Jumat, 30 Mei 2014

KUChat with KampusUpdate - Berbagi Pengalaman Berburu Beasiswa

Awalnya cuma obrolan di WhatsApp dengan salah seorang temen saya, si Ifa. Dia nanya, boleh gak nulis tentang profil saya untuk contoh tulisan, secara dia mau magang di Kampus Update. Saya pikir, ya tidak ada salahnya. Walaupun juga sebenernya, siapa saya sih sampe diprofilin segala. Ahahahaha…. Beberapa minggu kemudian, lewat Twitter, dia mengirimkan hasil tulisannya yang dimuat di Kampus Update. Ihik… seneng…. Berasa jadi seleb dadakan. Whuahahahaha….

Tapi ternyata, ada lanjutannya. Ifa bilang ke saya kalo Mas Adit, foundernya Kampus Update, tertarik untuk ngadain sesi KUChat dengan saya. Saya dengan polosnya iya-iya aja. Jadi begitu si Mas Adit ini konfirmasi ke saya, saya bersedia. Saya bahkan langsung ceria aja begitu Mas Adit ngirim banner yang akan dipakai untuk tweet informasi mengenai sesi KUChat tersebut.
ihik...itu kenapa ya senyum saya sumringah sekali?
Nah. Habis itu saya kepoin TL-nya Kampus Update untuk liat gimana sih sebenernya KUChat ini. Dan hasilnyaaaa…. Saya speechless sodara-sodarah sekalian!

Edemi ya itu yang jadi nara sumber di KU Chat itu orang-orang keren semuaaaa! Ada yang sudah nulis buku lah, ada yang mahasiswa teladan lah, co-founder NGO yang awesome, penerima beasiswa dari Columbia University, bahkan ada semifinalis Putri Indonesia. Lah sayaaaa? Kok kayaknya jauh banget dari orang-orang hebat itu ._. . Gak mungkin deh kayaknya prestasi sebagai Juara 1 lomba masak se MIPA kemaren dijadiin bandingan.

Saya nyaris nge-WA Mas Adit, telling him that I changed my mind due to my alarming low level self confidence.

Anyway, jadi disepakatilah hari Kamis, 29 Mei untuk sesi KUChat tersebut. Jam 20.00 WIB, yang artinya disini baru Kamis pagi jam 9. Mas Adit sebelumnya sudah ngirim script pertanyaan. Dan saya nyiapin jawabannya sampe…jam 3 pagi. Haha. Ya iyalah gimana gak pake begadang secara disambi nonton Australia’s Next Top Model *selfkeplak*. Untunglah saya gak bangun kesiangan.

Tentu saja, saya si ratu drama harus banget ngerasa deg-degan. Takut salah jawab. Mehehehe…

Alhamdulillah, sesi KUChat berlangsung cukup lancar :D. Seneng banget liat tanggapan temen-temen yang jadi merasa tertarik untuk mencari beasiswa juga. Bahkan beberapa bilang kalo obrolan kita inspiratif. Awww… Saya sungguh terharu sekaliiiii! Karena sungguh, saya hanya berharap apa yang saya lakukan bisa bermanfaat buat orang lain. Sekecil apapun bentuk manfaat itu. Jadi mudah-mudahan saja sharing saya bersama Kampus Update bisa bermanfaat bagi para pemburu beasiswa :D.

Rangkuman versi online dari KUChat saya bisa dilihat di link ini ya :)

Tapi sebenernya, versi asli dari jawaban saya sebelum dimodifikasi supaya bisa muat dalam jumlah karakter Twitter lebih panjang.

Here is the longer version of my answers:

Hai @utamiirawati Kamu sekarang sedang sibuk apa?
Halo :). Lagi summer break sih, tapi sedang mulai mempersiapkan penelitian

Boleh ceritakan bagaimana awal mula kamu bisa mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah di Purdue University, US? 
Saya ikut mailing list beasiswa, dari sana banyak informasi tentang tawaran beasiswa, termasuk Fulbright ini. Saya juga sering googling untuk mencari informasi tentang beasiswa. Kebetulan AMINEF selaku pengelola beasiswa Fulbright di Indonesia mengadakan Q&A session di kota saya, jadi saya bisa mendapat informasi langsung dari mereka, termasuk persyaratan yang diperlukan. Sekitar dua bulan sebelum deadline, saya sudah menyiapkan dokumen yang diperlukan, dan menghubungi orang-orang yang saya minta bantuannya untuk memberi surat rekomendasi, dan juga menulis study objectives.

