Kamis, 22 Mei 2008

Batubara, Presentasi, dan Senyum itu

Akahahahaha… I am just sooo excited that it’s finally over. YUP! Public hearing simulation for Renewable Energy itu udah berlaluuuu…. Aku sudah melaksanakan tugas presentasi kelompok kamii… Senangnyaa… Legaaaa… (kenapa aku cenderung selalu menggunakan kelebihan huruf vokal di akhir kalimat ya?). Well, we did it quite well, I guess. Walaupun malam sebelumnya aku tewas sebelum sempat bikin script, baru kebangun jam 2 dini hari, dan terkantuk-kantuk mengarang tentang betapa sebenarnya batu bara itu ga sebegitu bahayanya kok buat lingkungan…

Di kampus, 1 jam sebelum presentasi, aku udah kena panic attack. Terus-terusan ngomong: “I’m not going to make it. I can’t do this. I will faint. I WIILL EXPLODE! Oh my God oh my God oh my God… I AM NOT GOING TO MAKE IT!!!”. Aduh, mana pake acara salah ruangan lagiii….

Akhirnya, masuk kelas. First presenter is… jeng jeng!!! Si-bule-ganteng-berkacamata! Oh my God…he’s just so insanely good-looking, drop-dead-gorgeous, not to mention that he looked oh soooooooooooo very smart, talking about all those things about…umm… apa ya? Yah, pokoknya dia mewakili Dept. of Industry, Technology and Innovation. Dan percayalah, perpaduan emosi antara panik dan gugup karena harus presentasi dengan terpesona mengagumi kenapa bisa ada orang yang oh-so-drop-dead-gorgeous-smart-and-all-the-good-things-a-man-can-be betul-betul membuat kita ga bisa fokus tentang apapun. However, si ratu drama ini berhasil terlihat cukup mengerti presentasi si-bule-ganteng-berkacamata dengan cara mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab. Apakah pertanyaan yang aku ajukan? LUPA!! Heuuu…yang penting kan TERLIHAT serius…Presenter kedua, representatives from Environment Victoria. Aku dan si prince charming sama-sama langsung mengangkat tangan di sesi tanya jawab. Tapi kemudian dia menoleh padaku, tersenyum tipis (aku langsung pegangan di meja supaya ga jatuh pingsan ), dan ngomong: “I’ll let you have the chance…”. Aku, dengan gaya putri jaim sejagad langsung mengangkat alis sebelah, mengangguk sekilas, dan…speechless. Tiba-tiba aja aku lupa mau nanya apa. Setelah 3 detik keheningan, baru aku inget mau nanya apa.

Akhirnya…Sharron memanggil kelompok kami. “Next submission…Australian Coal Association”. Majulah kami. Aku tadinya sudah siap dengan my cue cards. Tapi, setelah slide kedua…what the heck.. I don’t need these cards… Tiba-tiba aja aku udah nyerocos.Well, we got quite good responses. I mean, sometimes people laugh at my sarcastic comments in the presentation… dan beberapa orang ngasih applaus di tengah-tengah presentasi kami. And at the end of our session..quite a great applaus, I must say...

One of my favourite sentence is: “Okay, those alternative energy do decrease the GHG emissions. But on the other hand, they are threatening our biodiversity, and even our future generation. So even though we have our ozone nicely lies up there, what is it for if there’s no life on earth that it can protect?”. Jeff langsung tepuk tangan… Heuuu… padahal itu kalimat yang kutemukan secara spontan banget tuh… Terus orang-orang juga pada ketawa waktu aku bilang: “As what the representative from Sustainability Victoria has explained, Australia has the lowest cost for electricity bill. And guess what? We plan to keep it that way!”. Okelah…sesi tanya jawab agak ngaco. Tapiii…yang penting semua sudah berlaluuuuuu…. Akahahaha….

Pas setelah giliran kami, yang maju kelompoknya Jeff. Believe me, they’re doing it PERFECTLY! It’s just soooo enjoyable! Terus waktu Jeff bilang: “..and we still have our coal anyway. So why bother?”, aku langsung refleks ngomong: “Thank you for saying that….”. Eeehhh… si prince charming yang oh-so-drop-dead-gorgeous-smart-and-all-the-good-things-a-man-can-be itu noleh ke aku, dan SENYUM sama aku!!! Gula 3 kilo masih kalah manis daripada senyum itu, tau ga siiihhhh….Si Xue Ting langsung nendang kakiku. Lian dan Lu cekikikan… daan…aku yang salting…kehilangan keseimbangan, dan dengan suksesnya menjedotkan kepalaku sendiri ke meja dengan backsound GEDUBRAK! Xue Ting nyaris ngakak…

Waktu keluar kelas… Xue Ting ngomong..”Don’t you realize that along the class he looked to our row sooo often, you know? And the time when you bump your head on the table, right after he smiled to you..HE SAW THAT!”. Akahahaha…. Whyohwhyohwhyohwhy…. Why does it always happens everytime…

Aaaanywaaaayyy…. Presentasi selesai, artinya: Now I really have no reason not to concentrate on my ecology essay!!

So, back to work! I’ll write again if I can get thorugh these-crazy-end-of-semester-weeks dalam keadaan hidup-hidup…

From Disaster to...

Last days of semester, and we’re going crazy. Half of the class now don’t show up for lecture. They’re too busy doing the assigments for those subjects. Aku sampai ngomong ke Tim, “Isn’t it a bit ironic? I mean, we skip classes, because we need to do it, otherwise we won’t make it with the assignments and fail to pass the class!”. Tim langsung ketawa…”Yeah, you’re right. It is ironic…”. Kuliah Perspectives kemaren juga aku dalam dilema. Mau masuk kelas karena merasa punya komitmen (Hey, those scholarship committee don’t send me here to skip classes!), tapi juga merasa agak gimanaaa…gitu, karena seharusnya 2 jam kuliah itu bisa aku manfaatkan untuk menambah 300-400 kata untuk essay Ekologiku. Jadilah aku mengambil jalan tengah. Sementara guest lecture di depan kelas menceritakan sesuatu tentang Indigenous knowledge, I’m rushing through my essay. Daaannn…. Di akhir kelas… Ed ngomong. “Okay guys. As I have promised you last week, you have your assignments returned to you now”. Akahahaha…That assignment. CONCEPT MAP! Heuu..teman-teman yang dari Education mungkin pernah denger soal Concept Map? Well, it’s a nice learning media.

Tapiii…our assigments of building a concept map on sustainability water management appeared to turn out to be a DISASTER. Maksudku, susaaaah banget nyari kata sepakat tentang apa saja yang harus dimasukkan, bagimana harus menghubungkannya, apa kata penghubungnya… Dan salah satu anggota kelompok yang sebenernya DO NOTHING at all. Sabtu-Minggu, aku dan Xue Ting ngerjain presentasinya berdua di perpus, mulai dari perpus buka jam 1 siang, sampe mas-mas yang jaga perpus sudah berhalo-halo: “The library is closing in 5 minutes. Please make your way to the exit door”. Malam sebelum presentasi juga, aku masiiihhh aja ngebenerin si Power Point itu supaya urutan panah dan kotak-kotaknya muncul dengan pas. Dan pas hari H presentasi pun, we still have some changes on the presentation. Daaannn…selesai 10 menit sebelum jadwal presentasi. Aaaarrrggghh…. Dan seperti biasa, we feel like: “How come everybody making a much better map than us!!”. Kita sempet hopeless melihat concept map punya orang yang kayaknya kok baguuuusss…rapiii… begitu banyak konsep. Punya kami adalah yang paling simpel. Well, I don’t really expect too much for this assignment. Jadi aja aku mematung di depan Ed dengan telapak tangan yang tiba-tiba aja basah ga jelas, sampai Ed mengacungkan lembaran kertas sambil berseru: “Group 2!!”. Aku langsung menyambar kertas itu dari Ed, sempet mengucapkan “Thank you sekilas”, daaaannn…Aaaarrrrggghhh…… Aku nyaris pingsan di depan Ed.

We scored 8 out of 10 for the presentation, and 84 out of 100 for the concept map!!! Another HD!! Heuuu…. Nuri juga langsung memeluk aku…”You’ve been working very hard…” katanya… Aku ga bisa ngomong apa-apa selain Alhamdulillah berkali-kali…. Nelfon Xue Ting (who skipped this class so she could finished essay on Governance), dan sempet membuat dia khawatir, karena awalnya aku ngomong dengan nada yang so totalo frustato… Dan dia langsung jejeritan, waktu aku ngasih tau skornya. Ya iya lah…She was the one presenting the assignment. She also has worked so hard…

Alhamdulillah……

Gambar di atas adalah contoh concept map, pinjem dari sini

I Want It Back!!

2 minggu terakhir di semester ini:

...26 books on the loan...kurang tidur...panic attack...PRESENTASI!!!...hidup dari mie instan...rambut rontok...desperado frustato...proof reading!...consultation appointment... how many words to go?...how should I paraphrase this one?...ohmyGodohmyGodohmyGod, the due date is on MONDAY! I thought it's on tuesday...do we really need to do that exercise?...how come he thinks that extension is NOT a good idea...I still have no idea abouth this so-called phylogenetic diversity...kurang tidur...he asks for 20 references for a CREDIT?...damn!No spare computer!...Are you sure there's no extension for this one?...half of the class don't show up...KURANG TIDUR!! ...i'm not going to make it, i'm going to explode!...what spare time do you mean? I don't even have time to scratch my nose!...No,i'm not over-exaggerating it, it IS a hard topic...

I just want my normal life back....

(Picture comes from this one)

Kamis, 08 Mei 2008

Percakapan Mahasiswa Master dan Dosennya yang PhD.

Selasa barusan, kelas Ecological System and Managemet bersama sang dosen tercnta, Kale Sniderman, jalan-jalan ke Mt. Donna Buang dalam rangka field trip. Aku merasa badanku membulat selama disana, secara selain kaos biru yang aku pake, aku masih pake sweater rajutan biru, sweate wol warna-warni, dan di luarnya aku masih pake coat yang dengan baik hatinya dipinjemin Lu, temen sekelasku yang dari Cina. Karena ini adalah kelas terkecil yang aku ambil di semester ini (cuma ada 11 mahasiswa), ngobrol sama dosen lebih gampang. Oh iya, Kale, dosenku yang pernah pakai kemeja-batik-yang-bukan-dari-Indonesia-tapi-dari-malaysia itu ngambil Ph.D dibidang palaecology. (Trivia Quiz! What is actually they're studying in this field?). Berikut beberapa petikan percakapan antara aku, seorang mahasiswi jurusan Master of. Environment and Sustainability dengan Kale, a Ph.D in palaecology:

^^^

Kale : So, as you can see, this kind of vegetation is very characteristic for higher forest. And knowing this characteristic is pretty useful in your life

Aku : What for?

Kale : Well, let’s say that you are being kidnapped. So some people kidnap and bring you along in their car and then throw you away from the car… Seeing this kind of trees and shrubs indicated that you have been kidnapped and left out in higher forest.

Aku : …

^^^

Kale : Tanaman yang ini juga sudah diserang oleh jamur dan bakteri. Seperti yang kita lihat, kan daunnya jadi menguning dan rontok seperti ini.

Aku : (manggut-manggut)

Aku : Kale, kayaknya tanaman yang sebelahnya juga sudah terserang jamur juga deh.

Kale : yang mana?

Aku : Yang ini (dengan bangga menunjukkan daun yang dengan suksesnya kuidentifikasi kutuduh terserang jamur).

Aku : Lihat, daunnya juga menguning!

Kale : Enggak. Itu bukan terserang jamur

Aku : Oh! Terserang bakteri!

Kale : Bukan. Itu daun yang sudah layu. That’s all.

Aku : Oh.

^^^

Kale : So, how are you going with the identification?

Aku : I don’t know Kale, we have difficulties identifying these leaves.

Kale : Let me have a look. (Ngeliatin contoh tanaman kami sambil mengerutkan kening)

Kale : Well, to tell you the truth, your sample is a crap. This one is a lousy sample. It is difficult to identify it since it’s not a good sample that you have with.

Aku : Oh yeah? Really?

Kale : Yes. It’s such a lousy sample. Confusing

Aku : Yeah, I also think so. I wonder who took this sample.

Kale : Well,..

Aku : Who was it Kale? Who took this sample?

Kale : Well.. I did it.

Aku : Ha!

I Thought I Fail

Rabu itu jadwal kuliah Perspective on Environment and Sustainability. Well, to tell you the truth, it's not my favourite. Ed, dosenku, memang gayanya menarik kalo menyampaikan mata kuliah. Baru sekali ini aku liat ada dosen yang melompat di depan kelas. Serius. Dia melompat tinggi untuk menunjuk di papan tulis. Tapi, dari judul mata kuliahnya saja: PERSPECTIVE. Aku kok ngerasa mata kuliah ini terlalu abstrak yaaa....Ga ada yang bener ga ada yang salah. Malah jadinya tambah bingung. Ed juga bilang sih di awal mata kuliah ini, bahwa jawban atas semua pertanyaan yang muncul sepanjangkuliah ini berlangsung juga sebenernya mengkonvergen ke satu jawaban: "It depends!". Mahasiswa yang lain sih kayaknya pada semangat kalo ikut mata kuliah ini, kalo diskusi kelas jadi berapi-api gitu. Aku sih sekarang lebih banyak diem, ga kayak kalo Governance. Pusing aja.

Nah, hari ini kami kedatangan Guest Lecture, Profesor. Dari Dept. of Philosophy and Bioethics. Sebenernya ga terlalu mirip kuliah sih, lebih banyak diskusi. Menarik sebenernya, dibandingkan sama dua guest lecture sebelumnya. Tapi ga tau kenapa, aku lagi uring-uringan aja. Laper. Capek. Ngantuk. Bosen. Satu hal positif yang membuatku bisa bertahan sepanjang kuliah adalah, aku duduk di belakang sama Lian dan Xue Ting. Daaan....si-bule-ganteng-berkacamata itu dateng telat, ga kebagian kursi di belakang, jadi duduklah dia di depan. Akhakahaakakakak... Ya ampuuunn...ganteng banget tau ga siiihhh....

Selesai kuliah..jeng jeng... Ed meletakkan tumpukan assignments kami kemaren. Aku langsung ngerasa down. Aduh, esay yang satu ini aku emang ga yakiinn... Bagi aku topiknya rada susah. Drafting sampai 6 kali. Ke Matthew sampai 3 kali berturut-turut. Senin, Selasa, dan Rabu (padahal itu adalah due datenya) aku nyamper ke ruangan Matthew terus to have him have a look at my essay. Pernah aku sampe pengen nangis di depan Matthew saking hopelessnya. Jadi aku rada takut sebenernya sama hasilnya. Lagian, Governance, kuliah yang aku suka aja aku cuma dapet Credit for the first essay. Apalagi mata kuliah yang satu ini, yang sepanjang kuliah aku cuma bengong ga jelas. Nyarai-nyari punyaku di antara tumpukan itu, yang nemuin punyaku malah si Sally. "Here's yours" katanya ke aku. Aku nyengir....membolak-balik kertas-kertas itu sekilas. Kok coret-coretannya cuma dikit ya?? Terus, di balik halaman kedua, baru aku liat ada ciretan plus paraf Ed. Aku ga baca tulisannya. Langsung ke angka. 13. Eh? 13? Aku ngeliatin lagi. Bukan ding. 23. Oh. Oke. Terus? Pas keluar, aku masih mikir. 23 itu apaan sih? MENGERIKAN! I FAIL! Aku udah mau nangis waktu ditanya temen-temen, dan cuma bisa ngasih liat kertasnya langsung ke mereka. "Hey! You've got the highest mark among us!" kata Xue Ting dan Nuri. Aku bengong, kemudian baru nyadar. The maximum score is 25. And I got 23 out of 25. Kata Xue Ting, tinggal dikali 4 aja. Jadi...dapet..um...23 x 4 itu...92!! Akhakakakakak... Jadi artinya aku dapet HD??? HD! HD! I got my first High Distinction!! Alhamdulillah....Aku langsung tersenyum kayak orang gawaras dan dengan tidak sopannya mmeluk-meluk Xue Ting dan Nuri. Alhamdulillah... Senangnya... My first one, hopefully not the last one...

* Matthew, it's all because of you. Thank's for your kindness and patience...

Senin, 05 Mei 2008

Sudah bertambah tua kah dirikuuuu???

Aku mimpi apa ya tadi malem? Ga jelas. Sepertinya sih semua berawal dengan normal kok. Bangun pagi setelah menekan tombol 'snooze' di handphone sampai 4 kali. That's why I set up my alarm 45 minutes before the time I need to wake up, because I know I will keep on pressingg the snooze button... Sholat subuh, bengong sebentar sambil minum kopi, beresin kamar dari lautan kertas bekas perjuangan ngerjain assignment tadi malam... Soooo normal and ordinary day.

Berangkat ke kampus jam 9an gitu, soalnya ada kerja kelompok jam 10.30... Udah jalan sampai persimpangan Blackburn-Wellington, baru inget. Lampu kamar belum dimatiin, colokan di kamar juga belum di-off. Ah. Ya udahlah. Semoga ga kenapa-napa. Jalan lagi 200 meter. Inget lagi. Botol minum ga dibawa. Sialan. Terpaksa beli air minum lagi, yang berarti...1,5 AUD! Sebel. Ya udahlah, rejeki orang kali ya...

Kerja kelompok dari jam 11aan gitu sampai jam 1 lebih..asli capeeek banget. Dan lagi rada-rada mangkel, secara kayaknya kok yang fokus kok ga semua ya...Jadi rada ga enak sama Xue Ting, yang sebenernya lagi sakit tapi tetep dengan dedikasi tinggi ngerjain ini. Udah gitu, pas kita mau nyusun konsep rehearsalnya...aarrrgghhh...ada aja yang dengan teganya merubah lagiiiii....I really hate to have changes in very last minute, while we can actually have it at the beginning. Dari titik ini aku udah mulai ngerasa..ada yang salah deh sama hari ini...

Mulai nangkring di PG Room dari jam 2.30an, ngerjain essay governance. Berhasil nyusun essay planning, ngeliat jam, udah jam 03.55. Wah, masih sempat melakukan ritual harian di PG Room: tidur di depan komputer. Kebangun, baru jam 04.35. Secara tutorial Governance jam 5, masih sempet ke bawah buat ngisi kredit kartu fotokopi. Eh, di bawah ketemu Ka Veny dan Anna, jadi aja nyangkut dulu sebentar disana, sampe sempet pesen pempek segala di Anna... Jam 04.50 ngeberesin tas di PG Room, dan berpikir, ada yang salah nih. Meriksa kunci, ada. Dompet juga ada. Merogoh saku, handphone masih disana. Lalu apa dong? Aku bengong aja ngeliatin jam, yang sudah menunjukkan jam 4.53. YTutorial Governance jam 5 nanti kan? Masih sempet kan?

Baru aku sadar.

Tutorial Governance memang jam 5. TAPI KULIAH WAJIBNYA JAM 4 SORE!!!

Aku langsung panik..dan hopeless.... Ga mungkinlah aku nongol di kelas waktu Gerry (dosen Governanceku) baru aja ngomong: "Well, I'll see you at the tutorial downstair then...". Huuuhuhuhuhu...Sedihnyaaaa.....Apalagi kuliah Governance ini sebetulnya adalah kuliah yang paliiiing aku suka dari keempat mata kuliah semester ini... Sediiihh... Mana masuk tutorial juga aku masih pake acara telat.

Nyesel banget. Mungkin karena aku ngerasa ini mata kuliah yang paling menarik, dosennya seru, dan topik yang kami bahas selalu faktual. *Ciiiieeeeehhh.... keren banget sih aku???*

Tapi, yang lebih menyakiti hatiku adalaaahhh... ada apa sih dengan diriku? Kok bisa-bisanya hari ini aku melupakan begitu banyak hal??? Apakah...apakah...apakah ini artinya...

AKU SUDAH SEMAKIN TUAAA?????

*memegangi kepala dengan kedua tangan*

Gambar yang dipinjem dari sini mungkin menggambarkan betapa sedang kortsletingya pikiran saya

Sabtu, 03 Mei 2008

Terima Kasih Saya untuk Mereka...

Kemarin tanggal 2 Mei. Hari Pendidikan Nasional. Sekitar beberapa hari yang llau saya sempat bilang ke Jamie tentang Hari Pendidikan Nasional Indonesia. Dia bilang: "You're lucky, we don't even have any National Education Day like you to show that we care about education". Well...sadly to say, apa sih sebenernya artinya Hardiknas itu? Toh, cerita tentang guru lebih banyak sedihnya dibanding senengnya. Banyak sih sekarang guru-guru yang datang mengajar ke sekolah naik mobil keluaran terbaru. Tapi, tetap...lebih banyak lagi cerita tentang guru yang tidak menerima gaji selama berbulan-bulan. Guru yang harus menempuh perjalanan sejauh 2 jam untuk mengajar 2-3 kelas sekaligus. Masih ada saja siswa-siswa yang dengan 'sombong'nya ngomong: "Ah, dasar guru sialan...rese' deh...". Astaghfirullah.....

Sejak kecil cita-cita saya jadi guru. Kenapa? Karena bagi saya sosok guru adalah seseorang yang menakjubkan. Dan saya sangat terinspirasi oleh Abah, yang dulu pernah mengajar sebagai dosen LB di Fakultas Teknik. Saya ingat sekali, waktu masih berusia 6-7 tahun, saya selalu ikut Abah untuk mengajar. Dan saya selalu terkagum-kagum melihat Abah yang seperti bercerita dengan gambar-gambar, huruf-huruf dan angka-angka ajaib di papan tulis (Oh iya...Abah dulu sempet ngajar Mekanika Teknik IV, V dan VI). Sampai saat saya kuliah, sebagian besar dosen saya juga banyak yang inspirasional buat saya. Seperti misalnya Pak Eko dan Pak Muchalal yang selalu datang lebih pagi dibanding mahasiswanya (padahal kuliahnya jam 7 pagi).

Tapi pada dasarnya, banyak dari sosok guru adalah orang-orang yang menakjubkan. Dan tetap saja, keindahan dari keikhlasan mereka sepertinya tak perlu dianggap penting. Jujur saja, saya sampai setengah jam yang lalu tidakpernah tahu siapa yang sebenarnya sosok pencipta lagu "Hymne Guru". Padahal saya sudah hafal lagu itu semenjak kelas 1 SD (Oh, pleaaaaseee.....Siapa sih yang tidak kena kewajiban menghafal lagu ini di jaman SD dulu?). Dan saya miris membaca profil Pak Sartono di sini. Dan ini hanya seglintir kecil dari sekian ribu tokoh guru lainnya yang perjuangannya dianggap tidak cukup penting untuk dihargai.

Saya mungkin masih belum punya kemampuan dan kuasa apapun untuk merubah nasib guru di Indonesia. Tapi yang pasti, saya sangat mengapresiasi semua jasa, pengorbanan dan perjuangan guru dan pendidik. Saya hanya mampu menghaturkan untaian terima kasih dan rangkaian doa untuk semua yang pernah mendidik saya, untuk semua yang pernah memberikan pembelajaran kepada saya, untuk semua yang pernah menanamkan ilmu di benak saya.

Untuk teman-teman saya yang juga berprofesi sebagai pendidik, Selamat Hari Pendidikan Nasional. Semoga kita tidak pernah kehilangan semangat dan dedikasi kita untuk terus berjuang di jalan ini....

Kamis, 01 Mei 2008

Bulletin Board

Salah satu pembeda kehidupan saya disini dengan di Banjar adalah...bisa terkoneksi dengan nyaris tanpa batas di virtual world...Hohoho...walaupun di akhir bulan biasanya koneksinya mulai tertatih-tatih karena kehabisan kuota sehingga dengan tidak sopannya suka terputus sendiri... Tapi jadi aja saya tergila-gila duduk di depan lappy, bukan untuk mengerjakan tugas, tapi surfing ga jelas. Ah, nggak juga kok kalo dibilang ga jelas... Buktinya saya secara teratur membuka dan mengurus Multiply saya, menengok Friendster saya, dan tentu saja, mengaktifkan YM, walopun suka dengan sok seleb misteriusnya pake Invincible Mode.

Salah satu akibat dari kebiasaan itu adalah, tiba-tiba saja saya keranjingan ngisi Bulbo di FS.. Ada yang punya FS dan nama saya terpajang di salah satu daftar teman anda? Maka entah anda sadar atau tidak, bahwa dalam seminggu mungkin saya bisa sampai 3 kali mengisi bulbo dengan pertanyaan-pertanyaan yang oh-sungguh-sangat-tidak-penting. Siapa sih yang bener-bener pengen tau jawaban dari: "Do you wet the toothbrush before the toothpaste?". Tapi teteeeep...sekarang setiap kali buka FS, yang pertama kali saya cek adalah, adakah bulbo baru yang bisa saya isi?

Mungkin saking bosennya ngeliat nama saya lagi yang muncul sebagai pengisi bulbo, teman saya yang satu ini meluangkan waktu untuk mengirim komen ke saya di FS berbunyi:

"Oiiii...Ngisi bulbo mulu niy ibu satu inih, Kerjain tu assignment, wakakkaakk"

Uhuk...demi usaha membela diri (yang sebetulnya memang merasa bersalah), saya membalas komennya sebagai berikut:

"Kekekekek.... Vica, gini lho...mengisi bulbo itu adalah salah satu bentuk latihan untuk critical reading dan critical thinking. Kan kalo ngisi harus mikir secara kritis tuuuhh... Jadi bulbo itu sebetulnya mendukung usaha penyelesaian assignments ituu... Makanya Vica, ayo..ayo...mana lagi bulbo yang bisa aku isi??
*Usaha prokrastinasi yang parah memang...*"

Apakah hanya komentar itu saja yang pernah saya terima tentang sindrom tergila-gila bulbo ini? Ooohh...masih ada satu lagi yang baru saya terima pagi ini:

"...btw, weekend ini ada kerjaan lain selain nge-bulbo gak mi? ..."

Aduh, jadi malu....

Tapi, ada satu pertanyaan saya yang masih terus menghantui benak ini: Siapa sih yang dengan kurang kerjaannya bikin-bikin pertanyaan di Bulbo itu???

Gambar bulletin board beneran (yang jelas lebih berguna daripada bulbonya FS itu) dipinjem dari sini

Kamis, 22 Mei 2008

Batubara, Presentasi, dan Senyum itu

Akahahahaha… I am just sooo excited that it’s finally over. YUP! Public hearing simulation for Renewable Energy itu udah berlaluuuu…. Aku sudah melaksanakan tugas presentasi kelompok kamii… Senangnyaa… Legaaaa… (kenapa aku cenderung selalu menggunakan kelebihan huruf vokal di akhir kalimat ya?). Well, we did it quite well, I guess. Walaupun malam sebelumnya aku tewas sebelum sempat bikin script, baru kebangun jam 2 dini hari, dan terkantuk-kantuk mengarang tentang betapa sebenarnya batu bara itu ga sebegitu bahayanya kok buat lingkungan…

Di kampus, 1 jam sebelum presentasi, aku udah kena panic attack. Terus-terusan ngomong: “I’m not going to make it. I can’t do this. I will faint. I WIILL EXPLODE! Oh my God oh my God oh my God… I AM NOT GOING TO MAKE IT!!!”. Aduh, mana pake acara salah ruangan lagiii….

Akhirnya, masuk kelas. First presenter is… jeng jeng!!! Si-bule-ganteng-berkacamata! Oh my God…he’s just so insanely good-looking, drop-dead-gorgeous, not to mention that he looked oh soooooooooooo very smart, talking about all those things about…umm… apa ya? Yah, pokoknya dia mewakili Dept. of Industry, Technology and Innovation. Dan percayalah, perpaduan emosi antara panik dan gugup karena harus presentasi dengan terpesona mengagumi kenapa bisa ada orang yang oh-so-drop-dead-gorgeous-smart-and-all-the-good-things-a-man-can-be betul-betul membuat kita ga bisa fokus tentang apapun. However, si ratu drama ini berhasil terlihat cukup mengerti presentasi si-bule-ganteng-berkacamata dengan cara mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab. Apakah pertanyaan yang aku ajukan? LUPA!! Heuuu…yang penting kan TERLIHAT serius…Presenter kedua, representatives from Environment Victoria. Aku dan si prince charming sama-sama langsung mengangkat tangan di sesi tanya jawab. Tapi kemudian dia menoleh padaku, tersenyum tipis (aku langsung pegangan di meja supaya ga jatuh pingsan ), dan ngomong: “I’ll let you have the chance…”. Aku, dengan gaya putri jaim sejagad langsung mengangkat alis sebelah, mengangguk sekilas, dan…speechless. Tiba-tiba aja aku lupa mau nanya apa. Setelah 3 detik keheningan, baru aku inget mau nanya apa.

Akhirnya…Sharron memanggil kelompok kami. “Next submission…Australian Coal Association”. Majulah kami. Aku tadinya sudah siap dengan my cue cards. Tapi, setelah slide kedua…what the heck.. I don’t need these cards… Tiba-tiba aja aku udah nyerocos.Well, we got quite good responses. I mean, sometimes people laugh at my sarcastic comments in the presentation… dan beberapa orang ngasih applaus di tengah-tengah presentasi kami. And at the end of our session..quite a great applaus, I must say...

One of my favourite sentence is: “Okay, those alternative energy do decrease the GHG emissions. But on the other hand, they are threatening our biodiversity, and even our future generation. So even though we have our ozone nicely lies up there, what is it for if there’s no life on earth that it can protect?”. Jeff langsung tepuk tangan… Heuuu… padahal itu kalimat yang kutemukan secara spontan banget tuh… Terus orang-orang juga pada ketawa waktu aku bilang: “As what the representative from Sustainability Victoria has explained, Australia has the lowest cost for electricity bill. And guess what? We plan to keep it that way!”. Okelah…sesi tanya jawab agak ngaco. Tapiii…yang penting semua sudah berlaluuuuuu…. Akahahaha….

Pas setelah giliran kami, yang maju kelompoknya Jeff. Believe me, they’re doing it PERFECTLY! It’s just soooo enjoyable! Terus waktu Jeff bilang: “..and we still have our coal anyway. So why bother?”, aku langsung refleks ngomong: “Thank you for saying that….”. Eeehhh… si prince charming yang oh-so-drop-dead-gorgeous-smart-and-all-the-good-things-a-man-can-be itu noleh ke aku, dan SENYUM sama aku!!! Gula 3 kilo masih kalah manis daripada senyum itu, tau ga siiihhhh….Si Xue Ting langsung nendang kakiku. Lian dan Lu cekikikan… daan…aku yang salting…kehilangan keseimbangan, dan dengan suksesnya menjedotkan kepalaku sendiri ke meja dengan backsound GEDUBRAK! Xue Ting nyaris ngakak…

Waktu keluar kelas… Xue Ting ngomong..”Don’t you realize that along the class he looked to our row sooo often, you know? And the time when you bump your head on the table, right after he smiled to you..HE SAW THAT!”. Akahahaha…. Whyohwhyohwhyohwhy…. Why does it always happens everytime…

Aaaanywaaaayyy…. Presentasi selesai, artinya: Now I really have no reason not to concentrate on my ecology essay!!

So, back to work! I’ll write again if I can get thorugh these-crazy-end-of-semester-weeks dalam keadaan hidup-hidup…

From Disaster to...

Last days of semester, and we’re going crazy. Half of the class now don’t show up for lecture. They’re too busy doing the assigments for those subjects. Aku sampai ngomong ke Tim, “Isn’t it a bit ironic? I mean, we skip classes, because we need to do it, otherwise we won’t make it with the assignments and fail to pass the class!”. Tim langsung ketawa…”Yeah, you’re right. It is ironic…”. Kuliah Perspectives kemaren juga aku dalam dilema. Mau masuk kelas karena merasa punya komitmen (Hey, those scholarship committee don’t send me here to skip classes!), tapi juga merasa agak gimanaaa…gitu, karena seharusnya 2 jam kuliah itu bisa aku manfaatkan untuk menambah 300-400 kata untuk essay Ekologiku. Jadilah aku mengambil jalan tengah. Sementara guest lecture di depan kelas menceritakan sesuatu tentang Indigenous knowledge, I’m rushing through my essay. Daaannn…. Di akhir kelas… Ed ngomong. “Okay guys. As I have promised you last week, you have your assignments returned to you now”. Akahahaha…That assignment. CONCEPT MAP! Heuu..teman-teman yang dari Education mungkin pernah denger soal Concept Map? Well, it’s a nice learning media.

Tapiii…our assigments of building a concept map on sustainability water management appeared to turn out to be a DISASTER. Maksudku, susaaaah banget nyari kata sepakat tentang apa saja yang harus dimasukkan, bagimana harus menghubungkannya, apa kata penghubungnya… Dan salah satu anggota kelompok yang sebenernya DO NOTHING at all. Sabtu-Minggu, aku dan Xue Ting ngerjain presentasinya berdua di perpus, mulai dari perpus buka jam 1 siang, sampe mas-mas yang jaga perpus sudah berhalo-halo: “The library is closing in 5 minutes. Please make your way to the exit door”. Malam sebelum presentasi juga, aku masiiihhh aja ngebenerin si Power Point itu supaya urutan panah dan kotak-kotaknya muncul dengan pas. Dan pas hari H presentasi pun, we still have some changes on the presentation. Daaannn…selesai 10 menit sebelum jadwal presentasi. Aaaarrrggghh…. Dan seperti biasa, we feel like: “How come everybody making a much better map than us!!”. Kita sempet hopeless melihat concept map punya orang yang kayaknya kok baguuuusss…rapiii… begitu banyak konsep. Punya kami adalah yang paling simpel. Well, I don’t really expect too much for this assignment. Jadi aja aku mematung di depan Ed dengan telapak tangan yang tiba-tiba aja basah ga jelas, sampai Ed mengacungkan lembaran kertas sambil berseru: “Group 2!!”. Aku langsung menyambar kertas itu dari Ed, sempet mengucapkan “Thank you sekilas”, daaaannn…Aaaarrrrggghhh…… Aku nyaris pingsan di depan Ed.

We scored 8 out of 10 for the presentation, and 84 out of 100 for the concept map!!! Another HD!! Heuuu…. Nuri juga langsung memeluk aku…”You’ve been working very hard…” katanya… Aku ga bisa ngomong apa-apa selain Alhamdulillah berkali-kali…. Nelfon Xue Ting (who skipped this class so she could finished essay on Governance), dan sempet membuat dia khawatir, karena awalnya aku ngomong dengan nada yang so totalo frustato… Dan dia langsung jejeritan, waktu aku ngasih tau skornya. Ya iya lah…She was the one presenting the assignment. She also has worked so hard…

Alhamdulillah……

Gambar di atas adalah contoh concept map, pinjem dari sini

I Want It Back!!

2 minggu terakhir di semester ini:

...26 books on the loan...kurang tidur...panic attack...PRESENTASI!!!...hidup dari mie instan...rambut rontok...desperado frustato...proof reading!...consultation appointment... how many words to go?...how should I paraphrase this one?...ohmyGodohmyGodohmyGod, the due date is on MONDAY! I thought it's on tuesday...do we really need to do that exercise?...how come he thinks that extension is NOT a good idea...I still have no idea abouth this so-called phylogenetic diversity...kurang tidur...he asks for 20 references for a CREDIT?...damn!No spare computer!...Are you sure there's no extension for this one?...half of the class don't show up...KURANG TIDUR!! ...i'm not going to make it, i'm going to explode!...what spare time do you mean? I don't even have time to scratch my nose!...No,i'm not over-exaggerating it, it IS a hard topic...

I just want my normal life back....

(Picture comes from this one)

Kamis, 08 Mei 2008

Percakapan Mahasiswa Master dan Dosennya yang PhD.

Selasa barusan, kelas Ecological System and Managemet bersama sang dosen tercnta, Kale Sniderman, jalan-jalan ke Mt. Donna Buang dalam rangka field trip. Aku merasa badanku membulat selama disana, secara selain kaos biru yang aku pake, aku masih pake sweater rajutan biru, sweate wol warna-warni, dan di luarnya aku masih pake coat yang dengan baik hatinya dipinjemin Lu, temen sekelasku yang dari Cina. Karena ini adalah kelas terkecil yang aku ambil di semester ini (cuma ada 11 mahasiswa), ngobrol sama dosen lebih gampang. Oh iya, Kale, dosenku yang pernah pakai kemeja-batik-yang-bukan-dari-Indonesia-tapi-dari-malaysia itu ngambil Ph.D dibidang palaecology. (Trivia Quiz! What is actually they're studying in this field?). Berikut beberapa petikan percakapan antara aku, seorang mahasiswi jurusan Master of. Environment and Sustainability dengan Kale, a Ph.D in palaecology:

^^^

Kale : So, as you can see, this kind of vegetation is very characteristic for higher forest. And knowing this characteristic is pretty useful in your life

Aku : What for?

Kale : Well, let’s say that you are being kidnapped. So some people kidnap and bring you along in their car and then throw you away from the car… Seeing this kind of trees and shrubs indicated that you have been kidnapped and left out in higher forest.

Aku : …

^^^

Kale : Tanaman yang ini juga sudah diserang oleh jamur dan bakteri. Seperti yang kita lihat, kan daunnya jadi menguning dan rontok seperti ini.

Aku : (manggut-manggut)

Aku : Kale, kayaknya tanaman yang sebelahnya juga sudah terserang jamur juga deh.

Kale : yang mana?

Aku : Yang ini (dengan bangga menunjukkan daun yang dengan suksesnya kuidentifikasi kutuduh terserang jamur).

Aku : Lihat, daunnya juga menguning!

Kale : Enggak. Itu bukan terserang jamur

Aku : Oh! Terserang bakteri!

Kale : Bukan. Itu daun yang sudah layu. That’s all.

Aku : Oh.

^^^

Kale : So, how are you going with the identification?

Aku : I don’t know Kale, we have difficulties identifying these leaves.

Kale : Let me have a look. (Ngeliatin contoh tanaman kami sambil mengerutkan kening)

Kale : Well, to tell you the truth, your sample is a crap. This one is a lousy sample. It is difficult to identify it since it’s not a good sample that you have with.

Aku : Oh yeah? Really?

Kale : Yes. It’s such a lousy sample. Confusing

Aku : Yeah, I also think so. I wonder who took this sample.

Kale : Well,..

Aku : Who was it Kale? Who took this sample?

Kale : Well.. I did it.

Aku : Ha!

I Thought I Fail

Rabu itu jadwal kuliah Perspective on Environment and Sustainability. Well, to tell you the truth, it's not my favourite. Ed, dosenku, memang gayanya menarik kalo menyampaikan mata kuliah. Baru sekali ini aku liat ada dosen yang melompat di depan kelas. Serius. Dia melompat tinggi untuk menunjuk di papan tulis. Tapi, dari judul mata kuliahnya saja: PERSPECTIVE. Aku kok ngerasa mata kuliah ini terlalu abstrak yaaa....Ga ada yang bener ga ada yang salah. Malah jadinya tambah bingung. Ed juga bilang sih di awal mata kuliah ini, bahwa jawban atas semua pertanyaan yang muncul sepanjangkuliah ini berlangsung juga sebenernya mengkonvergen ke satu jawaban: "It depends!". Mahasiswa yang lain sih kayaknya pada semangat kalo ikut mata kuliah ini, kalo diskusi kelas jadi berapi-api gitu. Aku sih sekarang lebih banyak diem, ga kayak kalo Governance. Pusing aja.

Nah, hari ini kami kedatangan Guest Lecture, Profesor. Dari Dept. of Philosophy and Bioethics. Sebenernya ga terlalu mirip kuliah sih, lebih banyak diskusi. Menarik sebenernya, dibandingkan sama dua guest lecture sebelumnya. Tapi ga tau kenapa, aku lagi uring-uringan aja. Laper. Capek. Ngantuk. Bosen. Satu hal positif yang membuatku bisa bertahan sepanjang kuliah adalah, aku duduk di belakang sama Lian dan Xue Ting. Daaan....si-bule-ganteng-berkacamata itu dateng telat, ga kebagian kursi di belakang, jadi duduklah dia di depan. Akhakahaakakakak... Ya ampuuunn...ganteng banget tau ga siiihhh....

Selesai kuliah..jeng jeng... Ed meletakkan tumpukan assignments kami kemaren. Aku langsung ngerasa down. Aduh, esay yang satu ini aku emang ga yakiinn... Bagi aku topiknya rada susah. Drafting sampai 6 kali. Ke Matthew sampai 3 kali berturut-turut. Senin, Selasa, dan Rabu (padahal itu adalah due datenya) aku nyamper ke ruangan Matthew terus to have him have a look at my essay. Pernah aku sampe pengen nangis di depan Matthew saking hopelessnya. Jadi aku rada takut sebenernya sama hasilnya. Lagian, Governance, kuliah yang aku suka aja aku cuma dapet Credit for the first essay. Apalagi mata kuliah yang satu ini, yang sepanjang kuliah aku cuma bengong ga jelas. Nyarai-nyari punyaku di antara tumpukan itu, yang nemuin punyaku malah si Sally. "Here's yours" katanya ke aku. Aku nyengir....membolak-balik kertas-kertas itu sekilas. Kok coret-coretannya cuma dikit ya?? Terus, di balik halaman kedua, baru aku liat ada ciretan plus paraf Ed. Aku ga baca tulisannya. Langsung ke angka. 13. Eh? 13? Aku ngeliatin lagi. Bukan ding. 23. Oh. Oke. Terus? Pas keluar, aku masih mikir. 23 itu apaan sih? MENGERIKAN! I FAIL! Aku udah mau nangis waktu ditanya temen-temen, dan cuma bisa ngasih liat kertasnya langsung ke mereka. "Hey! You've got the highest mark among us!" kata Xue Ting dan Nuri. Aku bengong, kemudian baru nyadar. The maximum score is 25. And I got 23 out of 25. Kata Xue Ting, tinggal dikali 4 aja. Jadi...dapet..um...23 x 4 itu...92!! Akhakakakakak... Jadi artinya aku dapet HD??? HD! HD! I got my first High Distinction!! Alhamdulillah....Aku langsung tersenyum kayak orang gawaras dan dengan tidak sopannya mmeluk-meluk Xue Ting dan Nuri. Alhamdulillah... Senangnya... My first one, hopefully not the last one...

* Matthew, it's all because of you. Thank's for your kindness and patience...

Senin, 05 Mei 2008

Sudah bertambah tua kah dirikuuuu???

Aku mimpi apa ya tadi malem? Ga jelas. Sepertinya sih semua berawal dengan normal kok. Bangun pagi setelah menekan tombol 'snooze' di handphone sampai 4 kali. That's why I set up my alarm 45 minutes before the time I need to wake up, because I know I will keep on pressingg the snooze button... Sholat subuh, bengong sebentar sambil minum kopi, beresin kamar dari lautan kertas bekas perjuangan ngerjain assignment tadi malam... Soooo normal and ordinary day.

Berangkat ke kampus jam 9an gitu, soalnya ada kerja kelompok jam 10.30... Udah jalan sampai persimpangan Blackburn-Wellington, baru inget. Lampu kamar belum dimatiin, colokan di kamar juga belum di-off. Ah. Ya udahlah. Semoga ga kenapa-napa. Jalan lagi 200 meter. Inget lagi. Botol minum ga dibawa. Sialan. Terpaksa beli air minum lagi, yang berarti...1,5 AUD! Sebel. Ya udahlah, rejeki orang kali ya...

Kerja kelompok dari jam 11aan gitu sampai jam 1 lebih..asli capeeek banget. Dan lagi rada-rada mangkel, secara kayaknya kok yang fokus kok ga semua ya...Jadi rada ga enak sama Xue Ting, yang sebenernya lagi sakit tapi tetep dengan dedikasi tinggi ngerjain ini. Udah gitu, pas kita mau nyusun konsep rehearsalnya...aarrrgghhh...ada aja yang dengan teganya merubah lagiiiii....I really hate to have changes in very last minute, while we can actually have it at the beginning. Dari titik ini aku udah mulai ngerasa..ada yang salah deh sama hari ini...

Mulai nangkring di PG Room dari jam 2.30an, ngerjain essay governance. Berhasil nyusun essay planning, ngeliat jam, udah jam 03.55. Wah, masih sempat melakukan ritual harian di PG Room: tidur di depan komputer. Kebangun, baru jam 04.35. Secara tutorial Governance jam 5, masih sempet ke bawah buat ngisi kredit kartu fotokopi. Eh, di bawah ketemu Ka Veny dan Anna, jadi aja nyangkut dulu sebentar disana, sampe sempet pesen pempek segala di Anna... Jam 04.50 ngeberesin tas di PG Room, dan berpikir, ada yang salah nih. Meriksa kunci, ada. Dompet juga ada. Merogoh saku, handphone masih disana. Lalu apa dong? Aku bengong aja ngeliatin jam, yang sudah menunjukkan jam 4.53. YTutorial Governance jam 5 nanti kan? Masih sempet kan?

Baru aku sadar.

Tutorial Governance memang jam 5. TAPI KULIAH WAJIBNYA JAM 4 SORE!!!

Aku langsung panik..dan hopeless.... Ga mungkinlah aku nongol di kelas waktu Gerry (dosen Governanceku) baru aja ngomong: "Well, I'll see you at the tutorial downstair then...". Huuuhuhuhuhu...Sedihnyaaaa.....Apalagi kuliah Governance ini sebetulnya adalah kuliah yang paliiiing aku suka dari keempat mata kuliah semester ini... Sediiihh... Mana masuk tutorial juga aku masih pake acara telat.

Nyesel banget. Mungkin karena aku ngerasa ini mata kuliah yang paling menarik, dosennya seru, dan topik yang kami bahas selalu faktual. *Ciiiieeeeehhh.... keren banget sih aku???*

Tapi, yang lebih menyakiti hatiku adalaaahhh... ada apa sih dengan diriku? Kok bisa-bisanya hari ini aku melupakan begitu banyak hal??? Apakah...apakah...apakah ini artinya...

AKU SUDAH SEMAKIN TUAAA?????

*memegangi kepala dengan kedua tangan*

Gambar yang dipinjem dari sini mungkin menggambarkan betapa sedang kortsletingya pikiran saya

Sabtu, 03 Mei 2008

Terima Kasih Saya untuk Mereka...

Kemarin tanggal 2 Mei. Hari Pendidikan Nasional. Sekitar beberapa hari yang llau saya sempat bilang ke Jamie tentang Hari Pendidikan Nasional Indonesia. Dia bilang: "You're lucky, we don't even have any National Education Day like you to show that we care about education". Well...sadly to say, apa sih sebenernya artinya Hardiknas itu? Toh, cerita tentang guru lebih banyak sedihnya dibanding senengnya. Banyak sih sekarang guru-guru yang datang mengajar ke sekolah naik mobil keluaran terbaru. Tapi, tetap...lebih banyak lagi cerita tentang guru yang tidak menerima gaji selama berbulan-bulan. Guru yang harus menempuh perjalanan sejauh 2 jam untuk mengajar 2-3 kelas sekaligus. Masih ada saja siswa-siswa yang dengan 'sombong'nya ngomong: "Ah, dasar guru sialan...rese' deh...". Astaghfirullah.....

Sejak kecil cita-cita saya jadi guru. Kenapa? Karena bagi saya sosok guru adalah seseorang yang menakjubkan. Dan saya sangat terinspirasi oleh Abah, yang dulu pernah mengajar sebagai dosen LB di Fakultas Teknik. Saya ingat sekali, waktu masih berusia 6-7 tahun, saya selalu ikut Abah untuk mengajar. Dan saya selalu terkagum-kagum melihat Abah yang seperti bercerita dengan gambar-gambar, huruf-huruf dan angka-angka ajaib di papan tulis (Oh iya...Abah dulu sempet ngajar Mekanika Teknik IV, V dan VI). Sampai saat saya kuliah, sebagian besar dosen saya juga banyak yang inspirasional buat saya. Seperti misalnya Pak Eko dan Pak Muchalal yang selalu datang lebih pagi dibanding mahasiswanya (padahal kuliahnya jam 7 pagi).

Tapi pada dasarnya, banyak dari sosok guru adalah orang-orang yang menakjubkan. Dan tetap saja, keindahan dari keikhlasan mereka sepertinya tak perlu dianggap penting. Jujur saja, saya sampai setengah jam yang lalu tidakpernah tahu siapa yang sebenarnya sosok pencipta lagu "Hymne Guru". Padahal saya sudah hafal lagu itu semenjak kelas 1 SD (Oh, pleaaaaseee.....Siapa sih yang tidak kena kewajiban menghafal lagu ini di jaman SD dulu?). Dan saya miris membaca profil Pak Sartono di sini. Dan ini hanya seglintir kecil dari sekian ribu tokoh guru lainnya yang perjuangannya dianggap tidak cukup penting untuk dihargai.

Saya mungkin masih belum punya kemampuan dan kuasa apapun untuk merubah nasib guru di Indonesia. Tapi yang pasti, saya sangat mengapresiasi semua jasa, pengorbanan dan perjuangan guru dan pendidik. Saya hanya mampu menghaturkan untaian terima kasih dan rangkaian doa untuk semua yang pernah mendidik saya, untuk semua yang pernah memberikan pembelajaran kepada saya, untuk semua yang pernah menanamkan ilmu di benak saya.

Untuk teman-teman saya yang juga berprofesi sebagai pendidik, Selamat Hari Pendidikan Nasional. Semoga kita tidak pernah kehilangan semangat dan dedikasi kita untuk terus berjuang di jalan ini....

Kamis, 01 Mei 2008

Bulletin Board

Salah satu pembeda kehidupan saya disini dengan di Banjar adalah...bisa terkoneksi dengan nyaris tanpa batas di virtual world...Hohoho...walaupun di akhir bulan biasanya koneksinya mulai tertatih-tatih karena kehabisan kuota sehingga dengan tidak sopannya suka terputus sendiri... Tapi jadi aja saya tergila-gila duduk di depan lappy, bukan untuk mengerjakan tugas, tapi surfing ga jelas. Ah, nggak juga kok kalo dibilang ga jelas... Buktinya saya secara teratur membuka dan mengurus Multiply saya, menengok Friendster saya, dan tentu saja, mengaktifkan YM, walopun suka dengan sok seleb misteriusnya pake Invincible Mode.

Salah satu akibat dari kebiasaan itu adalah, tiba-tiba saja saya keranjingan ngisi Bulbo di FS.. Ada yang punya FS dan nama saya terpajang di salah satu daftar teman anda? Maka entah anda sadar atau tidak, bahwa dalam seminggu mungkin saya bisa sampai 3 kali mengisi bulbo dengan pertanyaan-pertanyaan yang oh-sungguh-sangat-tidak-penting. Siapa sih yang bener-bener pengen tau jawaban dari: "Do you wet the toothbrush before the toothpaste?". Tapi teteeeep...sekarang setiap kali buka FS, yang pertama kali saya cek adalah, adakah bulbo baru yang bisa saya isi?

Mungkin saking bosennya ngeliat nama saya lagi yang muncul sebagai pengisi bulbo, teman saya yang satu ini meluangkan waktu untuk mengirim komen ke saya di FS berbunyi:

"Oiiii...Ngisi bulbo mulu niy ibu satu inih, Kerjain tu assignment, wakakkaakk"

Uhuk...demi usaha membela diri (yang sebetulnya memang merasa bersalah), saya membalas komennya sebagai berikut:

"Kekekekek.... Vica, gini lho...mengisi bulbo itu adalah salah satu bentuk latihan untuk critical reading dan critical thinking. Kan kalo ngisi harus mikir secara kritis tuuuhh... Jadi bulbo itu sebetulnya mendukung usaha penyelesaian assignments ituu... Makanya Vica, ayo..ayo...mana lagi bulbo yang bisa aku isi??
*Usaha prokrastinasi yang parah memang...*"

Apakah hanya komentar itu saja yang pernah saya terima tentang sindrom tergila-gila bulbo ini? Ooohh...masih ada satu lagi yang baru saya terima pagi ini:

"...btw, weekend ini ada kerjaan lain selain nge-bulbo gak mi? ..."

Aduh, jadi malu....

Tapi, ada satu pertanyaan saya yang masih terus menghantui benak ini: Siapa sih yang dengan kurang kerjaannya bikin-bikin pertanyaan di Bulbo itu???

Gambar bulletin board beneran (yang jelas lebih berguna daripada bulbonya FS itu) dipinjem dari sini