Kamis, 20 Maret 2008

Kenapa Jurusan ini Sih?

Hari ini ada lagi yang nanya: "Kok ga ngambil kimia lagi aja sih?". Dan dia adalah orang ke 338 yang menanyakan hal itu. Kurang beruntung. Seandainya dia lebih sabar menunggu sampai ada 162 orang lagi yang bertanya, kemudain dia bertanya sebagai orang ke 500, maka dirinya akan mendapatkan sebuah payung cantik...

Hmmm...Kenapa ya? Kalo lagi mentoooooook banget dengan esay (dan percaya deh, mentok itu terjadi setiap 15 menit sekali) di PG Room (my sanctuary), biasanya aku bakalan bengong sambil ngeliat keluar jendela, dan brpikir : "Ya Allah... Apa sih yang sebenernya ada di pikiranku sampe ngambil jurusan ini????". Eh, tapi Senin kemaren mentoknya ga lama ding! Secara waktu lagi bengong gitu...ada mahluk manis lewat jalan tembus Education yang di samping Rotunda terlihat dari jendela...Huhuhu... dan dia berhenti sejenak untuk membetulkan tas ranselnya... Maniiiiissss (Iya Sur...iya...gua tau lu ga bakal percaya, manis standar nya akuuuu....!!!)... Setelah dia berlalu, tiba-tiba saja aku langsung mengetik dengan kecepatan tinggi... Wah, kayaknya setiap Senin jam 12an mesti ngerjain tugas di depan jendela itu deh... Semoga si manis ber tas ransel itu memang jadwal regulernya hari dan jam segitu yaaa....

Eh, aku tadi mau cerita apa ya?

Oh iya... Kenapa aku milih jurusan ini? Kalo ada yang males ngecek di bagian profil, aku sekarang lagi mensukseskan program sertifikasi dosen dengan jalan kuliah lagi, ngambil jurusan Environment and Sustainability. Dan percayalah padaku yang tengah menimba ilmu disini...nyariiiiiisssss ga ada hubungannya sama jurusanku dulu, Kimia. Mari kita liat judul2 mata kuliahku: Environmental Governance and Citizenship; Ecological System and Management; Persepectives on Environment and Sustainability, sama Environmental Analysis. Mana....mana Kimianya coba????

Kalo mau mencari alasan, aku sebenernya cari aman. Kalo aku ngambil Kimia lagi, kayaknya rugi aja kalo bukan by research. Tapiii....semua orang yang punya background Kimia atau pernah penelitian di bidang Kimia pasti tau betapa misterisunya Kimia itu. Kita ga bisa nebak kapan penelitian kita bisa sukses. FYI, aku cuma perlu waktu 3 minggu untuk nulis skripsi hanya dengan masing-masing 1 kali revisi dari kedua dosen pembimbingku. Dan itu ga bisa dibanggakan sebagai suatu proses yang cepet, karena skripsi itu adalah hasil penelitianku selama 1 tahun lebih... Nah, makanya aku jadi mikir mau ngambil Kimia lagi by research. Kalo ternyata penelitiannya ga sesuai sama yang diharapkan sama supervisor kita, gimana coba??? The problem is, aku dapet beasiswanya APS yang pake semacam sistem kontrak gitu. Pokoknya akhir tahun 2009, semua penerima beasiswa sudah harus nongol lagi di Indonesia. Lha, kalo misalnya aku belum selesai gimana coba???

The next reason is... I miss the river in my city... I really love my city, actually. Cuma yang aku ga suka adalah, kami terkesan terlalu memaksakan diri untuk ikut modern, lalu ikut-ikutan membangun disana-sini, lalu kemudian ditinggalkan begitu saja... Dulu, waktu kecil, aku inget...banget, pernah dibawa Abah naik Vespa ke tepian Sungai Barito. Sebagai anak kecil berusia 5 tahunan waktu itu... aku bener-bener terkesan... Dan Abah cerita, dulu waktu dia masih kecil, sungai-sungai jauh lebih 'teduh' dibanding sekarang.

Aku pengen, di jurusanku yang sekarang, aku bisa dapet ilmu untuk melakukan perubahan. Terlalu muluk? enggak juga ah... Aku ga pasang target merubah dunia.. Paling enggak, aku bisa merubah diriku sendiri dulu, merubah perspektif dan cara pandangku...mudah-mudahan bia menjadi lebih baik lagi. Dan salah satu harapnku adalah...membuat orang lain terinspirasi bahwa dunia ini bisa menjadi lebih baik lagi karena perbuatan kita...

Dan Alhamdulillah... 4 minggu kuliah disini, yang aku dapatkan jauuuhhhh lebih banyak daripada yang aku bayangkan. The greates thing about studying here adalah, begitu banyak mahasiswa dari background yang berbeda-beda, dengan perspektif yang berbeda-beda pula. Subhanallah...itu semua membuatku semakin sadar...betapa kayanya dunia ini, betapa berwarnanya hidup ini...

Tapi teteup..kadang-kadang aku merindukan Kimia. Apalagi kalo lagi di ujung jurang keputusasaan sama model esay yang jauh berbeda dengan yang pernah aku kerjakan. Betapa aku merindukan alat-alat gelas itu, bahkan AAS kami yang dari jaman purba. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan merindukan proses bertahap pengenceran larutan stok Pb 1000 ppm menjadi deret standar 1 - 5 ppm. Kalo biasanya suka deg-degan mau AAS, aku malah sekarang mikir, kapan bisa ngukur lagi ya... Aku pengen liat lagi betapa larutan Cr(VI) itu berubah warna dengan cantiknya dari kuning menjadi violet begitu ditetesi 1,2-difenil karbazid (yang harganya ngajak miskin banget...).Aku kangen Lab. Aku kangen Lab Analitik, Kimia I, Lab Instrumen. Aku pengen bantuin Ka Hasnah dan Fahriza lagi ngukur sampel, walopun hanya sekedar jadi pencatat data (syukur-syukur kalo dipercaya buat mengencerkan)... Hiks.... Aku kangen kerja di laaaabbb.....

1 komentar:

  1. Sy mau kasih comment mbak..serius nih gak bercanda. Kalo beasiswa macem paket gitu langkah mbak Ami dah bener, soalnya kalo ambil kimia by research tuch gak jamin kita bisa lulus tepat waktu, walau referensi plus fasilitas lab OK, dlm research sesuatu yg gak kita harapkan kdg terjadi..apalagi di Indonesia..ha..ha.. minim fasilitas, dah sy kapoook. Jatah beasiswa sy 2 tahun, sebenarnya 1 tahun dah selesai tuh teori tp krn begitu minim fasilitas + laboran yg gak konsisten sy jd lulus 2,5 tahun, jd nombok SPP 1 semester, walau cuma 500 ribu, padahal masih CPNS gak punya gaji (UGM masih kasihan saat itu) Nah kmrn banyak temen sy nombok 3 jt-an per semster opo gak tekor gitu..Temen sy yg di Austria paketnya S3 3 tahun beasiswanya, dia banting tulang sehari tidur 2-3 jam spy bs kecapai target itu..akhirnya ya bisa juga dgn korban jiwa dan raga..ha..ha, mana beasiswanya minim lg. Keep spirit mbak Ami! your choice is right.

    BalasHapus

Kamis, 20 Maret 2008

Kenapa Jurusan ini Sih?

Hari ini ada lagi yang nanya: "Kok ga ngambil kimia lagi aja sih?". Dan dia adalah orang ke 338 yang menanyakan hal itu. Kurang beruntung. Seandainya dia lebih sabar menunggu sampai ada 162 orang lagi yang bertanya, kemudain dia bertanya sebagai orang ke 500, maka dirinya akan mendapatkan sebuah payung cantik...

Hmmm...Kenapa ya? Kalo lagi mentoooooook banget dengan esay (dan percaya deh, mentok itu terjadi setiap 15 menit sekali) di PG Room (my sanctuary), biasanya aku bakalan bengong sambil ngeliat keluar jendela, dan brpikir : "Ya Allah... Apa sih yang sebenernya ada di pikiranku sampe ngambil jurusan ini????". Eh, tapi Senin kemaren mentoknya ga lama ding! Secara waktu lagi bengong gitu...ada mahluk manis lewat jalan tembus Education yang di samping Rotunda terlihat dari jendela...Huhuhu... dan dia berhenti sejenak untuk membetulkan tas ranselnya... Maniiiiissss (Iya Sur...iya...gua tau lu ga bakal percaya, manis standar nya akuuuu....!!!)... Setelah dia berlalu, tiba-tiba saja aku langsung mengetik dengan kecepatan tinggi... Wah, kayaknya setiap Senin jam 12an mesti ngerjain tugas di depan jendela itu deh... Semoga si manis ber tas ransel itu memang jadwal regulernya hari dan jam segitu yaaa....

Eh, aku tadi mau cerita apa ya?

Oh iya... Kenapa aku milih jurusan ini? Kalo ada yang males ngecek di bagian profil, aku sekarang lagi mensukseskan program sertifikasi dosen dengan jalan kuliah lagi, ngambil jurusan Environment and Sustainability. Dan percayalah padaku yang tengah menimba ilmu disini...nyariiiiiisssss ga ada hubungannya sama jurusanku dulu, Kimia. Mari kita liat judul2 mata kuliahku: Environmental Governance and Citizenship; Ecological System and Management; Persepectives on Environment and Sustainability, sama Environmental Analysis. Mana....mana Kimianya coba????

Kalo mau mencari alasan, aku sebenernya cari aman. Kalo aku ngambil Kimia lagi, kayaknya rugi aja kalo bukan by research. Tapiii....semua orang yang punya background Kimia atau pernah penelitian di bidang Kimia pasti tau betapa misterisunya Kimia itu. Kita ga bisa nebak kapan penelitian kita bisa sukses. FYI, aku cuma perlu waktu 3 minggu untuk nulis skripsi hanya dengan masing-masing 1 kali revisi dari kedua dosen pembimbingku. Dan itu ga bisa dibanggakan sebagai suatu proses yang cepet, karena skripsi itu adalah hasil penelitianku selama 1 tahun lebih... Nah, makanya aku jadi mikir mau ngambil Kimia lagi by research. Kalo ternyata penelitiannya ga sesuai sama yang diharapkan sama supervisor kita, gimana coba??? The problem is, aku dapet beasiswanya APS yang pake semacam sistem kontrak gitu. Pokoknya akhir tahun 2009, semua penerima beasiswa sudah harus nongol lagi di Indonesia. Lha, kalo misalnya aku belum selesai gimana coba???

The next reason is... I miss the river in my city... I really love my city, actually. Cuma yang aku ga suka adalah, kami terkesan terlalu memaksakan diri untuk ikut modern, lalu ikut-ikutan membangun disana-sini, lalu kemudian ditinggalkan begitu saja... Dulu, waktu kecil, aku inget...banget, pernah dibawa Abah naik Vespa ke tepian Sungai Barito. Sebagai anak kecil berusia 5 tahunan waktu itu... aku bener-bener terkesan... Dan Abah cerita, dulu waktu dia masih kecil, sungai-sungai jauh lebih 'teduh' dibanding sekarang.

Aku pengen, di jurusanku yang sekarang, aku bisa dapet ilmu untuk melakukan perubahan. Terlalu muluk? enggak juga ah... Aku ga pasang target merubah dunia.. Paling enggak, aku bisa merubah diriku sendiri dulu, merubah perspektif dan cara pandangku...mudah-mudahan bia menjadi lebih baik lagi. Dan salah satu harapnku adalah...membuat orang lain terinspirasi bahwa dunia ini bisa menjadi lebih baik lagi karena perbuatan kita...

Dan Alhamdulillah... 4 minggu kuliah disini, yang aku dapatkan jauuuhhhh lebih banyak daripada yang aku bayangkan. The greates thing about studying here adalah, begitu banyak mahasiswa dari background yang berbeda-beda, dengan perspektif yang berbeda-beda pula. Subhanallah...itu semua membuatku semakin sadar...betapa kayanya dunia ini, betapa berwarnanya hidup ini...

Tapi teteup..kadang-kadang aku merindukan Kimia. Apalagi kalo lagi di ujung jurang keputusasaan sama model esay yang jauh berbeda dengan yang pernah aku kerjakan. Betapa aku merindukan alat-alat gelas itu, bahkan AAS kami yang dari jaman purba. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan merindukan proses bertahap pengenceran larutan stok Pb 1000 ppm menjadi deret standar 1 - 5 ppm. Kalo biasanya suka deg-degan mau AAS, aku malah sekarang mikir, kapan bisa ngukur lagi ya... Aku pengen liat lagi betapa larutan Cr(VI) itu berubah warna dengan cantiknya dari kuning menjadi violet begitu ditetesi 1,2-difenil karbazid (yang harganya ngajak miskin banget...).Aku kangen Lab. Aku kangen Lab Analitik, Kimia I, Lab Instrumen. Aku pengen bantuin Ka Hasnah dan Fahriza lagi ngukur sampel, walopun hanya sekedar jadi pencatat data (syukur-syukur kalo dipercaya buat mengencerkan)... Hiks.... Aku kangen kerja di laaaabbb.....

1 komentar:

  1. Sy mau kasih comment mbak..serius nih gak bercanda. Kalo beasiswa macem paket gitu langkah mbak Ami dah bener, soalnya kalo ambil kimia by research tuch gak jamin kita bisa lulus tepat waktu, walau referensi plus fasilitas lab OK, dlm research sesuatu yg gak kita harapkan kdg terjadi..apalagi di Indonesia..ha..ha.. minim fasilitas, dah sy kapoook. Jatah beasiswa sy 2 tahun, sebenarnya 1 tahun dah selesai tuh teori tp krn begitu minim fasilitas + laboran yg gak konsisten sy jd lulus 2,5 tahun, jd nombok SPP 1 semester, walau cuma 500 ribu, padahal masih CPNS gak punya gaji (UGM masih kasihan saat itu) Nah kmrn banyak temen sy nombok 3 jt-an per semster opo gak tekor gitu..Temen sy yg di Austria paketnya S3 3 tahun beasiswanya, dia banting tulang sehari tidur 2-3 jam spy bs kecapai target itu..akhirnya ya bisa juga dgn korban jiwa dan raga..ha..ha, mana beasiswanya minim lg. Keep spirit mbak Ami! your choice is right.

    BalasHapus