Senin, 23 Juli 2007

Nonton Harry Potter deh!!!

Udah pada nonton Harry Potter : The Orde of Phoenix belum? Belum? Ayo nonton! Nontoh deh, asli, ga bakalan rugi…. Hmm…oke deh, mungkin aku agak terlalu melebih-lebihkan, rada ga objektif kali ya…Soalnya kan selain aku memang salah satu penggemar Harry Potter semenjak buku pertama, tadi siang adalah pengalaman aku nonton bioskop lagi setelah saaay…. 3 tahun? Iya nih, udah lama banget ga nonton bioskop. Terakhir aku nonton, Maret 2004, waktu itu aku nonton 30 Hari Mencari Cinta, yang langsung disambung dengan Lord of The Ring 3 : Return of The King. Yah, mari kita tinggalkan petualangan Nirina mencari jodoh dan perjalanan Frodo bersama cincinnya itu di masa lalu, dan kembali ke topik utama hari ini : Harry Potter!
Hal pertama yang aku amati adalah, Daniel Radcliff (bener ga sih aku nulisnya?) keliatan lebih dewasa. Cakep sih. Tapi kehilangan unsur imutnya. Maka aku memutuskan bahwa Daniel terlihat paaaaaling gorgeous di Harry Potter 3. Waktu disitu dia gantengnya udah mulai keliatan, tapi imutnya juga masih ada. Jalan cerita lumayan ga beda jauh dengan yang di buku, kecuali tentang orang yang membocorkan rahasia tentang Laskar Dumbledore. Memang sih, ada beberapa detail di cerita asli yang hilang, seperti cerita tentang Orde Phoenix, latihan Occlumency-nya si Harry, dan proses ujian OWL. Tapi toh, I have to say, visualisasi beberapa adegan sangat fantastis, bahkan untuk bagian-bagian yang digambarkan dengan sangat imajinatif oleh JK Rowling dalam bukunya, mampu ditampilkan dengan sangat mengagumkan. Kastil Hogwarts dengan tangga-tangga yang saling berpindah, adegan Harry dan teman-temannya terbang dengan menaiki Thestral, runtuhnya rak-rak berisikan bola kristal ramalan... It was amazing. Walaupun menurut aku, adegan kaburnya Fred dan George Weasley dari Hogwarts kurang dramatis, dan adegan kissingnya Harry sama Cho Chang (Suit suiiiittt….!!!) kurang romantis dan menyentuh. Berasa agak terlalu diekspos malah. Adegan favoritku? Pertempuran antara Dumbledore dengan Lord Voldemort. Asli, kereeeeeeeen banged pake ‘d’! Walah, tapi puas deh aku nontonnya… Yah, walaupun setelah melakukan survey singkat sesaat… aku baru nyadar. I was the only one yang nonton sendirian. Hehe… bodo amat ah… I enjoy my day, and that’s what matters for me…

1 komentar:

  1. Ha.. ha.. cuma iseng2 aja liat blog barunya.
    In my opinion, just the same like the other HP films that had been released, Order Of The Pheonix is not as good as its novel. Selain karena banyak adegan yg gak ada, plot ceritanya disesuaikn ke tema hollywood yg katanya bisa lebih menjual, tapi hasilnya gak sesuai yg banyak orang (termasuk aq) harapin.
    Btw, kmr ikut ngantri beli HP#7 gak, kalo gak and males nunggu versi indonya keluar, aq punya link pdf nya, katanya sih asli. Well, hope you enjoy it!!!
    http://rapidshare.com/files/44473105/Harry_Potter_and_the_Deathly_Hallows.pdf

    BalasHapus

Senin, 23 Juli 2007

Nonton Harry Potter deh!!!

Udah pada nonton Harry Potter : The Orde of Phoenix belum? Belum? Ayo nonton! Nontoh deh, asli, ga bakalan rugi…. Hmm…oke deh, mungkin aku agak terlalu melebih-lebihkan, rada ga objektif kali ya…Soalnya kan selain aku memang salah satu penggemar Harry Potter semenjak buku pertama, tadi siang adalah pengalaman aku nonton bioskop lagi setelah saaay…. 3 tahun? Iya nih, udah lama banget ga nonton bioskop. Terakhir aku nonton, Maret 2004, waktu itu aku nonton 30 Hari Mencari Cinta, yang langsung disambung dengan Lord of The Ring 3 : Return of The King. Yah, mari kita tinggalkan petualangan Nirina mencari jodoh dan perjalanan Frodo bersama cincinnya itu di masa lalu, dan kembali ke topik utama hari ini : Harry Potter!
Hal pertama yang aku amati adalah, Daniel Radcliff (bener ga sih aku nulisnya?) keliatan lebih dewasa. Cakep sih. Tapi kehilangan unsur imutnya. Maka aku memutuskan bahwa Daniel terlihat paaaaaling gorgeous di Harry Potter 3. Waktu disitu dia gantengnya udah mulai keliatan, tapi imutnya juga masih ada. Jalan cerita lumayan ga beda jauh dengan yang di buku, kecuali tentang orang yang membocorkan rahasia tentang Laskar Dumbledore. Memang sih, ada beberapa detail di cerita asli yang hilang, seperti cerita tentang Orde Phoenix, latihan Occlumency-nya si Harry, dan proses ujian OWL. Tapi toh, I have to say, visualisasi beberapa adegan sangat fantastis, bahkan untuk bagian-bagian yang digambarkan dengan sangat imajinatif oleh JK Rowling dalam bukunya, mampu ditampilkan dengan sangat mengagumkan. Kastil Hogwarts dengan tangga-tangga yang saling berpindah, adegan Harry dan teman-temannya terbang dengan menaiki Thestral, runtuhnya rak-rak berisikan bola kristal ramalan... It was amazing. Walaupun menurut aku, adegan kaburnya Fred dan George Weasley dari Hogwarts kurang dramatis, dan adegan kissingnya Harry sama Cho Chang (Suit suiiiittt….!!!) kurang romantis dan menyentuh. Berasa agak terlalu diekspos malah. Adegan favoritku? Pertempuran antara Dumbledore dengan Lord Voldemort. Asli, kereeeeeeeen banged pake ‘d’! Walah, tapi puas deh aku nontonnya… Yah, walaupun setelah melakukan survey singkat sesaat… aku baru nyadar. I was the only one yang nonton sendirian. Hehe… bodo amat ah… I enjoy my day, and that’s what matters for me…

1 komentar:

  1. Ha.. ha.. cuma iseng2 aja liat blog barunya.
    In my opinion, just the same like the other HP films that had been released, Order Of The Pheonix is not as good as its novel. Selain karena banyak adegan yg gak ada, plot ceritanya disesuaikn ke tema hollywood yg katanya bisa lebih menjual, tapi hasilnya gak sesuai yg banyak orang (termasuk aq) harapin.
    Btw, kmr ikut ngantri beli HP#7 gak, kalo gak and males nunggu versi indonya keluar, aq punya link pdf nya, katanya sih asli. Well, hope you enjoy it!!!
    http://rapidshare.com/files/44473105/Harry_Potter_and_the_Deathly_Hallows.pdf

    BalasHapus