(Originaly written : 25 Juni 2007)
Aku cinta mati deh ma Friendster. Kalo ga lewat Friendster, gimana caranya coba aku bisa menemukan teman-temanku yang sekarang udah pada dimana-mana. Dari segi bakat, lewat FS juga aku mulai bisa nge-blog. Walaupun aku juga ga yakin berapa banyak dari list temen aku yang menyempatkan diri membaca blog-nya aku. Bahkan sampai sekarang aku masih terkaget-kaget kalo ada yang ngomong : ”Kan aku baca di blog-mu...!”. Whuaaa..... Ya, mending sih kalo yang baca temen-temen aku yang sejaman. Tapi tetep aja aku rada shock kalo ada mahasiswaku yang jadi ikut mengetahui how complicated my life is... Aaaaanyhooo.... aku tetep seneng kalo tau ada yang baca blog aku.
Well, actually that’s not the point. Dari sekian banyak positifnya FS, ada juga beberapa hal yang membuat aku merasa agak-agak annoyed...Walaupun bukan urusan aku, aku masih tidak paham kenapa ada sejumlah orang yang meng-add orang lain, yangbaru saja mereka kenal lewat Friendster? Perasaan tiap kali kita mau meng-add, bakal ada dialog box yang muncul untuk mengkonfirmasi tentang kebenaran hubungan kita dengan orang yang profilnya mau kita add... They didn’t make the dialog box pops up for nothing... Belum lagi kalo ada yang membiarkan comment dari orang-orang yang baru kenal itu muncul di profil, dengan kalimat-kalimat semacam : “Salam kenal”, “Thank’s for the ‘add’”, , “Aku masih sekolah, kamu udah kuliah ya?”… Well, for me….sekali lagi, for me ni ya…. Kayaknya kok ya malah membuat kita keliatan dengan desperatenya mencari-cari teman secara ga jelas di dunia maya….
Dan aku salut banget dengan orang yang bise menulis semacam ini :
“H@@yyyYY…aQ adL gAdiS manIetz y9 sukA d3n9eRin MuZik, baCa, & gW png3N ny@ri t3mEn nii33hh,,,,”
Gila, gimana caranya ngetik dengan berbagai karakter ajaib semacam itu? It took me about 5 minutes just to type a single line, dan mereka menuliskan profilnya, the whole profile, in those characters!
Lalu masalah comment dan testimonial. Some people said that no one can describe yourself better than you can, tapi banyak juga yang bilang, bahwa komentar paling jujur tentang kita comes from our friend. Gua setuju sekaligus dengan kedua pendapat tersebut (jangan diprotes. I’m not in the mood untuk didebat). Jadi salah satu cara bagi aku untuk mengenali suatu profil di FS adalah dengan melihat kolom Testimonial dan Commentnya. However… Kayaknya sebagian besar dari comment dan testimonial tersebut isinya malah cuma : “Hai, apa kabar”, “Iya nih, kapan pulang”, “Lagi pusing nih, banyak kerjaan”. “Ya jelaslah masih ingat sama kamu. Kamu sekarang dimana?”. What? I can’t considered those statement neither as testimonial nor comments on someone… Comment apaan? Emang kata-kata “Apa kabar” bisa menggambarkan bagaimana pendapat kita tentang seseorang? Kayaknya enggak deeehhh....
Maksud aku, hey, fasilitas “Messages” yang ada di FS lalu apa kabar dong… Terus, sebagian besar orang banyak yang dengan manisnya mengisi kolom Comment tersebut dengan gambar-gambar. Hmm.... I know, a picture speaks a thousand words. Tapi gambar-gambar tersebut juga perlu waktu loading yang 1000x lebih lama dibandingkan teks biasa!!!! Okelah bagi orang-orang yang secara beruntung bia memiliki akses berkecepatan tinggi. Tapi aku dengan komputerku yang loading internetnya harus agak dipaksa ini… Aku bawaaannya jadi suka emosi aja kalo mesti menunggu suatu profil terbuka dengan malas-malasan, secara profil tersebut penuh dengan gambar-gambar anime, bunga, teddy bears, or other cute things, yang sebenernya jelas TIDAK menggambarkan si pemilik profil sama sekali…
Bukan berarti aku ga suka dapet comment dari orang lain for my profile, tapi secara aku orang yang cukup simetris dalam berbagai hal, I find that having REAL comments on my profile is more ...well...acceptable…Just can’t find the right word to describe….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 04 Juli 2007
Emang Gunanya Apa Sih?
(Originaly written : 25 Juni 2007)
Aku cinta mati deh ma Friendster. Kalo ga lewat Friendster, gimana caranya coba aku bisa menemukan teman-temanku yang sekarang udah pada dimana-mana. Dari segi bakat, lewat FS juga aku mulai bisa nge-blog. Walaupun aku juga ga yakin berapa banyak dari list temen aku yang menyempatkan diri membaca blog-nya aku. Bahkan sampai sekarang aku masih terkaget-kaget kalo ada yang ngomong : ”Kan aku baca di blog-mu...!”. Whuaaa..... Ya, mending sih kalo yang baca temen-temen aku yang sejaman. Tapi tetep aja aku rada shock kalo ada mahasiswaku yang jadi ikut mengetahui how complicated my life is... Aaaaanyhooo.... aku tetep seneng kalo tau ada yang baca blog aku.
Well, actually that’s not the point. Dari sekian banyak positifnya FS, ada juga beberapa hal yang membuat aku merasa agak-agak annoyed...Walaupun bukan urusan aku, aku masih tidak paham kenapa ada sejumlah orang yang meng-add orang lain, yangbaru saja mereka kenal lewat Friendster? Perasaan tiap kali kita mau meng-add, bakal ada dialog box yang muncul untuk mengkonfirmasi tentang kebenaran hubungan kita dengan orang yang profilnya mau kita add... They didn’t make the dialog box pops up for nothing... Belum lagi kalo ada yang membiarkan comment dari orang-orang yang baru kenal itu muncul di profil, dengan kalimat-kalimat semacam : “Salam kenal”, “Thank’s for the ‘add’”, , “Aku masih sekolah, kamu udah kuliah ya?”… Well, for me….sekali lagi, for me ni ya…. Kayaknya kok ya malah membuat kita keliatan dengan desperatenya mencari-cari teman secara ga jelas di dunia maya….
Dan aku salut banget dengan orang yang bise menulis semacam ini :
“H@@yyyYY…aQ adL gAdiS manIetz y9 sukA d3n9eRin MuZik, baCa, & gW png3N ny@ri t3mEn nii33hh,,,,”
Gila, gimana caranya ngetik dengan berbagai karakter ajaib semacam itu? It took me about 5 minutes just to type a single line, dan mereka menuliskan profilnya, the whole profile, in those characters!
Lalu masalah comment dan testimonial. Some people said that no one can describe yourself better than you can, tapi banyak juga yang bilang, bahwa komentar paling jujur tentang kita comes from our friend. Gua setuju sekaligus dengan kedua pendapat tersebut (jangan diprotes. I’m not in the mood untuk didebat). Jadi salah satu cara bagi aku untuk mengenali suatu profil di FS adalah dengan melihat kolom Testimonial dan Commentnya. However… Kayaknya sebagian besar dari comment dan testimonial tersebut isinya malah cuma : “Hai, apa kabar”, “Iya nih, kapan pulang”, “Lagi pusing nih, banyak kerjaan”. “Ya jelaslah masih ingat sama kamu. Kamu sekarang dimana?”. What? I can’t considered those statement neither as testimonial nor comments on someone… Comment apaan? Emang kata-kata “Apa kabar” bisa menggambarkan bagaimana pendapat kita tentang seseorang? Kayaknya enggak deeehhh....
Maksud aku, hey, fasilitas “Messages” yang ada di FS lalu apa kabar dong… Terus, sebagian besar orang banyak yang dengan manisnya mengisi kolom Comment tersebut dengan gambar-gambar. Hmm.... I know, a picture speaks a thousand words. Tapi gambar-gambar tersebut juga perlu waktu loading yang 1000x lebih lama dibandingkan teks biasa!!!! Okelah bagi orang-orang yang secara beruntung bia memiliki akses berkecepatan tinggi. Tapi aku dengan komputerku yang loading internetnya harus agak dipaksa ini… Aku bawaaannya jadi suka emosi aja kalo mesti menunggu suatu profil terbuka dengan malas-malasan, secara profil tersebut penuh dengan gambar-gambar anime, bunga, teddy bears, or other cute things, yang sebenernya jelas TIDAK menggambarkan si pemilik profil sama sekali…
Bukan berarti aku ga suka dapet comment dari orang lain for my profile, tapi secara aku orang yang cukup simetris dalam berbagai hal, I find that having REAL comments on my profile is more ...well...acceptable…Just can’t find the right word to describe….
Aku cinta mati deh ma Friendster. Kalo ga lewat Friendster, gimana caranya coba aku bisa menemukan teman-temanku yang sekarang udah pada dimana-mana. Dari segi bakat, lewat FS juga aku mulai bisa nge-blog. Walaupun aku juga ga yakin berapa banyak dari list temen aku yang menyempatkan diri membaca blog-nya aku. Bahkan sampai sekarang aku masih terkaget-kaget kalo ada yang ngomong : ”Kan aku baca di blog-mu...!”. Whuaaa..... Ya, mending sih kalo yang baca temen-temen aku yang sejaman. Tapi tetep aja aku rada shock kalo ada mahasiswaku yang jadi ikut mengetahui how complicated my life is... Aaaaanyhooo.... aku tetep seneng kalo tau ada yang baca blog aku.
Well, actually that’s not the point. Dari sekian banyak positifnya FS, ada juga beberapa hal yang membuat aku merasa agak-agak annoyed...Walaupun bukan urusan aku, aku masih tidak paham kenapa ada sejumlah orang yang meng-add orang lain, yangbaru saja mereka kenal lewat Friendster? Perasaan tiap kali kita mau meng-add, bakal ada dialog box yang muncul untuk mengkonfirmasi tentang kebenaran hubungan kita dengan orang yang profilnya mau kita add... They didn’t make the dialog box pops up for nothing... Belum lagi kalo ada yang membiarkan comment dari orang-orang yang baru kenal itu muncul di profil, dengan kalimat-kalimat semacam : “Salam kenal”, “Thank’s for the ‘add’”, , “Aku masih sekolah, kamu udah kuliah ya?”… Well, for me….sekali lagi, for me ni ya…. Kayaknya kok ya malah membuat kita keliatan dengan desperatenya mencari-cari teman secara ga jelas di dunia maya….
Dan aku salut banget dengan orang yang bise menulis semacam ini :
“H@@yyyYY…aQ adL gAdiS manIetz y9 sukA d3n9eRin MuZik, baCa, & gW png3N ny@ri t3mEn nii33hh,,,,”
Gila, gimana caranya ngetik dengan berbagai karakter ajaib semacam itu? It took me about 5 minutes just to type a single line, dan mereka menuliskan profilnya, the whole profile, in those characters!
Lalu masalah comment dan testimonial. Some people said that no one can describe yourself better than you can, tapi banyak juga yang bilang, bahwa komentar paling jujur tentang kita comes from our friend. Gua setuju sekaligus dengan kedua pendapat tersebut (jangan diprotes. I’m not in the mood untuk didebat). Jadi salah satu cara bagi aku untuk mengenali suatu profil di FS adalah dengan melihat kolom Testimonial dan Commentnya. However… Kayaknya sebagian besar dari comment dan testimonial tersebut isinya malah cuma : “Hai, apa kabar”, “Iya nih, kapan pulang”, “Lagi pusing nih, banyak kerjaan”. “Ya jelaslah masih ingat sama kamu. Kamu sekarang dimana?”. What? I can’t considered those statement neither as testimonial nor comments on someone… Comment apaan? Emang kata-kata “Apa kabar” bisa menggambarkan bagaimana pendapat kita tentang seseorang? Kayaknya enggak deeehhh....
Maksud aku, hey, fasilitas “Messages” yang ada di FS lalu apa kabar dong… Terus, sebagian besar orang banyak yang dengan manisnya mengisi kolom Comment tersebut dengan gambar-gambar. Hmm.... I know, a picture speaks a thousand words. Tapi gambar-gambar tersebut juga perlu waktu loading yang 1000x lebih lama dibandingkan teks biasa!!!! Okelah bagi orang-orang yang secara beruntung bia memiliki akses berkecepatan tinggi. Tapi aku dengan komputerku yang loading internetnya harus agak dipaksa ini… Aku bawaaannya jadi suka emosi aja kalo mesti menunggu suatu profil terbuka dengan malas-malasan, secara profil tersebut penuh dengan gambar-gambar anime, bunga, teddy bears, or other cute things, yang sebenernya jelas TIDAK menggambarkan si pemilik profil sama sekali…
Bukan berarti aku ga suka dapet comment dari orang lain for my profile, tapi secara aku orang yang cukup simetris dalam berbagai hal, I find that having REAL comments on my profile is more ...well...acceptable…Just can’t find the right word to describe….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
yah harap maklum saja jeng, sepertinya pergantian nama dari testimonials menjadi testimonials and comments for mungkin karena management fs berusaha mengakomidir kebutuhan akan penyalahgunaan tersebut he..he...
BalasHapussalam kenal :D