Kamis, 30 April 2009

..Hope..

Sometimes it takes you years to build something...
Something that you have been dreamed about for so long...
Something that is so precious to you...

But sometime, the thing that you have built for so long
The thing that you have been dreamed for so long
Just fall apart
Into pieces
In just one night

And you remember that you feel you spent ages to build the thing
And it's just fall apart
In one night
Just like fire that burns everything in no more than a minute

But still
Even though it's been fallen apart
Even though it's burnt away in just one night
Something will stubbornly grow again
Right on the pieces
Something that called: Hope
And eventually, you will smile to see
That a fresh "green" hope will just grow
In that black pieces...

Facebook-nya ABG

Facebook is a new era in the internet. Maksud saya...Sepertinya Facebook is everywhere. Some people feel like dying if they don't check their account like, every 2 hours. Ya, wajar sih. I mean, saya juga termasuk yang suka apdet status fesbuk, ngomen-ngomen ga penting, ato ngisi kuis-kuis ga jelas itu. But still, saya masih merasa bahwa orang-orang yang pake Blackberry cuma untuk fesbuk doang is somehow..silly.. (just a personal thought...no hard feeling :D) .
Dan Friendster pun menjadi sesuatu yang sooooo last year. Saya kadang-kadang malah suka lupa kalo masih punya akun di friendster.

Anyway, seperti yang pernah saya tulis di
sini, dan disini, i feel a bit annoyed dengan gaya (sok) abege yang dengan tidak jelasnya menggunakan huruf besar huruf kecil secara acak plus memakai berbagai simbol dan karakter aneh untuk menuliskan sesuatu. It really gives me a headache, trying to read those so-called funky way of writing. Like this one, for example :
Me' RaA pOst_ .(~_^).'agGh, smUax biAsa az' gK bGuz2 amAt' Hehe...."

Huh? How do you expect me to understand that?? Setuju banget sama Rey, yang bilang kalo gaya seperti itu.. "mengijil"...

Well, anyway... Tadinya di fesbuk, temen-temen saya adalah temen-temen saya disini, temen kuliah saya sekarang maupun waktu di Jogja dulu, temen-temen SMP dan SMA... you know, orang-orang yang sudah cukup nyadar bahwa menulis bergaya ABG sperti itu is totally pointless. Kemudian, satu persatu mahasiswa saya mulai punya akun di fesbuk, dan mereka pun mulai muncul di list fesbuk saya. Dan perlahan tapi pasti, newsfeed saya mulai terlihat memusingkan. Status yang ditulis dengan huruf yang tidak punya pendirian bermunculan. Dan saya bener-bener gatel waktu salah seorang mahasiswa saya mengganti namanya menjadi "sobbing girl" (well, sebennernya dia nulisnya pake bahasa Indonesia, tapi demi menjaga privasi, silakan ditranslate sendiri). Saya udah mulai mengangkat alis sebelah. The next 2-3 days, dia mengganti lagi namanya menjadi "Nona Harapan" (sekali ini dalam bahasa Inggris). And I just couldn't help it to be sarcastic. Saya tulislah di wall dia: "Jadi Xx, setelah dirimu sudah beberapa kali mengganti namamu di facebook ini, saya jadi semakin tidak yakin siapa sih sebenarnya nama asli kamu??".
Lima belas menit kemudian dooongg... dia bales nulis di wall saya:
"Nama lengkap: xxxxxxxx, NIM: yyyyyyyyy, Prodi: Kimia"
Sambil geleng-geleng kepala, saya mengetik lagi di wall dia: "I KNOW that. It was just a sarcasm. Get it???"
Well, dia cukup responsif, tulisan saya segera berbalas: "Okay...I get it...When u back to MIPA again mom???"

Gee... I'm not sure that she really got it... Because it was meant to be a sarcasm, and the problem with sarcasm is, sometimes people just don't get it...

Anyway, is it just me yang terlalu sensitif dengan cara ABG berfesbuk ria? But it's just annoying.. Atau saya kah yang sudah terlalu tua untuk bisa memahami cara ABG menulis sesuatu? Duh, EYD apa kabar nih???

Jumat, 24 April 2009

Rasanya Baru Kemaren...

Rasanya, baru kemaren nyampe di Tullamarine dan kebingungan mencari penjemput...
Rasanya baru kemaren ikutan IAP...
Rasanya baru kemaren pertama kali kuliah. Masih inget, dengan gugupnya masuk ke ruangan E457 untuk ikut kuliahnya Gerry (Environmental Governance & Citizenship), duduk di sebelah Xue (which then becomes my closest friend until now) dan terkagum-kagum dengan dosennya.
All the memories tiba-tiba aja muncul kembali... Berjuang dengan tumpukan assignment di akhir semester pertama, field trip ke Mt. Donna Buang, getting my first HD, deg-degan melihat hasil semester pertama, pindahan ke North Rd., jalan-jalan rame-rame dengan temen-temen, sok-sokan jadi backpackers di Tasmania, lebaran jauh dari rumah...
Jadi inget lagi, excited dengan kuliahnya Christian (yang sekarang jadi supervisor kuuu... ^_^), bete abis dengan ujian BTX 4100, karaokean sama temen-temen (YIKES!), the dramas with me as the main actress, rame-rame 17 Agustus-an sama temen-temen disini...
Rasanya baru kemarin..
But the reality is, those things didn't happen yesterday... It's actually been quite long enough... Udah setahun lebih aku disini...
The reality is, yang terjadi kemaren adalah... Receiving the e-mail:

"Dear Student,

Our records show that this is your final semester and your AusAID
Scholarship is due to end soon. In order to facilitate a smooth and
timely departure from Australian in accordance with your AusAID contract,
please ensure that your Home Travel booking form is submitted by 29 May
2009.'

Akahahahahahaha... Gua ditendang pulaaaaanggg!!!

Minggu, 19 April 2009

Quotes from My Favourite Books

Books are not just giving us stories. I believe that a good book should also give us an enlightenment. Here are some quotes from some of my favourite books.

"If you want to know what a man's like, take a good look at how he treats his inferiors, not his equals"
- Sirius Black, in Harry Potter and the Goblet of Fire

"You fail to recognize that it matters not what someone is born, but what they grow to be!"
- Albus Dumbledore, in Harry Potter and the Goblet of Fire

"If my life is going to mean anything, I have to live it myself."
- Percy Jackson, in The Lightning Thief

"Deadlines just aren't real to me until I'm staring one in the face. "
- Percy Jackson, in The Lightning Thief

"In a way, it's nice to know there are Greek gods out there, because you have somebody to blame when things go wrong. For instance, when you're walking away from a bus that's just been attacked by monster hags and blown up by lightning, and it's raining on top of everything else, most people might think that's just really bad luck; when you're a half-blood, you understand that some divine force really is trying to mess up your day."
- Percy Jackson, in The Lightning Thief

"Knowing too much of your future is never a good thing."
— (The Lightning Thief)

"According to some*, heroic deaths are admirable things. I've never been convinced by this argument, mainly because, no matter how cool, stylish, composed, unflappable, manly, or defiant you are, at the end of the day you're also dead. Which is a little too permanent for my liking."
* Generally those who don't have to do it. Politicians and writers spring to mind
- Bartimaeus, Ptolemy's Gate

“And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”
- The Alchemist

“When you want something with all your heart, that’s when you are closest to the Soul of the World. It’s always a positive force.”
- The Alchemist

“It’s the possibility of having a dream come true that makes life interesting.”
- The Alchemist

“When we strive to become better than we are, everything around us becomes better too.”
- The Alchemist

(Copas dari notes di Facebook ^_^)

Quotes, A Collection

I love quotes. Not only wise ones, but also silly ones, strange ones, anything that I find good enough as a quote. Here are some of them:

* In mathematics you don't understand things. You just get used to them (Johann von Neumann)

* There's a fine line between a genius and an idiot: An idiot has wild ideas;A genius does something with them (Randall Owen)

* In physics, you don't have to go around making trouble for yourself - nature does it for you (Frank Wilczek)

* This report, by its very length, defends itself against the risk of being read (Winston Churchill)

* Money will not buy happiness, but it will let you be unhappy in nice places (W.C. Fields)

* We spend the first twelve months of our children's lives teaching them to walk and talk and the next twelve telling them to sit down and shut up (Phyllis Diller)

* Don't be irreplaceable. If you can't be replaced, you can't be promoted (Unknown)

* Everyone has a photographic memory. Most just don't have film (Unknown)

* If at first you don't succeed, skydiving is not for you. (Unknown)

* I write down everything I want to remember. That way, instead of spending a lot of time trying to remember what it is I wrote down, I spend the time looking for the paper I wrote it down on (Beryl Pfizer)

* The trouble with our times is that the future is not what it used to be (Paul Valery)

* You cannot have everything. I mean, where would you put it? (Steven Wright)

* I believe in luck: how else can you explain the success of those you don't like? (Jean Cocteau )

Apa Kabar?

Apa kabar duniiiaaaaaa???

Apa kabar minor thesis? Not bad, but not good enough, Lagi ngerjain bagian data finding, membolak-balik dan berusaha memahami peraturan pemerintah, yang isinya rentetan kata-kata yang keren banget tapi malah jadi muter-muter ga jelas... Lagi berusaha supaya punya sesuatu yang cukup bagus untuk disajikan ke supervisor in the next scheduled consultation, on April 24.

Apa kabar
hutang piutang?
Udah dibayar. Walopun yang bersangkutan membayar dengan penuh emosi. Well, toh bagi saya episode dengannya sudah saya tutup dengan resmi. So much for being used...


Apa kabar facebook?

Sampah memang ya facebook itu, bener-bener membuat saya yang udah jagoan prokrastinasi semakin pinter mencari alasan untuk menunda mengerjakan hal-hal yang jauuuuh lebih penting daripada mengerjakan kuis-kuis ajaib. By the way, sekarang saya berada di posisi pertama GeoChallenge dibanding temen-temen sayaaa...


Apa kabar kuliah?

Political Ecology lumayan. Dapet nilai 7.7 out of 10 buat presentasi kelompok, dan walopun saya sempet dengan hiperbolisnya mau meledak pas mau presentasi, feedback dari dosennya mengenai "presented in a very lively way, well-facilitated discussion" cukup membuat saya tersenyum ceria... Ga sia-sia lah walopun sempet bete sama salah seorang temen sekelompok yang orang Italia. Environmental Revolution? Duh, there is something about this subject, that all of us become sooo exhausted after finishing each session of the class. I have to admit that it's an interesting subject. Kemaren kami membahas Darwinism, which become quite interesting. I mean, saya udah sering denger tentang teori Darwin, bahkan merasa sudah "tahu" tentang teori ini, tapi dalam kenyataannya, baru kemaren saya membaca sendiri naskah "Origin of Species". Ternyata dalam naskahnya sendiri pun Darwin tidak menyebut teorinya sebagai "Evolution Theory". In fact, dia bahkan nyaris tidak menggunakan terminologi itu. Minggu ini nanti, topik bahasannya adalah Theories of Development, dan main readingnya adalah analisis tentang development metaphores yang ada dalam naskah Faust yang ditulis Goethe. Tadinya udah bete, but once I started reading, it becomes more and more interesting...

Apa kabar saya?
Still the same me. Always me, the one and only ^_^. Yang perlu waktu bolak-balik setengah jam di tempat tidur sebelum bener-bener bangkit di pagi hari. Yang suka nyanyi-nyanyi ga jelas sepanjang jalan pulang. Yang harus minum kopi minimal 4 kali sehari supaya ga tulalit *banget*. Yang kalo di PG Room Matheson malah nonton infotainment, walopun dengan meyakinkan menebar artikel jurnal di sepanjang permukaan meja...Who's happily living my perfectly imperfect life.. Apa kabar Anda? Hopefully you're enjoying your life too.. Best wishes for you..

Jumat, 10 April 2009

Nyontreng di Negeri Orang

Gimana...gimanaaa.... Udah pada nyontreng? Saya sudaaah kemaren... Hehehe... Untuk PEMILU di Melbourne, pelaksanaannya di KJRI Melbourne, tempat kami biasa mengurus paspor, lapor datang dan segala macam. Nah, sebetulnya, saya ada kuliah sih di hari Kamis itu, jam 2 sampe jam 5. Sempet niat mau ke KJRI sore aja habis kuliah. Tapi karena Iin bareng M'Devi pada berangkat jam 11, dan mengingat Melbourne udah resmi memasuki autumn, saya pun dengan ikhlasnya berubah pikiran. Itung-itung, kan ga keburu tuh..Pasti bakal telat kuliah. Maka sebagai mahasiswa yang baik dan sopan, saya kirimlah imel ke dosen saya. Singkat, cuma bilang: "I'm going to be a little late to attend the class today. Today is Indonesia's legislative general election, so I am going to the General Consulate of Indonesia in the City today to vote. I do apologize for this". Lagian, untungnya untuk sesi kali ini yang ngajar itu Craig. Dan Craig, dosen saya yang satu ini is soooooo passionate about Indonesia. Kalo ga salah, dia pernah tinggal di Indonesia selama 20 tahun or something.
Berangkat bar
eng M'
Devi dari Bus loop di kampus, dan Iin nyusul kami naik bus yang sama dari stop-an depan rumah. Sampai disana, udah rameeeee banget. Walaupun entah kenapa, saya kok berasa lagi ada di kawinan ya? Habis, TPS nya itu berupa tenda-tenda putih gitu. Kayak tenda stand makanannya orang kawinan. jadi di KJRI itu TPSnya bukan cuma 1, tapi ada 22 kalo ga salah. Satu tenda untuk satu TPS. Anyway, dengan membawa surat undangan dari pihak penyelenggara, muncullah saya di TPS 20.



Setelah dikasih surat suara, masuklah saya ke dalam bilik itu, membuka surat suara, dan...bingung. Aduh, itu surat suara bisa dijadiin tiker buat piknik tuh... GEDEEE banget. Kayak peta dunia. Oh iya, FYI,pemilih di Melbourne memasukkan suara untuk Dapil DKI Jakarta II. Jangan tanya kenapa.
Saya menghabiskan waktu cukup lama di dalam bilik suara. Pertama, karena bingung. Kedua, membuka kertas suaranya udah cukup ribet, dan melipatnya kembali juga lebih ribet
lagi. Ketiga, saya sempat berfoto dengan si surat suara itu :D.


Selesai nyontreng, kami bertiga...makan.Ya dddoooooonggg.... Lagian, mumpung ada yang jualan makanan?? Kan kasian mereka kalo ga ada yang beli....
Setelah menunaikan kewajiban sebagai WNI yang baik, saya pun segera balik ke kampus, biar gimana, teteup mesti kuliah. Apalagi untuk mata kuliah yang satu ini, kehadiran dan partisipasi di kelas ikut dihitung dalam penilaian. Nah, nyampe kelas kan udah jam 3 tuh, Craig udah hampir selesai ngajar. Jadi, baru duduk 15 menit, kuliah yang bagian seminar udah kelar, tinggal presentasi kelompok, tapi break dulu 10 menit. Pas break itu, tanpa disangka, si Craig nanya ke saya: "Milih siapa?", dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sangat fasih. Kaget ditanya gitu, saya langsung jawab: "XXXX, Pak!" (Maaph, dirahasiakan ^_^ ). Craig langsung ketawa dan manggut-manggut: "Bagus...", katanya. Saya yang baru nyadar langsung panik, dan refleks ngomong gini ke dia: "Why did I tell you? It supposed to be a secret! I shouldn't have told you about it!!!". Dia tambah ketawa... Dooohh...susah memang ya kalo suka refleks sendiri. Dua temen sekelas saya yang sama-sama orang Indonesia, Mbak Alia dan Mas Febby pas break itu minta izin pulang ke Craig, buat nyontreng. Eh, kata M'Alia pas awal kelas juga, M'Febby dideketin sama Craig, dan Craig nanya ke M'Febby (sekali lagi, dalam bahasa Indonesia): "Udah nyoblos belum?". Eleuh, sekarang bukan nyoblos lagi pak, NYONTRENG !!! Gimana dengan Anda? Udah pada nyontreng???

Jumat, 03 April 2009

Because There is Something Called "Priority"

Dua hari ini saya lagi full of anger. To one of my "friend". Dooohhh...so much for the friendship... Jadi begini...si teman, anggaplah namanya X, sekitar akhir tahun 2007 (sekitar bulan Oktober kali ya...) menghubungi saya, cerita kalo keluarganya lagi perlu duit. Not that much, cuma perlu sekitar 1,3juta. Nah, karena namanya "teman", oke, saya bilang saya mungkin bisa bantu, tapi bukan pake uang saya. Jadi saya pinjam uang di koperasi atas nama saya, uangnya saya kasihkan si X sebagai pinjaman, dan untuk membayar hutang tersebut, gaji saya dipotong tiap bulan selama 10 bulan. Nah, teman saya bilang dia juga akan membayar ke saya dengan gaya cicilan tersebut. Oke, tiga bulan pertama masih lancar, tapi kemudian saya berangkat sekolah. Otomatis pembayaran dia terhenti. Pernah sih, dia SMS, nanya nomer rekening saya. But still, no progress. Sementara gaji saya masih terus dipotong untuk membayar hutang saya di koperasi (yang uangnya,ironisnya, bukan untuk saya).

Waktu saya pulang kemaren, dia sudah menikah. Waktu kami ketemuan, dia bercerita tentang betapa sulitnya mengatur keuangan setelah berumah tangga. Apalagi waktu itu suaminya belum punya kerjaan tetap. Hutang dia ke saya? Masih dalam tanda tanya besar. Dia berjanji akan segera melunasinya. Sampai saya kembali ke Melbourne, si hutang yang paling-paling tinggal sejuta lebih dikit iru masih ga jelas kapan akan selesai.

And a few weeks ago, the plot of this story got thicker. Temen saya berfesbuk ria, and she is, of course, on my list. I started to get a little bit strucked to read her status once :"Duh,kenapa nih E71-nya?????". Ow.. THAT E71 yang SmartPhone itu? yang 4jutaan itu? hmm..hape baru? bisa beli hape 4 jutaan tapi belum bayar utang? Okay... that's a bit weird..Statusnya beberapa hari kemudian, statusnya ganti lagi dong...jadi " sdg berpikir... Kira2 ke Thailand atau Singapore ya? :)"...Well, gimana kalo berpikir buat bayar utang dulu, mungkin??? But the "knock-out" status is..."X is using BlackBerry Curve Javalin 8900 :)"...Oh. My. God. Belum lagi begitu baca komen di bawahnya, yang nanyain E71nya dikemanain...jawabannya dooong... "E71 ada aja Bu, bwt no yg 1-nya :)", sama "BBnya pake Isat, E71nya pake TSel :) Tp kl ngenetnya lama pke modem HSDPA IM2 dr Isat jg :)"...Oh, pleaaaaseeeee..... Dia memang mengirim message kepada saya lewat fesbuk, bilang kalo dia sebenernya udah sempet pegang cash buat bayr utang ke saya, tapi kepake buat biaya nikahannya dia. Jadi dia janji mau balikin BULAN MEI. Atau kalo kepepet, habis dapat THR di bulan SEPTEMBER. Dengan pikiran baik bahwa dia beli E71 dan BB itu pake uang dia sendiri, saya lalu berpikir, dia sudah punya cukup uang untuk bayar utang yang tinggal 1 juta itu. Saya imel lah dia, bilang kalo perlu uangnya buat benerin lantai di rumah. Dua hari kemudian, dia bales, bilang, kalo boleh, bayarnya habis dia gajian bulan Mei ajah, karena dia lagi habis-habisan buat modal usaha. Jujur, saya udah emosi. Hellooooooooooo??? Dia udah pinjem uang itu lebih dari setahun yang lalu. Dan sungguh, beli gadget yang dia punya sekarang, sementara dia masih punya kewajiban kepada saya yang kalu diliat dari segi nilai, masih di bawaaaah banget dari harga gadget itu??? I just cannot see the logic. Maka saya pun membalas imel dia dengan emosi:
"X, sorry..masalahnya ini buat perbaikan rumah. As I've told you before, buat benerin lantai di rumah. My parents don't really asked for my help *in financial terms*, tapi masa sih aku ga ada kontribusinya sama sekali? And FYI... gajiku sekarang tunjangan fungsionalnya dicabut, gaji pokok (and for God's sake..aku masih dalam golongan IIIa) dipotong 50% selama aku kuliah disini, plus masih dipotong lagi 200rb perbulan untuk menutup potongan 50% yang belum diambil dari gaji Jan-Juli tahun 2008 lalu. Practically, gaji bulananku sekarang udah di bawah UMR. Dan selama 10 bulan di tahun lalu, gajiku sudah dipotong terus untuk melunasi pinjaman yang aku kasih ke kamu. So, please...this time, I really need it. PS: So, now you're using BlackBerry Curve Javelin 8900, huh? a sophisticated gadget...well, you've become such a busy career lady now...well done..."

Please sense the tone for the last part of my e-mail. And for God's sake...I'm not begging her to LEND me any money, I'm asking her to return MY money!!! And guess what I got in my inbox in the next 15 minutes?
"Mungkin besok aq transfer ke rek BNI km Mi. Masalahnya td ga da OB yg bs dimintai tolong. So don't worry deh. Oya,mmg aq pake BB ini jg pke BB. Kl mslh busy, u're absolutely right. Busyyyyyy banget. Ni aja baru pulang dari Batam. Oks deh,see you..."

DOOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHH...... Oh, pleaaaseeee.... There is a thing called priority, you know?? She really sensed the tone, though, I must admit. Tapi teteup doongg...mesti dia yang bener. Heran deh, Temen-temen saya disini banyak yang bekerja di instansi yang sama dengan dia, orang pusat pula. dapet beasiswa pula untuk sekolah disini. But none of them yang pernah bersengak-sengak jaya kayak dia. I wonder, how busy is she that she's dying for not having those gadgets instead of paying her debts to me? And I know the estimated amount of her monthly salary, yang adalah sekitar 5 jutaan. And she lives with her husband in her parent's house in BANJARMASIN, bukan di kota metropolitan kayak Jakarta yang buat hidup sehari-hari aja ngajak miskin banget. And it takes more than 1 year for her to pay that debt, but only a few months to own those gadgets???

This is it. Saya sudah bener-bener muak dengan cara dia memperlakukan saya. It's not about the money. It's the irresponsible way that she does in making decision. It's the way she set up her mind about "priority".
I. Just. Can't. Find. The logic in her mind. I can't.

There is something called priority. And obviously, X does not have the same concept of priority with me.

Kamis, 30 April 2009

..Hope..

Sometimes it takes you years to build something...
Something that you have been dreamed about for so long...
Something that is so precious to you...

But sometime, the thing that you have built for so long
The thing that you have been dreamed for so long
Just fall apart
Into pieces
In just one night

And you remember that you feel you spent ages to build the thing
And it's just fall apart
In one night
Just like fire that burns everything in no more than a minute

But still
Even though it's been fallen apart
Even though it's burnt away in just one night
Something will stubbornly grow again
Right on the pieces
Something that called: Hope
And eventually, you will smile to see
That a fresh "green" hope will just grow
In that black pieces...

Facebook-nya ABG

Facebook is a new era in the internet. Maksud saya...Sepertinya Facebook is everywhere. Some people feel like dying if they don't check their account like, every 2 hours. Ya, wajar sih. I mean, saya juga termasuk yang suka apdet status fesbuk, ngomen-ngomen ga penting, ato ngisi kuis-kuis ga jelas itu. But still, saya masih merasa bahwa orang-orang yang pake Blackberry cuma untuk fesbuk doang is somehow..silly.. (just a personal thought...no hard feeling :D) .
Dan Friendster pun menjadi sesuatu yang sooooo last year. Saya kadang-kadang malah suka lupa kalo masih punya akun di friendster.

Anyway, seperti yang pernah saya tulis di
sini, dan disini, i feel a bit annoyed dengan gaya (sok) abege yang dengan tidak jelasnya menggunakan huruf besar huruf kecil secara acak plus memakai berbagai simbol dan karakter aneh untuk menuliskan sesuatu. It really gives me a headache, trying to read those so-called funky way of writing. Like this one, for example :
Me' RaA pOst_ .(~_^).'agGh, smUax biAsa az' gK bGuz2 amAt' Hehe...."

Huh? How do you expect me to understand that?? Setuju banget sama Rey, yang bilang kalo gaya seperti itu.. "mengijil"...

Well, anyway... Tadinya di fesbuk, temen-temen saya adalah temen-temen saya disini, temen kuliah saya sekarang maupun waktu di Jogja dulu, temen-temen SMP dan SMA... you know, orang-orang yang sudah cukup nyadar bahwa menulis bergaya ABG sperti itu is totally pointless. Kemudian, satu persatu mahasiswa saya mulai punya akun di fesbuk, dan mereka pun mulai muncul di list fesbuk saya. Dan perlahan tapi pasti, newsfeed saya mulai terlihat memusingkan. Status yang ditulis dengan huruf yang tidak punya pendirian bermunculan. Dan saya bener-bener gatel waktu salah seorang mahasiswa saya mengganti namanya menjadi "sobbing girl" (well, sebennernya dia nulisnya pake bahasa Indonesia, tapi demi menjaga privasi, silakan ditranslate sendiri). Saya udah mulai mengangkat alis sebelah. The next 2-3 days, dia mengganti lagi namanya menjadi "Nona Harapan" (sekali ini dalam bahasa Inggris). And I just couldn't help it to be sarcastic. Saya tulislah di wall dia: "Jadi Xx, setelah dirimu sudah beberapa kali mengganti namamu di facebook ini, saya jadi semakin tidak yakin siapa sih sebenarnya nama asli kamu??".
Lima belas menit kemudian dooongg... dia bales nulis di wall saya:
"Nama lengkap: xxxxxxxx, NIM: yyyyyyyyy, Prodi: Kimia"
Sambil geleng-geleng kepala, saya mengetik lagi di wall dia: "I KNOW that. It was just a sarcasm. Get it???"
Well, dia cukup responsif, tulisan saya segera berbalas: "Okay...I get it...When u back to MIPA again mom???"

Gee... I'm not sure that she really got it... Because it was meant to be a sarcasm, and the problem with sarcasm is, sometimes people just don't get it...

Anyway, is it just me yang terlalu sensitif dengan cara ABG berfesbuk ria? But it's just annoying.. Atau saya kah yang sudah terlalu tua untuk bisa memahami cara ABG menulis sesuatu? Duh, EYD apa kabar nih???

Jumat, 24 April 2009

Rasanya Baru Kemaren...

Rasanya, baru kemaren nyampe di Tullamarine dan kebingungan mencari penjemput...
Rasanya baru kemaren ikutan IAP...
Rasanya baru kemaren pertama kali kuliah. Masih inget, dengan gugupnya masuk ke ruangan E457 untuk ikut kuliahnya Gerry (Environmental Governance & Citizenship), duduk di sebelah Xue (which then becomes my closest friend until now) dan terkagum-kagum dengan dosennya.
All the memories tiba-tiba aja muncul kembali... Berjuang dengan tumpukan assignment di akhir semester pertama, field trip ke Mt. Donna Buang, getting my first HD, deg-degan melihat hasil semester pertama, pindahan ke North Rd., jalan-jalan rame-rame dengan temen-temen, sok-sokan jadi backpackers di Tasmania, lebaran jauh dari rumah...
Jadi inget lagi, excited dengan kuliahnya Christian (yang sekarang jadi supervisor kuuu... ^_^), bete abis dengan ujian BTX 4100, karaokean sama temen-temen (YIKES!), the dramas with me as the main actress, rame-rame 17 Agustus-an sama temen-temen disini...
Rasanya baru kemarin..
But the reality is, those things didn't happen yesterday... It's actually been quite long enough... Udah setahun lebih aku disini...
The reality is, yang terjadi kemaren adalah... Receiving the e-mail:

"Dear Student,

Our records show that this is your final semester and your AusAID
Scholarship is due to end soon. In order to facilitate a smooth and
timely departure from Australian in accordance with your AusAID contract,
please ensure that your Home Travel booking form is submitted by 29 May
2009.'

Akahahahahahaha... Gua ditendang pulaaaaanggg!!!

Minggu, 19 April 2009

Quotes from My Favourite Books

Books are not just giving us stories. I believe that a good book should also give us an enlightenment. Here are some quotes from some of my favourite books.

"If you want to know what a man's like, take a good look at how he treats his inferiors, not his equals"
- Sirius Black, in Harry Potter and the Goblet of Fire

"You fail to recognize that it matters not what someone is born, but what they grow to be!"
- Albus Dumbledore, in Harry Potter and the Goblet of Fire

"If my life is going to mean anything, I have to live it myself."
- Percy Jackson, in The Lightning Thief

"Deadlines just aren't real to me until I'm staring one in the face. "
- Percy Jackson, in The Lightning Thief

"In a way, it's nice to know there are Greek gods out there, because you have somebody to blame when things go wrong. For instance, when you're walking away from a bus that's just been attacked by monster hags and blown up by lightning, and it's raining on top of everything else, most people might think that's just really bad luck; when you're a half-blood, you understand that some divine force really is trying to mess up your day."
- Percy Jackson, in The Lightning Thief

"Knowing too much of your future is never a good thing."
— (The Lightning Thief)

"According to some*, heroic deaths are admirable things. I've never been convinced by this argument, mainly because, no matter how cool, stylish, composed, unflappable, manly, or defiant you are, at the end of the day you're also dead. Which is a little too permanent for my liking."
* Generally those who don't have to do it. Politicians and writers spring to mind
- Bartimaeus, Ptolemy's Gate

“And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”
- The Alchemist

“When you want something with all your heart, that’s when you are closest to the Soul of the World. It’s always a positive force.”
- The Alchemist

“It’s the possibility of having a dream come true that makes life interesting.”
- The Alchemist

“When we strive to become better than we are, everything around us becomes better too.”
- The Alchemist

(Copas dari notes di Facebook ^_^)

Quotes, A Collection

I love quotes. Not only wise ones, but also silly ones, strange ones, anything that I find good enough as a quote. Here are some of them:

* In mathematics you don't understand things. You just get used to them (Johann von Neumann)

* There's a fine line between a genius and an idiot: An idiot has wild ideas;A genius does something with them (Randall Owen)

* In physics, you don't have to go around making trouble for yourself - nature does it for you (Frank Wilczek)

* This report, by its very length, defends itself against the risk of being read (Winston Churchill)

* Money will not buy happiness, but it will let you be unhappy in nice places (W.C. Fields)

* We spend the first twelve months of our children's lives teaching them to walk and talk and the next twelve telling them to sit down and shut up (Phyllis Diller)

* Don't be irreplaceable. If you can't be replaced, you can't be promoted (Unknown)

* Everyone has a photographic memory. Most just don't have film (Unknown)

* If at first you don't succeed, skydiving is not for you. (Unknown)

* I write down everything I want to remember. That way, instead of spending a lot of time trying to remember what it is I wrote down, I spend the time looking for the paper I wrote it down on (Beryl Pfizer)

* The trouble with our times is that the future is not what it used to be (Paul Valery)

* You cannot have everything. I mean, where would you put it? (Steven Wright)

* I believe in luck: how else can you explain the success of those you don't like? (Jean Cocteau )

Apa Kabar?

Apa kabar duniiiaaaaaa???

Apa kabar minor thesis? Not bad, but not good enough, Lagi ngerjain bagian data finding, membolak-balik dan berusaha memahami peraturan pemerintah, yang isinya rentetan kata-kata yang keren banget tapi malah jadi muter-muter ga jelas... Lagi berusaha supaya punya sesuatu yang cukup bagus untuk disajikan ke supervisor in the next scheduled consultation, on April 24.

Apa kabar
hutang piutang?
Udah dibayar. Walopun yang bersangkutan membayar dengan penuh emosi. Well, toh bagi saya episode dengannya sudah saya tutup dengan resmi. So much for being used...


Apa kabar facebook?

Sampah memang ya facebook itu, bener-bener membuat saya yang udah jagoan prokrastinasi semakin pinter mencari alasan untuk menunda mengerjakan hal-hal yang jauuuuh lebih penting daripada mengerjakan kuis-kuis ajaib. By the way, sekarang saya berada di posisi pertama GeoChallenge dibanding temen-temen sayaaa...


Apa kabar kuliah?

Political Ecology lumayan. Dapet nilai 7.7 out of 10 buat presentasi kelompok, dan walopun saya sempet dengan hiperbolisnya mau meledak pas mau presentasi, feedback dari dosennya mengenai "presented in a very lively way, well-facilitated discussion" cukup membuat saya tersenyum ceria... Ga sia-sia lah walopun sempet bete sama salah seorang temen sekelompok yang orang Italia. Environmental Revolution? Duh, there is something about this subject, that all of us become sooo exhausted after finishing each session of the class. I have to admit that it's an interesting subject. Kemaren kami membahas Darwinism, which become quite interesting. I mean, saya udah sering denger tentang teori Darwin, bahkan merasa sudah "tahu" tentang teori ini, tapi dalam kenyataannya, baru kemaren saya membaca sendiri naskah "Origin of Species". Ternyata dalam naskahnya sendiri pun Darwin tidak menyebut teorinya sebagai "Evolution Theory". In fact, dia bahkan nyaris tidak menggunakan terminologi itu. Minggu ini nanti, topik bahasannya adalah Theories of Development, dan main readingnya adalah analisis tentang development metaphores yang ada dalam naskah Faust yang ditulis Goethe. Tadinya udah bete, but once I started reading, it becomes more and more interesting...

Apa kabar saya?
Still the same me. Always me, the one and only ^_^. Yang perlu waktu bolak-balik setengah jam di tempat tidur sebelum bener-bener bangkit di pagi hari. Yang suka nyanyi-nyanyi ga jelas sepanjang jalan pulang. Yang harus minum kopi minimal 4 kali sehari supaya ga tulalit *banget*. Yang kalo di PG Room Matheson malah nonton infotainment, walopun dengan meyakinkan menebar artikel jurnal di sepanjang permukaan meja...Who's happily living my perfectly imperfect life.. Apa kabar Anda? Hopefully you're enjoying your life too.. Best wishes for you..

Jumat, 10 April 2009

Nyontreng di Negeri Orang

Gimana...gimanaaa.... Udah pada nyontreng? Saya sudaaah kemaren... Hehehe... Untuk PEMILU di Melbourne, pelaksanaannya di KJRI Melbourne, tempat kami biasa mengurus paspor, lapor datang dan segala macam. Nah, sebetulnya, saya ada kuliah sih di hari Kamis itu, jam 2 sampe jam 5. Sempet niat mau ke KJRI sore aja habis kuliah. Tapi karena Iin bareng M'Devi pada berangkat jam 11, dan mengingat Melbourne udah resmi memasuki autumn, saya pun dengan ikhlasnya berubah pikiran. Itung-itung, kan ga keburu tuh..Pasti bakal telat kuliah. Maka sebagai mahasiswa yang baik dan sopan, saya kirimlah imel ke dosen saya. Singkat, cuma bilang: "I'm going to be a little late to attend the class today. Today is Indonesia's legislative general election, so I am going to the General Consulate of Indonesia in the City today to vote. I do apologize for this". Lagian, untungnya untuk sesi kali ini yang ngajar itu Craig. Dan Craig, dosen saya yang satu ini is soooooo passionate about Indonesia. Kalo ga salah, dia pernah tinggal di Indonesia selama 20 tahun or something.
Berangkat bar
eng M'
Devi dari Bus loop di kampus, dan Iin nyusul kami naik bus yang sama dari stop-an depan rumah. Sampai disana, udah rameeeee banget. Walaupun entah kenapa, saya kok berasa lagi ada di kawinan ya? Habis, TPS nya itu berupa tenda-tenda putih gitu. Kayak tenda stand makanannya orang kawinan. jadi di KJRI itu TPSnya bukan cuma 1, tapi ada 22 kalo ga salah. Satu tenda untuk satu TPS. Anyway, dengan membawa surat undangan dari pihak penyelenggara, muncullah saya di TPS 20.



Setelah dikasih surat suara, masuklah saya ke dalam bilik itu, membuka surat suara, dan...bingung. Aduh, itu surat suara bisa dijadiin tiker buat piknik tuh... GEDEEE banget. Kayak peta dunia. Oh iya, FYI,pemilih di Melbourne memasukkan suara untuk Dapil DKI Jakarta II. Jangan tanya kenapa.
Saya menghabiskan waktu cukup lama di dalam bilik suara. Pertama, karena bingung. Kedua, membuka kertas suaranya udah cukup ribet, dan melipatnya kembali juga lebih ribet
lagi. Ketiga, saya sempat berfoto dengan si surat suara itu :D.


Selesai nyontreng, kami bertiga...makan.Ya dddoooooonggg.... Lagian, mumpung ada yang jualan makanan?? Kan kasian mereka kalo ga ada yang beli....
Setelah menunaikan kewajiban sebagai WNI yang baik, saya pun segera balik ke kampus, biar gimana, teteup mesti kuliah. Apalagi untuk mata kuliah yang satu ini, kehadiran dan partisipasi di kelas ikut dihitung dalam penilaian. Nah, nyampe kelas kan udah jam 3 tuh, Craig udah hampir selesai ngajar. Jadi, baru duduk 15 menit, kuliah yang bagian seminar udah kelar, tinggal presentasi kelompok, tapi break dulu 10 menit. Pas break itu, tanpa disangka, si Craig nanya ke saya: "Milih siapa?", dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sangat fasih. Kaget ditanya gitu, saya langsung jawab: "XXXX, Pak!" (Maaph, dirahasiakan ^_^ ). Craig langsung ketawa dan manggut-manggut: "Bagus...", katanya. Saya yang baru nyadar langsung panik, dan refleks ngomong gini ke dia: "Why did I tell you? It supposed to be a secret! I shouldn't have told you about it!!!". Dia tambah ketawa... Dooohh...susah memang ya kalo suka refleks sendiri. Dua temen sekelas saya yang sama-sama orang Indonesia, Mbak Alia dan Mas Febby pas break itu minta izin pulang ke Craig, buat nyontreng. Eh, kata M'Alia pas awal kelas juga, M'Febby dideketin sama Craig, dan Craig nanya ke M'Febby (sekali lagi, dalam bahasa Indonesia): "Udah nyoblos belum?". Eleuh, sekarang bukan nyoblos lagi pak, NYONTRENG !!! Gimana dengan Anda? Udah pada nyontreng???

Jumat, 03 April 2009

Because There is Something Called "Priority"

Dua hari ini saya lagi full of anger. To one of my "friend". Dooohhh...so much for the friendship... Jadi begini...si teman, anggaplah namanya X, sekitar akhir tahun 2007 (sekitar bulan Oktober kali ya...) menghubungi saya, cerita kalo keluarganya lagi perlu duit. Not that much, cuma perlu sekitar 1,3juta. Nah, karena namanya "teman", oke, saya bilang saya mungkin bisa bantu, tapi bukan pake uang saya. Jadi saya pinjam uang di koperasi atas nama saya, uangnya saya kasihkan si X sebagai pinjaman, dan untuk membayar hutang tersebut, gaji saya dipotong tiap bulan selama 10 bulan. Nah, teman saya bilang dia juga akan membayar ke saya dengan gaya cicilan tersebut. Oke, tiga bulan pertama masih lancar, tapi kemudian saya berangkat sekolah. Otomatis pembayaran dia terhenti. Pernah sih, dia SMS, nanya nomer rekening saya. But still, no progress. Sementara gaji saya masih terus dipotong untuk membayar hutang saya di koperasi (yang uangnya,ironisnya, bukan untuk saya).

Waktu saya pulang kemaren, dia sudah menikah. Waktu kami ketemuan, dia bercerita tentang betapa sulitnya mengatur keuangan setelah berumah tangga. Apalagi waktu itu suaminya belum punya kerjaan tetap. Hutang dia ke saya? Masih dalam tanda tanya besar. Dia berjanji akan segera melunasinya. Sampai saya kembali ke Melbourne, si hutang yang paling-paling tinggal sejuta lebih dikit iru masih ga jelas kapan akan selesai.

And a few weeks ago, the plot of this story got thicker. Temen saya berfesbuk ria, and she is, of course, on my list. I started to get a little bit strucked to read her status once :"Duh,kenapa nih E71-nya?????". Ow.. THAT E71 yang SmartPhone itu? yang 4jutaan itu? hmm..hape baru? bisa beli hape 4 jutaan tapi belum bayar utang? Okay... that's a bit weird..Statusnya beberapa hari kemudian, statusnya ganti lagi dong...jadi " sdg berpikir... Kira2 ke Thailand atau Singapore ya? :)"...Well, gimana kalo berpikir buat bayar utang dulu, mungkin??? But the "knock-out" status is..."X is using BlackBerry Curve Javalin 8900 :)"...Oh. My. God. Belum lagi begitu baca komen di bawahnya, yang nanyain E71nya dikemanain...jawabannya dooong... "E71 ada aja Bu, bwt no yg 1-nya :)", sama "BBnya pake Isat, E71nya pake TSel :) Tp kl ngenetnya lama pke modem HSDPA IM2 dr Isat jg :)"...Oh, pleaaaaseeeee..... Dia memang mengirim message kepada saya lewat fesbuk, bilang kalo dia sebenernya udah sempet pegang cash buat bayr utang ke saya, tapi kepake buat biaya nikahannya dia. Jadi dia janji mau balikin BULAN MEI. Atau kalo kepepet, habis dapat THR di bulan SEPTEMBER. Dengan pikiran baik bahwa dia beli E71 dan BB itu pake uang dia sendiri, saya lalu berpikir, dia sudah punya cukup uang untuk bayar utang yang tinggal 1 juta itu. Saya imel lah dia, bilang kalo perlu uangnya buat benerin lantai di rumah. Dua hari kemudian, dia bales, bilang, kalo boleh, bayarnya habis dia gajian bulan Mei ajah, karena dia lagi habis-habisan buat modal usaha. Jujur, saya udah emosi. Hellooooooooooo??? Dia udah pinjem uang itu lebih dari setahun yang lalu. Dan sungguh, beli gadget yang dia punya sekarang, sementara dia masih punya kewajiban kepada saya yang kalu diliat dari segi nilai, masih di bawaaaah banget dari harga gadget itu??? I just cannot see the logic. Maka saya pun membalas imel dia dengan emosi:
"X, sorry..masalahnya ini buat perbaikan rumah. As I've told you before, buat benerin lantai di rumah. My parents don't really asked for my help *in financial terms*, tapi masa sih aku ga ada kontribusinya sama sekali? And FYI... gajiku sekarang tunjangan fungsionalnya dicabut, gaji pokok (and for God's sake..aku masih dalam golongan IIIa) dipotong 50% selama aku kuliah disini, plus masih dipotong lagi 200rb perbulan untuk menutup potongan 50% yang belum diambil dari gaji Jan-Juli tahun 2008 lalu. Practically, gaji bulananku sekarang udah di bawah UMR. Dan selama 10 bulan di tahun lalu, gajiku sudah dipotong terus untuk melunasi pinjaman yang aku kasih ke kamu. So, please...this time, I really need it. PS: So, now you're using BlackBerry Curve Javelin 8900, huh? a sophisticated gadget...well, you've become such a busy career lady now...well done..."

Please sense the tone for the last part of my e-mail. And for God's sake...I'm not begging her to LEND me any money, I'm asking her to return MY money!!! And guess what I got in my inbox in the next 15 minutes?
"Mungkin besok aq transfer ke rek BNI km Mi. Masalahnya td ga da OB yg bs dimintai tolong. So don't worry deh. Oya,mmg aq pake BB ini jg pke BB. Kl mslh busy, u're absolutely right. Busyyyyyy banget. Ni aja baru pulang dari Batam. Oks deh,see you..."

DOOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHH...... Oh, pleaaaseeee.... There is a thing called priority, you know?? She really sensed the tone, though, I must admit. Tapi teteup doongg...mesti dia yang bener. Heran deh, Temen-temen saya disini banyak yang bekerja di instansi yang sama dengan dia, orang pusat pula. dapet beasiswa pula untuk sekolah disini. But none of them yang pernah bersengak-sengak jaya kayak dia. I wonder, how busy is she that she's dying for not having those gadgets instead of paying her debts to me? And I know the estimated amount of her monthly salary, yang adalah sekitar 5 jutaan. And she lives with her husband in her parent's house in BANJARMASIN, bukan di kota metropolitan kayak Jakarta yang buat hidup sehari-hari aja ngajak miskin banget. And it takes more than 1 year for her to pay that debt, but only a few months to own those gadgets???

This is it. Saya sudah bener-bener muak dengan cara dia memperlakukan saya. It's not about the money. It's the irresponsible way that she does in making decision. It's the way she set up her mind about "priority".
I. Just. Can't. Find. The logic in her mind. I can't.

There is something called priority. And obviously, X does not have the same concept of priority with me.