Selasa, 17 Agustus 2010

Berbicara tentang Indonesia

Sudah 65 tahun berlalu, semenjak atas nama bangsa Indonesia, Bung Karno memproklamasikan bahwa Indonesia MERDEKA.

Dan lihat, betapa panjangnya sudah jalan yang dilalui Ibu Pertiwi, meskipun sambil tertatih-tatih.

Bercerita tentang Indonesia, banyak orang yang akan dengan pahit menunjukkan betapa korupsi masih menjadi penyakit yang belum tertaklukkan di negeri ini. Betapa semua urusan di negeri ini menjadi lebih licin dengan uang sebagai pelumas.

Tapi tolong, ceritakanlah juga tentang keramahan bangsa ini, meskipun hanya dari senyuman para mbok penjual sayur di pinggir jalan yang menyapa kami.

Bercerita tentang Indonesia, ada yang dengan sinis berkata, sekolah di negeri ini hanya untuk yang kaya saja.

Tapi mari juga bercerita tentang putra bangsa, yang rela keluar masuk kolong jembatan untuk mengajari anak jalanan membaca. Atau para guru yang setiap hari menempuh belasan kilometer untuk mengajar di kelas yang hanya dibatasi tiang reot untuk menopang atap rumbia.

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang menitikkan air mata ketika bercerita betapa rakyat kecil terus tertindas para kapitalis.

Dengarlah, akan kuceritakan padamu betapa orang-orang kecil itulah yang terus menjadi inspirasi mengenai semangat dan harapan untuk terus bertahan hidup, untuk tetap mensyukuri apa yang ada.

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang melengos, dan memilih untuk diam saja.

Bukankah masih banyak cerita tentang betapa kaya budaya kita? Alunan gamelan. Ratusan langgam bahasa yang berbeda dari ujung Barat hingga ke timur. Alunan lagu-lagu daerah itu. Dinamisnya tarian. Berwarnanya upacara adat yang masih setia diritualkan. Senyuman cerah dalam balutan busana adat yang begitu beragam. Lihat, betapa kayanya Indonesia akan warna budaya. Mari terus kita ceritakan pada anak cucu kita kelak… Agar mereka tahu. Warna bendera Indonesia hanya dua, merah dan putih. Tapi warna budaya yang Indonesia miliki, jauh lebih cantik daripada saputan warna pelangi.

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang dengan lantang berkata malu menjadi orang Indonesia.

Tapi masih ada anak bangsa yang tegak berdiri membawa nama bangsa. Lihat, betapa cerahnya wajah anak-anak yang menjadi juara di kancah internasional itu. Apakah mereka malu menjadi anak Indonesia ketika menjadi juara Olimpiade Fisika Internasional? Bukankah mereka bersorak girang sebagai anak Indonesia ketika nama Indonesia disebut sebagai juara di berbagai kompetisi Internasional itu?

Bercerita tentang Indonesia, ada yang mengutuk betapa di negeri ini kekerasan atas nama agama masih terus saja terjadi.

Yakinlah, tak ada satupun agama yang mengajari untuk saling menghujat. Dan kawan, bukankah di negeri ini pula umat Nasrani dengan tulus ikut mengucapkan Selamat Idul Fitri? Dan masih banyak umat Islam yang ikut tersenyum cerah sambil mengucapkan selamat merayakan hari Natal. Itu hanya sebagian kecil dari betapa agama tak perlu menjadi alasan untuk perpecahan. Bukankah dari mesjid, gereja, pura, wihara dan semua tempat ibadah itu, selalu mengalir doa untuk damainya Indonesia kan?

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang akan menceritakan tentang betapa jutaan luka telah mengoyak negeri ini.

Tapi cerita tidak akan berhenti disitu kan? Masih ada cerita tentang semangat anak bangsa untuk mengobati luka itu. Untuk mengembalikan kehormatan Ibu Pertiwi sehingga kembali tegak berdiri.

Maka bercerita tentang Indonesia, adalah cerita tentang sejuta warna. Air mata, tawa, keluhan, harapan, cita-cita dan mimpi anak bangsa.

Bercerita tentang Indonesia, adalah bercerita tentang negeri saya. Negeri anda. Negeri kita.


DIRGAHAYU INDONESIAKU!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 17 Agustus 2010

Berbicara tentang Indonesia

Sudah 65 tahun berlalu, semenjak atas nama bangsa Indonesia, Bung Karno memproklamasikan bahwa Indonesia MERDEKA.

Dan lihat, betapa panjangnya sudah jalan yang dilalui Ibu Pertiwi, meskipun sambil tertatih-tatih.

Bercerita tentang Indonesia, banyak orang yang akan dengan pahit menunjukkan betapa korupsi masih menjadi penyakit yang belum tertaklukkan di negeri ini. Betapa semua urusan di negeri ini menjadi lebih licin dengan uang sebagai pelumas.

Tapi tolong, ceritakanlah juga tentang keramahan bangsa ini, meskipun hanya dari senyuman para mbok penjual sayur di pinggir jalan yang menyapa kami.

Bercerita tentang Indonesia, ada yang dengan sinis berkata, sekolah di negeri ini hanya untuk yang kaya saja.

Tapi mari juga bercerita tentang putra bangsa, yang rela keluar masuk kolong jembatan untuk mengajari anak jalanan membaca. Atau para guru yang setiap hari menempuh belasan kilometer untuk mengajar di kelas yang hanya dibatasi tiang reot untuk menopang atap rumbia.

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang menitikkan air mata ketika bercerita betapa rakyat kecil terus tertindas para kapitalis.

Dengarlah, akan kuceritakan padamu betapa orang-orang kecil itulah yang terus menjadi inspirasi mengenai semangat dan harapan untuk terus bertahan hidup, untuk tetap mensyukuri apa yang ada.

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang melengos, dan memilih untuk diam saja.

Bukankah masih banyak cerita tentang betapa kaya budaya kita? Alunan gamelan. Ratusan langgam bahasa yang berbeda dari ujung Barat hingga ke timur. Alunan lagu-lagu daerah itu. Dinamisnya tarian. Berwarnanya upacara adat yang masih setia diritualkan. Senyuman cerah dalam balutan busana adat yang begitu beragam. Lihat, betapa kayanya Indonesia akan warna budaya. Mari terus kita ceritakan pada anak cucu kita kelak… Agar mereka tahu. Warna bendera Indonesia hanya dua, merah dan putih. Tapi warna budaya yang Indonesia miliki, jauh lebih cantik daripada saputan warna pelangi.

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang dengan lantang berkata malu menjadi orang Indonesia.

Tapi masih ada anak bangsa yang tegak berdiri membawa nama bangsa. Lihat, betapa cerahnya wajah anak-anak yang menjadi juara di kancah internasional itu. Apakah mereka malu menjadi anak Indonesia ketika menjadi juara Olimpiade Fisika Internasional? Bukankah mereka bersorak girang sebagai anak Indonesia ketika nama Indonesia disebut sebagai juara di berbagai kompetisi Internasional itu?

Bercerita tentang Indonesia, ada yang mengutuk betapa di negeri ini kekerasan atas nama agama masih terus saja terjadi.

Yakinlah, tak ada satupun agama yang mengajari untuk saling menghujat. Dan kawan, bukankah di negeri ini pula umat Nasrani dengan tulus ikut mengucapkan Selamat Idul Fitri? Dan masih banyak umat Islam yang ikut tersenyum cerah sambil mengucapkan selamat merayakan hari Natal. Itu hanya sebagian kecil dari betapa agama tak perlu menjadi alasan untuk perpecahan. Bukankah dari mesjid, gereja, pura, wihara dan semua tempat ibadah itu, selalu mengalir doa untuk damainya Indonesia kan?

Bercerita tentang Indonesia, banyak yang akan menceritakan tentang betapa jutaan luka telah mengoyak negeri ini.

Tapi cerita tidak akan berhenti disitu kan? Masih ada cerita tentang semangat anak bangsa untuk mengobati luka itu. Untuk mengembalikan kehormatan Ibu Pertiwi sehingga kembali tegak berdiri.

Maka bercerita tentang Indonesia, adalah cerita tentang sejuta warna. Air mata, tawa, keluhan, harapan, cita-cita dan mimpi anak bangsa.

Bercerita tentang Indonesia, adalah bercerita tentang negeri saya. Negeri anda. Negeri kita.


DIRGAHAYU INDONESIAKU!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar