Senin, 05 Agustus 2013

The Pre Academic Story (part 1)

Hellooooo, people!
God, it’s been too so long since the last time I wrote something here!

Salahkanlah urusan administratif itu, bahkan di beberapa hari terakhir menjelang keberangkatan, saya masih harus bolak-balik ke Jakarta untuk mengurus selembar surat sakti berjudul SP Setneg demi keberangkatan saya sekolah lagi. Setdah, mau sekolah aja ribet amat ya -_-. Oh, and considering the drama that happened to me sepanjang pengurusan SP Setneg ini, I am considering to write something about it.

Anyway.
Here I am in the USA! (backsong: Party in the USA- Miley Cyrus)

Jadi, akhirnya, setelah jalan panjang berliku selama satu tahun lebih, sampai juga saya di negrinya para bule ini. So, I am going to continue my study at Purdue University, Indiana. Kampus yang lokasi kotanya di tengah ladang jagung (beneran lho ini, serius).

Tapi sebelum mulai studi, saya ikut program Pre Academic Orientation dulu, di UC Davis. UC itu singkatan dari University of California. Californiaaaa… Californiaaaa…. (backsong: California – Phantom Planet).

Pre Academic ini semacam program orientasi sebelum mulai program akademik benerannya. Biasanya setiap Fulbright grantee akan mendapat kesempatan untuk ikut program ini, which is very useful. Lamanya antara 8 minggu sampe 3 minggu. Terus ada juga Gateway Orientation. Dari hasil pengamatan sih, sepertinya tergantung nilai iBT dan GRE. Semakin bagus nilainya, semakin pendek jangka waktu Pre-Acad yang harus diikuti. Yang dapet Gateway juga biasanya yang bahasa Inggrisnya udah jago lancar jaya lah yaa....

Nah, Pre Acad saya mulai dari tanggal 10 Juli. Jadi seharusnya berangkat tanggal 9 Juli. But things happened, dan saya berangkat tanggal 8 Juli malam. Iya. Pas mulai puasa, saya mendarat di USA.
It was quite a hectic day, my day of departure. Masih untung saya bisa berangkat on time. Yang nganterin cuma Mama dan Abah. Huhuhuhu…sedih banget. Secara waktu saya berangkat itu, seharusnya pas malam dimana mulai tarawih, dan besok subuhnya mulai saur. Hiks. Anyway, I gotta do the things that I got to do.
Rute saya: Cengkareng – Narita (transit 9 jam) – San Fransico – Sacramento. Nah, dari Sacramento baru naik shuttle van ke Davis. Sampai San Fransisco sebagai port of entry-nya saya, masih lancar. Imigrasi terlewati dengan sukses, gak harus lapor ke custom, dan saya dengan cerah ceria melangkah sambil bawa koper saya untuk lapor ke flight saya yang ke Sacramento.

And guess what?

Flight saya ke Sacramento di-cancel. Dan flight lainnya penuh sampe 2 hari ke depan. My first hour in USA and I already had to deal with flight cancellation! OMG. Sesuai saran dari si ibu di kantor maskapai, saya naik ke level 3 untuk rent a car. Pas mau antri, saya baru sadar. Saya kan gak bisa nyetir. Ngapain saya nyewa mobil ya?
I felt so stupid.
Turun ke bawah lagi, nyari information desk, and told them about my case. Kali ini mereka menyarankan shuttle service, dan Alhamdulillah, saya dapet shuttle van ke Davis. It was not far, only about 2 hours drive. 

And finally…. Here I am!

Davis is a town at the California state. Gak gede sih, basically kota ini tumbuh karena ada UC. And there are bikes EVERYWHERE. 

For this program, pesertanya ada 29 orang. Dari 21 negara. 
At the memorial Union, after a guest lecture
on our way to the ice cream social event
Can you imagine? Tapi dari 21 negara itu, mostly are Spanish speakers. Emang bener ya, orang-orang South American itu…they smile a lot, laugh a lot, and hug a lot. Nyahahahahaha… They are the people with warm hearts.
Me and Iris, a friend from Colombia. She calls me her chique, whcih means the little one
The Purdue-rs! Agustin, me and Edgardo
Sebelum berangkat, saya sempet deg-degan. Secara untk Fulbrighter Indonesia di tahun ini, cuma saya sendiri aja yang ke Purdue. Luckily, disini ada 3 orang lagi yang sama-sama ke Purdue. Ada Agustin dari Argentina, Roman dari Ukrainia, dan Edgardo dari Panama. Semua ngambil Computer Science. Tapi Edgardo aja yang Ph.D. Nah, kalo si Roman, saya selama 3 hari masih mengira dia dari UK, karena dengan bodohnya saya cuma denger “U-krei” aja waktu dia menyebutkan negara asalnya. Agustin is such a kind person, and just like other Spanish speakers, he smiles and laughs a lot. 
And of course, ada Edgardo.
Me and Edgardo in Angela's class
Mungkin secara Edgardo ini juga ke Purdue, sama-sama mau Ph.D, jadilah saya deketnya sama dia. Kalo di kelas sukanya duduk sebelahan. Dan karena saya gak bawa kamera dan dia punya kamera bagus, yaaa… ujung-ujungnya dia jadi fotografer pribadi saya. Mhuahahahahaha…. Untung orangnya baik :). Awalnya sih he was so quiet. Tapi kebetulan untuk tugas mewawancara other student, kita jadi partner, dan sejak itu jadilah bareng melulu.



Tinggalnya di dorm, nama dorm-nya Emerson Hall. Jadi setiap suite ada 3 kamar, masing-masing untuk 2 orang. Temen sekamar saya namanya Nasria, dari Afganistan.
with Nasria, my roommate :)
Kayaknya sih sama George, program coordinator, kami dipasangkan sekamar karena sama-sama Muslim. And she’s so nice. Luckily, jam biologis kami agak mirip, dimana kita biasanya baru tidur di atas jam 2 subuh. Mehehehehehe…
me, Nasria, Aynur, Yumi, Claudia, and Diana
Empat orang lain di suite kami ada Diana Solano dari Costa Rica. Cantik banget, dan cerdas sekali. I really think that she has that strong personality. And I really like the way she talks, tegas, tapi keliatan banget that she chooses her words carefully so she won’t hurt anyone’s feeling. Lalu ada Aynur dari Azerbaijan. Trus di kamar satunya, ada Claudia, dari Dominica, dan Yumi dari Kamboja. And both of them are lawyers!!! 

I really think that it’s going to be a long story to tell about my experience in this program. So yeah, I’ll write more next time :D!

4 komentar:

  1. Asyiknya... :D sampai berapa bulan/tahun di US?

    BalasHapus
  2. @Yasmin: iyaaa....seruuu...hahahaha...Doakan bisa selesai3-4 tahun aja yaaa :)

    BalasHapus
  3. Selalu ditunggu cerita selanjutnya ya :D

    BalasHapus
  4. Utami ambil P.hd ya di Purdue?

    BalasHapus

Senin, 05 Agustus 2013

The Pre Academic Story (part 1)

Hellooooo, people!
God, it’s been too so long since the last time I wrote something here!

Salahkanlah urusan administratif itu, bahkan di beberapa hari terakhir menjelang keberangkatan, saya masih harus bolak-balik ke Jakarta untuk mengurus selembar surat sakti berjudul SP Setneg demi keberangkatan saya sekolah lagi. Setdah, mau sekolah aja ribet amat ya -_-. Oh, and considering the drama that happened to me sepanjang pengurusan SP Setneg ini, I am considering to write something about it.

Anyway.
Here I am in the USA! (backsong: Party in the USA- Miley Cyrus)

Jadi, akhirnya, setelah jalan panjang berliku selama satu tahun lebih, sampai juga saya di negrinya para bule ini. So, I am going to continue my study at Purdue University, Indiana. Kampus yang lokasi kotanya di tengah ladang jagung (beneran lho ini, serius).

Tapi sebelum mulai studi, saya ikut program Pre Academic Orientation dulu, di UC Davis. UC itu singkatan dari University of California. Californiaaaa… Californiaaaa…. (backsong: California – Phantom Planet).

Pre Academic ini semacam program orientasi sebelum mulai program akademik benerannya. Biasanya setiap Fulbright grantee akan mendapat kesempatan untuk ikut program ini, which is very useful. Lamanya antara 8 minggu sampe 3 minggu. Terus ada juga Gateway Orientation. Dari hasil pengamatan sih, sepertinya tergantung nilai iBT dan GRE. Semakin bagus nilainya, semakin pendek jangka waktu Pre-Acad yang harus diikuti. Yang dapet Gateway juga biasanya yang bahasa Inggrisnya udah jago lancar jaya lah yaa....

Nah, Pre Acad saya mulai dari tanggal 10 Juli. Jadi seharusnya berangkat tanggal 9 Juli. But things happened, dan saya berangkat tanggal 8 Juli malam. Iya. Pas mulai puasa, saya mendarat di USA.
It was quite a hectic day, my day of departure. Masih untung saya bisa berangkat on time. Yang nganterin cuma Mama dan Abah. Huhuhuhu…sedih banget. Secara waktu saya berangkat itu, seharusnya pas malam dimana mulai tarawih, dan besok subuhnya mulai saur. Hiks. Anyway, I gotta do the things that I got to do.
Rute saya: Cengkareng – Narita (transit 9 jam) – San Fransico – Sacramento. Nah, dari Sacramento baru naik shuttle van ke Davis. Sampai San Fransisco sebagai port of entry-nya saya, masih lancar. Imigrasi terlewati dengan sukses, gak harus lapor ke custom, dan saya dengan cerah ceria melangkah sambil bawa koper saya untuk lapor ke flight saya yang ke Sacramento.

And guess what?

Flight saya ke Sacramento di-cancel. Dan flight lainnya penuh sampe 2 hari ke depan. My first hour in USA and I already had to deal with flight cancellation! OMG. Sesuai saran dari si ibu di kantor maskapai, saya naik ke level 3 untuk rent a car. Pas mau antri, saya baru sadar. Saya kan gak bisa nyetir. Ngapain saya nyewa mobil ya?
I felt so stupid.
Turun ke bawah lagi, nyari information desk, and told them about my case. Kali ini mereka menyarankan shuttle service, dan Alhamdulillah, saya dapet shuttle van ke Davis. It was not far, only about 2 hours drive. 

And finally…. Here I am!

Davis is a town at the California state. Gak gede sih, basically kota ini tumbuh karena ada UC. And there are bikes EVERYWHERE. 

For this program, pesertanya ada 29 orang. Dari 21 negara. 
At the memorial Union, after a guest lecture
on our way to the ice cream social event
Can you imagine? Tapi dari 21 negara itu, mostly are Spanish speakers. Emang bener ya, orang-orang South American itu…they smile a lot, laugh a lot, and hug a lot. Nyahahahahaha… They are the people with warm hearts.
Me and Iris, a friend from Colombia. She calls me her chique, whcih means the little one
The Purdue-rs! Agustin, me and Edgardo
Sebelum berangkat, saya sempet deg-degan. Secara untk Fulbrighter Indonesia di tahun ini, cuma saya sendiri aja yang ke Purdue. Luckily, disini ada 3 orang lagi yang sama-sama ke Purdue. Ada Agustin dari Argentina, Roman dari Ukrainia, dan Edgardo dari Panama. Semua ngambil Computer Science. Tapi Edgardo aja yang Ph.D. Nah, kalo si Roman, saya selama 3 hari masih mengira dia dari UK, karena dengan bodohnya saya cuma denger “U-krei” aja waktu dia menyebutkan negara asalnya. Agustin is such a kind person, and just like other Spanish speakers, he smiles and laughs a lot. 
And of course, ada Edgardo.
Me and Edgardo in Angela's class
Mungkin secara Edgardo ini juga ke Purdue, sama-sama mau Ph.D, jadilah saya deketnya sama dia. Kalo di kelas sukanya duduk sebelahan. Dan karena saya gak bawa kamera dan dia punya kamera bagus, yaaa… ujung-ujungnya dia jadi fotografer pribadi saya. Mhuahahahahaha…. Untung orangnya baik :). Awalnya sih he was so quiet. Tapi kebetulan untuk tugas mewawancara other student, kita jadi partner, dan sejak itu jadilah bareng melulu.



Tinggalnya di dorm, nama dorm-nya Emerson Hall. Jadi setiap suite ada 3 kamar, masing-masing untuk 2 orang. Temen sekamar saya namanya Nasria, dari Afganistan.
with Nasria, my roommate :)
Kayaknya sih sama George, program coordinator, kami dipasangkan sekamar karena sama-sama Muslim. And she’s so nice. Luckily, jam biologis kami agak mirip, dimana kita biasanya baru tidur di atas jam 2 subuh. Mehehehehehe…
me, Nasria, Aynur, Yumi, Claudia, and Diana
Empat orang lain di suite kami ada Diana Solano dari Costa Rica. Cantik banget, dan cerdas sekali. I really think that she has that strong personality. And I really like the way she talks, tegas, tapi keliatan banget that she chooses her words carefully so she won’t hurt anyone’s feeling. Lalu ada Aynur dari Azerbaijan. Trus di kamar satunya, ada Claudia, dari Dominica, dan Yumi dari Kamboja. And both of them are lawyers!!! 

I really think that it’s going to be a long story to tell about my experience in this program. So yeah, I’ll write more next time :D!

4 komentar:

  1. Asyiknya... :D sampai berapa bulan/tahun di US?

    BalasHapus
  2. @Yasmin: iyaaa....seruuu...hahahaha...Doakan bisa selesai3-4 tahun aja yaaa :)

    BalasHapus
  3. Selalu ditunggu cerita selanjutnya ya :D

    BalasHapus
  4. Utami ambil P.hd ya di Purdue?

    BalasHapus