Kamis, 19 Juli 2007

A Long Journey Part I : Path to The Wedding

No. It's not MY wedding that I'm talking about. Sorry to let you down.
EEEniweeeiiii.... Minggu kemaren, tanggal 15 Juli 2007, Fahrina Kasumawati, salah satu temen aku di Unlam akhirnya memutuskan untuk jadi pengantin. Of course lah, kita-kita pada diundang ke tempat resepsinya di.... Simpur, Kandangan! hmm, Kandangan tuh sekitar 100 km dari kampus kita kali ya... Staf Fakultas MIPA Unlam bela-belai menyewa bus Unlam (yang Kuning, lengkap dengan Logo Unlam plus huruf "Q" besar dan slogan unlam.ac.id di kedua sisi. Keren) buat menempuh perjalanan berdarah-darah kesana. Aku ikuuuuttttt!! Untuk beberapa alasan. Bukan karena aku deket banget ma K'Rina, sebenernya aku dateng lebih karena rasa solidaritas pada kerabat dekat si pengantinnya, K'Hasnah aja sampe bela-belain nelfon ke rumah untuk meyakinkan bahwa aku bakalan nongol. Selain itu, jalan-jalan kesana lebih aku anggap sebagai piknik daripada kondangan. Satu lagi alasan, kayaknya seru aja berangkat bareng rombongan Fakultas.
Jadilah kami serombongan berangkat dari depan Lab Dasar di hari Minggu itu jam 09.00 pagi (yang udah bikin aku rada manyun, karena aku, Asti dan Kamil udah bengong disana dari jam 07.30 pagi!). It was a nice trip, apalagi aku bawa ransum yang cukup untuk membuatku terus mengunyah selama 2,5 jam perjalanan. Dilihat dari pemandangan dari jendela, berasa lagi keluar kota deh *Halah, bukannya memang iya?*. Setelah berkali-kali mencocokkan peta lokasi dengan kondisi sekitar, akhirnya kami dengan suksesnya berhasil mencapai lokasi. Tadinya sih aku udah dengan yakinnya mau turun dimana aja ada acara kawinan. Salah satu hal yang meyakinkan kami bahwa kami sudah mencapai lokasi yang tepat adalah K'Riza (kembarannya K'Rina, which is dengan sangat kebetulan juga adalah teknisi di Lab Dasar) yang muncul untuk mengarahkan bus kami berposisi dengan benar. Tapi toh, begitu menginjakkan kaki di tanah, komentar pertama kami :" Yakin nih turun disini? Ini Kandangan bukan? Kok lagunya gending Jawa sih?". eh, ternyata.... ada Kuda Lumping segala? Ih, seru deh, banyak atraksi tradisionalnya.... Ada panjat pinang juga, serasa lagi syuting Jelajah Indonesia. Aku ma Yuyun dan K'Imai sempet suntuk, karena baru juga nyampe setelah 2,5 jam perjalanan, masa setelah salaman ma K'Rina (she looked soooooo gorgeous and insanely beautiful) kita langsung pulang? Well, setelah dengan suksesnya mengarang berbagai alasan ga penting, sampai "pengen makan cendol yang asli bikinan orang sini" kami jadikan alasan untuk menunda kepulangan... Kami berhasil melihat atraksi utama hari itu : "Penganten Be'usung"!!! Yipppiiiee... Aku orang Banjar asli, tapi sumpah, bahkan akupun belum pernah liat prosesi adat yang satu ini waktu kawinan, secara tinggal orang di daerah saja yang masih mempertahankan tradisi ini. Lucu deh, jadi setelah si pengantin pria diantarkan menuju rumah pengantin perempuan, mereka berdua diarak di atas bahu kerabat pengantin.

















Tidak cuma sekedar diarak pake payung kembang segala, si kerabat yang memanggul pengantin di atas bahunya tuh pake acara menari-nari segala... Lengkap dengan musik adat dan diiringi rombongan kuda lumping. Trust me, it was fascinating... Saking terharunya aku, aku pake acara menitikkan air mata segala...
It was fun... acara kawinan tidak hanya sekedar "kawinan" semata, tapi juga ajang reunian, lirik-lirik, pasar kaget, dan gelar budaya...
Yah, walaupun secara konyol aku dengan kain sarungku terpaksa berlari-lari hingga titik darah penghabisan untuk mengejar bis yang dengan cueknya meninggalkan diriku... Perjalanan kemaren was really nice..

2 komentar:

  1. Walahhh...
    Seumurmu belum pernah liat orang be-usung Mi?
    *geleng-geleng*

    BalasHapus
  2. Iyaaa...Tay, gua kan ga pernah ke penganten yang radiusnya lebih jauh 50 km dari Banjarmasiiiinn... Jadi, gimana kalo pas kamu kawinnanti juga pake acara Pengenten be-usung juga???

    BalasHapus

Kamis, 19 Juli 2007

A Long Journey Part I : Path to The Wedding

No. It's not MY wedding that I'm talking about. Sorry to let you down.
EEEniweeeiiii.... Minggu kemaren, tanggal 15 Juli 2007, Fahrina Kasumawati, salah satu temen aku di Unlam akhirnya memutuskan untuk jadi pengantin. Of course lah, kita-kita pada diundang ke tempat resepsinya di.... Simpur, Kandangan! hmm, Kandangan tuh sekitar 100 km dari kampus kita kali ya... Staf Fakultas MIPA Unlam bela-belai menyewa bus Unlam (yang Kuning, lengkap dengan Logo Unlam plus huruf "Q" besar dan slogan unlam.ac.id di kedua sisi. Keren) buat menempuh perjalanan berdarah-darah kesana. Aku ikuuuuttttt!! Untuk beberapa alasan. Bukan karena aku deket banget ma K'Rina, sebenernya aku dateng lebih karena rasa solidaritas pada kerabat dekat si pengantinnya, K'Hasnah aja sampe bela-belain nelfon ke rumah untuk meyakinkan bahwa aku bakalan nongol. Selain itu, jalan-jalan kesana lebih aku anggap sebagai piknik daripada kondangan. Satu lagi alasan, kayaknya seru aja berangkat bareng rombongan Fakultas.
Jadilah kami serombongan berangkat dari depan Lab Dasar di hari Minggu itu jam 09.00 pagi (yang udah bikin aku rada manyun, karena aku, Asti dan Kamil udah bengong disana dari jam 07.30 pagi!). It was a nice trip, apalagi aku bawa ransum yang cukup untuk membuatku terus mengunyah selama 2,5 jam perjalanan. Dilihat dari pemandangan dari jendela, berasa lagi keluar kota deh *Halah, bukannya memang iya?*. Setelah berkali-kali mencocokkan peta lokasi dengan kondisi sekitar, akhirnya kami dengan suksesnya berhasil mencapai lokasi. Tadinya sih aku udah dengan yakinnya mau turun dimana aja ada acara kawinan. Salah satu hal yang meyakinkan kami bahwa kami sudah mencapai lokasi yang tepat adalah K'Riza (kembarannya K'Rina, which is dengan sangat kebetulan juga adalah teknisi di Lab Dasar) yang muncul untuk mengarahkan bus kami berposisi dengan benar. Tapi toh, begitu menginjakkan kaki di tanah, komentar pertama kami :" Yakin nih turun disini? Ini Kandangan bukan? Kok lagunya gending Jawa sih?". eh, ternyata.... ada Kuda Lumping segala? Ih, seru deh, banyak atraksi tradisionalnya.... Ada panjat pinang juga, serasa lagi syuting Jelajah Indonesia. Aku ma Yuyun dan K'Imai sempet suntuk, karena baru juga nyampe setelah 2,5 jam perjalanan, masa setelah salaman ma K'Rina (she looked soooooo gorgeous and insanely beautiful) kita langsung pulang? Well, setelah dengan suksesnya mengarang berbagai alasan ga penting, sampai "pengen makan cendol yang asli bikinan orang sini" kami jadikan alasan untuk menunda kepulangan... Kami berhasil melihat atraksi utama hari itu : "Penganten Be'usung"!!! Yipppiiiee... Aku orang Banjar asli, tapi sumpah, bahkan akupun belum pernah liat prosesi adat yang satu ini waktu kawinan, secara tinggal orang di daerah saja yang masih mempertahankan tradisi ini. Lucu deh, jadi setelah si pengantin pria diantarkan menuju rumah pengantin perempuan, mereka berdua diarak di atas bahu kerabat pengantin.

















Tidak cuma sekedar diarak pake payung kembang segala, si kerabat yang memanggul pengantin di atas bahunya tuh pake acara menari-nari segala... Lengkap dengan musik adat dan diiringi rombongan kuda lumping. Trust me, it was fascinating... Saking terharunya aku, aku pake acara menitikkan air mata segala...
It was fun... acara kawinan tidak hanya sekedar "kawinan" semata, tapi juga ajang reunian, lirik-lirik, pasar kaget, dan gelar budaya...
Yah, walaupun secara konyol aku dengan kain sarungku terpaksa berlari-lari hingga titik darah penghabisan untuk mengejar bis yang dengan cueknya meninggalkan diriku... Perjalanan kemaren was really nice..

2 komentar:

  1. Walahhh...
    Seumurmu belum pernah liat orang be-usung Mi?
    *geleng-geleng*

    BalasHapus
  2. Iyaaa...Tay, gua kan ga pernah ke penganten yang radiusnya lebih jauh 50 km dari Banjarmasiiiinn... Jadi, gimana kalo pas kamu kawinnanti juga pake acara Pengenten be-usung juga???

    BalasHapus