Jumat, 27 Juli 2007

Aku dan Sepatu

(Originally written : 23 Juli 2007)

Senin pagi, sesuatu mengganjal langkahku (Aduh, ga enak banget sih bahasanya). Tadinya sih ga gitu merhatiin. Tapi semakin dicuekin, kok malah semakin terasa ya... Misteri terjawab setelah aku keluar dari kantor lab, habis ngambil kunci. Ternyata.... sepatuku yang sebelah kanan dengan tegas menyatakan bahwa dia menolak untuk bekerja dengan normal! Dia menganga sodara-sodara! Yang menyebalkan adalah, sepatu ini baru aku beli akhir Februari barusan. Waktu itu kan aku beli sepatu 2 pasang (secara aku orang yang cinta diskon, dan waktu itu diskon ”Beli Sepasang Dapat Dua Pasang”). Yang coklat aku pake dari awal Maret sampai dengan...akhir Mei. Dan akhirnya berhenti kupakai karena yang sebelah kanan berubah menjadi buaya, alias menganga juga. Sepatu yang hitam, kupakai dari awal Juni, sampai akhir Juli ini, yang artinya... usianya baru 2 bulan pemakaian.
Arrrggghhh.... dengan tamatnya riwayat kedua pasang sepatu terakhirku itu, I’m officially out of shoes! Gua udah kehabisan sepatu!!!It really makes me wonder, sebenernya gimana caranya sih aku pake sepatu? Nyaris tidak ada sepatuku yang usianya itu lebih dari 6 bulan. Usia maksimal sepatuku adalah 6 bulan, usia minimal 2 bulan pemakaian, dan usia rata-rata pemakaian adalah 3 bulan! Gila aja, sepatu aku mati muda semua euy..Apa telapak kakiku ada gigunya kali ya, sampai-samapi semua sepatu lebih memilih dying young daripada harus setia mendampingi langkahku menapaki hari.
Nah, what makes it worse, hari ini kan rapat tuh, di Fakultas. Kalo berani muncul pake sendal jepit, kayaknya aku bakalan dijitak Dekan pake gagang sapu deh. Jadi dengan manisnya aku mendatangi Tika di kantor lab untuk minta lahban sebagai pertolongan pertama. Tuh kan, kadang-kadang aku bisa kreatif juga kok…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 27 Juli 2007

Aku dan Sepatu

(Originally written : 23 Juli 2007)

Senin pagi, sesuatu mengganjal langkahku (Aduh, ga enak banget sih bahasanya). Tadinya sih ga gitu merhatiin. Tapi semakin dicuekin, kok malah semakin terasa ya... Misteri terjawab setelah aku keluar dari kantor lab, habis ngambil kunci. Ternyata.... sepatuku yang sebelah kanan dengan tegas menyatakan bahwa dia menolak untuk bekerja dengan normal! Dia menganga sodara-sodara! Yang menyebalkan adalah, sepatu ini baru aku beli akhir Februari barusan. Waktu itu kan aku beli sepatu 2 pasang (secara aku orang yang cinta diskon, dan waktu itu diskon ”Beli Sepasang Dapat Dua Pasang”). Yang coklat aku pake dari awal Maret sampai dengan...akhir Mei. Dan akhirnya berhenti kupakai karena yang sebelah kanan berubah menjadi buaya, alias menganga juga. Sepatu yang hitam, kupakai dari awal Juni, sampai akhir Juli ini, yang artinya... usianya baru 2 bulan pemakaian.
Arrrggghhh.... dengan tamatnya riwayat kedua pasang sepatu terakhirku itu, I’m officially out of shoes! Gua udah kehabisan sepatu!!!It really makes me wonder, sebenernya gimana caranya sih aku pake sepatu? Nyaris tidak ada sepatuku yang usianya itu lebih dari 6 bulan. Usia maksimal sepatuku adalah 6 bulan, usia minimal 2 bulan pemakaian, dan usia rata-rata pemakaian adalah 3 bulan! Gila aja, sepatu aku mati muda semua euy..Apa telapak kakiku ada gigunya kali ya, sampai-samapi semua sepatu lebih memilih dying young daripada harus setia mendampingi langkahku menapaki hari.
Nah, what makes it worse, hari ini kan rapat tuh, di Fakultas. Kalo berani muncul pake sendal jepit, kayaknya aku bakalan dijitak Dekan pake gagang sapu deh. Jadi dengan manisnya aku mendatangi Tika di kantor lab untuk minta lahban sebagai pertolongan pertama. Tuh kan, kadang-kadang aku bisa kreatif juga kok…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar