Biar gimana juga, thesis ini bukan hanya hasil kerja keras saya *plus bimbingan si supervisor yang ganteng-ramah-cerdas-nian itu*. Banyak orang yang juga turut berperan dan membantu saya.
1. Abah-Mama-Ita
Orang tua dan adik saya tercinta. What more to say? Berkat doa dan kasih sayang mereka lah saya bisa sampai disini dan terus bertahan. In fact, they are the reason for me doing this. Yang agak lucu mungkin soal peran serta Abah. Pernah waktu ngumpulin data, saya sampai 4-5 hari googling dan tidak berhasil menemukan data tentang peraturan pemerintah yang saya cari. Waktu saya nelfon ke rumah dan curhat soal ini, tanpa disangka tanpa dinyana sodara-sodaraaaa… Abah termasuk salah satu orang yang terlibat dalam penyusunan peraturan pemerintah tersebut! Jadilah Abah mengkopikan peraturan pemerintah itu dari komputernya Abah di rumah, dan mengirimnya lewat e-mail dengan bantuan petugas warnet. Gyahahaha… Christian juga sampai ketawa waktu saya cerita soal ini, dan berkomentar: “See? Sometimes we just don’t know what’s happening in our own house.”. Saya agak tersentil dengan ucapan Abah soal tesis ini: “Walaupun ini tesisnya Ami yang nulis, ini bukan cuma soal Ami. Jangan lupa bahwa Ami itu membawa nama Indonesia. Apalagi Ami kan statusnya anak beasiswa, yang artinya adalah orang-orang pilihan dari Indonesia. Kalau Ami sampai sembarangan mengerjakannya, orang bakal mikir, ‘oh, orang pilihan dari Indonesia bisanya kayak gini doang toh?’ “. Hiks… Thank’s for reminding me about that Dad… You are just so right.
Ita, adek saya itupun termasuk pemantau setia progress saya. Biasanya dia bakal mengYM saya dan mulai menginterogasi saya kalo dia melihat aktivitas fesbuk saya agak di atas normal. Dan dia juga yang selalu menyemangati saya kalo saya udah merasa that I'm getting nowhere with this whole thing. Anyway, tetep aja, kadar kenormalan hubungan kakak beradik kami bisa dilihat dari berapa kali kami saling memanggil "dodol" satu sama lain. Semakin tinggi frekuensinya, semakin normal hubungan kami :D.
Put simply, I dedicate this thesis to them, my parents and my sister.
And my niece to, if only she’s old enough to understand :D. Oh, and FYI, Dian ini adalah keponakan saya tapi BUKAN anak dari adik saya satu-satunya itu. Long story.
2. Matthew
Matthew ini staf di Arts Language and Learning Unit. Jadi kerjaan dia adalah membantu siswa-siswi Arts yang kesulitan untuk menulis, terutama International Students. Kualifikasinya dia Ph.D lho padahal, di bidang filosofi. Matthew ini sudah BANYAK sekali membantu saya semenjak semester pertama dulu. Dan orangnya sungguh kebapakan. Setiap orang yang kenal dia rata-rata komentarnya sama: “He’s lovely!”. Dan bagi saya, he’s one of the most encouraging people I’ve ever met. Dia SABAR banget menghadapi berbagai macam siswa dengan keluhan yang berbeda-beda. Kadang-kadang malah saya datang ke dia cuma karena pengen curhat soal lit review saya… Selain kesabaran dia, saya juga kagum dengan caranya memperlakukan para siswa. Everyday, he has a long line of students waiting to have consultation with him. Dan sepertinya dia hafal nama SEMUA siswa yang datang. Pernah waktu saya konsultasi sama dia, dia bikinin teh untuk saya. I also love his room. Dia memajang berbagai macam souvenir dari beberapa negara di ruangan dia. And the view from his window is just awesome, secara ruangan dia di lantai 5 Menzies Building, dengan jendela yang menghadap ke arah pelabuhan, with a view of the sea glistening under the sun.Oh, dan saya juga ngasih kenang-kenangan ke diaaaa…3. My FRIENDS!
Iin housemate tercinta teman seperjuangan – M’Gita yang nemenin di Caulfield sampe tengah malem – M’Devi yang suka bareng di PG Room Matheson – Dinni yang suka gangguin ga jelas – Wilud – Rosy di Banjarbaru – P’Iksan yang membuat keinginan jadi model-wanna-be akhirnya kesampaian – Dian Hatianindri my other housemate yang menemani perjalanan naik bus 900 dari Caulfield – Xue, Jamie, Lu, Michael, and my other good fellows at School of GES, it’s been wonderful to know you all – Novie, temen chatting dan diskusi tentang sooo many things *btw, I finally took the picture of “him” and “her” if you know who are the people I’m talking about* - Nina Rezki Amelia, whoo keeps on reading my unimportant posts :D – Reeeeiiiii….mizzz you so – Taibah and Wafaa’h, we MUST catch up once I arrived home – Era dan M’Fike yang nemenin jalan-jalan kalo udah setres tingkat tinggi – my STUDENTS, yang somehow ngangenin walopun they can be so annoying sometimes with those ABG style of writings - ALL of my friends who support me and keep telling me to go on.. so sorry that at the moment I can’t seem to remember anymore names, anyway, you know who you are guys.
So, let’s celebrate the day!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 15 Juni 2009
Me vs My Thesis: Season Finale - Episode 3: People Behind the Scene
Biar gimana juga, thesis ini bukan hanya hasil kerja keras saya *plus bimbingan si supervisor yang ganteng-ramah-cerdas-nian itu*. Banyak orang yang juga turut berperan dan membantu saya.
1. Abah-Mama-Ita
Orang tua dan adik saya tercinta. What more to say? Berkat doa dan kasih sayang mereka lah saya bisa sampai disini dan terus bertahan. In fact, they are the reason for me doing this. Yang agak lucu mungkin soal peran serta Abah. Pernah waktu ngumpulin data, saya sampai 4-5 hari googling dan tidak berhasil menemukan data tentang peraturan pemerintah yang saya cari. Waktu saya nelfon ke rumah dan curhat soal ini, tanpa disangka tanpa dinyana sodara-sodaraaaa… Abah termasuk salah satu orang yang terlibat dalam penyusunan peraturan pemerintah tersebut! Jadilah Abah mengkopikan peraturan pemerintah itu dari komputernya Abah di rumah, dan mengirimnya lewat e-mail dengan bantuan petugas warnet. Gyahahaha… Christian juga sampai ketawa waktu saya cerita soal ini, dan berkomentar: “See? Sometimes we just don’t know what’s happening in our own house.”. Saya agak tersentil dengan ucapan Abah soal tesis ini: “Walaupun ini tesisnya Ami yang nulis, ini bukan cuma soal Ami. Jangan lupa bahwa Ami itu membawa nama Indonesia. Apalagi Ami kan statusnya anak beasiswa, yang artinya adalah orang-orang pilihan dari Indonesia. Kalau Ami sampai sembarangan mengerjakannya, orang bakal mikir, ‘oh, orang pilihan dari Indonesia bisanya kayak gini doang toh?’ “. Hiks… Thank’s for reminding me about that Dad… You are just so right.
Ita, adek saya itupun termasuk pemantau setia progress saya. Biasanya dia bakal mengYM saya dan mulai menginterogasi saya kalo dia melihat aktivitas fesbuk saya agak di atas normal. Dan dia juga yang selalu menyemangati saya kalo saya udah merasa that I'm getting nowhere with this whole thing. Anyway, tetep aja, kadar kenormalan hubungan kakak beradik kami bisa dilihat dari berapa kali kami saling memanggil "dodol" satu sama lain. Semakin tinggi frekuensinya, semakin normal hubungan kami :D.
Put simply, I dedicate this thesis to them, my parents and my sister.
And my niece to, if only she’s old enough to understand :D. Oh, and FYI, Dian ini adalah keponakan saya tapi BUKAN anak dari adik saya satu-satunya itu. Long story.
2. Matthew
Matthew ini staf di Arts Language and Learning Unit. Jadi kerjaan dia adalah membantu siswa-siswi Arts yang kesulitan untuk menulis, terutama International Students. Kualifikasinya dia Ph.D lho padahal, di bidang filosofi. Matthew ini sudah BANYAK sekali membantu saya semenjak semester pertama dulu. Dan orangnya sungguh kebapakan. Setiap orang yang kenal dia rata-rata komentarnya sama: “He’s lovely!”. Dan bagi saya, he’s one of the most encouraging people I’ve ever met. Dia SABAR banget menghadapi berbagai macam siswa dengan keluhan yang berbeda-beda. Kadang-kadang malah saya datang ke dia cuma karena pengen curhat soal lit review saya… Selain kesabaran dia, saya juga kagum dengan caranya memperlakukan para siswa. Everyday, he has a long line of students waiting to have consultation with him. Dan sepertinya dia hafal nama SEMUA siswa yang datang. Pernah waktu saya konsultasi sama dia, dia bikinin teh untuk saya. I also love his room. Dia memajang berbagai macam souvenir dari beberapa negara di ruangan dia. And the view from his window is just awesome, secara ruangan dia di lantai 5 Menzies Building, dengan jendela yang menghadap ke arah pelabuhan, with a view of the sea glistening under the sun.Oh, dan saya juga ngasih kenang-kenangan ke diaaaa…3. My FRIENDS!
Iin housemate tercinta teman seperjuangan – M’Gita yang nemenin di Caulfield sampe tengah malem – M’Devi yang suka bareng di PG Room Matheson – Dinni yang suka gangguin ga jelas – Wilud – Rosy di Banjarbaru – P’Iksan yang membuat keinginan jadi model-wanna-be akhirnya kesampaian – Dian Hatianindri my other housemate yang menemani perjalanan naik bus 900 dari Caulfield – Xue, Jamie, Lu, Michael, and my other good fellows at School of GES, it’s been wonderful to know you all – Novie, temen chatting dan diskusi tentang sooo many things *btw, I finally took the picture of “him” and “her” if you know who are the people I’m talking about* - Nina Rezki Amelia, whoo keeps on reading my unimportant posts :D – Reeeeiiiii….mizzz you so – Taibah and Wafaa’h, we MUST catch up once I arrived home – Era dan M’Fike yang nemenin jalan-jalan kalo udah setres tingkat tinggi – my STUDENTS, yang somehow ngangenin walopun they can be so annoying sometimes with those ABG style of writings - ALL of my friends who support me and keep telling me to go on.. so sorry that at the moment I can’t seem to remember anymore names, anyway, you know who you are guys.
So, let’s celebrate the day!
1. Abah-Mama-Ita
Orang tua dan adik saya tercinta. What more to say? Berkat doa dan kasih sayang mereka lah saya bisa sampai disini dan terus bertahan. In fact, they are the reason for me doing this. Yang agak lucu mungkin soal peran serta Abah. Pernah waktu ngumpulin data, saya sampai 4-5 hari googling dan tidak berhasil menemukan data tentang peraturan pemerintah yang saya cari. Waktu saya nelfon ke rumah dan curhat soal ini, tanpa disangka tanpa dinyana sodara-sodaraaaa… Abah termasuk salah satu orang yang terlibat dalam penyusunan peraturan pemerintah tersebut! Jadilah Abah mengkopikan peraturan pemerintah itu dari komputernya Abah di rumah, dan mengirimnya lewat e-mail dengan bantuan petugas warnet. Gyahahaha… Christian juga sampai ketawa waktu saya cerita soal ini, dan berkomentar: “See? Sometimes we just don’t know what’s happening in our own house.”. Saya agak tersentil dengan ucapan Abah soal tesis ini: “Walaupun ini tesisnya Ami yang nulis, ini bukan cuma soal Ami. Jangan lupa bahwa Ami itu membawa nama Indonesia. Apalagi Ami kan statusnya anak beasiswa, yang artinya adalah orang-orang pilihan dari Indonesia. Kalau Ami sampai sembarangan mengerjakannya, orang bakal mikir, ‘oh, orang pilihan dari Indonesia bisanya kayak gini doang toh?’ “. Hiks… Thank’s for reminding me about that Dad… You are just so right.
Ita, adek saya itupun termasuk pemantau setia progress saya. Biasanya dia bakal mengYM saya dan mulai menginterogasi saya kalo dia melihat aktivitas fesbuk saya agak di atas normal. Dan dia juga yang selalu menyemangati saya kalo saya udah merasa that I'm getting nowhere with this whole thing. Anyway, tetep aja, kadar kenormalan hubungan kakak beradik kami bisa dilihat dari berapa kali kami saling memanggil "dodol" satu sama lain. Semakin tinggi frekuensinya, semakin normal hubungan kami :D.
Put simply, I dedicate this thesis to them, my parents and my sister.
And my niece to, if only she’s old enough to understand :D. Oh, and FYI, Dian ini adalah keponakan saya tapi BUKAN anak dari adik saya satu-satunya itu. Long story.
2. Matthew
Matthew ini staf di Arts Language and Learning Unit. Jadi kerjaan dia adalah membantu siswa-siswi Arts yang kesulitan untuk menulis, terutama International Students. Kualifikasinya dia Ph.D lho padahal, di bidang filosofi. Matthew ini sudah BANYAK sekali membantu saya semenjak semester pertama dulu. Dan orangnya sungguh kebapakan. Setiap orang yang kenal dia rata-rata komentarnya sama: “He’s lovely!”. Dan bagi saya, he’s one of the most encouraging people I’ve ever met. Dia SABAR banget menghadapi berbagai macam siswa dengan keluhan yang berbeda-beda. Kadang-kadang malah saya datang ke dia cuma karena pengen curhat soal lit review saya… Selain kesabaran dia, saya juga kagum dengan caranya memperlakukan para siswa. Everyday, he has a long line of students waiting to have consultation with him. Dan sepertinya dia hafal nama SEMUA siswa yang datang. Pernah waktu saya konsultasi sama dia, dia bikinin teh untuk saya. I also love his room. Dia memajang berbagai macam souvenir dari beberapa negara di ruangan dia. And the view from his window is just awesome, secara ruangan dia di lantai 5 Menzies Building, dengan jendela yang menghadap ke arah pelabuhan, with a view of the sea glistening under the sun.Oh, dan saya juga ngasih kenang-kenangan ke diaaaa…3. My FRIENDS!
Iin housemate tercinta teman seperjuangan – M’Gita yang nemenin di Caulfield sampe tengah malem – M’Devi yang suka bareng di PG Room Matheson – Dinni yang suka gangguin ga jelas – Wilud – Rosy di Banjarbaru – P’Iksan yang membuat keinginan jadi model-wanna-be akhirnya kesampaian – Dian Hatianindri my other housemate yang menemani perjalanan naik bus 900 dari Caulfield – Xue, Jamie, Lu, Michael, and my other good fellows at School of GES, it’s been wonderful to know you all – Novie, temen chatting dan diskusi tentang sooo many things *btw, I finally took the picture of “him” and “her” if you know who are the people I’m talking about* - Nina Rezki Amelia, whoo keeps on reading my unimportant posts :D – Reeeeiiiii….mizzz you so – Taibah and Wafaa’h, we MUST catch up once I arrived home – Era dan M’Fike yang nemenin jalan-jalan kalo udah setres tingkat tinggi – my STUDENTS, yang somehow ngangenin walopun they can be so annoying sometimes with those ABG style of writings - ALL of my friends who support me and keep telling me to go on.. so sorry that at the moment I can’t seem to remember anymore names, anyway, you know who you are guys.
So, let’s celebrate the day!
3 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Iya deh... Semoga segera selesai dan sukses semua tugas tugasnya... setelah itu...?!
BalasHapusBerbakti tentunya yah... atau langsung terima lamaran...?! he.. he.. he...
Salam dari Hong Kong.
amiiii...!!!
BalasHapusnggak cuman blognya, penampilan ami juga berubah dengan jilbab itu. makin manis deh.
selamat ya, ami.
abah kamu bener banget.
and those people you've given your gratitude, they're unquestionably encouraging!
wahaaa.... ada nama Nina ternyata, hihihi... "unimportant posts" yang sebenarnya important enough buat dibaca kok mba, hehehe.... Mba Amiii slamat yaaa atas kelulusannya.. Ditunggu kedatangannya di Kampus tercinta... :D
BalasHapus