Minggu, 14 Maret 2010

Dalam Dilema Idola Cilik 3

Soal tontonan di TV, saya relatif konsisten. Entah karena memang saya tipe orang yang konsisten, atau memang acara di TV kita polanya ya gitu-gitu aja. Dan salah satu kekonsistenan saya adalah dalam hal menjadi penonton setia Idola Cilik, yang sekarang udah sampai di Season 3, sehingga berjudul Idola Cilik 3. Sekian puluh persen dari alasan saya, tentu saja, adalah manusia paling cakep seIndonesia Raya yang satu ini.

Iya. Duta, vokalisnya Sheila On 7, si cowok beranak 2 yang suka garing sendiri. Inget video klip SO7 yang Pejantan Tangguh? Coba deh ya, berapa banyak orang selain Duta yang tetep keliatan manis walopun digambarkan mukanya berantakan habis digamparin orang? Keanu Reeves doang deh kayaknya.

Oke, sebelum saya menghabiskan 1500 kata untuk membahas Duta, let’s go to the fact soal saya dan Idola Cilik 3. Semenjak awal, saya udah punya jagoan: Rio. Semenjak liat dia pas audisi di Manado dimana dia nyanyi I’m Yours sambil maen gitar, saya berasa menemukan belahan jiwa saya yang hilang sekian lama. Dan dia memang sungguh berpenampilan sebagai seorang Grand Finalist sejati. Liat aja penampilan dia waktu nyanyi I’m Yours (lagi) di Pentas Idola Cilik.


Nah, beberapa minggu terakhir ini, ada satu lagi finalis yang mencuri hati saya *mind the language, sekali saya lagi pengen garing, I can do it so damn good*. Si anak Makassar dengan cengkok Melayu ini… OZY! Pertama, cengkok Melayunya langsung bikin dia beda aja dari finalis yang lain. Lagu-lagunya ST12 dia babat abis. Dan cengkok Melayunya ini jadi bikin Om Duta keliatan ga jelas. Kalo cengkoknya lagi muncul, kata Om Duta terlalu Melayu. Pas cengkok andalan itu absen, eh, Om Duta juga protes. Sebagai contoh, bandingkan saja antara waktu Ozy nyanyi lagunya ST12 yang Saat Kau Jauh *tentu saja bernuansa melayu*, sama waktu Ozy nyanyi lagunya Nidji, Biarlah *definetely tidak beraroma Melayu*

Episode demi episode, saya semakin jatuh cinta *See? I’ve told you, sekali pengen berbahasa secara garing jaya, saya bakal garing abis*. Karena dia selalu tersenyum. Manis pula senyumnya. This kid got manner. Tambah saya perhatiin, eh, makin suka aja. Kayaknya anak ini kalo nyanyi di panggung, menikmati banget. Dan matanya seakan berbicara. Lagu yang dia bawakan sampe banget di hati saya. Oh my God, I’m talking about a kid that’s not even 12 years old yet! I start to sound like a phaedophilia or something.

Masih dalam rangka memuji Ozy, koreonya juga jagoan. Walopun sebenernya saya suka rada ilpil suripil kalo koreonya Ozy lagi dilengkapi dengan goyang pinggul yang agak lebay bajay. Tapi teteup… begitu melihat senyuman Ozy dan tatapan matanya yang menyentuh hati dan kalbu saya, saya merasa menemukan belahan jiwa saya yang hilang sekian lama. Ngomong-ngomong, melihat frekuensi saya menemukan belahan jiwa, sepertinya jiwa saya bukan cuma terbelah dua, melainkan pecah berkeping-keping dan berhamburan di penjuru dunia, if you get what I mean.

Jadi, kebayang dong betapa cerah cerianya saya melihat bahwa Rio dan Ozy masuk LIMA besar Idola Cilik 3??? Jadi bingung nih, vote siapa ya?

1 komentar:

  1. Hallo Utami,
    thanks udah komen di postku yang ngejelek2in alvin itu...
    hahahahahaha
    rasanya senang menemukan sesama penggemar rio dan ozy...
    dan mengetahui bahwa (mungkin) saya tidak se-pedophil yang saya pikirkan...

    yeah, aku juga seneng banget mereka masuk 5 besar, masalahnya si anak sok cakep itu masih ada juga dan kayaknya masih belum bakal keluar neh...

    wah yasudahlah we'll see who's the next idola cilik

    bye =]

    BalasHapus

Minggu, 14 Maret 2010

Dalam Dilema Idola Cilik 3

Soal tontonan di TV, saya relatif konsisten. Entah karena memang saya tipe orang yang konsisten, atau memang acara di TV kita polanya ya gitu-gitu aja. Dan salah satu kekonsistenan saya adalah dalam hal menjadi penonton setia Idola Cilik, yang sekarang udah sampai di Season 3, sehingga berjudul Idola Cilik 3. Sekian puluh persen dari alasan saya, tentu saja, adalah manusia paling cakep seIndonesia Raya yang satu ini.

Iya. Duta, vokalisnya Sheila On 7, si cowok beranak 2 yang suka garing sendiri. Inget video klip SO7 yang Pejantan Tangguh? Coba deh ya, berapa banyak orang selain Duta yang tetep keliatan manis walopun digambarkan mukanya berantakan habis digamparin orang? Keanu Reeves doang deh kayaknya.

Oke, sebelum saya menghabiskan 1500 kata untuk membahas Duta, let’s go to the fact soal saya dan Idola Cilik 3. Semenjak awal, saya udah punya jagoan: Rio. Semenjak liat dia pas audisi di Manado dimana dia nyanyi I’m Yours sambil maen gitar, saya berasa menemukan belahan jiwa saya yang hilang sekian lama. Dan dia memang sungguh berpenampilan sebagai seorang Grand Finalist sejati. Liat aja penampilan dia waktu nyanyi I’m Yours (lagi) di Pentas Idola Cilik.


Nah, beberapa minggu terakhir ini, ada satu lagi finalis yang mencuri hati saya *mind the language, sekali saya lagi pengen garing, I can do it so damn good*. Si anak Makassar dengan cengkok Melayu ini… OZY! Pertama, cengkok Melayunya langsung bikin dia beda aja dari finalis yang lain. Lagu-lagunya ST12 dia babat abis. Dan cengkok Melayunya ini jadi bikin Om Duta keliatan ga jelas. Kalo cengkoknya lagi muncul, kata Om Duta terlalu Melayu. Pas cengkok andalan itu absen, eh, Om Duta juga protes. Sebagai contoh, bandingkan saja antara waktu Ozy nyanyi lagunya ST12 yang Saat Kau Jauh *tentu saja bernuansa melayu*, sama waktu Ozy nyanyi lagunya Nidji, Biarlah *definetely tidak beraroma Melayu*

Episode demi episode, saya semakin jatuh cinta *See? I’ve told you, sekali pengen berbahasa secara garing jaya, saya bakal garing abis*. Karena dia selalu tersenyum. Manis pula senyumnya. This kid got manner. Tambah saya perhatiin, eh, makin suka aja. Kayaknya anak ini kalo nyanyi di panggung, menikmati banget. Dan matanya seakan berbicara. Lagu yang dia bawakan sampe banget di hati saya. Oh my God, I’m talking about a kid that’s not even 12 years old yet! I start to sound like a phaedophilia or something.

Masih dalam rangka memuji Ozy, koreonya juga jagoan. Walopun sebenernya saya suka rada ilpil suripil kalo koreonya Ozy lagi dilengkapi dengan goyang pinggul yang agak lebay bajay. Tapi teteup… begitu melihat senyuman Ozy dan tatapan matanya yang menyentuh hati dan kalbu saya, saya merasa menemukan belahan jiwa saya yang hilang sekian lama. Ngomong-ngomong, melihat frekuensi saya menemukan belahan jiwa, sepertinya jiwa saya bukan cuma terbelah dua, melainkan pecah berkeping-keping dan berhamburan di penjuru dunia, if you get what I mean.

Jadi, kebayang dong betapa cerah cerianya saya melihat bahwa Rio dan Ozy masuk LIMA besar Idola Cilik 3??? Jadi bingung nih, vote siapa ya?

1 komentar:

  1. Hallo Utami,
    thanks udah komen di postku yang ngejelek2in alvin itu...
    hahahahahaha
    rasanya senang menemukan sesama penggemar rio dan ozy...
    dan mengetahui bahwa (mungkin) saya tidak se-pedophil yang saya pikirkan...

    yeah, aku juga seneng banget mereka masuk 5 besar, masalahnya si anak sok cakep itu masih ada juga dan kayaknya masih belum bakal keluar neh...

    wah yasudahlah we'll see who's the next idola cilik

    bye =]

    BalasHapus