Kamis, 10 November 2011

The Day I Met Failure

Senin 7 November kemaren., akhirnya saya mendapatkan apa yang selama ini saya tunggu: e-mail dari salah satu universitas di Jerman. Isinya singkat. "Your application has been reviewed, and we regret to say that you can not be accepted for this Master Programme, due to insufficient background that we expect…

Yap. Saya gagal. Melayang sudah harapan saya untuk menjadi salah satu awardee DAAD. Saya langsung blank. Dan saya…nangis selama setengah jam lebih. Saya merasa saya sudah ngecewain Mama, Abah, Ita, temen-temen di PS, Christian yang sudah ngasih recommendation letter…

Toh, setelah nangis itu, saya masih bisa pergi keluar sebentar untuk beli nasi goreng. Sambil nungguin si Mas masak pesenan saya, saya bengong sambil mikir. Banyak hal yang berkelebat di benak saya. Iya, saya gagal. Untuk kali ini. But still, it won’t stop me. Abah dan Mama begitu denger berita ini *dari saya yang cerita sambil terisak-isak* juga bilang mungkin memang belum waktunya bagi saya. Dian, yang bingung kenapa tantenya ini tiba-tiba nangis gitu aja, padahal gak ada yang sedih-sedih di TV, juga langsung memeluk saya. Adik saya juga menghibur saya.

They are right, of course =).

Tuhan bukannya tidak mendengar doa saya. Dia bukannya tidak mau mengabulkan harapan saya. Dia hanya ingin saya memperoleh sesuatu yang lebih baik dari ini. Tuhan cuma ingin mengajarkan, bahwa ada saatnya saya harus jatuh dulu untuk bisa bangkit kembali dan berlari lebih kencang lagi.

Saya pikir-pikir lagi, memang mungkin saya salah strategi juga. I applied for a master degree instead of for a Ph.D. The course that I aimed for was in the Faculty of Engineering and Hydraulic (or something like that) that expect their students to have a professional background in water management. I sent an ITP certificate while International TOEFL or iBT was actually preferred. *garuk kepala sendiri* *nyengir*


That day, I met failure. But it won’t stop me.

Toh sebelum ini, sudah begitu banyak karunia Alloh yang Dia limpahkan pada saya. Keterima di UGM lewat jalur PMDK. Ikut PIMNAS. Having this job. The scholarship from AusAid. Fabulous experience with amazing people. And of course, one of the best gifts that He gives me is my family, people who always be with me with their love and prayers.

Why should I complain for one single failure that I have?

Toh sebelumnya saya sudah pernah berkali-kali menghadapi kegagalan juga. Dapet E untuk Stereokimia Organik (huahahaha… memang ya, saya dan Kimia Organik gak pernah rukun XD), gagal jadi istrinya Duta (okeabaikanyangsatuini), keberangkatan yang tertunda karena medical problem. All of those troubles that once came my way. And look, I still survive =).

And then, the next day, I woke up and still can face the day with my smile.

My theme song? I Get Knocked Down, by Chumbawamba.

We’ll be singing, when we’re winning

We’ll be singing…

I get knocked down, but I get up again.

You ain’t never gonna kicked me down!

Every new day is a new opportunity for me to make my steps, reaching my dreams and make them come true =)

1 komentar:

  1. Good decision for not giving up! You should try again, but this time for the Ph.D instead.. Right. You have so many blessings to be grateful for. :)

    BalasHapus

Kamis, 10 November 2011

The Day I Met Failure

Senin 7 November kemaren., akhirnya saya mendapatkan apa yang selama ini saya tunggu: e-mail dari salah satu universitas di Jerman. Isinya singkat. "Your application has been reviewed, and we regret to say that you can not be accepted for this Master Programme, due to insufficient background that we expect…

Yap. Saya gagal. Melayang sudah harapan saya untuk menjadi salah satu awardee DAAD. Saya langsung blank. Dan saya…nangis selama setengah jam lebih. Saya merasa saya sudah ngecewain Mama, Abah, Ita, temen-temen di PS, Christian yang sudah ngasih recommendation letter…

Toh, setelah nangis itu, saya masih bisa pergi keluar sebentar untuk beli nasi goreng. Sambil nungguin si Mas masak pesenan saya, saya bengong sambil mikir. Banyak hal yang berkelebat di benak saya. Iya, saya gagal. Untuk kali ini. But still, it won’t stop me. Abah dan Mama begitu denger berita ini *dari saya yang cerita sambil terisak-isak* juga bilang mungkin memang belum waktunya bagi saya. Dian, yang bingung kenapa tantenya ini tiba-tiba nangis gitu aja, padahal gak ada yang sedih-sedih di TV, juga langsung memeluk saya. Adik saya juga menghibur saya.

They are right, of course =).

Tuhan bukannya tidak mendengar doa saya. Dia bukannya tidak mau mengabulkan harapan saya. Dia hanya ingin saya memperoleh sesuatu yang lebih baik dari ini. Tuhan cuma ingin mengajarkan, bahwa ada saatnya saya harus jatuh dulu untuk bisa bangkit kembali dan berlari lebih kencang lagi.

Saya pikir-pikir lagi, memang mungkin saya salah strategi juga. I applied for a master degree instead of for a Ph.D. The course that I aimed for was in the Faculty of Engineering and Hydraulic (or something like that) that expect their students to have a professional background in water management. I sent an ITP certificate while International TOEFL or iBT was actually preferred. *garuk kepala sendiri* *nyengir*


That day, I met failure. But it won’t stop me.

Toh sebelum ini, sudah begitu banyak karunia Alloh yang Dia limpahkan pada saya. Keterima di UGM lewat jalur PMDK. Ikut PIMNAS. Having this job. The scholarship from AusAid. Fabulous experience with amazing people. And of course, one of the best gifts that He gives me is my family, people who always be with me with their love and prayers.

Why should I complain for one single failure that I have?

Toh sebelumnya saya sudah pernah berkali-kali menghadapi kegagalan juga. Dapet E untuk Stereokimia Organik (huahahaha… memang ya, saya dan Kimia Organik gak pernah rukun XD), gagal jadi istrinya Duta (okeabaikanyangsatuini), keberangkatan yang tertunda karena medical problem. All of those troubles that once came my way. And look, I still survive =).

And then, the next day, I woke up and still can face the day with my smile.

My theme song? I Get Knocked Down, by Chumbawamba.

We’ll be singing, when we’re winning

We’ll be singing…

I get knocked down, but I get up again.

You ain’t never gonna kicked me down!

Every new day is a new opportunity for me to make my steps, reaching my dreams and make them come true =)

1 komentar:

  1. Good decision for not giving up! You should try again, but this time for the Ph.D instead.. Right. You have so many blessings to be grateful for. :)

    BalasHapus