Dompet biasanya isinya apa?
Duit...jelas... Selain itu? Kartu. Berbagai macam. Waktu di Indonesia dulu, isi dompetku kartu-kartu ini: KTP, Karpeg, dan Kartu Askes.
KTP biar ga dirazia (aku kan orang baik-baik...), Karpeg selalu dibawa karena Bagian Kepegawaian Fakultas hobi sekali meminta fotokopi Karpeg kami, kemudian menghilangkannya dan meminta fotokopinya lagi. Kartu Askes jadi tak terpisahkan semenjak jadi peserta Program TB Nasional tahun kemaren.
Plus... Kartu-kartu berobat di berbagai klinik ini...
Um..masih ada 2 kartu berobat lagi sih sebenernya... Gilaaa.... Aku kok kayaknya hobi banget sakit-sakitan ya?
Di sini, selain jenis duit yang berubah (jadi dolar lah Bo’....!), jenis kartunya juga berubah.
- Student Card
Selain identitas satu-satunya (sudah 2 bulan disini, dan aku masih ga ngerti sistem KTP macam apa yang diterapkan di kabupaten Clayton sini), Student Card ini juga dipake seringnya buat pinjem buku di perpus, kan ada barcodenya. One thing that I really like about this card (selain bahannya yang ga mungkin sobek) adalah, I really look cute on the card, don’t I?
- OSHC Card, Askesnya International Student disini.
Kartu yang penampilannya paling menyebalkan. Tipis, dan entah kenapa foto yang dipajang sama untuk semuaaa OSHC Card lainnya. Dan jelaaaas, gambar itu sangat tidak representatif terhadap keadaan diriku. Yang pasti, aku selalu keliatan seperti orang bodoh kalo make topi kobi semacam itu. Tapi selalu dibawa-bawa, siapa tau iseng pengen ke GP. Baru dipake sekali waktu ke GP di Universitas, karena...gatelan...
- ATM Commonwealth
Perlu penjelasan apa lagi??? Inilah penyambung nyawa para international student disini...Dan kartu ini punya siklus per 2 mingguan untuk kembali fit (Rabu untuk APS kayak aku, Kamis untuk yang ADS).
- Kartu buat Print dan Fotocopy
Buat dipake di perpus. Creditnya bisa diisi ulang pake semacam vending machine gitu. Print atau copy di perpus harganya sama, 12 sen perlembar. Jadi biasanya receh-receh kembalian belanja parkir sebentar di dompet, dan berakhir di vending machine demi kelanjutan hidup si kartu ngeprint ini
- Metcard
Ke kampus dari kost jalan kaki doang. Tapi karena secara impulsif suka tiba-tiba terinspirasi maen kemanaaaa...gitu, selalu lah si Metcard ini dibawa-bawa. Biasanya nyiapin yang ’10 times, 2 hours, full fare’, kecuali memang rencana dan niat banget mau pergi ke seharian, baru beli yang daily. Bisa beli di atas bus atau di stasiun sih, tapi aku lebih suka beli di toko-toko. Soalnya kalo beli di toko gambarnya bagus-bagus...lucu-lucu... Mau dikumpulin buat mainan si Didut nanti kalo udah pulang.
- Sunday Saver
Temennya si Metcard.
Tapi jauuuuh lebih murah . Kebayang aja, kalo daily tiket Zone 1 itu $6.5, daily ticket untuk Zone 2 $4.60, terus daily ticket untuk zone 1&2 sekaligus itu sekitar $10-11 (ga tau pasti, ga pernah beli soalnya…). Lha, si Sunday Saver ini bisa dipake seharian untuk semua Zone (selama itu masih hari Minggu) dan harganya cuma $2.90!!! Siapapun yang menciptakan peraturan ini… Semoga Tuhan memberikan banyak rezeki kepada anda-anda…
- Fotokopi Paspor
Daripada dituduh imigran gelap?? Karena sadar diri sebagai orang yang suka amnesia sesaat, dan males menanggung resiko kehilangan sehingga harus mengurus penggantinya, yang aku bawa dalam dompet cuma fotokopi aja (diperbesar dua kali dengan niatnya...). Yang asli tersimpan dengan aman di rumah. Oh iya...satu hal penting: jangan percaya pada fotonya. Aslinya aku jauuuuh lebih cakep dibanding yang di foto itu.
- Kartu Minum Kopi
Kartu ga penting sebenernya. Cuma pernah ngerasa rugi waktu beli kopi di Meeting Point dan lupa bawa kartu ini, jadi aja sekarang dibawa-bawa terus. Tiap kali beli kopi
Tapi, mau ada dimanapun juga…yang tidak pernah beranjak sebagai isi dompet adalah foto-foto ini…. For I always miss them...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar