Kamis, 05 Juli 2007

Working Hard

(Originally written : 5 Juli 2007)

Kemaren, di pagi buta, kok ya aku dapet morning call langsung dari P’Taufiq. Gila, jam 06.00! Masih untung aku udah mulai berada di dunia nyata. Yah, intinya P’Taufiq meminta (menyuruh?) aku untuk selama 2 hari ini ikut ngerjain PHK-I (or some kinda that) di Rektorat. Hmmm…. Apa lagi nih?
Setelah menengok lab seadanya (yang penting nongol, walopun kemaren blas aku ga ngapa-ngapain), ngasih kuliah yang SANGAT singkat (kan baru pertemuan pertama…ga papa dong kalo cuma kontrak), dengan manisnya aku menunggu P’Taufiq untuk berangkat bareng-bareng.
Akhirnya, kita baru berangkat jam sekitar jam 13.00 gitu… Kita disini artinya adalah P’Taufiq & aku (PS Kimia), P’Gafur (PS Biologi), B’Arnida (PS Farmasi), P’Totok, P’Cahyo dan Ory (PS Fisika). Karena P’Taufiq janji sama Bu Dekan untuk berangkat jam 11.00 dari Banjarbaru (sesuatu hal yang hanya sekedar janji semata, karena P’Taufiq juga sama kayak aku, ngajar jam 11.20), jelaslah bahwa nyaris setiap 15 menit sekali, salah satu dari Bapak-bapak itu ditelfon. Begitu kita nyampe... sebelum masuk ke ruangan kita langsung ditarik B’Ninis yang sudah super-duper dongkol. Untuk sejenak, kami lalu mengheningkan cipta demi mendengarkan petuah Bu Dekan. Hehe... Maaf Bu, we know that we’re late for about...2 hours!!! Hahahaha…. Gimana Bu Ninis mau senyum ya….
Apa coba yang dikerjain disana? Well, karena memang dengan rendah hati aku akui, aku datang dengan tangan kosong (enggak sih, bawa tas dan bawa laptop) alias masih ga punya bayangan jelas (kabur semua) tentang apa yang seharusnya kami kerjain, jadi maafkan daku yang selama setengah jam pertama cuma manggut-manggut dan geleng-geleng tidak jelas setiap kali ada yang ngomong. Akhirnya, setelah sedikit private lesson dari P’Taufiq, baru aku mulai ngerti harus ngapain… Wah Pak, maafkan ya Pak…tapi begitulah resikonya kalo dirimu memilih stafmu yang bodoh ini untuk mendampingi di hal-hal seperti ini, mesti ekstra sabar dalam menjelaskan yang harus aku kerjain.
Aaaaanyway….walaupun sempat diselingi beberapa moment of despair, clueless and frustation, akhirnya aku bisa menyusun narasi tentang betapa menderitanya PS kami… Selama beberapa jam di depan laptop, aku berhasil menyusun karangan yang mengharu-biru mengenai kondisi kami yang sangat melarat, dengan harapan agar pihak pemberi dana kiranya berkenan untuk memberikan bantuan dana sekedarnya…Saaaayyy….10 milyar mungkin? Paling tidak dengan dana segitu kami bisa memperbaiki AAS kami yang sekarang tiap kali optimasi malah ngajak berantem saking rewelnya…
Hmm… kayaknya setelah membaca narasiku yang menyayat hati, P’Taufiq jadi semakin teryakinkan bahwa diriku adalah trouble maker yang jago mendramatisasi segala sesuatu…
Mulai dari sekitar jam 02.00 siang, jam berapa coba aku akhirnya selesai? Jam 08.30 malem!! Ha! Gimana aku ga lemes waktu pulang…Si Abah mah cuma ketawa aja (Thank’s Dad, for being such an understanding person), secara Abah waktu masih kerja dulu juga udah biasa banget working over time gitu. Cuma Mama aja yang rada ngomel, tentang kenapa harus aku yang ikutan ngerjain, kenapa dosen Kimia lain ga ada yang disuruh… Tenang Ma, I can still face it kok…..
Capek? Jelas. Tapi, aku seneng kok. I enjoy working. Tiba-tiba saja, waktu tadi malam berada di ambang batas kesadaran dan alam mimpi, aku mendapat pencerahan bahwa apa yang dikatakan Sunardi mungkin betul…I am kinda workaholic…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 05 Juli 2007

Working Hard

(Originally written : 5 Juli 2007)

Kemaren, di pagi buta, kok ya aku dapet morning call langsung dari P’Taufiq. Gila, jam 06.00! Masih untung aku udah mulai berada di dunia nyata. Yah, intinya P’Taufiq meminta (menyuruh?) aku untuk selama 2 hari ini ikut ngerjain PHK-I (or some kinda that) di Rektorat. Hmmm…. Apa lagi nih?
Setelah menengok lab seadanya (yang penting nongol, walopun kemaren blas aku ga ngapa-ngapain), ngasih kuliah yang SANGAT singkat (kan baru pertemuan pertama…ga papa dong kalo cuma kontrak), dengan manisnya aku menunggu P’Taufiq untuk berangkat bareng-bareng.
Akhirnya, kita baru berangkat jam sekitar jam 13.00 gitu… Kita disini artinya adalah P’Taufiq & aku (PS Kimia), P’Gafur (PS Biologi), B’Arnida (PS Farmasi), P’Totok, P’Cahyo dan Ory (PS Fisika). Karena P’Taufiq janji sama Bu Dekan untuk berangkat jam 11.00 dari Banjarbaru (sesuatu hal yang hanya sekedar janji semata, karena P’Taufiq juga sama kayak aku, ngajar jam 11.20), jelaslah bahwa nyaris setiap 15 menit sekali, salah satu dari Bapak-bapak itu ditelfon. Begitu kita nyampe... sebelum masuk ke ruangan kita langsung ditarik B’Ninis yang sudah super-duper dongkol. Untuk sejenak, kami lalu mengheningkan cipta demi mendengarkan petuah Bu Dekan. Hehe... Maaf Bu, we know that we’re late for about...2 hours!!! Hahahaha…. Gimana Bu Ninis mau senyum ya….
Apa coba yang dikerjain disana? Well, karena memang dengan rendah hati aku akui, aku datang dengan tangan kosong (enggak sih, bawa tas dan bawa laptop) alias masih ga punya bayangan jelas (kabur semua) tentang apa yang seharusnya kami kerjain, jadi maafkan daku yang selama setengah jam pertama cuma manggut-manggut dan geleng-geleng tidak jelas setiap kali ada yang ngomong. Akhirnya, setelah sedikit private lesson dari P’Taufiq, baru aku mulai ngerti harus ngapain… Wah Pak, maafkan ya Pak…tapi begitulah resikonya kalo dirimu memilih stafmu yang bodoh ini untuk mendampingi di hal-hal seperti ini, mesti ekstra sabar dalam menjelaskan yang harus aku kerjain.
Aaaaanyway….walaupun sempat diselingi beberapa moment of despair, clueless and frustation, akhirnya aku bisa menyusun narasi tentang betapa menderitanya PS kami… Selama beberapa jam di depan laptop, aku berhasil menyusun karangan yang mengharu-biru mengenai kondisi kami yang sangat melarat, dengan harapan agar pihak pemberi dana kiranya berkenan untuk memberikan bantuan dana sekedarnya…Saaaayyy….10 milyar mungkin? Paling tidak dengan dana segitu kami bisa memperbaiki AAS kami yang sekarang tiap kali optimasi malah ngajak berantem saking rewelnya…
Hmm… kayaknya setelah membaca narasiku yang menyayat hati, P’Taufiq jadi semakin teryakinkan bahwa diriku adalah trouble maker yang jago mendramatisasi segala sesuatu…
Mulai dari sekitar jam 02.00 siang, jam berapa coba aku akhirnya selesai? Jam 08.30 malem!! Ha! Gimana aku ga lemes waktu pulang…Si Abah mah cuma ketawa aja (Thank’s Dad, for being such an understanding person), secara Abah waktu masih kerja dulu juga udah biasa banget working over time gitu. Cuma Mama aja yang rada ngomel, tentang kenapa harus aku yang ikutan ngerjain, kenapa dosen Kimia lain ga ada yang disuruh… Tenang Ma, I can still face it kok…..
Capek? Jelas. Tapi, aku seneng kok. I enjoy working. Tiba-tiba saja, waktu tadi malam berada di ambang batas kesadaran dan alam mimpi, aku mendapat pencerahan bahwa apa yang dikatakan Sunardi mungkin betul…I am kinda workaholic…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar