anak yang satu ini. Terakhir ketemu waktu aku med-check ya? Hmm... kadang-kadang masih suka SMSan sih.. sekarang katanya udah di Bekasi ya Tih... Heuuu.... Kangen kangen kangeeeennn... Mana anaknya ga punya prenster atau fesbuk atau apapun laaah....

2. Rini Afriany... Temen sekelas di 3C SMPN 2 dulu. SMA pisah, karena dia di SPK. Habis itu, lamaaaaa banget ga ketemu lagi. Pernah ketemu lagi waktu aku kelas 2 apa kelas 3 SMA gitu deh. Yang pernah ketemu lagi malah si Mama, waktu dia lagi dinas di Rumah Sakit gitu. Terakhir denger-denger udah nikah. Rini ini salah satu temen yang paliiing perhatian sama aku. Kalo aku lagi agak pendiam dikiiit aja, dia suka ribut sendiri...heran deh... (^_^)

3. Primarani Sekar Kalpatari ... Temen sebangku di kelas I-6 SMA dulu. Anaknya kecil juga kayak aku, kalem, tapi sebenernya banyak menyimpan hal-hal tak terdugaa... Jiyyyeeeh... Kelas 2 SMA, dia pindah ke Jakarta. Sempet maen lagi ke Banjar pas kelas 2 SMA. Kalo ga salah kuliah di Kedokteran nya Trisakti gitu deh. Terakhir denger, kalo ga salah dia udah jadi dokter, dan PTT di daerah yang terpencil nian di Sulawesi sana...

4. Triwardhani Wiyasti ... Nanik, aka Burung Gagak Hitamku!! Temen sekost yang paling deket, paling tau jatuh bangunnya aku selama di Jogja, dan sempat menyelamatkan hidupku, walaupun gara-gara berbagai kejadian ajaib itu dia jadi kapok menyetrikaa.... Masih suka sms-an, ketemu juga di FS. Terakhir ketemu tahun 2006 deh kayaknya. Berita terakhir adalah, dia menikah dengan orang Kalimantan juga, orang Banjar pula...Gyahahahaha.... Memang takdirnya tak bisa lepas dari Kalimantan...

5. Wafa'ah Syuhada...Temen deket waktu SMA. Dia kuliahnya dulu di Brawijaya, dan pernah main ke Jogja... Anak ini jarang mudik ke Banjar kalo Lebaran. Dan entah kenapa, pas dia lagi ada di Banjar, akunya lagi dimanaaa..gitu. Sekarang, pas dia lagi di Banjar, aku malah disini.. Heuuu... Kangeeennn...

6. Herny Astuti ...Temen waktu SMA dulu, salah satu jeniusnya SMU1. Pinteeeer banget. Kuliahnya dulu di Teknik Kimia ITS. Tau-tau sekarang hilang entah kemana. Ketemu profil dia di FS, eh, lamaaaaa banget baru di-approve, karena dia udah jarang (BANGET) log in ke FS. Lidahnya setajam silet..hehehehe... Tapi sebenernya anaknya baik dan perhatiaaan banget.

7. Meriati... Temen sebangku waktu kelas 2 dan 3 SMA. Semenjak lulus SMA sampai sekarang ga pernah ketemu lagi. Cuma denger-denger kabar aja. Katanya sih, lulus SMA dia langsung kerja, menikah, dan udah punya anak, 2 apa ya, kalo ga salah, menurut gosip terbaru... Pengen tau aja kabar dia sekarang... Heu...apalagi dulu sempet ada skandal-skandal cerita cinta masa SMA...Gyahahahaha...

Lah, udah tujuh toh? Hehehe.... masih ada sih beberapa teman yang lama banget ga jelas kabar dan keberadaannya sekarang dimana. Anyway, PR aku selesai ya...

Akhirnyaaa... (Suara Hati Mahasiswa yang Baru Selesai Ujian)

HUAAAA.... Bisa posting lagi di MP!!! Gyahahahaha... Iya sih, kemaren-kemaren masih sempet ngempi, liat-liat postingan orang, kadang-kadang ngasih komen disana-sini.. Tapi berusaha menahan diri untuk tidak posting apapun, walaupun nyadar punya PR dari M'Ade dan Ika.. Heuu... Ntar yaaa... Secara lagi dalam euforia bisa posting tanpa perasaan bersalah lagi, I'll do it as soon as possible...

Iyaaa...jadi seminggu kemaren saya berjibaku (kata yang aneh...) dengan essay 3,000 kata yang bagi saya sungguh beteable itu. Masalahnya mungkin karena itu adalah tugas untuk mata kuliah Frontiers in Sustainability and Environment yang entah kenapa, gaaa ada menarik-menariknya bagi saya. The good thing about this subject is just it was conducted in a block mode system. Jadi kuliahnya cuma 4 kali pertemuan, tapi dari jam 9 sampe jam 5 sore. Tepar, tepar dah... Mana entah kenapa saya dengan pasrahnya memilih topik mengenai climate change. Hmm.. satu saran dari saya yang telah berpengalaman, jangan memulai sesuatu dengan tidakmenyukainyaaa... Jadi jauuuh lebih susah. Saya teruuus menunda-nunda mengerjakan essay ini. Dengan bebagai alasan yang sungguh tidak jelas. Mulai dari setrikaan yang numpuk, cuaca yang terlalu dingin untuk bisa konsen mengerjakan tugas, cuaca yang terlalu cerah untuk tinggal di rumah saja, sampai merasa HARUS nonton Insert supaya ga ketinggalan berita berantemnya Dewi Persik dan Andi Soraya (pertengkaran yang sama tidak jelasnya dengan alasan-alasan saya untuk berprokrastinasi). Saya sudah menumpuk 15 buku bertemakan climate change ataupun energy security semenjak sebulan yang lalu, mulai browsing jurnal dan note-taking juga udah lama. TAAAPIIII... sampai dengan seminggu yang lalu saya masih belum mengetikapapun, bahkan punya draft aja enggak, dan saya selalu pengen masuk ke dalam sumur kalo inget bahwa saya bahkan tidak tahu thesis statementnya apaaaaaa....!! Well, even at this point, saya mulai tidak yakin apakah topik yang saya pilih itu relevan dengan yang diminta.

Nah, si essay ini due alias mesti dikumpul tanggal 24 September. Paling lambat jam 6 sore. Dan, tanggal 24 September, saya ada in class quiz untuk mata kuliah yang lain. Tapi mata kuliah yang pake in class quiz ini adalah mata kuliah favorit saya: Resource Evaluation and Management. Jadilah saya (merasa) semakin punya alasan untuk menunda mengerjakan essay Frontiers yang malang itu. Saya bisa membaca lecture notes saya untuk persiapan in class quiz selama 45 menit dengan serius, dan PAHAM. Sementara kalo mulai membaca bahan untuk essay Frontiers, saya perlu waktu 5 menit untuk membaca abstrak, 5 menit untuk membaca conclusion, 15 menit untuk bengong, 5 menit untuk mencari entah-apa di dalam tas saya, dan setengah jam untuk nonton Insert atau acara lain di streaming TV online. Kalo belajar Resource, saya bisa note taking untuk mengambil kesimpulan dari setiap reading material yang diperlukan antara setengah sampai satu halaman. Waktu ngerjain essay Frontiers, saya akan mengetik selama 5-10 menit, kemudian dengan hopeless membolak-balik catatan saya selama setengah jam, ngetik lagi selama 5 menit, kemudian menghitung jumlah kata yang sudah saya ketik. Tiap selesai satu paragraf, saya dengan desperatenya menghitung jumlah kata yang saya produksi.

Aaaanywaaaay... setelah berfrustati-frustato ria di hadapan para housemate saya selama sehariaaaan di hari Minggu... saya berhasil juga menyusun 3,197 kata sampai dengan hari Senin kemaren,alias 2 hari sebelum dikumpul. Itu belum termasuk kesimpulan, dan thesis statement saya sepertinya betul-betul harus diganti. Tapi karena saya sudah tidak sanggup lagi menghadapi essay yang oh-sungguh-menyebalkan itu, saya memutuskan belajar Resource sajalah sepanjang hari Selasa.

Daaan...jeng jeeeeeenggggg... Datanglah hari ini sodara-sodaraaa... hari Rabu, 24 Septemberrr!! In-class quizzz!! Aduh, inilah pertama kali saya ada quiz, secara semester kemaren kan assessmentnya ga ada examination. Syukurnya, pagi-pagi sudah cerah ceria, dan cukup membawa semangat dalam diri saya (halah...). Masuk kelas jam 09.50 (quiznya mulai jam 10.00), tumben-tumbenan udah banyak yang dateng, semua dengan ekspresi masing-masing. Saya mulai kena panic attack. Begitu Christian (dosen untuk mata kuliah ini) masuk, aku baru nyadar, ada satu case study yang belum sempet aku baca, soal agricultural production di Machakos. Berusaha membaca case study tersebut selama semenit, karena tau-tau Christian sudah menyuruh kami untuk memasukkan "all your notes and papers". Oke. Bismillah...

Begitu mengambil lembar soal, soal pertama adalah... "In MACHAKOS case study, whose theory seems to be more appropriate?". Whuaaaa.... Alhamdulillah... Soal kedua adalah...menjodohkan kalimat... Gyahahaha.... Terakhir kali dapet soal kayak ginian waktu SMP!! Soal-soal selanjutnya? Well, overall, cukup lancar lah... Sebagian besar berdasarkan case study yang sudah dibahas di kelas. Tapi sumpah, aku bener-bener blank soal wood crisis di Haiti. Dan aku perlu waktu beberapa menit untuk berpikir: "meningkatkan jumlah panenan pertahun di area tersebut", itu kalo ditranslate ke Bahasa Inggris jadinya gimana ya?? Well, anyway...

Sekitar satu jam kemudian, nekat mengumpul lembar jawaban. I feel like I've done my best anyway, hasilnya terserah dah... Selesai ngumpul lembar jawaban, langsung lari ke PG room untuk...apalagi kalo bukan menuntaskan essay Frontiers yang udah sukses banget bikin saya lapar melulu itu (usaha justifikasi sebenarnya terhadap kenyataan bahwa saya makannya banyak). Mengarang-ngarang kalimat yang bisa terdengar seperti conclusion, terus ngebener-benerin List of References. Hhh... tahapan dengan si List of References ini juga sungguh menyebalkan. Karena saya sudah sangat tergantung dengan Program EndNote untuk mengatur Daftar Pustaka saya supaya muncul secara otomatis, tapi entah kenapa, si program menolak untuk bekerja sama saat dibutuhkan!! Well, walaupun dikerjakan dengan ekspresi yang agak cemberut, karena harus kreatif menggabungkan metode manual dan metode copy-paste dari EndNote untuk bikin List of References.... essay ini siap dipriiiinttt!!!

Begitu men-staples lembaran-lembaran itu lengkap dengan assessment cover-sheet, menandatangani student's statement on plagiarism...tibalah akhirnya saat dimana aku bisa terlepaaaas dari essay itu. Ke Menzies Building bareng Evie, dan nyemplunging si essay ke dalam assignment box. Huaaaaaa... Legaaa banget rasanyaaa... Akhirnyaaa...

Daaan...malam ini pun aku terbebas! Ha! Besok akan aku kembalikan semua buku-buku itu...

Kamis, 18 September 2008

Saat Niat Baik Ditentang...

Kadang-kadang, niat untuk berbuat baik, atau beribadah, adaaaa…aja tantangannya. Hari ini saya seperti ditampar dengan kenyataan itu.

Hmm… where should I begin? Mari mulai dengan niatan yang saya maksud. Jujur saja, sampai saat ini saya sebenernya maluuuuu banget karena masih belum pake kerudung. Apalagi kalo denger tausiyah di pengajian gitu, aduuhh… Alasan-alasan yang sering saya kemukakan pun sebenernya, saya tahu, terlalu dibuat-buat. Mulai dari tidak siap lah, takut kelakuannya ga bisa ngimbanginlah, macem-maceeem aja alasan saya. Padahal, saya sendiri juga tahu, bahwa semua alasan saya itu tidak cukup kuat dibandingkan perintah agama. Well, anyway, saya berusaha perlahan-lahan meniti jalan ke arah itu. Doakan yaaa…

Kembali ke inti cerita saya. Jadi ceritanya, beberapa hari yang lalu, saya mengganti profile picture saya dengan foto saya dalam kerudung pink di Friendster (ya…ya… terserah deh dibilang apa, saya masih setia dengan FS). Dua hari kemudian, saya agak heran, karena ternyata profil saya dihapus dari Friendsternya mantan saya. Hmm…. Maka, begitu melihat dia online siang tadi, saya tanyakan langsung ke dirinya.

Daaannnn….

Inilah petikan percakapan antara saya (A) dan mantan saya itu (B)

A: kok dihapus?

B: jilbaber,,,, ga suka

A: kenapa?

B: ya ga suka aja

A: not fair

B: ya terserah

A: di list temen kamu juga ada yang pake kerudung

A: dan aku satu-satunya yang dihapus cuma karena fotoku pake kerudung?

B: ya ga suka aja

A: kamu ga sukanya orang yang pake kerudung

A: atau aku yang pake kerudung?

B: ga tau

B: ga mikir

B: kamu tu ga cocok pake kerudung

A: kenapa?

B: ato mungkin masih belum cocok aja

A: kenapa?

B: NORAK

A: oh, oke

B: tapi kalo cuma sekedar kerudung ya terserah aja

A: sebenarnya, kamu ga sukanya terbatas karena alasan fisik

A: atau kamu menganggap aku munafik dengan pake kerudung?

B: engga,,,,

B: lha tingkah lakumu dan gayamu tu lho,,,,, ga jilbaber banget

A: kenapa sih kamu ga berpikir

A: bahwa dengan mulai memakainya

A: aku ingin mulai menata diri

A: berusaha menyesuaikan pakaian dan perilaku

B: heran dech

B: ada kebarat2an ada ketimur2an,,,,,,

B: style kamu dulu kebarat2an,,,, sekarang mau ketimur2an,,,,,

A: anyway, thank's for 'the support'

A: walaupun aku tetap merasa, itu tidaklah tulus

B: kamu itu emang dari dulu gitu,,, selalu negatif think ma aku

B:

B: payah

A: kalau kamu memang tulus dalam memberikan dukungan, ada cara yang lebih baik dan tidak menyakiti daripada yang telah kamu lakukan

B: lha yang menyakiti siapa,,,,,

B: kamu aja yang sensitif

Jujur, saya langsung menangis dalam percakapan itu. Sehina itukah saya di mata dia? Seburuk apakah kelakuan saya sampai saya tidak pantas berusaha memenuhi kewajiban saya sebagai seorang muslimah? Beberapa saat kemudian, saya lari ke Religious Centre, dan sholat Dzuhur, masih sambil terisak-isak. Berbagai perasaan campur aduk, dan saya berulang kali beristigfar… Tapi kemudian saya pikir, buat apa saya harus sebegitu terpukulnya dengan ucapan dia? Toh, niat saya hanyalah berusaha menjalankan perintah agama, perintah Allah SWT. Apakah dia punya kekuasaan yang lebih tinggi hingga merasa berhak untuk mengklaim bahwa saya tidak pantas menjalankan perintah Allah SWT? Astagfirullah… Ya Allah… kuatkan dan mantapkanlah niat hamba Ya Allah…

Okelah, mungkin kelakuan saya saat ini belum layak menjadi kelakuan seorang muslimah yang baik. Tapi apakah lalu itu menjadi alasan yang kuat untuk menunda niat untuk mengenakan kerudung, menutup aurat saya sebagai muslimah? Saya dulu pernah mengajukan hal yang sama sebagai alasan kenapa saya masih belum berniat untuk berkerudung. Tapi jawaban yang muncul sangat masuk akal. Justru dengan menggunakan kerudung, kita akan jauh lebih termotivasi untuk menjaga perilaku kita, kerudung itulah yang akan membentengi dan menjaga sikap kita. Dan jujur, itulah yang saya harapkan kalau saya mengenakan kerudung. Kerudung itu tidak hanya menutup aurat saya, tetapi juga menjadi benteng dan pengingat atas sikap dan perilaku saya sebagai muslimah.

Ya Allah… saya kembali menitikkan air mata saat bersujud.. Memohon petunjuk dan kekuatan, untuk tetap terus memantapkan niat dan langkah ini…

Senin, 15 September 2008

It's On Sale!

Pagi ini, saya sempet bengong dalam keadaan merem...kenapa ya, rasanya kok alarm saya berbunyi lebih awal daripada seharusnya? Secara ini kan hari Senin..saya kalo Senin kan kuliahya jam 6 sore... Membuka mata sebentar untuk ngeliatin jam di hape...lalu mikir lagi dalam keadaan merem: "What was on mind that I set the alarm so early???". Setelah ketiduran lagi selama 15 menitan, baru saya terbangun karena baru ingat alasan saya mengeset alarm lebih awal: ini tanggal 15 September! Savers lagi Sale 50% untuk semua clothing items!

Buat yang ga tau apa itu Savers, Savers itu adalah idaman para orang modis alias modal diskon kayak saya. Savers itu adalah toko second hand items. Hmmm... kalo di Indonesia mah, barang second ya barang bekas ya... dan dijualnya ya di pasar loak. Kalo Savers mah, barang-barangnya ditata dengan konsep departement store. Barangnya juga, asal rajin dan tekun memilih, banyak deh yang lucu-lucu... Kalo lagi beruntung, bisa dapet beberapa branded item disini. And most of them are still in good conditions...

Maka, dengan semangat duaribu delapan, saya langsung loncat ke kamar mandi, dan langsung siap dalam waktu kurang dari 45 menit dengan wajah cerah ceria... Kenapa mesti pagi? Pengalaman membuktikan, tokonya buka jam 8 pagi, dan biasanya jam 10 juga yang tersisa sudah tidak banyak lagi kalo lagi sale begini. Mendung di luar tidak mengurangi semangat saya, meskipun kali ini saya mesti berangkat sendiri, karena Iin ada kuliah jam 10 pagi (walaupun dia kayaknya manyun manyun dan sempet mempertimbangkan bolos kuliah saja...tapi memang Iin anak yang baik In yaaa....).

Saya memilih pergi ke Savers Dandenong, soalnya dari beberapa cabang Savers yang pernah saya datangi, kayaknya saya lebih sering beruntung disini deh, dalam artian, barangnya lebih banyak yang lucu-lucuuuu... Sampai di Dandenong, udah jam 9. Dan dari seberang jalan pun jendela kaca tokonya sudah memperlihatkan pemandangan toko yang penuh orang. Dalam waktu singkat, saya sudah bergabung dengan para pencari diskon tersebut. Wah, disini mah belanjanya ga main-maiiinnn... Ada malah yang belanja sampe pake troli alias kereta dorong untuk mengangkut barang belanjaannya. Saya sendiri dengan semangat kalap jaya berhasil memenuhi keranjang belanjaan saya, walaupun sempat mengeluh karena saya kalah cepat dengan seorang ibu yang berhasil merebut blus ungu yang cantik itu... Huhuhu...

Hasilnya? Hmmm... Not bad...

Blus Esprit yang cantik, cuma 4$ dari harga aslinya yang 8 $

Yang coklat harganya jadi cuma 3$, yang putih berenda itu 3,5$

Buat ponakankuuu... Ditotal, harga kedua baju tersebut cuma 8 ,5 $!

Buku sayangnya lagi ga ikut di sale.. Anyway, 2 buku ini masih dalam kondisi yang sangat bagus... Harganya semuanya jadinya cuma 3 $

Sebenernya masih ada beberapa item lagi yang berhasil saya peroleh, and it's all on such a good price!

Hmm... Kapan ya ada diskon kayak gini lagi??

Minggu, 14 September 2008

Bersama-sama Buka Puasa di Beddoe...

Syukur Alhamdulillah... saya masih bisa berbagi kenikmatan di bulan suci Ramadhan bersama saudara-saudara sebangsa setanah air saya disini, meskipun jauh dari bumi pertiwi. Ini adalah minggu kedua saya berbuka puasa bersama dengan teman-teman dari MIIS. Minggu lalu kan buka puasa bersama di Mesjid Westall. Minggu ini, acara berbuka puasanya di kediaman Bu Ika et al, di 69 Beddoe Avenue.

Alhamdulillah, acara kali ini banyak mendapat tanggapan positif, dalam artian, banyak yang merespon undangan dengan menghadiri acara ini beramai-ramai. Saya sendiri datang bersama housemate saya, Indira. Berangkat dari rumah jam 4 sore, dan saya merasa seperti mau datang ke acara seserahan, karena sepanjang jalan saya membawa piring panjang berisikan tempe goreng. Sampai di lokasi, sudah lumayan ramai dengan teman-teman yang mempersiapkan segala sesuatunya. Para kaum pria membaktikan diri dengan cara menebarkan terpal biru sebagai alas untuk tempat duduk (bukan karpet merah, kalo karpet merah mah acara penyerahan Academy Awards, kaleee....), sementara para ibu-ibu dan mbak-mbak (saya dikategorikan sebagai mbak-mbak lho ya...) dengan penuh dedikasi menyiapkan santapan untuk buka puasa dan makan malam di dapur.

Oh iya, disini sistem pengadaan konsumsi buka puasa dan makan malamnya agak berbeda dengan yang biasa saya datangi di Indonesia dulu. Biasanya kalau buka puasa di Indonesia (at least yang sering saya datangi lho yaaa...) konsumsi buka puasa disediakan oleh tuan rumah, atau ada sponsor. Kalau yang menyelenggarakan buka puasanya dari golongan mahasiswa, kan biasanya patungan. Per orang bayar berapa...nanti panitia yang menyediakan konsumsi dengan menggunakan dana hasil patungan tersebut. Tapi kalau disini, konsumsi diselenggarakan dengan sistem BYO atau Bring Your Own (ada juga yang mengartikannya sebagai Bawa Yang Oke...). Jadi tamu yang datang biasanya akan membawa hidangan untuk disantap bersama-sama. Nah, buka puasa yang ini juga kan sistem konsumsinya BYO begitu, jadiii... whuaaaa...hidangan yang datang sangaaat bervariasi dan semuanya menggoda... Mulai dari kolak, pis kopyor, es buah, makaroni panggang (untuk yang satu ini saya sampai rela 'menjaga' satu loyang khusus demi saya sendiri...;p ), lemper ayam, ayam panggang, sop buntut, bihun goreng, puding karamel, mie goreng... macam-macem deh pokoknya...saya sendiri sampai heran, kayaknya setiap setengah jam, bakal ada muncul hidangan baru... Sayangnya, ada beberapa hidangan yang malah luput dari pengamatan dan 'pengamanan' saya.. Saya ga sempet menyantap amparan tatak yang dibawa Qq, atau Turkish Delight yang manis-manis ituuu....

Well, anyway...mari beranjak dari topik makanan...

Acara dimulai jam 5 sore dengan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Yahya. Kali ini topiknya adalah bagaimana kita seharusnya mengisi usia kita dengan ilmu yang bermanfaat. Hmmm...saya jadi berpikir, apakah semua yang saya pelajari selama ini sudah bermanfaat, bukan hanya untuk saya (dan transkrip nilai saya), tapi juga untuk orang lain, untuk kepentingan umat? Sekali lagi, saya merasa, masih banyaaak yang harus saya pelajari untuk mengisi hidup ini menjadi lebih bermakna...

Begitu waktu Maghrib tiba, kami pun bersama-sama berbuka puasa dengan hidangan yang tersedia, kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjama'ah. Setelah selesai sholat Maghrib, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama. Senang sekali rasanya bisa berkumpul bersama teman-teman semua, pake acara makan pula...hehehe... Ada yang heran, kenapa saya terlihat begitu sibuk mondar-mandir...Hehehe...jadi malu, saya kan mondar-mandir untuk mencicipi hidangaaaan.... Lha, piring hidangannya tersebar dimana-mana dengan isi yang bervariasi, say akan merasa tidak enak sama yang sudah bersusah payah membawakannya kalau saya tidak mencicipinyaaa.... *yaa...ya...ya... usaha pembelaan diri terhadap selera makan saya, memang*

Waktu Isya tiba, kami pun bersipa-siap untuk sholat Isya dan Tarawih berjama'ah. Alhamdulillah, bahkan malam itu udara terasa sangat bersahabat. Meskipun kami sholat di luar, udara malam tidak sedingin biasanya. Angin yang kadang-kadang bertiup pun tidak sedingin biasanya. Langit yang cerah, dengan taburan bintang dan bulan yang menjelang purnama, semakin menyadarkan saya betapa Maha Indah nya Allah SWT.. Waktu sholat berjama'ah itu pula, saya sempat meneteskan air mata.. tak pernah terbayangkan sebelumnya saya akan bisa sholat di bawah tebaran langit yang maha luas, beribu-ribu kilometer jauhnya dari keluarga saya di tanah air, tapi tetap bersama dengan teman-teman saya disini, yang juga serasa menjadi keluarga saya di perantauan... Semua ini hanya karena kuasaMu ya Allah... Jeda antara sholat Tarawih dan Witir diisi dengan kultum, yang kali ini disampaikan oleh P'Burhan.

Selesai acara, kami bersama-sama membereskan sisa-sisa peralatan. Beberapa teman malah menyempatkan diri mengambil daun salam dari pohon yang tumbuh di halaman belakang. Akhirnya, setelah berpamitan pada tuan rumah, kami pun berjalan pulang dengan rasa bahagia karena telah berbagi indahnya Ramadhan dengan teman-teman. Alhamdulillah ya Allah...atas nikmat Mu jualah kami bisa merasakan kebahagiaan di hari ini...

Minggu, 07 September 2008

Abah di Mata Saya

7 September, di Australia diperingati sebagai Father's Day. Hemm... jadi kangen sama ayah saya. Abah, begitu saya memanggil beliau. Sebagian besar orang melihat beliau sebagai sosok yang serius. Bagi saya sendiri, Abah adalah sumber inspirasi terbesar dalam hidup saya. Begitu banyak pelajaran dan falsafah tentang hidup yang saya pelajari dari beliau. Bahkan mungkin, sedikit banyak, cita-cita saya menjadi guru adalah bersumber dari beliau.

Dulu, Abah sempat mengajar di Fakultas Teknik, dan menjadi salah satu dosen yang cukup disegani...karena pelit nilai...Heuehehehehu... Tapi saya sangat menghormati alasan beliau: "Kalau sampai ada mahasiswa Abah yang salah perhitungan dan gedungnya runtuh, itu bukan salah dia, itu salah Abah, karena Abah yang bertanggung jawab untuk mengajari ilmu untuk dia". Salah satu kenangan yang tidak pernah saya lupakan, adalah saat-saat saya ikut Abah untuk mengajar. Biasanya Abah akan membagi papan tulis menjadi dua, salah satu sisi khusus disediakan beliau untuk saya menggambar selama beliau tetap mengajar dengan menggunakan papan tulis di sebelahnya. Abah juga yang secara tidak langsung mengajarkan arti obyektivitas saat memberi nilai. Salah satu sepupu saya sendiri berkali-kali tidak lulus mata kuliah yang diajarkan oleh Abah. Dia baru berhasil lulus setelah EMPAT kali mengambil mata kuliah tersebut. Dan komentar Abah cuma satu: "Dia baru lulus kalau jawabannya waktu ujian memang sudah memenuhi standar untuk lulus." Malah waktu itu Mama yang sempat merasa tidak enak, masa keponakan sendiri tidak diluluskan, kata Mama waktu itu dengan prihatin. Kalau memeriksa ujian, Abah akan membiarkan aku membantunya (ya jelaslah bukan memeriksa ujian, apa yang dimengerti seorang anak kelas 3 SD tentang Mekanika Teknik IV/V/VI ????). Biasanya saya duduk di lantai, memilah lembar kertas ujian yang dapat nilai A, B, C, D, dan F. Dan seingat saya, selama saya bertugas (sejak kelas

2 SD sampai kelas 1 SMP, mungkin...sekitar itulah...), yang pernah dapet A ada.... DUA orang . Hehehe... Jadi inget, dua tahun yang lalu, saya pernah tidak meluluskan setengah dari seluruh mahasiswa suatu Program Studi... Dari 43 mahasiswa, ada 22 mahasiswa yang saya beri nilai akhir lebih rendah dari C.... Like father, like daughter...

Ngomong-ngomong soal like father like daughter, banyak sekali yang ngomong bahwa secara fisik, wajah saya memang miriiip sekali dengan Abah... Silakan dibandingkan sendiri. Bagaimana menurut Anda??

Waktu kecil dulu, setiap kali habis sholat Isya, Abah akan duduk di ruang tamu dengan gitarnya, mengajari kami bernyanyi lagu anak-anak...hmm..mungkin ini ajaran Abah yang kurang berhasil, sampai sekarang saya kalo nyanyi cuma do-sol-do-sol doang... Anyway, yang saya ingat waktu itu saya senaaang sekali. Kalau tidak bernyanyi sama Abah, biasanya Abah akan mengajari kami menggambar, atau bikin prakarya. Saya sudah mulai bisa membaca kata-kata sederhana di umur 3 tahun, karena Abah yang mengajari saya. Tapi, entah kenapa, saya tidak ingat pernah belajar membaca, karena yang saya ingat sepertinya Abah cuma bermain bersama saya saat mengajari saya membaca.

Menjelang kelulusan SMA pun, Abah yang mendukung keputusan saya untuk memilih jurusan. Waktu itu saya sudah mantap memilih jurusan Kimia di UGM lewat jalur PMDK. Mama waktu itu sempat khawatir, karena yaa...jurusan itu di daerah saya sungguh tidak populer dibandingkan Teknik Sipil atau Kedokteran. Apalagi di Yogya, dimana kami tidak punya keluarga satupun. Tapi Abah tetap mendukung saya. Dan selama ini, saya selalu merasakan dukungan Abah. Satu yang paling saya ingat. Saat masih kecil, saya paling suka bermain dengan balok-balok semacam lego. Suatu malam, saya berhasil menyusun balok-balok itu sampai lebih tinggi dari saya, dan saya tidak sabar untuk menunjukkannya pada Abah. Tapi malam itu, ada mahasiswa bimbingan Abah yang konsultasi di rumah lamaaaa....sekali. Saya menunggu, dan menunggu, dan menunggu, hingga akhirnya tertidur kelelahan di sebelah "gedung" yang saya banggakan itu. Tapi kemudian, saya terbangun, sudah berada di tempat tidur. Abah yang membangunkan saya sambil tersenyum, dan berkata: "Wah, Ami hebat sekali. Anak Abah bisa bikin gedung yang tinggi dan bagus sekali...". Yang saya ingat, waktu itu saya segera tertidur kembali dengan perasaan bangga.

Saat saya bekerja pun, saya lebih banyak curhat sama Abah. Dan Abah yang selalu menyabarkan saya. Yang mengingatkan saya, untuk meniatkan bekerja sebagai ibadah. Abah yang mengingatkan saya untuk tidak mengeluh, untuk tidak menyalahkan orang lain when something goes wrong. Abah yang mengajarkan saya untuk menghargai orang-orang kecil, bahwa tukang sapu, tukang parkir dan penjaga malam di kantor pun harus dihargai. Abah yang mengajarkan saya tentang kepuasan yang bisa kita peroleh dari bekerja.Biasanya kalo saya pulang malam karena harus lembur, Mama akan ngomel, "Abah anak sama aja, kalo kerja suka lupa diri...". Saya akan nyengir, sementara Abah tiba-tiba saja jadi serius sekali membaca koran.

Yang saya juga sangat bangga dari Abah, adalah keseriusannya dalam bekerja. Dan saya sering kagum pada kreativitasnya. Dulu Abah yang memprakarsai pendirian musholla di kampung saya, dan beliau membuat maket menara mushola itu dari sedotan. Dulu, Abah juga sering mengajak saya meninjau lokasi proyek di hari Minggu. Biasanya Abah akan berbekal kertas kecil-kecil, spidol dan selotip. Abah akan mengelilingi lokasi proyek, dan berhenti di banyak tempat, membuat catatan di kertas itu dan menempelkannya dengan selotip (that explains why I have so many post it at my desk in my office ). Abah sangat suka mendalami arsitektur tradisional Banjar. Waktu Mesjid Sultan Suriansyah di banjar direnovasi, Abah dipercaya sebagai salah seorang pemegang posisi kunci dalam proyek tersebut. Bahkan Abah pernah mendapat penghargaan nasional dari menteri PU sebagai salah satu tokoh pemerhati budaya Banjar dari segi arsitektur.

Tahun 2007 kemaren, Abah resmi pensiun. Abah sempat berpuluh-puluh tahun bekerja di Departemen Kimpraswil (dulu Dept. Pekerjaan Umum), bahkan pernah ditempatkan di Kabupaten Tabalong. Empat tahun terakhir sebelum pensiun, Abah bekerja di Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan. Dan sekarang, Abah sepertinya menikmati masa pensiunnya. Abah saya yang sederhana. Yang suka berkebun. Yang selalu berolahraga pagi bersama-sama teman-teman se-gank nya di kampung, sesama pensiunan. Yang selalu bangun di tengah malam untuk tahajjud. Yang sekarang kami juluki sebagai "mandor musholla". Sekarang aktivitas Abah adalah membaca koleksi bukunya, berkebun (kalo menurut Mama sih, sebenarnya cuma memindahkan pot-pot tanaman ke lokasi yang berbeda-beda sebanyak 3 kali seminggu), mengajari keponakan saya si Dian membaca, menulis dan mengaji (ga tau kenapa, si Dian suka males kalo belajar sama Mama nya sendiri). Kata Mama, aktivitas Abah sekarang bertambah satu: mengangkati jemuran yang sudah kering.

Banyak...banyak sekali yang bisa saya ceritakan tentang Abah. Betapa beliau begitu bersemangat mendorong saya untuk mencari beasiswa. Betapa beliau sudah banyak mengalami jatuh bangun hidup ini. Betapa rindunya saya pada beliau....

Ya Allah... Hamba mohon, lindungi dan sayangilah beliau....

Sabtu, 06 September 2008

Bagaimana Rasanya?

Mulai dari menjelang puasa samapi hari ini (yang adalah hari keenam bulan Ramadhan), banyaak banget yang nanya kepada saya pertanyaan dengan nada serupa: "Bagaimana rasanya puasa di luar negeri?". Hmmm... Ya sama aja kok. Sama-sama harus menahan lapar, haus dan emosi sepanjang hari. Tapi ya...suasananya beda banget. Apalagi kalo dibandingkan dengan suasana puasa di Banjarmasin. Ga ada Pasar Wadai, ga ada bedug pas maghrib, ga ada sirene imsak, ga ada acara saur di TV, ga ada kolak (eh, tapi kita tadi dooong...udah beli gula merah, si Iin mau bikin kolak dan saya mau memakannya..). Dikelilingi orang-orang yang tidak puasa. Oke, saya masih bisa cuek ngeliat ada yang dengan santainya lewat sambil makan kentang goreng Meeting Point. Saya masih bisa tak bergeming meski berselisih jalan dengan orang yang membawa burger. Saya tidak tergoda walaupun duduk di PG Room berdekatan dengan orangyang menikmati lunch nya di depan komputer... TAAAPIIIII... Godaan terbesar saya waktu kuliah Resource Evaluation, waktu Parisa, teman sekelas saya, masuk kelas sambil membawa secangkir kopi yang mengepul dan menebarkan aroma harum... Aaarrrggghhh.... Sebagai orang yang coffee-addicted, yang bisa saya lakukan cuma beristigfar berkali-kali dan berdoa: "Kuatkan aku Ya Allah...jauhkan pikiranku dari kopi itu...". Hari itu, rasanya saya begitu bahagia bisa berbuka dengan ditemani secangkir kopi...

Pertanyaan yang juga sering muncul dari teman-teman di Indonesia: "Lebaran nanti pulang nggak?". Ehm... GIMANA CARANYA??? Cuti bersama demi mengakomodir mudik Lebaran itu adalah fenomena yang sangaaaat Indonesia dan tak akan bisa ditemui di negara lain, apalagi disiniiiii.... Masih untung bahwa libur mid-semester break untuk semester ini jatuh paaas banget di minggu terakhir bulan Ramadhan. Jadi waktu Idul Fitri nanti pas masih libur mid-semester. Hiks, ngomong-ngomong soal Lebaran, saya pasti akan merindukan sekali suasana malam takbiran..

Syukur Alhamdulillah, saya sekarang tinggal sama sesama muslim dari Indonesia juga. Jadi kalo sahur ada temennyaa... Apalagi mengingat ke-keboan saya kalau sudah menyangkut tempat tidur-bantal-selimut, senang rasanya ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamar saya supaya ga kesiangan..

Buka puasa pertama, saya berbuka puasa di kelas. Lha, jadwal buka puasanya jam 5.59 PM, dan saya ada kuliah jam 6. Jadilah saya makan puding di kelas...makanya saya duduk di belakang, sengaja duduk di belakang Tim dan Justin yang memang tinggi-tinggi...

Kalau dipikir-pikir lagi, memang ternyata beda rasanya berpuasa di Indonesia dengan disini. Salah satu yang beda juga, kalau di Indonesia biasanya bakal banyak acara buka puasa bersama. Disini juga ada sih, kebetulan MIIS ngadain buka puasa bersama Sabtu depan. Tapi tetep aja bedaaaa....

Anyway, it's a new experience, and I'll try to make the most of it..