Rabu, 29 Agustus 2007

Grup band yang Satu Itu

Duhai para penggemar musik Indonesia, terutama para penggemar band yang satu ini, maafkanlah daku, tapi aku bener-bener jijai bajai sama suatu band yang entah dengan alasan apa lagi ngetop abis : Kangen Band. Tuh kan, dari namanya juga sebenernya udah agak meragukan, kenapa band ini bisa terkenal. Tapi percaya ato enggak, Kangen Band dengan lagu-lagunya tuh denger-denger udah dapet platinum lho! Pertama kali denger lagunya, aku langsung mengerutkan kening, karena bagi aku, lagu itu sangat tidak jelas mau ke arah lagu pop, melayu, atau sebetulnya lebih diarahkan bukan untuk jadi lagu, tapi sebagai suatu ratapan? Aduh, sorri banget ya buat yang suka sama lagu Antara Aku, Kau dan Dia, tapi buat aku...lagu itu definetely will not be on My Playlist, sampai kapanpun. Suara vokalisnya pun juga ga bisa dikategorikan yang gimana banget... dan keherananku akan keterkenalan band yang satu ini semakin bertambah saat pertama kali ngeliat videoklipnya. Alasan bahwa kengetop-an mereka semata karena tampang para personil (yang biasanya jadi salah satu alasan kenapa suatu band bisa terkenal banget walopun secara kualitas musik terkategorikan sebagai STD) langsung tercoret. Dua kali. Pake tinta merah. Wah, bahkan sampai Rizal Mantovani pun (emang bener ga sih Rizal yang itu yang bikin videoklipnya?) masih gagal menaikkan nilai daya jual mereka. Tapi setelah aku baca profil mereka di Kompas, aku jadi mencoba berprasangka baik. Mungkin rakyat pencinta musik Indonesia masih punya hati nurani, sehingga terlalu baik hati untuk tidak bisa ngefans sama gabungan tukang cendol, kuli bangunan, tukang jualan sandal dan tukang gado-gado. Secara nge-fans sama mereka kayaknya tidak mudah untuk bisa dilakukan, mungkin nge-fans sama mereka merupakan pencapaian tersendiri kali ya, karena nyaris tidak mungkin untuk dilakukan.
Oke, aku sekitar 2 jam yang lalu baru saja berjanji untuk mengurangi frekuensi bikin dosa lewat nyela orang, maka mari meninggalkan deskripsi tentang Kangen Band, karena ngomongin mereka bagiku adalah ladang subur untuk mengeluarkan stok celaan.
Aku sama Ita, walopun sodaraan, kadang-kadang masih suka beda dalam hal selera musik. Si Ita suka banget sama Tompi, dan aku cuma denger ala kadarnya aja. Di sisi lain, Ita ga tahan dengerin Linkin Park, sementara lirik lagu Linkin Park malah dengan gagahnya tercantum di halaman persembahan skripsiku. Ita lebih memilih rileks sambil dengerin lagu-lagu Ten To Five, sementara aku lebih memilih dengerin lagunya Ungu. Tapi...untuk soal Kangen Band ini, kami saingan soal mencela-cela mereka. Kita sama-sama menganggap bahwa prestasi Platinum yang diperoleh Kangen Band, adalah betul-betul suatu keajaiban yang mencengangkan dan tidak dapat dijelaskan secara logika.
Nah, yang jadi masalah adalah, pada tanggal 24 Agustus kemaren (salah satu tanggal yang akan kuanggap sebagai noda hitam dalam sejarah hidupku) aku dapet sms dari Customer Service-nya ProXL, yang sama sekali tidak punya firasat apapun bahwa apa yang dia sampaikan adalah nestapa bagiku. Isi sms-nya adalah, aku berhak mendapat fasilitas Ring Back Tone (demi alasan kepraktisan, selanjutnya akan dituliskan sebagai RBT saja) gratis selama 30 hari ke depan, dengan lagu Antara Aku, Kau dan Dia, dari Kangen Band. Waktu nerima sms itu, aku masih dalam angkot, dan aku langsung mau loncat ke jalan aja saking terpukulnya. Yikeeesss!!!! Mau ditaruh dimana harga diri, integritas dan eksistensiku, kalo sampai setiap kali ada orang yang menelfon aku, mereka harus mendengar rombongan lenong itu dengan mendayu-dayu meratap : ”Sudah lupakan saja...cerita antara aku, kau dan diaaaaa...”. Aku pecinta segala sesuatu yang berhubungan dengan diskon, sale, apalagi gratisan. Tapi gratisan yang satu ini bener-bener ENGGAK banget, bikin bete, ilfil, dan membawa nestapa!!! Aku diiringi rasa sedih dan sakit hati yang mendalam langsung mengabarkan berita duka itu ke Ita, lengkap dengan forward-an sms pembawa berita duka itu. Keputusan yang salah. Karena Ita langsung nelfon ke nomer XL ku...dan ngakak abis begitu aku ngangkat telfon... ” Gua berasa lagi nelfon golongan manaaaa...gitu lho Mi...” kata Ita dengan nada puas dan penuh kemenangan. Jelas aja dia bahagia, karena sekarang dia punya bahan celaan sampai tiga tahun ke depan. Eh, enggak ding. Sampai tiga belas tahun ke depan malah. Aku langsung mengikuti langkah-langkah berhenti berlangganan RBT yang satu itu, dan menggantinya dengan lagu Repvblik, yang jauh lebih beradab. Tolong ya, selama ini NSP aku untuk nomer Simpati aku tuh lagu-lagu yang terpilih melalui seleksi ketat berdasarkan tingkat ke-hits-an lagu itu di masyarakat luas dan kadar kecocokan lagu yang bersangkutan dengan suasana hatiku saat itu. NSP-ku itu lagu-lagu pilihaaaannnn!!!!! Kok ya begitu aku pake nomer XL, dengan seenaknya mereka memutuskan RBT yang cocok adalah lagu yang satu itu.....Gimana ga aku ganti, coba!
Tapi sia-sia aja, satu-satunya orang yang pernah mendengar lagu sialan itu sebagai RBT-ku adalah Ita. Yang akan memastikan sampai 2 generasi yang akan datang, dia tidak akan pernah lupa bahwa saat ring tone ku untuk panggilan masuk adalah lagu My Love dari Justin Timberlake, dan nada untuk sms masuk adalah Bring Me To Life dari Evanescence, aku pernah didampingi RBT dari Kangen Band....
Sebagai catatan, NSP untuk nomer Simpati ku saat ini adalah Ungu - Di Sini Untukmu, dan untuk nomer XL ku RBT yang aktif saat ini adalah Repvblik - Hanya Ingin Kau Tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 29 Agustus 2007

Grup band yang Satu Itu

Duhai para penggemar musik Indonesia, terutama para penggemar band yang satu ini, maafkanlah daku, tapi aku bener-bener jijai bajai sama suatu band yang entah dengan alasan apa lagi ngetop abis : Kangen Band. Tuh kan, dari namanya juga sebenernya udah agak meragukan, kenapa band ini bisa terkenal. Tapi percaya ato enggak, Kangen Band dengan lagu-lagunya tuh denger-denger udah dapet platinum lho! Pertama kali denger lagunya, aku langsung mengerutkan kening, karena bagi aku, lagu itu sangat tidak jelas mau ke arah lagu pop, melayu, atau sebetulnya lebih diarahkan bukan untuk jadi lagu, tapi sebagai suatu ratapan? Aduh, sorri banget ya buat yang suka sama lagu Antara Aku, Kau dan Dia, tapi buat aku...lagu itu definetely will not be on My Playlist, sampai kapanpun. Suara vokalisnya pun juga ga bisa dikategorikan yang gimana banget... dan keherananku akan keterkenalan band yang satu ini semakin bertambah saat pertama kali ngeliat videoklipnya. Alasan bahwa kengetop-an mereka semata karena tampang para personil (yang biasanya jadi salah satu alasan kenapa suatu band bisa terkenal banget walopun secara kualitas musik terkategorikan sebagai STD) langsung tercoret. Dua kali. Pake tinta merah. Wah, bahkan sampai Rizal Mantovani pun (emang bener ga sih Rizal yang itu yang bikin videoklipnya?) masih gagal menaikkan nilai daya jual mereka. Tapi setelah aku baca profil mereka di Kompas, aku jadi mencoba berprasangka baik. Mungkin rakyat pencinta musik Indonesia masih punya hati nurani, sehingga terlalu baik hati untuk tidak bisa ngefans sama gabungan tukang cendol, kuli bangunan, tukang jualan sandal dan tukang gado-gado. Secara nge-fans sama mereka kayaknya tidak mudah untuk bisa dilakukan, mungkin nge-fans sama mereka merupakan pencapaian tersendiri kali ya, karena nyaris tidak mungkin untuk dilakukan.
Oke, aku sekitar 2 jam yang lalu baru saja berjanji untuk mengurangi frekuensi bikin dosa lewat nyela orang, maka mari meninggalkan deskripsi tentang Kangen Band, karena ngomongin mereka bagiku adalah ladang subur untuk mengeluarkan stok celaan.
Aku sama Ita, walopun sodaraan, kadang-kadang masih suka beda dalam hal selera musik. Si Ita suka banget sama Tompi, dan aku cuma denger ala kadarnya aja. Di sisi lain, Ita ga tahan dengerin Linkin Park, sementara lirik lagu Linkin Park malah dengan gagahnya tercantum di halaman persembahan skripsiku. Ita lebih memilih rileks sambil dengerin lagu-lagu Ten To Five, sementara aku lebih memilih dengerin lagunya Ungu. Tapi...untuk soal Kangen Band ini, kami saingan soal mencela-cela mereka. Kita sama-sama menganggap bahwa prestasi Platinum yang diperoleh Kangen Band, adalah betul-betul suatu keajaiban yang mencengangkan dan tidak dapat dijelaskan secara logika.
Nah, yang jadi masalah adalah, pada tanggal 24 Agustus kemaren (salah satu tanggal yang akan kuanggap sebagai noda hitam dalam sejarah hidupku) aku dapet sms dari Customer Service-nya ProXL, yang sama sekali tidak punya firasat apapun bahwa apa yang dia sampaikan adalah nestapa bagiku. Isi sms-nya adalah, aku berhak mendapat fasilitas Ring Back Tone (demi alasan kepraktisan, selanjutnya akan dituliskan sebagai RBT saja) gratis selama 30 hari ke depan, dengan lagu Antara Aku, Kau dan Dia, dari Kangen Band. Waktu nerima sms itu, aku masih dalam angkot, dan aku langsung mau loncat ke jalan aja saking terpukulnya. Yikeeesss!!!! Mau ditaruh dimana harga diri, integritas dan eksistensiku, kalo sampai setiap kali ada orang yang menelfon aku, mereka harus mendengar rombongan lenong itu dengan mendayu-dayu meratap : ”Sudah lupakan saja...cerita antara aku, kau dan diaaaaa...”. Aku pecinta segala sesuatu yang berhubungan dengan diskon, sale, apalagi gratisan. Tapi gratisan yang satu ini bener-bener ENGGAK banget, bikin bete, ilfil, dan membawa nestapa!!! Aku diiringi rasa sedih dan sakit hati yang mendalam langsung mengabarkan berita duka itu ke Ita, lengkap dengan forward-an sms pembawa berita duka itu. Keputusan yang salah. Karena Ita langsung nelfon ke nomer XL ku...dan ngakak abis begitu aku ngangkat telfon... ” Gua berasa lagi nelfon golongan manaaaa...gitu lho Mi...” kata Ita dengan nada puas dan penuh kemenangan. Jelas aja dia bahagia, karena sekarang dia punya bahan celaan sampai tiga tahun ke depan. Eh, enggak ding. Sampai tiga belas tahun ke depan malah. Aku langsung mengikuti langkah-langkah berhenti berlangganan RBT yang satu itu, dan menggantinya dengan lagu Repvblik, yang jauh lebih beradab. Tolong ya, selama ini NSP aku untuk nomer Simpati aku tuh lagu-lagu yang terpilih melalui seleksi ketat berdasarkan tingkat ke-hits-an lagu itu di masyarakat luas dan kadar kecocokan lagu yang bersangkutan dengan suasana hatiku saat itu. NSP-ku itu lagu-lagu pilihaaaannnn!!!!! Kok ya begitu aku pake nomer XL, dengan seenaknya mereka memutuskan RBT yang cocok adalah lagu yang satu itu.....Gimana ga aku ganti, coba!
Tapi sia-sia aja, satu-satunya orang yang pernah mendengar lagu sialan itu sebagai RBT-ku adalah Ita. Yang akan memastikan sampai 2 generasi yang akan datang, dia tidak akan pernah lupa bahwa saat ring tone ku untuk panggilan masuk adalah lagu My Love dari Justin Timberlake, dan nada untuk sms masuk adalah Bring Me To Life dari Evanescence, aku pernah didampingi RBT dari Kangen Band....
Sebagai catatan, NSP untuk nomer Simpati ku saat ini adalah Ungu - Di Sini Untukmu, dan untuk nomer XL ku RBT yang aktif saat ini adalah Repvblik - Hanya Ingin Kau Tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar