Rabu, 02 April 2008

Diterjang Badai

Kemaren pagi (paginya aku disini ga akan aku sebutkan jam berapa, karena cukup menjatuhkan martabat), dengan semangat mengkonsultasikan essay yang due datenya semakin mengancam, berangkatlah diriku ke kampus. Cukup nekat sih hitungannya, mengingat sudah ada warning dari BOM alias BMG nya Ostrali bahwa bakal ada agin kencang dengan kekuatan bisa sampai 100 km/h. Alhamdulillah... Masih dilindungi Allah SWT, pas aku sudah masuk ke Matheson (yang terasa begitu hangat), aku bengong ngeliat tiba-tiba anginnya jadi begituuuu mengerikan. Keliatan aja debu dan pasir yang beterbangan dan berputar-putar... Nah, tapi karena aku mangkal di tempat nongkrong biasa alias di PG Room (supaya paling tidak TERLIHAT pintar dan rajin), ga begitu merhatiin, secara aku lebih memilih menumpahkan konsentrasiku pada situs-situs gaul artikel-artikel jurnal untuk bahan esay. Pas mau makan siang keluar bareng sama Lian dan Era...barulah aku sadar betapa kejamnya dunia di luar sanaaa.... Anginnya kenceng banget..!!! Tapi aku yang gagah perkasa ini tetap menunaikan tugasnya sebagai manusia, yaitu memenuhi tuntutan perut di Meeting Point. Selesai makan, nyadar bahwa aku cuma bakat ngegombal di blog dan bukannya bakat menulis esay, ke Law Building, ikutan kelas Language and Learning Skill di Law Building. Eeeehhhh...pas lagi tekun-tekunnya belajar (setekun yang dimungkinkan oleh diriku ini yang you know lah...), ada suara "Beep...beep" dari Menzies sodara-sodara!!! Aku udah mulai panik...Apalagi rupanya setelah sekitar 15 menit berlalu, Menzies Building (atau siapapun yang bertanggung jawab disana) memutuskan sudah saatnya membuat sensasi yang lebih heboh lagi. Bunyi sirenenya berubah jadi "Nguiiiiingggg....nguuuiiiinnnggggg...." ! Tambah pucetlah diriku... Tapi jadi rada tersentuh gimanaaa gitu lho waktu Matthew (instruktur LLS yang saaaangaaaat baik hati dan kebapakan, one of my favourite person in Monash) melihat ke arah Menzies Building sambil ngomong: "My daughter is at the Menzies, upstairs in my room". Untunglah memang kelas udah mau selesai, jadi Matthew bisa langsung lari menjemput anaknya, sementara aku lari ke Matheson. Eh, waktu mau balik ke perpus Matheson tuh, memang di luar Menzies udah rameeee banget... Karena semua orang memang diharuskan untuk langsung ber-evakuasi (? kata yang aneh..). Naaaahhhh...perjalanan dari Menzies ke Matheson yang biasanya ga penting karena cuma perlu setengah tarikan nafas, kali ini terasa begituuuuu mencekaaaaammmm... Tadi aku bilang anginny akenceng ya? Nah sekarang udah ga kenceng lagi, tapi KUUUEEEEENNNNCEEEEEENNNGGGGG bangeeeetttt... Aku sampai jatuh terduduk sodara-sodara!! Bener-bener jatuh terduduk karena tertiup anginnn... Selangsing-langsingnya aku..baru kali ini aku terhantam angin sampai nyaris mengambil posisi on bended knee...

Ehhh...cerita Menzies belum selesaaai.... Jadi sekitar satu jam kemudian, aku keluar dari Matheson.. apa coba yang aku liat? Gajah menyeberang? Bukaaannn...!!! Ada mobil pemadam yang lengkap bersirene ria muncuull.. Aku dengan jiwa ratu dramaku langsung membayangkan adegan-adegan kayak di film dokumenter itu lhoo... Yang para pemadam kebakaran dengan gagh beraninya menyelamatkan orang-orang yang panik.Hmm..Tapi apakah anda juga memperhatikan satu hal yang aneh? Kenapa mobil pemadamnya baru muncul satu jam sesudah alarmnya bunyi ya? Aku juga yang dengan curiosity begitu menggebu-gebu memelototi Menzies dari berbagai sisi. Sebelah mana yang berasap ya?? Daaannn... ga ada asap. Dimanapun juga. Tau peribahasa: "Tak ada asap tanpa api"? (or was it "ada asap ada api' sih?). Naaaahh... Itu diaaaa... Tidak ada asap yang terlihat karena memang tidak ada api. Lalu apa yang ada sampai si mobil pemadam bela-belain nongol disitu cobaaaa??? Aku tengok sana tengok sini mencari penjelasan yang cukup berarti.. Apa coba yang aku temukan? Pohon rubuh. Satu biji. Satu bijiii ajaaa..... Kurus pula pohonnya. Dan yang tertimpa pohon itu cuma rumput. Halah. Hiperbolis amat sih orang-orang ini... Pohon tumbang aja sampe manggil pemadam segala, sampe evakuasi satu gedung (dan Menzies kami tercinta itu adalah gedung 11 lantai)...

Ternyata, berdasarkan e-mail dari wakil rektor (atau semacam itu kali ya...) evakuasi terjadi karena ada alarm malfunction atau apaaa...gitu lhoooo.. Dan afternoon clas semua dicancel. Diliburkan. Aku yang baca e-mail itu sekitar jam 4.30 sore langsung histeria massa...karena aku ada kuliah jam 06.00 dan sama sekali belum membaca apapun dari reading list wajib. Ya jelaslah aku bahagiaaaa.... Kebahagiaan yang semu. karena ternyata, kuliahku yang jam 06.00 sore (menjelang malam) itu dianggap bukan afternoon clas, melainkan evening class. Jadddiii.... tetep kuliaaaah... Hiks.

Ih, tapi serem aja angin kemaren.. Pengalaman salah satu temen aku bisa dibaca disini. Yang pasti sih, kejadian kemaren membuat aku semakin membulatkan suatu tekad: Aku betul-betul harus menambah berat badaaaannnn!!!

Pinjem gambar dari sini

1 komentar:

  1. Iya tuh mbak Ami harusnya emang hrs nambah berat badan (makan yg banyak mbak!)...masak kena angin kog "duduk terpental" eh atau "terpental trus duduk", pengin ketawa tp kog nertawain orang pas kena musibah...he..he..(lho kog ketawa juga).
    Gue ngebayangin aje kasihan, diketawain banyak orang gak mbak??? Untung sy gak gemuk dan gak kurus..so ideal gitu loh..he..he narcis

    BalasHapus

Rabu, 02 April 2008

Diterjang Badai

Kemaren pagi (paginya aku disini ga akan aku sebutkan jam berapa, karena cukup menjatuhkan martabat), dengan semangat mengkonsultasikan essay yang due datenya semakin mengancam, berangkatlah diriku ke kampus. Cukup nekat sih hitungannya, mengingat sudah ada warning dari BOM alias BMG nya Ostrali bahwa bakal ada agin kencang dengan kekuatan bisa sampai 100 km/h. Alhamdulillah... Masih dilindungi Allah SWT, pas aku sudah masuk ke Matheson (yang terasa begitu hangat), aku bengong ngeliat tiba-tiba anginnya jadi begituuuu mengerikan. Keliatan aja debu dan pasir yang beterbangan dan berputar-putar... Nah, tapi karena aku mangkal di tempat nongkrong biasa alias di PG Room (supaya paling tidak TERLIHAT pintar dan rajin), ga begitu merhatiin, secara aku lebih memilih menumpahkan konsentrasiku pada situs-situs gaul artikel-artikel jurnal untuk bahan esay. Pas mau makan siang keluar bareng sama Lian dan Era...barulah aku sadar betapa kejamnya dunia di luar sanaaa.... Anginnya kenceng banget..!!! Tapi aku yang gagah perkasa ini tetap menunaikan tugasnya sebagai manusia, yaitu memenuhi tuntutan perut di Meeting Point. Selesai makan, nyadar bahwa aku cuma bakat ngegombal di blog dan bukannya bakat menulis esay, ke Law Building, ikutan kelas Language and Learning Skill di Law Building. Eeeehhhh...pas lagi tekun-tekunnya belajar (setekun yang dimungkinkan oleh diriku ini yang you know lah...), ada suara "Beep...beep" dari Menzies sodara-sodara!!! Aku udah mulai panik...Apalagi rupanya setelah sekitar 15 menit berlalu, Menzies Building (atau siapapun yang bertanggung jawab disana) memutuskan sudah saatnya membuat sensasi yang lebih heboh lagi. Bunyi sirenenya berubah jadi "Nguiiiiingggg....nguuuiiiinnnggggg...." ! Tambah pucetlah diriku... Tapi jadi rada tersentuh gimanaaa gitu lho waktu Matthew (instruktur LLS yang saaaangaaaat baik hati dan kebapakan, one of my favourite person in Monash) melihat ke arah Menzies Building sambil ngomong: "My daughter is at the Menzies, upstairs in my room". Untunglah memang kelas udah mau selesai, jadi Matthew bisa langsung lari menjemput anaknya, sementara aku lari ke Matheson. Eh, waktu mau balik ke perpus Matheson tuh, memang di luar Menzies udah rameeee banget... Karena semua orang memang diharuskan untuk langsung ber-evakuasi (? kata yang aneh..). Naaaahhhh...perjalanan dari Menzies ke Matheson yang biasanya ga penting karena cuma perlu setengah tarikan nafas, kali ini terasa begituuuuu mencekaaaaammmm... Tadi aku bilang anginny akenceng ya? Nah sekarang udah ga kenceng lagi, tapi KUUUEEEEENNNNCEEEEEENNNGGGGG bangeeeetttt... Aku sampai jatuh terduduk sodara-sodara!! Bener-bener jatuh terduduk karena tertiup anginnn... Selangsing-langsingnya aku..baru kali ini aku terhantam angin sampai nyaris mengambil posisi on bended knee...

Ehhh...cerita Menzies belum selesaaai.... Jadi sekitar satu jam kemudian, aku keluar dari Matheson.. apa coba yang aku liat? Gajah menyeberang? Bukaaannn...!!! Ada mobil pemadam yang lengkap bersirene ria muncuull.. Aku dengan jiwa ratu dramaku langsung membayangkan adegan-adegan kayak di film dokumenter itu lhoo... Yang para pemadam kebakaran dengan gagh beraninya menyelamatkan orang-orang yang panik.Hmm..Tapi apakah anda juga memperhatikan satu hal yang aneh? Kenapa mobil pemadamnya baru muncul satu jam sesudah alarmnya bunyi ya? Aku juga yang dengan curiosity begitu menggebu-gebu memelototi Menzies dari berbagai sisi. Sebelah mana yang berasap ya?? Daaannn... ga ada asap. Dimanapun juga. Tau peribahasa: "Tak ada asap tanpa api"? (or was it "ada asap ada api' sih?). Naaaahh... Itu diaaaa... Tidak ada asap yang terlihat karena memang tidak ada api. Lalu apa yang ada sampai si mobil pemadam bela-belain nongol disitu cobaaaa??? Aku tengok sana tengok sini mencari penjelasan yang cukup berarti.. Apa coba yang aku temukan? Pohon rubuh. Satu biji. Satu bijiii ajaaa..... Kurus pula pohonnya. Dan yang tertimpa pohon itu cuma rumput. Halah. Hiperbolis amat sih orang-orang ini... Pohon tumbang aja sampe manggil pemadam segala, sampe evakuasi satu gedung (dan Menzies kami tercinta itu adalah gedung 11 lantai)...

Ternyata, berdasarkan e-mail dari wakil rektor (atau semacam itu kali ya...) evakuasi terjadi karena ada alarm malfunction atau apaaa...gitu lhoooo.. Dan afternoon clas semua dicancel. Diliburkan. Aku yang baca e-mail itu sekitar jam 4.30 sore langsung histeria massa...karena aku ada kuliah jam 06.00 dan sama sekali belum membaca apapun dari reading list wajib. Ya jelaslah aku bahagiaaaa.... Kebahagiaan yang semu. karena ternyata, kuliahku yang jam 06.00 sore (menjelang malam) itu dianggap bukan afternoon clas, melainkan evening class. Jadddiii.... tetep kuliaaaah... Hiks.

Ih, tapi serem aja angin kemaren.. Pengalaman salah satu temen aku bisa dibaca disini. Yang pasti sih, kejadian kemaren membuat aku semakin membulatkan suatu tekad: Aku betul-betul harus menambah berat badaaaannnn!!!

Pinjem gambar dari sini

1 komentar:

  1. Iya tuh mbak Ami harusnya emang hrs nambah berat badan (makan yg banyak mbak!)...masak kena angin kog "duduk terpental" eh atau "terpental trus duduk", pengin ketawa tp kog nertawain orang pas kena musibah...he..he..(lho kog ketawa juga).
    Gue ngebayangin aje kasihan, diketawain banyak orang gak mbak??? Untung sy gak gemuk dan gak kurus..so ideal gitu loh..he..he narcis

    BalasHapus