Bagaimana sih sistem pemberian beasiswa Fulbright @utamiirawati?
Tiap tahun Fulbright memberikan beasiswa untuk berbagai macam program, termasuk untuk yang masih S1 lho, bisa dicek di http://www.aminef.or.id/ . Angkatan saya yang berangkat tahun 2013 kemarin ada sekitar 90 orang, untuk program S2, S3, student exchange untuk S1 dan program lain. Beasiswa dari Fulbright mencakup tuition fee, biaya hidup yang disesuaikan dengan state dimana kita studi, dan return tiket untuk berangkat saat memulai studi dan kembali ke Indonesia setelah studi selesai. Selain itu, Fulbright juga menanggung biaya tes iBT dan GRE yang jadi persyaratan untuk mendaftar ke universita di USA, dan juga biaya pendaftaran ke Universitas yang kita pilih.

Apa saja proses seleksi yang kamu lewati hingga bisa mendapat beasiswa Fulbright @utamiirawati? 
Yang paling awal tentu saja seleksi berkas. Dan saya akan bilang bahwa dalam seleksi berkas ini, Study Objective ini sangat penting. Banyak yang IPKnya tinggi dan nilai TOEFL nya bagus, tapi tidak semua orang bisa menyajikan visi misi mereka secara ringkas dan menarik dalam satu lembar essay berupa study objective. Sekitar 3 bulan setelah deadline pengiriman berkas, saya dihubungi untuk wawancara.  Sekitar 3 minggu setelah wawancara, Alhamdulillah pihak AMINEF mengabarkan bahwa saya lulus untuk memperoleh beasiswa ini. Meskipun demikian, prosesnya masih berlanjut, yaitu tes iBT, tes GRE, dan aplikasi ke universitas tujuan.

Bagaimana menjadi seorang pelajar Indonesia di USA?
Well, waktu awal, mungkin agak kaget ya..karena ritme belajar disini beda dengan di Indonesia. Lebih demanding. Dan mungkin juga kita sebagai international student merasa canggung karena beda bahasa dan beda budaya. Tapi kalau kita bisa mengatasi rasa malu untuk bertanya, things will get better as time goes by. Oh, dan jangan terlalu memforsir diri dengan terus menerus belajar. Banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan disini, mulai dari menonton konser, atau bergabung dengan organisasi mahasiswa atau klub lainnya yang sesuai hobi kita. Disini saya bergabung dengan Purdue Fulbright Association, jadibisa banyak punya teman dari berbagai negara lain. Dan satu lagi, mau tidak mau, kita harus siap untuk ditanya orang tentang bagaimana sih sebenarnya Indonesia itu. Ingat, disini kita juga menjadi semacam duta Indonesia lho :).

Sebagai penerima Fulbright, apa ada kewajiban khusus yang harus kamu jalankan setelah beasiswa itu selesai @utamiirawati?
Yang pasti, salah satu ekspektasi dari Fulbright committee adalah kami selaku Fulbright alumni dapat berbagi pengalaman yang telah kami peroleh selama kami studi, dalam bentuk apapun sharingnya.  Selain itu juga kami diharapkan dapat membawa perubahan, paling tidak di lingkungan kami berada dengan bekal pengalaman yang kami peroleh

Menurutmu, hal apa yang membuat kamu bisa terpilih mendapat beasiswa Fulbright tersebut @utamiirawati?
Ahahaha… yang pasti sih ini berkah dari Alloh SWT, jawaban atas doa dan usaha saya. Tapi kalau saya boleh menganalisis, mungkin komite seleksi melihat bahwa yang saya tuliskan di study objective saya dan jawaban saya waktu wawancara memang menunjukkan bahwa saya punya passion terhadap bidang yang saya ajukan. Dan saya juga menunjukkan bahwa saya tidak hanya berpikir tentang bagaimana saya akan menempuh studi di sana, tapi juga saya punya pemikiran tentang apa yang akan saya lakukan begitu saya pulang ke Indonesia setelah selesai studi. Salah satu jawaban saya yang saya ingat sampai sekarang atas pertanyaan waktu wawancara tentang kenapa mereka harus memilih saya above : “Like many others, I am a dreamer. But I don’t stop at being a dreamer. I am a fighter who fights for my dreams. And because I am a fighter, I know, that eventually, I will be a winner. I will win the fight to make my dreams comes true.”

Apa yang harus teman-teman siapkan jika tertarik mengajukan beasiswa seperti kamu @utamiirawati?
Yang pasti, jangan malas duluan untuk menyiapkan berkas. Kalo kita bener-bener pengen, pasti kita akan melihat persyaratan sebagai tantangan yang bisa kita hadapi, bukannya sebagai halangan. Jangan malu menjalin komunikasi dengan orang lain, baik untuk minta saran, bahkan dukungan. Ini juga pentingnya komunikasi yang baik dengan dosen atau orang lain yang pernah memiliki posisi sebagai atasan atau supervisor kita, karena banyak sekali beasiswa yang  mensyaratkan surat rekomendasi.  Dan yang pasti, harus siap mental. Baik untuk menyiapkan berkas, tahap wawancara, bahkan mendapat berita bahwa kita belum berhasil mendapat beasiswa. Harus siap mental untuk terus mencoba.

Ada pesan untuk teman-teman yang ingin mendapat beasiswa Fulbright seperti kamu @utamiirawati?
Yang pasti, kalau memang punya cita-cita, harus siap berjuang untuk mewujudkannya. Nothing is easy to the unwilling. Dan jangan cepat patah semangat hanya karena satu dua kali kegagalan. Why should we complain about one single failure when God gives us the opportunity to try again 10 more times? Usaha, dan berdoa. God is there. Watching, listening, and granting. Oh iyaaa… supaya tetap semangat, coba dengerin dua lagu ini deh: https://www.youtube.com/watch?v=bxV-OOIamyk dan https://www.youtube.com/watch?v=mk48xRzuNvA

 So yeah. That’s me sharing my experience. Semoga bisa membantu yang sedang nyari beasiswa jugaaa :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 30 Mei 2014

KUChat with KampusUpdate - Berbagi Pengalaman Berburu Beasiswa

Awalnya cuma obrolan di WhatsApp dengan salah seorang temen saya, si Ifa. Dia nanya, boleh gak nulis tentang profil saya untuk contoh tulisan, secara dia mau magang di Kampus Update. Saya pikir, ya tidak ada salahnya. Walaupun juga sebenernya, siapa saya sih sampe diprofilin segala. Ahahahaha…. Beberapa minggu kemudian, lewat Twitter, dia mengirimkan hasil tulisannya yang dimuat di Kampus Update. Ihik… seneng…. Berasa jadi seleb dadakan. Whuahahahaha….

Tapi ternyata, ada lanjutannya. Ifa bilang ke saya kalo Mas Adit, foundernya Kampus Update, tertarik untuk ngadain sesi KUChat dengan saya. Saya dengan polosnya iya-iya aja. Jadi begitu si Mas Adit ini konfirmasi ke saya, saya bersedia. Saya bahkan langsung ceria aja begitu Mas Adit ngirim banner yang akan dipakai untuk tweet informasi mengenai sesi KUChat tersebut.
ihik...itu kenapa ya senyum saya sumringah sekali?
Nah. Habis itu saya kepoin TL-nya Kampus Update untuk liat gimana sih sebenernya KUChat ini. Dan hasilnyaaaa…. Saya speechless sodara-sodarah sekalian!

Edemi ya itu yang jadi nara sumber di KU Chat itu orang-orang keren semuaaaa! Ada yang sudah nulis buku lah, ada yang mahasiswa teladan lah, co-founder NGO yang awesome, penerima beasiswa dari Columbia University, bahkan ada semifinalis Putri Indonesia. Lah sayaaaa? Kok kayaknya jauh banget dari orang-orang hebat itu ._. . Gak mungkin deh kayaknya prestasi sebagai Juara 1 lomba masak se MIPA kemaren dijadiin bandingan.

Saya nyaris nge-WA Mas Adit, telling him that I changed my mind due to my alarming low level self confidence.

Anyway, jadi disepakatilah hari Kamis, 29 Mei untuk sesi KUChat tersebut. Jam 20.00 WIB, yang artinya disini baru Kamis pagi jam 9. Mas Adit sebelumnya sudah ngirim script pertanyaan. Dan saya nyiapin jawabannya sampe…jam 3 pagi. Haha. Ya iyalah gimana gak pake begadang secara disambi nonton Australia’s Next Top Model *selfkeplak*. Untunglah saya gak bangun kesiangan.

Tentu saja, saya si ratu drama harus banget ngerasa deg-degan. Takut salah jawab. Mehehehe…

Alhamdulillah, sesi KUChat berlangsung cukup lancar :D. Seneng banget liat tanggapan temen-temen yang jadi merasa tertarik untuk mencari beasiswa juga. Bahkan beberapa bilang kalo obrolan kita inspiratif. Awww… Saya sungguh terharu sekaliiiii! Karena sungguh, saya hanya berharap apa yang saya lakukan bisa bermanfaat buat orang lain. Sekecil apapun bentuk manfaat itu. Jadi mudah-mudahan saja sharing saya bersama Kampus Update bisa bermanfaat bagi para pemburu beasiswa :D.

Rangkuman versi online dari KUChat saya bisa dilihat di link ini ya :)

Tapi sebenernya, versi asli dari jawaban saya sebelum dimodifikasi supaya bisa muat dalam jumlah karakter Twitter lebih panjang.

Here is the longer version of my answers:

Hai @utamiirawati Kamu sekarang sedang sibuk apa?
Halo :). Lagi summer break sih, tapi sedang mulai mempersiapkan penelitian

Boleh ceritakan bagaimana awal mula kamu bisa mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah di Purdue University, US? 
Saya ikut mailing list beasiswa, dari sana banyak informasi tentang tawaran beasiswa, termasuk Fulbright ini. Saya juga sering googling untuk mencari informasi tentang beasiswa. Kebetulan AMINEF selaku pengelola beasiswa Fulbright di Indonesia mengadakan Q&A session di kota saya, jadi saya bisa mendapat informasi langsung dari mereka, termasuk persyaratan yang diperlukan. Sekitar dua bulan sebelum deadline, saya sudah menyiapkan dokumen yang diperlukan, dan menghubungi orang-orang yang saya minta bantuannya untuk memberi surat rekomendasi, dan juga menulis study objectives.

Bagaimana sih sistem pemberian beasiswa Fulbright @utamiirawati?
Tiap tahun Fulbright memberikan beasiswa untuk berbagai macam program, termasuk untuk yang masih S1 lho, bisa dicek di http://www.aminef.or.id/ . Angkatan saya yang berangkat tahun 2013 kemarin ada sekitar 90 orang, untuk program S2, S3, student exchange untuk S1 dan program lain. Beasiswa dari Fulbright mencakup tuition fee, biaya hidup yang disesuaikan dengan state dimana kita studi, dan return tiket untuk berangkat saat memulai studi dan kembali ke Indonesia setelah studi selesai. Selain itu, Fulbright juga menanggung biaya tes iBT dan GRE yang jadi persyaratan untuk mendaftar ke universita di USA, dan juga biaya pendaftaran ke Universitas yang kita pilih.

Apa saja proses seleksi yang kamu lewati hingga bisa mendapat beasiswa Fulbright @utamiirawati? 
Yang paling awal tentu saja seleksi berkas. Dan saya akan bilang bahwa dalam seleksi berkas ini, Study Objective ini sangat penting. Banyak yang IPKnya tinggi dan nilai TOEFL nya bagus, tapi tidak semua orang bisa menyajikan visi misi mereka secara ringkas dan menarik dalam satu lembar essay berupa study objective. Sekitar 3 bulan setelah deadline pengiriman berkas, saya dihubungi untuk wawancara.  Sekitar 3 minggu setelah wawancara, Alhamdulillah pihak AMINEF mengabarkan bahwa saya lulus untuk memperoleh beasiswa ini. Meskipun demikian, prosesnya masih berlanjut, yaitu tes iBT, tes GRE, dan aplikasi ke universitas tujuan.

Bagaimana menjadi seorang pelajar Indonesia di USA?
Well, waktu awal, mungkin agak kaget ya..karena ritme belajar disini beda dengan di Indonesia. Lebih demanding. Dan mungkin juga kita sebagai international student merasa canggung karena beda bahasa dan beda budaya. Tapi kalau kita bisa mengatasi rasa malu untuk bertanya, things will get better as time goes by. Oh, dan jangan terlalu memforsir diri dengan terus menerus belajar. Banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan disini, mulai dari menonton konser, atau bergabung dengan organisasi mahasiswa atau klub lainnya yang sesuai hobi kita. Disini saya bergabung dengan Purdue Fulbright Association, jadibisa banyak punya teman dari berbagai negara lain. Dan satu lagi, mau tidak mau, kita harus siap untuk ditanya orang tentang bagaimana sih sebenarnya Indonesia itu. Ingat, disini kita juga menjadi semacam duta Indonesia lho :).

Sebagai penerima Fulbright, apa ada kewajiban khusus yang harus kamu jalankan setelah beasiswa itu selesai @utamiirawati?
Yang pasti, salah satu ekspektasi dari Fulbright committee adalah kami selaku Fulbright alumni dapat berbagi pengalaman yang telah kami peroleh selama kami studi, dalam bentuk apapun sharingnya.  Selain itu juga kami diharapkan dapat membawa perubahan, paling tidak di lingkungan kami berada dengan bekal pengalaman yang kami peroleh

Menurutmu, hal apa yang membuat kamu bisa terpilih mendapat beasiswa Fulbright tersebut @utamiirawati?
Ahahaha… yang pasti sih ini berkah dari Alloh SWT, jawaban atas doa dan usaha saya. Tapi kalau saya boleh menganalisis, mungkin komite seleksi melihat bahwa yang saya tuliskan di study objective saya dan jawaban saya waktu wawancara memang menunjukkan bahwa saya punya passion terhadap bidang yang saya ajukan. Dan saya juga menunjukkan bahwa saya tidak hanya berpikir tentang bagaimana saya akan menempuh studi di sana, tapi juga saya punya pemikiran tentang apa yang akan saya lakukan begitu saya pulang ke Indonesia setelah selesai studi. Salah satu jawaban saya yang saya ingat sampai sekarang atas pertanyaan waktu wawancara tentang kenapa mereka harus memilih saya above : “Like many others, I am a dreamer. But I don’t stop at being a dreamer. I am a fighter who fights for my dreams. And because I am a fighter, I know, that eventually, I will be a winner. I will win the fight to make my dreams comes true.”

Apa yang harus teman-teman siapkan jika tertarik mengajukan beasiswa seperti kamu @utamiirawati?
Yang pasti, jangan malas duluan untuk menyiapkan berkas. Kalo kita bener-bener pengen, pasti kita akan melihat persyaratan sebagai tantangan yang bisa kita hadapi, bukannya sebagai halangan. Jangan malu menjalin komunikasi dengan orang lain, baik untuk minta saran, bahkan dukungan. Ini juga pentingnya komunikasi yang baik dengan dosen atau orang lain yang pernah memiliki posisi sebagai atasan atau supervisor kita, karena banyak sekali beasiswa yang  mensyaratkan surat rekomendasi.  Dan yang pasti, harus siap mental. Baik untuk menyiapkan berkas, tahap wawancara, bahkan mendapat berita bahwa kita belum berhasil mendapat beasiswa. Harus siap mental untuk terus mencoba.

Ada pesan untuk teman-teman yang ingin mendapat beasiswa Fulbright seperti kamu @utamiirawati?
Yang pasti, kalau memang punya cita-cita, harus siap berjuang untuk mewujudkannya. Nothing is easy to the unwilling. Dan jangan cepat patah semangat hanya karena satu dua kali kegagalan. Why should we complain about one single failure when God gives us the opportunity to try again 10 more times? Usaha, dan berdoa. God is there. Watching, listening, and granting. Oh iyaaa… supaya tetap semangat, coba dengerin dua lagu ini deh: https://www.youtube.com/watch?v=bxV-OOIamyk dan https://www.youtube.com/watch?v=mk48xRzuNvA

 So yeah. That’s me sharing my experience. Semoga bisa membantu yang sedang nyari beasiswa jugaaa :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar