Senin, 06 Juli 2009

melantunkan rasa yang tak dapat kuraba...

karena gerak langkah seringkali adalah cerminan rasa
dan kata yang terucap kadang menandakan yang ada di hati
bagaimanakah aku harus mengurai maknanya?
tak pernah pasti...seperti pernah kau ucap
hati kita yang sederhana seringkali menyerah, tak mampu memahami rasa yang rumit
dan aku tak heran, bukankah itulah kau? bukankah seperti itulah kau pandang aku?

berusaha meretas aliran rasa
berayun pada sehelai tipis keinginan
untuk tetap bertahan dari arus jiwa
yang seakan memaksaku untuk berbalik dan mengakui...

sungguh, aku tak ingin menggali kembali kunci itu
toh pintu ini telah retak, adakah gunanya kubuka kembali?
meskipun jauh di balik pintu itu sebuah lentera masih menyala
entah sampai kapan
karena aku pun tak kuasa menyuruhnya padam

dan purnama yang pucat ini menyuruh kita diam
aku menatapnya
sekilas berharap kau juga menatapnya
dan berdoa semoga kau berlalu
tapi dalam hati meragu, itukah yang sungguh kupinta?

Tuhan, mengapa harus ada likuan ini?
tak bisakah aku menggandeng bintang untuk menyusuri jalan tanpa kelokan?

2 komentar:

  1. every cloud has a silver lining...
    Cheer up, mba amiiii.... ^^/

    BalasHapus
  2. lama tak sowan, ternyata kau semakin puitis saja, ami. apa ini cerita cinta? duh, cinta memang tak habis-habis menebar suka cita, juga duka nestapa.

    semangat, ami. semua akan indah pada waktunya. ;)

    BalasHapus

Senin, 06 Juli 2009

melantunkan rasa yang tak dapat kuraba...

karena gerak langkah seringkali adalah cerminan rasa
dan kata yang terucap kadang menandakan yang ada di hati
bagaimanakah aku harus mengurai maknanya?
tak pernah pasti...seperti pernah kau ucap
hati kita yang sederhana seringkali menyerah, tak mampu memahami rasa yang rumit
dan aku tak heran, bukankah itulah kau? bukankah seperti itulah kau pandang aku?

berusaha meretas aliran rasa
berayun pada sehelai tipis keinginan
untuk tetap bertahan dari arus jiwa
yang seakan memaksaku untuk berbalik dan mengakui...

sungguh, aku tak ingin menggali kembali kunci itu
toh pintu ini telah retak, adakah gunanya kubuka kembali?
meskipun jauh di balik pintu itu sebuah lentera masih menyala
entah sampai kapan
karena aku pun tak kuasa menyuruhnya padam

dan purnama yang pucat ini menyuruh kita diam
aku menatapnya
sekilas berharap kau juga menatapnya
dan berdoa semoga kau berlalu
tapi dalam hati meragu, itukah yang sungguh kupinta?

Tuhan, mengapa harus ada likuan ini?
tak bisakah aku menggandeng bintang untuk menyusuri jalan tanpa kelokan?

2 komentar:

  1. every cloud has a silver lining...
    Cheer up, mba amiiii.... ^^/

    BalasHapus
  2. lama tak sowan, ternyata kau semakin puitis saja, ami. apa ini cerita cinta? duh, cinta memang tak habis-habis menebar suka cita, juga duka nestapa.

    semangat, ami. semua akan indah pada waktunya. ;)

    BalasHapus