Sebelumnya, saya ingin ngasih peringatan dulu, bahwa isi posting kali ini adalah ocehan tidak penting seorang mahasiswa perantauan biasa yang punya kecenderungan untuk mendramatisir segala sesuatu...
…
…
…
Hah? Masih dibaca? Wooohooo...does it mean that you are really bored or just trying to procrastinate by doing a senseless browsing? Well, anyway...
PAGI INI:
Bangun untuk mematikan alarm. Setengah jam kemudian, membuka sebelah mata, sementara jempol kaki kiri menyibak gorden. Oh, oke...it's so gloomy outside. Menarik kembali selimut yang tadinya cuma sampe idung sampe ke atas kepala, berharap bahwa presentasi sialan ini berlalu tanpa harus dijalani. FYI, saya mengerjakan report untuk presentasi ini hari Sabtu kemaren sampai jam 1.30 dini hari di Caulfield, dan malam Seninnya ngelembur lagi sampai jam 12 malam di rumah saya. So please don't blame me to hate this 5,000 words report. Masih untung ini group assignment. Kalo individual, mungkin saya udah terjun ke sumur... Kembali ke perpisahan antara saya dan tempat tidur, saya berhasil meneguhkan diri keluar dari selimut sekitar setengah jam kemudian. First thing to do, bikin kopi! Ke dapur, Iin lagi bikin indomie buat sarapan...hmm...saya agak khawatir, Iin gitu lhooo...emang cukup In cuma sarapan indomie doang? Heueheueheheu...
SIANG TADI:
Nyampe kampus jam 11.50an gitu deh..Tumben-tumbenan masih ada komputer kosong di PG Room. Ngutak-ngatik PPT buat presentasi jam 7 malem nantinya. Rada bete karena entah kenapa TransTV dan RCTI ga bisa dibuka di situsnya Binus. Jadi aja mengerjakan slide sambil mengikuti liputan di Metro TV tentang...Bulan Imunisasi Anak Sekolah! Gyahahahaha... Biasanya kan saya sambil nonton Insert tuhhh...Kelar dengan slide, memutuskan nyari buku yang sekiranya diperlukan untuk individual report mata kuliah Corporate Environmental Responsibility. Sigh... bukunya ada di Law Library semua. Seumur-umur, saya belum pernah masuk ke Law Library. Kalo ke Law Building sih, seminggu sekali, soalnya tutorial untuk Resource Evaluation kan disana. Termotivasi kenyataan bahwa ini mata kuliah yang saya sendiri tidak yakin yang dibahas sebenernya apa saja, jadilah saya meneguhkan diri ke gedung coklat butek itu... Sampai di Law Building, sempet agak bingung, masuk ke perpusnya lewat mana yak? Setelah terlihat seperti turis kehilangan rombongan, saya dengan penuh rasa syukur berhasil menemukan buku yang saya cari. Sempet agak pangling dengan suasana perpus ini yang...SEPIIII... Eh, seriuss... secara nih ya, Matheson, perpus tempat saya berkeliaran sehari-hari itu biasanya rame dengan celotehan para anak undergrad. Hargrave-Andrew, perpusnya Engineering & Science, juga lebih riuh lagi. Apalagi perpustakaan di Caulfield. Wuuuhhh...perpus di Caulfield itu mah berisik!! Jadi saya rada kagum dengan perpus ini, yang penuh orang, tapi sepiiii banget. Ih, tahan ya mereka belajar sebegitu seriusnya. Dan layar komputer di depan mereka juga tampilan serius dot com, bentuk-bentuk artikel pdf gitu deh, bukan kayak di Matheson yang suka ada aja yang fesbukan atau buka YouTube. Sungguh, ada perasaan kagum pada diri sendiri yang berasa keren banget menenteng buku berjudul: "Environmental Law and Enforcement in Asia-Pacific Rim", saya berasa semakin mirip aja dengan Ally McBeal... Sambil keluar dari Law Building, masih berasa keren menenteng buku-buku tebel itu *berasa mahasiswa beneran...*, saya menuju Campus Centre. Mencari buku di perpustakaan memang melelahkan dan bikin lapar...
Sambil masuk ke Campus Centre, saya sempet mikir, seandainyaaaa aja saya ke perpustakaan Hargrave-Andrew di Science sana, siapa tau saya bisa ketemu dosen ekologi saya yang ganteng itu. Barusaaaan banget saya mikir gitu, saya mengangkat kepala, dan jeng jeeeenggg… ada dirinya! Kale, si dosen ganteng ituuu… di arah jam 2, sekitar 5 meter dari saya!! Gyahahahaha… Saya langsung deg-degan, apalagi dengan rambutnya yang udah mulai gondrong lagi, kacamatanya yang membuatnya terlihat so smart (saya punya kelemahan yang spesifik di depan pria berkaca mata :p), dan senyum jahilnya yang manis itu… he looked great for me… Satu sepertiga detik kemudian saya baru nyadar, dia senyum karena sedang ngobrol dengan si-mahasiswi-Ph.D-yang-pernah-dia-gandeng. Saya langsung menepi ke dinding, dan bersembunyi di balik tiang. Dengan posisi memanjangkan leher, menempelkan badan ke tiang sambil berusaha supaya tetap tidak terlihat *dan oh, saya tidak lupa pula memegang tiang itu dengan kedua tangan saya, supaya lebih dramatis* saya diam-diam menatap Kale dan “temannya” itu… Huahahahaha… Sinetron banget ga sih? Kata Iin, masih untung saya ngeliatinnya ga sambil bawa kembang dan nyabutin kelopak kembang itu satu per satu…
Jadi ya itulah sodara-sodara… Sepotong kejadian di hari ini yang membuat saya berasa pengen jadi artis sinetron…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar