Kamis, 16 Agustus 2007

Jatah Aku Kali Ini

Hari Selasa kemaren rapat PS dengan agenda yang seluruh staf dosen berasa can’t hardly wait: pembagian dosen pengampu mata kuliah. Rapat penting yang menyangkut bagaimana pola hidup kami selama satu semester ke depan. Aku betul-betul merasa harus ikut rapat, terutama karena dibayang-bayangi beban untuk mengajar Kimia Anorganik I, karena Sunardi yang biasanya pegang mata kuliah itu bakal berangkat S2 September ini. Saking gugupnya mau ikut rapat karena udah telat (plus satu alasan lagi yang lebih menyangkut masalah hati sih...hehe...), aku malah seperti biasa did some embarassing things waktu mau berangkat ke Ruang Dosen dari lab. Pertama mau berangkat, aku melangkah dengan yakinnya masih dengan memakai jas lab (yang udah bulukan dan berbau tidak jelas). Terpaksa aku kembali, melepas jas dan menggantungkannya dengan manis. Tapi baru sekitar 15 meter pergi aku baru sadar, handphone aku ketinggalan. Bukan masalah lupanya itu yang memalukan, tapi aku berlari mengambil handphone sambil jejeritan ga jelas, ngelewatin lab biologi I yang lagi dijadiin lokasi rapat PHK-I untuk Farmasi. Belum sampai 100 langkah meninggalkan lab, aku baru sadar kalo aku ketinggalan tas jinjinganku. Hiks. Tidak kuat menanggung beban rasa malu untuk lewat lagi, aku lebih memilih muter lewat belakang lab analitik, mengetuk kaca jendela (yang bikin Rei bener-bener ketakutan) untuk dengan wajah memelas minta diambilkan. Lha, daripada kalo aku bolak-balik lagi ke lab analitik, yang berarti aku harus ngelewatin para peserta rapat di lab Biologi I itu?
Waktu rapat, aku bawaannya empet aja ngeliat Sunardi yang dengan penuh rasa bahagia menyaksikan kami saling melempar tanggung jawab untuk mengasuh mata kuliah, lengkap dengan senyum puas yang penuh rasa kemenangan. Huh. Apalagi berdasarkan kurikulum yang baru, mata kuliah pilihan yang baru itu sebagian besar adalah bidang Anorganik. Waks! P’Budi belum datang, Sunardi udah pergi. Jadi yang orang Anorganik kan tinggal aku dan P’Edi. Bahkan status Anorganik di aku pun melekat secara tidak jelas, hanya atas dasar aku dulu ngerjain penelitian tugas akhir untuk skripsi di Lab Anorganik. Tapi buktinya sekarang aku disuruh ngajar Biokimia, ngasih pelatihan TOEFL, tapi di SK Fungsional, tercantum bahwa aku adalah Asisten Ahli di bidang Kimia Dasar, dan untuk S2 nanti malah aku ngambil Manajemen Lingkungan gitu.
Untuk rapat kali ini, keahlian ngeles dan cablak-nya aku tidak berguna. Bahkan setelah menggunakan berbagai variasi ekpresi, mulai dari ekpresi lempeng, ekspresi memelas, ekspresi sakit hati, ekpresi mengancam, sampai ekspresi ”ayolah-Pak-saya-bisa-teler-dan-meninggal-kalo-dapat-sebanyak-ini-nih”, tetep aja...aku dapet jatah: 6 Mata Kuliah! Kimia Dasar I untuk PS Kimia, Kimia Dasar I untuk PS Biologi, Biokimia I, Biokimia untuk PS Biologi, Kimia Tanah, dan....Mekanisme Reaksi Anorganik. Temen-temen jaman kuliah, kalo ada yang baca ini...silakan ngakak sepuasnya...kalo udah puas, jangan lupa mendoakan supaya aku dapat menjalankan misi dengan sukses dengan tetap menjaga nama baik P’Sutarno dan P’Yateman. Bahkan selama 15 menit, aku sempet dipasang sebagai single fighter untuk mata kuliah itu, alias tidak ber-tim. Setelah dengan resenya memohon, meminta, menghiba, dan akhirnya memaksa dengan disertai ancaman ga jelas ke P’Rodi, P’Rodi manggut-manggut untuk mendampingi aku ngajar MRA. Oh iya, selain ke-ENAM mata kuliah tersebut, jangan lupa bahwa aku masih punya beban untuk jadi koordinator 3 praktikum, dan mengajar Chemistry (iya, Chemistry, soalnya ngajarnya disuruh pake Bahasa Inggris) di SMU 1 Banjarbaru sebanyak 2 kali seminggu. Aku sempat mencoba mengelak dengan berusaha mengingatkan pada audiens (Halah) bahwa aku masih tercatat sebagai penerima beasiswa yang akan berangkat Semester I 2008 nanti. Tapi Sunardi malah dengan polosnya mengingatkan satu fakta, bahwa toh aku berangkat paling cepet akhir Desember nanti...”Jadi kan masih sempet banget kalo ngajarnya di awal semua” katanya dengan wajah dibuat selugu mungkin. Huh. Seandainya tatapan mataku bisa membakar, dia udah jadi arang aktif gara-gara aku pelototin tuh... Wah, tapi kalo mau jujur, I’m gonna miss him. Kalo ga ada dia, siapa lagi coba temenku berantem, yang bisa dengan mulusnya membalik semua serangan dan argumen-argumen ga pentingnya aku? Mas, sukses buat S2nya disana ya!!! Cepet balik lho!
Jadi, apa saja yang jadi jatah aku untuk semester ini? Haduh. Gila. ENAM mata kuliah (yang totalnya 11 SKS!), TIGA praktikum, DUA kali seminggu ngajar di luar, gimana caranya aku bisa melewati semester ini dalam keadaan hidup-hidup???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 16 Agustus 2007

Jatah Aku Kali Ini

Hari Selasa kemaren rapat PS dengan agenda yang seluruh staf dosen berasa can’t hardly wait: pembagian dosen pengampu mata kuliah. Rapat penting yang menyangkut bagaimana pola hidup kami selama satu semester ke depan. Aku betul-betul merasa harus ikut rapat, terutama karena dibayang-bayangi beban untuk mengajar Kimia Anorganik I, karena Sunardi yang biasanya pegang mata kuliah itu bakal berangkat S2 September ini. Saking gugupnya mau ikut rapat karena udah telat (plus satu alasan lagi yang lebih menyangkut masalah hati sih...hehe...), aku malah seperti biasa did some embarassing things waktu mau berangkat ke Ruang Dosen dari lab. Pertama mau berangkat, aku melangkah dengan yakinnya masih dengan memakai jas lab (yang udah bulukan dan berbau tidak jelas). Terpaksa aku kembali, melepas jas dan menggantungkannya dengan manis. Tapi baru sekitar 15 meter pergi aku baru sadar, handphone aku ketinggalan. Bukan masalah lupanya itu yang memalukan, tapi aku berlari mengambil handphone sambil jejeritan ga jelas, ngelewatin lab biologi I yang lagi dijadiin lokasi rapat PHK-I untuk Farmasi. Belum sampai 100 langkah meninggalkan lab, aku baru sadar kalo aku ketinggalan tas jinjinganku. Hiks. Tidak kuat menanggung beban rasa malu untuk lewat lagi, aku lebih memilih muter lewat belakang lab analitik, mengetuk kaca jendela (yang bikin Rei bener-bener ketakutan) untuk dengan wajah memelas minta diambilkan. Lha, daripada kalo aku bolak-balik lagi ke lab analitik, yang berarti aku harus ngelewatin para peserta rapat di lab Biologi I itu?
Waktu rapat, aku bawaannya empet aja ngeliat Sunardi yang dengan penuh rasa bahagia menyaksikan kami saling melempar tanggung jawab untuk mengasuh mata kuliah, lengkap dengan senyum puas yang penuh rasa kemenangan. Huh. Apalagi berdasarkan kurikulum yang baru, mata kuliah pilihan yang baru itu sebagian besar adalah bidang Anorganik. Waks! P’Budi belum datang, Sunardi udah pergi. Jadi yang orang Anorganik kan tinggal aku dan P’Edi. Bahkan status Anorganik di aku pun melekat secara tidak jelas, hanya atas dasar aku dulu ngerjain penelitian tugas akhir untuk skripsi di Lab Anorganik. Tapi buktinya sekarang aku disuruh ngajar Biokimia, ngasih pelatihan TOEFL, tapi di SK Fungsional, tercantum bahwa aku adalah Asisten Ahli di bidang Kimia Dasar, dan untuk S2 nanti malah aku ngambil Manajemen Lingkungan gitu.
Untuk rapat kali ini, keahlian ngeles dan cablak-nya aku tidak berguna. Bahkan setelah menggunakan berbagai variasi ekpresi, mulai dari ekpresi lempeng, ekspresi memelas, ekspresi sakit hati, ekpresi mengancam, sampai ekspresi ”ayolah-Pak-saya-bisa-teler-dan-meninggal-kalo-dapat-sebanyak-ini-nih”, tetep aja...aku dapet jatah: 6 Mata Kuliah! Kimia Dasar I untuk PS Kimia, Kimia Dasar I untuk PS Biologi, Biokimia I, Biokimia untuk PS Biologi, Kimia Tanah, dan....Mekanisme Reaksi Anorganik. Temen-temen jaman kuliah, kalo ada yang baca ini...silakan ngakak sepuasnya...kalo udah puas, jangan lupa mendoakan supaya aku dapat menjalankan misi dengan sukses dengan tetap menjaga nama baik P’Sutarno dan P’Yateman. Bahkan selama 15 menit, aku sempet dipasang sebagai single fighter untuk mata kuliah itu, alias tidak ber-tim. Setelah dengan resenya memohon, meminta, menghiba, dan akhirnya memaksa dengan disertai ancaman ga jelas ke P’Rodi, P’Rodi manggut-manggut untuk mendampingi aku ngajar MRA. Oh iya, selain ke-ENAM mata kuliah tersebut, jangan lupa bahwa aku masih punya beban untuk jadi koordinator 3 praktikum, dan mengajar Chemistry (iya, Chemistry, soalnya ngajarnya disuruh pake Bahasa Inggris) di SMU 1 Banjarbaru sebanyak 2 kali seminggu. Aku sempat mencoba mengelak dengan berusaha mengingatkan pada audiens (Halah) bahwa aku masih tercatat sebagai penerima beasiswa yang akan berangkat Semester I 2008 nanti. Tapi Sunardi malah dengan polosnya mengingatkan satu fakta, bahwa toh aku berangkat paling cepet akhir Desember nanti...”Jadi kan masih sempet banget kalo ngajarnya di awal semua” katanya dengan wajah dibuat selugu mungkin. Huh. Seandainya tatapan mataku bisa membakar, dia udah jadi arang aktif gara-gara aku pelototin tuh... Wah, tapi kalo mau jujur, I’m gonna miss him. Kalo ga ada dia, siapa lagi coba temenku berantem, yang bisa dengan mulusnya membalik semua serangan dan argumen-argumen ga pentingnya aku? Mas, sukses buat S2nya disana ya!!! Cepet balik lho!
Jadi, apa saja yang jadi jatah aku untuk semester ini? Haduh. Gila. ENAM mata kuliah (yang totalnya 11 SKS!), TIGA praktikum, DUA kali seminggu ngajar di luar, gimana caranya aku bisa melewati semester ini dalam keadaan hidup-hidup???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar