Minggu, 01 Juni 2008

Lagi-lagi Soal (Dosen) Ekologi

Kenapa ya, sepertinya dosenku yang satu ini yang paling banyak jadi sumber ceritanya aku disini? Iyaa….Kale, si dosen Ekologi aku itu… Sekarang ini topik postingnya lagi-lagi tentang diaa… Well, sebenernya sih, kalo boleh jujur, dari range 1-10, Kale bakal aku kasih skor…8,5.. Karena dia…ehm…lumayan ganteng… Lucu dengan berbagai analoginya yang suka asal…dan pinter. Well, he finished his undergraduate in 1999, dan tahun 2007 udah bergelar Ph.D, it really takes more than luck to be like that, ya kan?

Jadi gini…Dua mingguan yang lalu, dalam keadaan udah mau loncat dari lantai 11 Menzies Building karena kepentok masiiiihhh aja di soal filogenetik ituu…aku menyerah. Dan meminta waktu konsultasi khusus dengan Kale. Jadilah kita berjanji akan bersua di ruangan dia hari Jum’at jam 11.00 pagi. Jam 11.00 paaas…aku ngetok pintu ruangannya. Kok sepi ya? Kok ga ada jawaban ya? Yasud… Turunlah daku ke Campus Centre, beli Teh Kotak, dan jam 11.15 balik mengetok pintu ruangannya lagi… Lhaa…kok masih ga disaut ya??? Jam 11.30 waktu aku balik ke ruangannya, udah rada khawatir. Secara ruangan dia masih tertutup tup tup…. Ya bener…ga dibukain pintu. Yasud…turunlah daku dan duduk dengan manisnya di depan Manton Rooms sambil cemberut .

Jam 11.43, pas aku nengok ke sisi kananku untuk ngeliatin jam..apa coba yang kuliat?? Kale. Baru dateng. LAGI GANDENGAN TANGAN!! Iyaaa…Kale jalan memasuki Menzies sambil gandengan sama Tara, mahasiswa Ph.D yang kemaren ikut field tripnya kamiii…. Gyaaa…. Aku langsung nunduk, dan berusahaaaa banget supaya ga ngakak… Akahahaha… Pas aku mengangkat wajahku lagi, apa coba adegan selanjutnya yang aku liat? Tara lagi menarik-narik Kale dengan manjanya untuk beli kopi di Coffeeshop… Sekali ini aku betul-betul harus menggigit bibir supaya ga ketawa ngakak… Nyeseel banget rasanya cuma duduk sendirian disana… Di saat-saat seperti itu, aku betul-betul perlu temen untuk cekikikan bareng… Beberapa saat kemudian, aku denger suara Kale: “Utami? Am I late?”. Aku mengangkat wajahku (yang entah kenapa, aku yakin banget terlihat sangat aneh…secara aku berusaha supaya ga ngakak), nyengir ajaib, dan mengangguk. Aku ga berani ngomong. Secara aku yakin pasti bakalan kelepasan ketawa kalo sampe ngomong… “So sorry!!… How long have you waited for me?” kata Kale dengan wajah bersalah. “umm…45 minutes??” kataku dengan cengiran yang semakin tidak jelas. “Damn… I thought I can make it to be here at 11.00..” kata Kale sambil melayangkan padangan ke arah Coffeeshop.. Sampai disini aku nunduk lagi, pengen ngikik…secara aku tau, Kale pasti ngeliatin Tara….Akahahahaha… Setelah berjanji bahwa dia akan siap 5 menit lagi, dia langsung naik ke lantai 1 ke ruangannya dia. Dan aku…mengumpulkan tumpukan bukuku sambil senyum-senyum sendiri… Aduuuhhh….ini nafsu pengen melakukan reportase infotainment nyaris tak tertahankan lagiii….

Tapi teteup…sekilas liputan langsung infotainment itu tidak menghapus kenyataan bahwa aku masih saja ga bisa mengerti pohon filogenetik. Dengan susah payah aku berusaha mengikuti penjelasan Kale… dan masiiihhh saja aku tidak paham pohon filogenetik yang bagiku lebih mirip garpu-garpu tidak jelas itu. Akhirnya…aku dengan wajah so totalo desperado frustato ngomong ke Kale: “See??? Now I hope you can understand why I am sooo desperate with this topic.”. kataku, lengkap dengan ekspresi menderita sepeti tokoh-tokoh sinetron…

Kale melipat tangannya, memandangku dengan serius, dan nanya: “Well.. Do you need an extension for this one?”. Hohoho… betapa menggodanyaa….. Secara itu sudah hari Jum’at, dan essay itu udah harus dikumpul hari Senin jam 5 sore. Setelah menghitung-hitung, bahwa aku masih harus memoles essay Governanceku, mengerjakan essay Perspective dan menyelesaikan tugas Environmental Analysis… aku sampai pada kesimpulan, bahwa extension cuma akan membuatku menderita semakin lama. Akhirnya aku menggeleng, sambil ngomong: “Well…I don’t know why, but I kind of have a feeling that any extension won’t help much..umm.. No. I don’t want any extension.” Kataku..walaupun dengan nada yah-saya-sendiri-sebenernya-ga-begitu-pasti-sih…

Kale manggut-manggut, dan bales ngomong: “Good. Because I don’t want to give you any extension, anyway.”. Aku bengong selama dua detik…MAKSUD LOOO??? Ngapain juga pake acara nawarin, coba? “So what’s your point of asking me that question???” kataku sambil cemberut… Kale nyengir, “Nothing. Just want to see your reaction…”, katanya. Aku speechless… “Now, off you go. Don’t forget. Monday, May 27. 5 PM. My pigeon hole. Okay?”, sambung Kale lagi sambil tersenyum jail….

Arrrggghhh….

Hari Selasa, waktu kuliah terakhir, topik i-don’t-want-to-give-you-any-extension-anyway itupun muncul lagi. Secara yang masuk kuliah cuma 6 dari 11 orang yang ngambil. “I can see that the ones coming here are those who have handed in the essay on time without any extension. I guess the others are still struggling with their essays..” kata Kale sambil manggut-manggut.

Aku dengan wajah cemberut ngomong: “Of course I hand it in on time without any extension. Besides, you DON’T want to give me any extension. Remember???”. Kale ketawa. Dan ngomong: “I don’t want to. You really need to have a good excuse to get any extension”.

“Like what??”, kataku. Masih dengan wajah cemberut.

“Well..say, you’re falling of from the plane when you’re on a flight, maybe? That’s a good reason to have an extension” jawab Kale. Dengan wajah serius.

Aku speechless .

Anyway, I’m going to miss him. Kale dengan analogi dan contoh-contoh ngaconya. Kelas Ekologi yang isinya cuma 11 orang. Field trip. I really learn a lot of things from this class….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 01 Juni 2008

Lagi-lagi Soal (Dosen) Ekologi

Kenapa ya, sepertinya dosenku yang satu ini yang paling banyak jadi sumber ceritanya aku disini? Iyaa….Kale, si dosen Ekologi aku itu… Sekarang ini topik postingnya lagi-lagi tentang diaa… Well, sebenernya sih, kalo boleh jujur, dari range 1-10, Kale bakal aku kasih skor…8,5.. Karena dia…ehm…lumayan ganteng… Lucu dengan berbagai analoginya yang suka asal…dan pinter. Well, he finished his undergraduate in 1999, dan tahun 2007 udah bergelar Ph.D, it really takes more than luck to be like that, ya kan?

Jadi gini…Dua mingguan yang lalu, dalam keadaan udah mau loncat dari lantai 11 Menzies Building karena kepentok masiiiihhh aja di soal filogenetik ituu…aku menyerah. Dan meminta waktu konsultasi khusus dengan Kale. Jadilah kita berjanji akan bersua di ruangan dia hari Jum’at jam 11.00 pagi. Jam 11.00 paaas…aku ngetok pintu ruangannya. Kok sepi ya? Kok ga ada jawaban ya? Yasud… Turunlah daku ke Campus Centre, beli Teh Kotak, dan jam 11.15 balik mengetok pintu ruangannya lagi… Lhaa…kok masih ga disaut ya??? Jam 11.30 waktu aku balik ke ruangannya, udah rada khawatir. Secara ruangan dia masih tertutup tup tup…. Ya bener…ga dibukain pintu. Yasud…turunlah daku dan duduk dengan manisnya di depan Manton Rooms sambil cemberut .

Jam 11.43, pas aku nengok ke sisi kananku untuk ngeliatin jam..apa coba yang kuliat?? Kale. Baru dateng. LAGI GANDENGAN TANGAN!! Iyaaa…Kale jalan memasuki Menzies sambil gandengan sama Tara, mahasiswa Ph.D yang kemaren ikut field tripnya kamiii…. Gyaaa…. Aku langsung nunduk, dan berusahaaaa banget supaya ga ngakak… Akahahaha… Pas aku mengangkat wajahku lagi, apa coba adegan selanjutnya yang aku liat? Tara lagi menarik-narik Kale dengan manjanya untuk beli kopi di Coffeeshop… Sekali ini aku betul-betul harus menggigit bibir supaya ga ketawa ngakak… Nyeseel banget rasanya cuma duduk sendirian disana… Di saat-saat seperti itu, aku betul-betul perlu temen untuk cekikikan bareng… Beberapa saat kemudian, aku denger suara Kale: “Utami? Am I late?”. Aku mengangkat wajahku (yang entah kenapa, aku yakin banget terlihat sangat aneh…secara aku berusaha supaya ga ngakak), nyengir ajaib, dan mengangguk. Aku ga berani ngomong. Secara aku yakin pasti bakalan kelepasan ketawa kalo sampe ngomong… “So sorry!!… How long have you waited for me?” kata Kale dengan wajah bersalah. “umm…45 minutes??” kataku dengan cengiran yang semakin tidak jelas. “Damn… I thought I can make it to be here at 11.00..” kata Kale sambil melayangkan padangan ke arah Coffeeshop.. Sampai disini aku nunduk lagi, pengen ngikik…secara aku tau, Kale pasti ngeliatin Tara….Akahahahaha… Setelah berjanji bahwa dia akan siap 5 menit lagi, dia langsung naik ke lantai 1 ke ruangannya dia. Dan aku…mengumpulkan tumpukan bukuku sambil senyum-senyum sendiri… Aduuuhhh….ini nafsu pengen melakukan reportase infotainment nyaris tak tertahankan lagiii….

Tapi teteup…sekilas liputan langsung infotainment itu tidak menghapus kenyataan bahwa aku masih saja ga bisa mengerti pohon filogenetik. Dengan susah payah aku berusaha mengikuti penjelasan Kale… dan masiiihhh saja aku tidak paham pohon filogenetik yang bagiku lebih mirip garpu-garpu tidak jelas itu. Akhirnya…aku dengan wajah so totalo desperado frustato ngomong ke Kale: “See??? Now I hope you can understand why I am sooo desperate with this topic.”. kataku, lengkap dengan ekspresi menderita sepeti tokoh-tokoh sinetron…

Kale melipat tangannya, memandangku dengan serius, dan nanya: “Well.. Do you need an extension for this one?”. Hohoho… betapa menggodanyaa….. Secara itu sudah hari Jum’at, dan essay itu udah harus dikumpul hari Senin jam 5 sore. Setelah menghitung-hitung, bahwa aku masih harus memoles essay Governanceku, mengerjakan essay Perspective dan menyelesaikan tugas Environmental Analysis… aku sampai pada kesimpulan, bahwa extension cuma akan membuatku menderita semakin lama. Akhirnya aku menggeleng, sambil ngomong: “Well…I don’t know why, but I kind of have a feeling that any extension won’t help much..umm.. No. I don’t want any extension.” Kataku..walaupun dengan nada yah-saya-sendiri-sebenernya-ga-begitu-pasti-sih…

Kale manggut-manggut, dan bales ngomong: “Good. Because I don’t want to give you any extension, anyway.”. Aku bengong selama dua detik…MAKSUD LOOO??? Ngapain juga pake acara nawarin, coba? “So what’s your point of asking me that question???” kataku sambil cemberut… Kale nyengir, “Nothing. Just want to see your reaction…”, katanya. Aku speechless… “Now, off you go. Don’t forget. Monday, May 27. 5 PM. My pigeon hole. Okay?”, sambung Kale lagi sambil tersenyum jail….

Arrrggghhh….

Hari Selasa, waktu kuliah terakhir, topik i-don’t-want-to-give-you-any-extension-anyway itupun muncul lagi. Secara yang masuk kuliah cuma 6 dari 11 orang yang ngambil. “I can see that the ones coming here are those who have handed in the essay on time without any extension. I guess the others are still struggling with their essays..” kata Kale sambil manggut-manggut.

Aku dengan wajah cemberut ngomong: “Of course I hand it in on time without any extension. Besides, you DON’T want to give me any extension. Remember???”. Kale ketawa. Dan ngomong: “I don’t want to. You really need to have a good excuse to get any extension”.

“Like what??”, kataku. Masih dengan wajah cemberut.

“Well..say, you’re falling of from the plane when you’re on a flight, maybe? That’s a good reason to have an extension” jawab Kale. Dengan wajah serius.

Aku speechless .

Anyway, I’m going to miss him. Kale dengan analogi dan contoh-contoh ngaconya. Kelas Ekologi yang isinya cuma 11 orang. Field trip. I really learn a lot of things from this class….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar