Minggu, 19 Januari 2014

New York... New York...! (Part 2)

Melanjutkan curhatan cerita saya soal jalan-jalan ke NYC kemaren, here are some other highlights about my trip to NYC

3. Times Square
Oh, mau ke NYC? Wah, jangan lupa ke Times Square ya…”. Itu adalah reaksi yang paling sering saya dapatkan kalo ada orang yang tau saya mau ke NY.
Times Square apaan sih? Penjelasan paling simpel, Times Square itu adalah alun-alunnya New York City. Semacam AlKid-nya Yogya, mungkin? Saya dengan agak naifnya sempet nyari monumen atau patung atau plang apaaa gitu lho yang tulisannya Times Square. Tapi gak ada. *getok kepala sendiri*.

Intinya sih, Times Square ini ya daerah yang jadi pusat kesibukannya NYC. Emang gak ada monumen atau patung khusus gitu yang menyatakan that you are standing in Times Square. Tapi ada beberapa gedung dan sign yang dianggap sebagai landmark dari Times Square. Dan saya dengan absurdnya membandingkannya dengan pohon beringin di Alun-alun Jogja.

Ngeeeniweeeiii…
Kebayang gak sih, NYC saja sudah jadi semacam pusat keramaian dunia, and Times Square is the centre of NYC. Somehow, it was a bit overwhelming, to think that you are standing in the middle of the world’s intersection.  Some people refer Times Square as the The Center of the Universe. And somehow, it makes you feel so small. Then again, you also have the shiver as you realize that you are a part of it, a part of where everything is moving so fast.


Salah satu yang paling terkenal dari Times Square adalah Dropping Ball, event waktu Tahun Baru. Sempet agak tertarik untuk melihat langsung event ini, tapi demi denger bahwa ngantrinya bisa sejak siang… Ahahahahhaa… Tidak, terima kasih. Temen saya, Argita dan Una ngantri dari jam 2 siang lho…

4. Upi’ Jaya
Oke. Mungkin pada bingung. What the hell is this? Jadi sodara-sodara, Upi’ Jaya itu adalah nama restoran Indonesia yang ada di daerah Queens, New York.

Secara nih ya, saya dan Ifa sama-sama datang dari kota-kecil-di-tengah-ladang-jagung yang mana restoran Indonesia hanyalah sekedar impian semu belaka… Kami sungguh bersemangat sekali kesiniii… E sumpah ya, rasa bahagianya tak terlukiskan waktu akhirnya saya bisa makan pempek lagi setelah sejuta tahun lamanyaaaa… Yah, walopun kita agak ngenes dengan daun singkong yang harganya sepiring kecil jadi $6, yang kalo dikurskan ke rupiah, kalo di Indo dengan harga segitu udah dapet 8 baskom daun singkong kali yaaa…
kurang sumringah gimana coba ya muka saya liat pempek *berbinar-binar*
Ifa dan sumber kebahagiaannya: tempe
ludes. 
 Kata temen saya sih enakan Pondok Jakarta. Tapi sayangnya pas kami ke sana, pas tutuuuuppp… *sedih* *menghapus lelehan air mata*

5. Meet Up!
Ini sebenernya bukan cuma highlight dari NYC aja sih, tapi dari perjalanan winter trip ini. Sebagian besar dari kami, para Indonesian Fulbrighter batch 2013, terakhir ketemu waktu PDO di Surabaya tahun lalu. Beberapa masih ketemu waktu Pre Academic, karena Pre Acad-nya di tempat yang sama. So it’s just so very nice to meet again with them!
ketemu sama Rio dan Mbak Ayu!
sama Jeannete dan Mas Samuel
Akhirnya ketemu Argita!


6. Brooklyn Heights
Brooklyn Heights ini tenpat buat liat-liat skylinenya New York. And I have to say that I kind of like Brooklyn area. Dari sini juga kita bisa liat Brooklyn Bridge. Katanya sih, Brooklyn Bridge adalah salah satu maha karya di bidang konstruksi bangunan. Saya yang gak punya latar belakang teknik sipil (selain Abah yang dulu lulusan Teknik Sipil) cuma bisa bilang kalo jembatan ini…gede. Udah gitu doang. Atuhlaaaahhhh…



Anyway, this is where I spent the last sunset of 2013 :)


Hmmm… I guess that’s all about what I can remember about New York. Gak sempet ke Liberty Statue, tapi entah kenapa, I don’t really regret it. I just feel like, “Oh, whatever. I can still go the other time anyway.”

And that’s it about New York! But no, New York is not the last city for my winter trip :). But for now, Ami, over and out!
somewhere near the Radio City Music Hall, on Christmas Eve

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 19 Januari 2014

New York... New York...! (Part 2)

Melanjutkan curhatan cerita saya soal jalan-jalan ke NYC kemaren, here are some other highlights about my trip to NYC

3. Times Square
Oh, mau ke NYC? Wah, jangan lupa ke Times Square ya…”. Itu adalah reaksi yang paling sering saya dapatkan kalo ada orang yang tau saya mau ke NY.
Times Square apaan sih? Penjelasan paling simpel, Times Square itu adalah alun-alunnya New York City. Semacam AlKid-nya Yogya, mungkin? Saya dengan agak naifnya sempet nyari monumen atau patung atau plang apaaa gitu lho yang tulisannya Times Square. Tapi gak ada. *getok kepala sendiri*.

Intinya sih, Times Square ini ya daerah yang jadi pusat kesibukannya NYC. Emang gak ada monumen atau patung khusus gitu yang menyatakan that you are standing in Times Square. Tapi ada beberapa gedung dan sign yang dianggap sebagai landmark dari Times Square. Dan saya dengan absurdnya membandingkannya dengan pohon beringin di Alun-alun Jogja.

Ngeeeniweeeiii…
Kebayang gak sih, NYC saja sudah jadi semacam pusat keramaian dunia, and Times Square is the centre of NYC. Somehow, it was a bit overwhelming, to think that you are standing in the middle of the world’s intersection.  Some people refer Times Square as the The Center of the Universe. And somehow, it makes you feel so small. Then again, you also have the shiver as you realize that you are a part of it, a part of where everything is moving so fast.


Salah satu yang paling terkenal dari Times Square adalah Dropping Ball, event waktu Tahun Baru. Sempet agak tertarik untuk melihat langsung event ini, tapi demi denger bahwa ngantrinya bisa sejak siang… Ahahahahhaa… Tidak, terima kasih. Temen saya, Argita dan Una ngantri dari jam 2 siang lho…

4. Upi’ Jaya
Oke. Mungkin pada bingung. What the hell is this? Jadi sodara-sodara, Upi’ Jaya itu adalah nama restoran Indonesia yang ada di daerah Queens, New York.

Secara nih ya, saya dan Ifa sama-sama datang dari kota-kecil-di-tengah-ladang-jagung yang mana restoran Indonesia hanyalah sekedar impian semu belaka… Kami sungguh bersemangat sekali kesiniii… E sumpah ya, rasa bahagianya tak terlukiskan waktu akhirnya saya bisa makan pempek lagi setelah sejuta tahun lamanyaaaa… Yah, walopun kita agak ngenes dengan daun singkong yang harganya sepiring kecil jadi $6, yang kalo dikurskan ke rupiah, kalo di Indo dengan harga segitu udah dapet 8 baskom daun singkong kali yaaa…
kurang sumringah gimana coba ya muka saya liat pempek *berbinar-binar*
Ifa dan sumber kebahagiaannya: tempe
ludes. 
 Kata temen saya sih enakan Pondok Jakarta. Tapi sayangnya pas kami ke sana, pas tutuuuuppp… *sedih* *menghapus lelehan air mata*

5. Meet Up!
Ini sebenernya bukan cuma highlight dari NYC aja sih, tapi dari perjalanan winter trip ini. Sebagian besar dari kami, para Indonesian Fulbrighter batch 2013, terakhir ketemu waktu PDO di Surabaya tahun lalu. Beberapa masih ketemu waktu Pre Academic, karena Pre Acad-nya di tempat yang sama. So it’s just so very nice to meet again with them!
ketemu sama Rio dan Mbak Ayu!
sama Jeannete dan Mas Samuel
Akhirnya ketemu Argita!


6. Brooklyn Heights
Brooklyn Heights ini tenpat buat liat-liat skylinenya New York. And I have to say that I kind of like Brooklyn area. Dari sini juga kita bisa liat Brooklyn Bridge. Katanya sih, Brooklyn Bridge adalah salah satu maha karya di bidang konstruksi bangunan. Saya yang gak punya latar belakang teknik sipil (selain Abah yang dulu lulusan Teknik Sipil) cuma bisa bilang kalo jembatan ini…gede. Udah gitu doang. Atuhlaaaahhhh…



Anyway, this is where I spent the last sunset of 2013 :)


Hmmm… I guess that’s all about what I can remember about New York. Gak sempet ke Liberty Statue, tapi entah kenapa, I don’t really regret it. I just feel like, “Oh, whatever. I can still go the other time anyway.”

And that’s it about New York! But no, New York is not the last city for my winter trip :). But for now, Ami, over and out!
somewhere near the Radio City Music Hall, on Christmas Eve

Tidak ada komentar:

Posting Komentar