(Originally Written : 13 Juni 2007)
People react differently kalo lagi (at least, ngerasa) jatuh cinta. Tapi reaksi yang paling umum ditemukan adalah… You become speechless everytime you are near the person you have a crush on. And when you finally say something, what you say is only silly things that you never thought you have ever discussed!!! Sejak kapan topik mengenai cuaca menjadi topik yang BETUL-BETUL menarik untuk dibahas? Please, everybody knows bahwa cuaca terasa panas karena tidak pernah hujan dan sudah masuk musim kemarau. Jadi, how come seseorang masih bisa manggut-manggut penuh pengertian, atau bahkan mengerutkan kening, as if we are talking about the relativity theory?
What happens to me everytime I stand side by side with him (yang mana him disini merujuk ke My Enigma ) is really typical. Not only the things we talked about yang menunjukkan how I turn to be a silly person, gesturku pun dengan sukses menunjukkan bahwa aku telah mengalami retardasi mental secara mendadak kalo harus ngobrol di depan dia. Instead of having eye contact, tiba-tiba saja aku lebih terinspirasi bahwa tiang kayu adalah sesuatu hal yang sangat sophisticated untuk diamati, dan perhatianku dari tiang kayu yang sangat menakjubkan itu hanya bisa dialihkan untuk memelototi kancing baju (which suddenly become invention of the year, for I find it to be more interesting to look at rather than his face).
Kok bisa sih…aku yang selalu punya kata untuk mengomentari segala hal, tiba-tiba saja mengangkat topik bahwa rumput jadi hijau saat musim hujan, dan berubah warna menjadi kekuningan kalo musim kemarau. Kenapa aku tiba-tiba saja jadi ga punya ide untuk mengangkat topik yang lebih cerdas dan berbobot? Saaayyyy…. Betapa harga minyak goreng yang jauh membumbung menyebabkan gorengan secara perlahan tapi pasti menghilang dari pasaran, misalnya (Interupsi! Can such thing considered to be a smart topic, anyway?).
Aaaanyway….mungkin a choice for not to look at him, hanya pilihan alam bawah sadarku untuk melindungi diri, for being even a sillier creature on earth. Entah kenapa, his eyes always make me feel lost in the sky, among the stars…
On my way home, hearing a very antique song (menyebutnya as an old song cuma mengingatkanku bahwa…I am old!!) dari Tommy Page (okay, I admit, I am old, for I growing up listen to his songs, and some from the NKOTB’s) membuat aku sadar. That it is his eyes that makes me freeze and melt at the same time…
…I see heaven in your eyes,
And it puts me in a trance
I loose perspective of who I am, it happens when I glance
I get defenseless from your world, and I don’t know what to do
When we’re together I feel like I can stay forever looking at you
It’s heaven in your eyes…
(Heaven in Your Eyes, Tommy Page)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sabtu, 30 Juni 2007
Heaven in Your Eyes
(Originally Written : 13 Juni 2007)
People react differently kalo lagi (at least, ngerasa) jatuh cinta. Tapi reaksi yang paling umum ditemukan adalah… You become speechless everytime you are near the person you have a crush on. And when you finally say something, what you say is only silly things that you never thought you have ever discussed!!! Sejak kapan topik mengenai cuaca menjadi topik yang BETUL-BETUL menarik untuk dibahas? Please, everybody knows bahwa cuaca terasa panas karena tidak pernah hujan dan sudah masuk musim kemarau. Jadi, how come seseorang masih bisa manggut-manggut penuh pengertian, atau bahkan mengerutkan kening, as if we are talking about the relativity theory?
What happens to me everytime I stand side by side with him (yang mana him disini merujuk ke My Enigma ) is really typical. Not only the things we talked about yang menunjukkan how I turn to be a silly person, gesturku pun dengan sukses menunjukkan bahwa aku telah mengalami retardasi mental secara mendadak kalo harus ngobrol di depan dia. Instead of having eye contact, tiba-tiba saja aku lebih terinspirasi bahwa tiang kayu adalah sesuatu hal yang sangat sophisticated untuk diamati, dan perhatianku dari tiang kayu yang sangat menakjubkan itu hanya bisa dialihkan untuk memelototi kancing baju (which suddenly become invention of the year, for I find it to be more interesting to look at rather than his face).
Kok bisa sih…aku yang selalu punya kata untuk mengomentari segala hal, tiba-tiba saja mengangkat topik bahwa rumput jadi hijau saat musim hujan, dan berubah warna menjadi kekuningan kalo musim kemarau. Kenapa aku tiba-tiba saja jadi ga punya ide untuk mengangkat topik yang lebih cerdas dan berbobot? Saaayyyy…. Betapa harga minyak goreng yang jauh membumbung menyebabkan gorengan secara perlahan tapi pasti menghilang dari pasaran, misalnya (Interupsi! Can such thing considered to be a smart topic, anyway?).
Aaaanyway….mungkin a choice for not to look at him, hanya pilihan alam bawah sadarku untuk melindungi diri, for being even a sillier creature on earth. Entah kenapa, his eyes always make me feel lost in the sky, among the stars…
On my way home, hearing a very antique song (menyebutnya as an old song cuma mengingatkanku bahwa…I am old!!) dari Tommy Page (okay, I admit, I am old, for I growing up listen to his songs, and some from the NKOTB’s) membuat aku sadar. That it is his eyes that makes me freeze and melt at the same time…
…I see heaven in your eyes,
And it puts me in a trance
I loose perspective of who I am, it happens when I glance
I get defenseless from your world, and I don’t know what to do
When we’re together I feel like I can stay forever looking at you
It’s heaven in your eyes…
(Heaven in Your Eyes, Tommy Page)
People react differently kalo lagi (at least, ngerasa) jatuh cinta. Tapi reaksi yang paling umum ditemukan adalah… You become speechless everytime you are near the person you have a crush on. And when you finally say something, what you say is only silly things that you never thought you have ever discussed!!! Sejak kapan topik mengenai cuaca menjadi topik yang BETUL-BETUL menarik untuk dibahas? Please, everybody knows bahwa cuaca terasa panas karena tidak pernah hujan dan sudah masuk musim kemarau. Jadi, how come seseorang masih bisa manggut-manggut penuh pengertian, atau bahkan mengerutkan kening, as if we are talking about the relativity theory?
What happens to me everytime I stand side by side with him (yang mana him disini merujuk ke My Enigma ) is really typical. Not only the things we talked about yang menunjukkan how I turn to be a silly person, gesturku pun dengan sukses menunjukkan bahwa aku telah mengalami retardasi mental secara mendadak kalo harus ngobrol di depan dia. Instead of having eye contact, tiba-tiba saja aku lebih terinspirasi bahwa tiang kayu adalah sesuatu hal yang sangat sophisticated untuk diamati, dan perhatianku dari tiang kayu yang sangat menakjubkan itu hanya bisa dialihkan untuk memelototi kancing baju (which suddenly become invention of the year, for I find it to be more interesting to look at rather than his face).
Kok bisa sih…aku yang selalu punya kata untuk mengomentari segala hal, tiba-tiba saja mengangkat topik bahwa rumput jadi hijau saat musim hujan, dan berubah warna menjadi kekuningan kalo musim kemarau. Kenapa aku tiba-tiba saja jadi ga punya ide untuk mengangkat topik yang lebih cerdas dan berbobot? Saaayyyy…. Betapa harga minyak goreng yang jauh membumbung menyebabkan gorengan secara perlahan tapi pasti menghilang dari pasaran, misalnya (Interupsi! Can such thing considered to be a smart topic, anyway?).
Aaaanyway….mungkin a choice for not to look at him, hanya pilihan alam bawah sadarku untuk melindungi diri, for being even a sillier creature on earth. Entah kenapa, his eyes always make me feel lost in the sky, among the stars…
On my way home, hearing a very antique song (menyebutnya as an old song cuma mengingatkanku bahwa…I am old!!) dari Tommy Page (okay, I admit, I am old, for I growing up listen to his songs, and some from the NKOTB’s) membuat aku sadar. That it is his eyes that makes me freeze and melt at the same time…
…I see heaven in your eyes,
And it puts me in a trance
I loose perspective of who I am, it happens when I glance
I get defenseless from your world, and I don’t know what to do
When we’re together I feel like I can stay forever looking at you
It’s heaven in your eyes…
(Heaven in Your Eyes, Tommy Page)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar