Selasa, 07 Januari 2014

Hello, Indy!

After that Chicago trip, I went to another city nearby: Indianapolis. Yep, Indianapolis ini (atau, panggilan mesranya: Indy) adalah ibukota dari state Indiana. Cuma sekitar 1,5 jam dari West Lafayette, and thanks to my life as a grad student, saya selama 6 bulan tinggal di WL belum pernah ke Indy.
Sebenernya Indy adalah starting point dari my winter trip. Karena tiket pesawat saya ke Washington DC itu berangkatnya dari Indy. Tadinya sih mikir, ya udah aja. Kan berangkat ke DC dari Indy tanggal 21 pagi. Jadi saya udah mikir mau pesen shuttle dari WL ke bandara Indy, lalu langsung aja capcus naik pesawat. Tapi Edgardo ternyata balik ke Panama tanggal 21 juga, dan Susana balik ke Pittsburgh tanggal 21. Trus Edgardo ngajakin maen ke Indy dulu dari tanggal 19 sore. I thought, why not? Lumayan lah sepanjang tanggal 20 kan bisa liat-liat Indy. Sayangnya Miguel udah keburu balik ke Panama, secara tiket dia balik ke Panama tanggal 19 pagi.

Anyway, kami berangkat dari WL ke Indy tanggal 19 sore itu naik bus. Dan kampus udah sepiiii banget. Ya iya lah ya, udah pada pulang gitu untuk winter holiday.
Kita naik Greyhound, dan sampai di Indy udah menjelang malam. Begitu turun di terminal, komentar pertama saya? “Wow, I love the weather!”. Gak sedingin West Lafayette, dan tentu saja, there was LESS wind than in Chicago. Karena udah keburu malem, kita gak sempet jalan-jalan banget (halah, istilahnya). Cuma sempet nyari makan, trus ke Hard Rock Café secara si Edgardo mau nyariin titipan temennya. Tapi sempet masuk ke Mall yang membuat saya begitu terharu, karena rasanya udah ribuan tahun saya gak masuk Mall beneran kek gitu yang bertingkat! Di Lafayette cuma ada 1 mall, Tippecanoe Mall, yang 1 lantai doang.
Indianapolis Art Garden di Inner Circle Mall
Besok paginya, sebenernya saya pengen banget ke Indiana Children’s Museum, yang katanya adalah Children’s Museum paling gede di USA. Tapi ternyata jauh dari tempat kami nginep T_T. Jadi ya udah, kita memutuskan jalan-jalan di sekitar downtown Indiana saja. Beda dengan Chicago, Indy ini terasa lebih santai. Gedung-gedung tingginya tidak sesesak di Chicago. Pagi itu kita mulai jalan dari Governmet Office-nya Indy. Satu yang saya perhatiin, mau di state manapun, gedung pemerintahan ini selalu punya bentuk yang nyaris sama. Udah by default kali ya bahwa bentuknya harus kek gitu.
downtown Indy.

Indiana Government House.
Perasaan di setiap kota yang saya kunjungi, bentuk Government House gak pernah jauh-jauh dari seperti ini
Terus, jalan lagi sampai ke Soldiers and Sailors Monument. Masuk ke dalam, dengan isengnya saya pengen naik ke Observatory Towernya. Dan, yang fatal dengan keisengan saya ini adalah, saya mau nyoba naik tangga aja. Which is 330 stairs. Mungkin sebenernya Edgardo dan Susana agak menyesal ya nurutin keinginan saya ini. Because by the time we reach the top, we were exhausted. Nyahahahahaha… Bisa sih sebenernya naik lift, lagian cuma $2 doang kok kalo naik lift. Anyway, karena ini monumen lama, yang namanya Observatory Decknya jelas beda lah sama Sky Deck di Chicago kemaren. Bener-bener kek mercu suar tua gitu dalemnya.
Soldiers Monument
di depan monumen, itu belum naik tanggak makanya senyum saya masih lebar
Indy from the Observartory Window
After climbing 330 stairs. I think they kind of hate me after climbing the stairs :p
Habis dari Soldiers and Sailor Monument, kita jalan lagi ke University Park. Mungkin seandainya pas Spring atau Summer, bakal lebih baguuussss. Tapi not bad kok :). Dan dari fountain yang ada di University Park ini pemandangan ke arah Indiana War Memorial Museum keliatan bagus banget.

Karena jaraknya cuma dua tarikan nafas dari University Park, kita iseng ngeliarin War Memorial Museum. Dan ternyata, masuknya gratis, sodara-sodara!

Isi museumnya sebagian besar tentang asal-usul state Indiana. Mulai dari zaman Indian, di zaman perang yang namanya Battle of Tippecanoe, Civil War, World War I, sampe World War II. Display tentang Perang Vietnam sampe Perang Irak, bahkan soal 9/11 Tragedy juga ada disini. Ngeliat display itu, keliatan banget betapa orang-orang disini sangat menghargai para tentara mereka, termasuk para veteran perang. Duh, kapan ya para veteran perang di Indonesia dapat perlakuan dan penghargaan seperti ini?
Perang zaman duluuuu

Women in War
They have this war helicopter!


No. I am Made in Indonesia.
Keluar dari museum, tau-tau udah jam 3 lewat aja, and we haven’t had our lunch yet. JAdi dengan penuh semangat we hit the mall to find something to eat. Trus balik ke penginapan, dengan rencana malemnya mau puter-puter lagi. We even check the theatre schedule, siapa tau ada pertunjukan apa gitu yang bagus (and more importantly, murah!). Tapi baru sekitar setengah jam masuk ke penginapan, tau-tau hujaaaaaannnn. Deres banget. Lengkap dengan angin kenceng pula :(  . Dan karena penerbangan saya besok lumayan pagi, yawdahlah kami memutuskan untuk beristirahat saja. Tapi Susana dengan baik hatinya mentraktir kami di T.G.I.F! Makasih Susanaaaa… *peyuk-peyuk*

Anyway, saya menetapkan hati akan mengunjungi Indy lagi, dengan satu tujuan utama: The Children’s Museum! Lagipula, walopun bagi sebagian orang mungkin Indy terkesan membosankan, saya kok lebih suka Indy ya dibanding Chicago. More quiet and peaceful.
A nice and quiet city :)
Next time I go to Indy, I'll go to this place!
So yeah. Tanggal 21 pagi, I left Indy for some other cities that I visited for my holiday trip!
For now, Ami, over and out!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 07 Januari 2014

Hello, Indy!

After that Chicago trip, I went to another city nearby: Indianapolis. Yep, Indianapolis ini (atau, panggilan mesranya: Indy) adalah ibukota dari state Indiana. Cuma sekitar 1,5 jam dari West Lafayette, and thanks to my life as a grad student, saya selama 6 bulan tinggal di WL belum pernah ke Indy.
Sebenernya Indy adalah starting point dari my winter trip. Karena tiket pesawat saya ke Washington DC itu berangkatnya dari Indy. Tadinya sih mikir, ya udah aja. Kan berangkat ke DC dari Indy tanggal 21 pagi. Jadi saya udah mikir mau pesen shuttle dari WL ke bandara Indy, lalu langsung aja capcus naik pesawat. Tapi Edgardo ternyata balik ke Panama tanggal 21 juga, dan Susana balik ke Pittsburgh tanggal 21. Trus Edgardo ngajakin maen ke Indy dulu dari tanggal 19 sore. I thought, why not? Lumayan lah sepanjang tanggal 20 kan bisa liat-liat Indy. Sayangnya Miguel udah keburu balik ke Panama, secara tiket dia balik ke Panama tanggal 19 pagi.

Anyway, kami berangkat dari WL ke Indy tanggal 19 sore itu naik bus. Dan kampus udah sepiiii banget. Ya iya lah ya, udah pada pulang gitu untuk winter holiday.
Kita naik Greyhound, dan sampai di Indy udah menjelang malam. Begitu turun di terminal, komentar pertama saya? “Wow, I love the weather!”. Gak sedingin West Lafayette, dan tentu saja, there was LESS wind than in Chicago. Karena udah keburu malem, kita gak sempet jalan-jalan banget (halah, istilahnya). Cuma sempet nyari makan, trus ke Hard Rock Café secara si Edgardo mau nyariin titipan temennya. Tapi sempet masuk ke Mall yang membuat saya begitu terharu, karena rasanya udah ribuan tahun saya gak masuk Mall beneran kek gitu yang bertingkat! Di Lafayette cuma ada 1 mall, Tippecanoe Mall, yang 1 lantai doang.
Indianapolis Art Garden di Inner Circle Mall
Besok paginya, sebenernya saya pengen banget ke Indiana Children’s Museum, yang katanya adalah Children’s Museum paling gede di USA. Tapi ternyata jauh dari tempat kami nginep T_T. Jadi ya udah, kita memutuskan jalan-jalan di sekitar downtown Indiana saja. Beda dengan Chicago, Indy ini terasa lebih santai. Gedung-gedung tingginya tidak sesesak di Chicago. Pagi itu kita mulai jalan dari Governmet Office-nya Indy. Satu yang saya perhatiin, mau di state manapun, gedung pemerintahan ini selalu punya bentuk yang nyaris sama. Udah by default kali ya bahwa bentuknya harus kek gitu.
downtown Indy.

Indiana Government House.
Perasaan di setiap kota yang saya kunjungi, bentuk Government House gak pernah jauh-jauh dari seperti ini
Terus, jalan lagi sampai ke Soldiers and Sailors Monument. Masuk ke dalam, dengan isengnya saya pengen naik ke Observatory Towernya. Dan, yang fatal dengan keisengan saya ini adalah, saya mau nyoba naik tangga aja. Which is 330 stairs. Mungkin sebenernya Edgardo dan Susana agak menyesal ya nurutin keinginan saya ini. Because by the time we reach the top, we were exhausted. Nyahahahahaha… Bisa sih sebenernya naik lift, lagian cuma $2 doang kok kalo naik lift. Anyway, karena ini monumen lama, yang namanya Observatory Decknya jelas beda lah sama Sky Deck di Chicago kemaren. Bener-bener kek mercu suar tua gitu dalemnya.
Soldiers Monument
di depan monumen, itu belum naik tanggak makanya senyum saya masih lebar
Indy from the Observartory Window
After climbing 330 stairs. I think they kind of hate me after climbing the stairs :p
Habis dari Soldiers and Sailor Monument, kita jalan lagi ke University Park. Mungkin seandainya pas Spring atau Summer, bakal lebih baguuussss. Tapi not bad kok :). Dan dari fountain yang ada di University Park ini pemandangan ke arah Indiana War Memorial Museum keliatan bagus banget.

Karena jaraknya cuma dua tarikan nafas dari University Park, kita iseng ngeliarin War Memorial Museum. Dan ternyata, masuknya gratis, sodara-sodara!

Isi museumnya sebagian besar tentang asal-usul state Indiana. Mulai dari zaman Indian, di zaman perang yang namanya Battle of Tippecanoe, Civil War, World War I, sampe World War II. Display tentang Perang Vietnam sampe Perang Irak, bahkan soal 9/11 Tragedy juga ada disini. Ngeliat display itu, keliatan banget betapa orang-orang disini sangat menghargai para tentara mereka, termasuk para veteran perang. Duh, kapan ya para veteran perang di Indonesia dapat perlakuan dan penghargaan seperti ini?
Perang zaman duluuuu

Women in War
They have this war helicopter!


No. I am Made in Indonesia.
Keluar dari museum, tau-tau udah jam 3 lewat aja, and we haven’t had our lunch yet. JAdi dengan penuh semangat we hit the mall to find something to eat. Trus balik ke penginapan, dengan rencana malemnya mau puter-puter lagi. We even check the theatre schedule, siapa tau ada pertunjukan apa gitu yang bagus (and more importantly, murah!). Tapi baru sekitar setengah jam masuk ke penginapan, tau-tau hujaaaaaannnn. Deres banget. Lengkap dengan angin kenceng pula :(  . Dan karena penerbangan saya besok lumayan pagi, yawdahlah kami memutuskan untuk beristirahat saja. Tapi Susana dengan baik hatinya mentraktir kami di T.G.I.F! Makasih Susanaaaa… *peyuk-peyuk*

Anyway, saya menetapkan hati akan mengunjungi Indy lagi, dengan satu tujuan utama: The Children’s Museum! Lagipula, walopun bagi sebagian orang mungkin Indy terkesan membosankan, saya kok lebih suka Indy ya dibanding Chicago. More quiet and peaceful.
A nice and quiet city :)
Next time I go to Indy, I'll go to this place!
So yeah. Tanggal 21 pagi, I left Indy for some other cities that I visited for my holiday trip!
For now, Ami, over and out!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar