Selasa, 14 Agustus 2007

”Joker”

Ini adalah posting pertama untuk tag baru disini, Recommended or Not. Tag itu untuk menandai posting aku yang isinya adalah pendapat aku mengenai buku yang baru aku baca, entah hasil beli ataupun pinjem. Pendapat lho ya, bukan resensi, apalagi bahasan. Resensi mah kesannya serius banget. Sebenernya dari dulu aku pengen bikin posting-posting semacam ini, karena aku sering berpengalaman buruk dalam hal memilih buku. Kayaknya sering deh aku beli buku, yang diakhiri dengan penyesalan tiada henti, diiringi rasa tertipu. Kenapa merasa tertipu? Karena ya itu… ringkasan cerita ataupun sekedar kalimat-kalimat pengantar mengenai isi buku di bagian belakang buku itu seringkali terlalu berlebihan, terlalu bersifat komersil. Yang disebutkan cuma bagian yang baik-baiknya, itupun kadang-kadang cuma ngarang. Kadang-kadang setelah selesai membaca bukunya dan membandingkannya dengan pengantar di bagian belakang, aku suka curiga, jangan-jangan yang nulis kalimat pengantar ini juga ga baca buku ini ya? Atau mungkin dia membaca buku yang salah? Atau kalimat pengantar yang dia bikin untuk buku lain tertukar? Kalaupun yang ada di bagian belakang buku itu bukan ringkasan, melainkan komentar-komentar dari sejumlah orang, baik yang masuk kategori terkenal maupun tidak, jangan terlalu dipercaya juga deh.

Demikian sekilas latar belakang tentang tag yang baru ini.

Jadi, hari Minggu barusan, aku beli buku baru, Judulnya : ”Joker : Ada Lelucon di Balik Setiap Duka”. Wah, kalau liat judulnya sih penasaran. Apalagi my tragedy in love bikin aku merasa perlu mempelajari apa sesungguhnya maksud becandaannya Tuhan di balik setiap takdir yang sudah Dia gariskan. Dan jujur saja, aku termasuk orang yang percaya, bahwa di balik setiap kejadian, setragis apapun, masih ada sisi-sisi yang bisa bikin kita senyum, walaupun mungkin senyumnya pait.

Deskripsi cerita di bagian awal lumayan, aku cukup suka sih pilihan kata-kata dan bagaimana si penulis menggambarkan suasana. Berkesan gelap, satir, tapi ga cengeng. Tapi ya itu... aku kok ga ketemu komedinya dimana ya...Aduh, apa aku yang salah yang berharap pengen mencari sesuatu yang ’lucu’, tapi helloooo.... ada kata-kata ’lelucon’ di judul buku gitu lho.... Yeah, at least sih, aku mengharapkan dalam buku ini bakal muncul sense of humor yang beda, entah dalam bentuk sinisme, sarkasme, atau apapun lah...pokoknya yang bikin kita ketawa garing gitu... Tapi kok ya ga muncul... Kalau judul bukunya Ada Lelucon di Balik Setiap Duka, aku kok jadi ga yakin, apakah aku sudah melihat di balik duka yang dimaksud dengan baik dan benar, karena aku masih ga nemu komedinya dimana. Hmm... yah, mari kita menganggap kegagalanku untuk menemukan ’sisi lelucon’ yang secara ajaib muncul di judul buku (tapi ga muncul dalam isi buku) adalah salah satu bentuk dari perbedaan selera humor aku dan penulis. Sekarang soal jalan cerita ya.... Wah, beda deh sama ringkasan yang ada di bagian belakang maupun komentar dari para selebritis (I’ve told you not to believe in them), aku sudah bisa menebak tentang inti cerita (yang seharusnya, menurut isi pengantar di belakang buku dan komentar para seleb itu, jadi surprise di akhir cerita) setelah aku baru menyelesaikan sepertiga bagian dari buku. Enggak sih, mungkin karena cerita tentang kepribadian ganda udah banyak kali ya...jadi ya itu tadi, ketebak. Kayaknya kata-kata ’akhir yang mengejutkan” tidak terlalu tepat juga jadinya, soalnya main topic bahwa si tokoh utama ternyata adalah orang yang berkepribadian ganda udah terdeteksi (kayaknya aku pake term yang salah deh), begitu tokoh Alia secara ajaib tiba-tiba ikutan nongol di radio tempat Brama bekerja. Dan ga tau akunya aja yang terlalu memperhatikan atau gimana, tapi di setiap adegan yang menyangkut tentang Alia, kayaknya ga pernah banget orang-orang memanggil atau menyebutkan nama dia.

Hmm... Yah, overall buku ini lumayanlah buat temen minum teh, tapi kayaknya kalo mau baca, mending pinjem aja daripada beli...sayang duitnya...


4 komentar:

  1. Hai Ami, thx untuk review Jokernya ya..
    Insya Allah kritikanmu bakal bikin karya berikutnya lebih baik lagi.. :)

    Cheers
    Valiant Budi
    a Joker's writer

    BalasHapus
  2. Anytime...karyanya ditunggu...lengkap dengan satu (atau dua? tiga mungkin?) eksemplar gratis yang langsung ditujukan ke alamatku...
    Dan please...kalo bisa judulnya jangan 'menipu' lagi ya...

    BalasHapus
  3. Selera memang membuat review berbeda-beda. Karena saya termasuk orang yang benar-benar terkejut membaca Joker. Jadi menurut saya, judulnya nggak menipu. Testimonial di back cover nya juga nggak bohong. Klik blog saya untuk berbagai kumpulan review buku Joker.

    +Big Fan of JOKER

    BalasHapus
  4. Kayaknya gue bener-bener telat ngomentarin buku ini. Karena emang baru tadi siang dapetin Jokernya. Itupun setelah baca buku keduanya Valiant yang judulnya Bintang-Bunting.

    Mungkin gue gak sepintar Mbak, jadinya gue bener-bener nikmatin Joker, dari awal sampai akhir. Endingnya pun bagi gue brilian.
    Dan gue rasa judul sama endorsment di belakang bukunya sama sekali gak ngaco. "Lelucon"nya dapet banget, dan memang Mba benar, mungkin gaya lelucon penulis, gue dan mbak pastilah berbeda.

    Tapi maaf banget ya mbak, kayaknya kurang bijak deh mbak kalo mempengaruhi orang lain dengan nulis: ".. tapi kayaknya kalo mau baca, mending pinjem aja daripada beli...sayang duitnya..."

    Gue sama sekali gak ngerasa rugi beli buku berkualitas ini. Secara buku pertama udah masuk nominasi ajang bergengsi Khatulistiwa Literary Award (maaf kalo salah). Kalo mbak nyesel, sini gue beli buat dikasih sama yang bener-bener ngehargain karya penulis Indonesia :)

    BalasHapus

Selasa, 14 Agustus 2007

”Joker”

Ini adalah posting pertama untuk tag baru disini, Recommended or Not. Tag itu untuk menandai posting aku yang isinya adalah pendapat aku mengenai buku yang baru aku baca, entah hasil beli ataupun pinjem. Pendapat lho ya, bukan resensi, apalagi bahasan. Resensi mah kesannya serius banget. Sebenernya dari dulu aku pengen bikin posting-posting semacam ini, karena aku sering berpengalaman buruk dalam hal memilih buku. Kayaknya sering deh aku beli buku, yang diakhiri dengan penyesalan tiada henti, diiringi rasa tertipu. Kenapa merasa tertipu? Karena ya itu… ringkasan cerita ataupun sekedar kalimat-kalimat pengantar mengenai isi buku di bagian belakang buku itu seringkali terlalu berlebihan, terlalu bersifat komersil. Yang disebutkan cuma bagian yang baik-baiknya, itupun kadang-kadang cuma ngarang. Kadang-kadang setelah selesai membaca bukunya dan membandingkannya dengan pengantar di bagian belakang, aku suka curiga, jangan-jangan yang nulis kalimat pengantar ini juga ga baca buku ini ya? Atau mungkin dia membaca buku yang salah? Atau kalimat pengantar yang dia bikin untuk buku lain tertukar? Kalaupun yang ada di bagian belakang buku itu bukan ringkasan, melainkan komentar-komentar dari sejumlah orang, baik yang masuk kategori terkenal maupun tidak, jangan terlalu dipercaya juga deh.

Demikian sekilas latar belakang tentang tag yang baru ini.

Jadi, hari Minggu barusan, aku beli buku baru, Judulnya : ”Joker : Ada Lelucon di Balik Setiap Duka”. Wah, kalau liat judulnya sih penasaran. Apalagi my tragedy in love bikin aku merasa perlu mempelajari apa sesungguhnya maksud becandaannya Tuhan di balik setiap takdir yang sudah Dia gariskan. Dan jujur saja, aku termasuk orang yang percaya, bahwa di balik setiap kejadian, setragis apapun, masih ada sisi-sisi yang bisa bikin kita senyum, walaupun mungkin senyumnya pait.

Deskripsi cerita di bagian awal lumayan, aku cukup suka sih pilihan kata-kata dan bagaimana si penulis menggambarkan suasana. Berkesan gelap, satir, tapi ga cengeng. Tapi ya itu... aku kok ga ketemu komedinya dimana ya...Aduh, apa aku yang salah yang berharap pengen mencari sesuatu yang ’lucu’, tapi helloooo.... ada kata-kata ’lelucon’ di judul buku gitu lho.... Yeah, at least sih, aku mengharapkan dalam buku ini bakal muncul sense of humor yang beda, entah dalam bentuk sinisme, sarkasme, atau apapun lah...pokoknya yang bikin kita ketawa garing gitu... Tapi kok ya ga muncul... Kalau judul bukunya Ada Lelucon di Balik Setiap Duka, aku kok jadi ga yakin, apakah aku sudah melihat di balik duka yang dimaksud dengan baik dan benar, karena aku masih ga nemu komedinya dimana. Hmm... yah, mari kita menganggap kegagalanku untuk menemukan ’sisi lelucon’ yang secara ajaib muncul di judul buku (tapi ga muncul dalam isi buku) adalah salah satu bentuk dari perbedaan selera humor aku dan penulis. Sekarang soal jalan cerita ya.... Wah, beda deh sama ringkasan yang ada di bagian belakang maupun komentar dari para selebritis (I’ve told you not to believe in them), aku sudah bisa menebak tentang inti cerita (yang seharusnya, menurut isi pengantar di belakang buku dan komentar para seleb itu, jadi surprise di akhir cerita) setelah aku baru menyelesaikan sepertiga bagian dari buku. Enggak sih, mungkin karena cerita tentang kepribadian ganda udah banyak kali ya...jadi ya itu tadi, ketebak. Kayaknya kata-kata ’akhir yang mengejutkan” tidak terlalu tepat juga jadinya, soalnya main topic bahwa si tokoh utama ternyata adalah orang yang berkepribadian ganda udah terdeteksi (kayaknya aku pake term yang salah deh), begitu tokoh Alia secara ajaib tiba-tiba ikutan nongol di radio tempat Brama bekerja. Dan ga tau akunya aja yang terlalu memperhatikan atau gimana, tapi di setiap adegan yang menyangkut tentang Alia, kayaknya ga pernah banget orang-orang memanggil atau menyebutkan nama dia.

Hmm... Yah, overall buku ini lumayanlah buat temen minum teh, tapi kayaknya kalo mau baca, mending pinjem aja daripada beli...sayang duitnya...


4 komentar:

  1. Hai Ami, thx untuk review Jokernya ya..
    Insya Allah kritikanmu bakal bikin karya berikutnya lebih baik lagi.. :)

    Cheers
    Valiant Budi
    a Joker's writer

    BalasHapus
  2. Anytime...karyanya ditunggu...lengkap dengan satu (atau dua? tiga mungkin?) eksemplar gratis yang langsung ditujukan ke alamatku...
    Dan please...kalo bisa judulnya jangan 'menipu' lagi ya...

    BalasHapus
  3. Selera memang membuat review berbeda-beda. Karena saya termasuk orang yang benar-benar terkejut membaca Joker. Jadi menurut saya, judulnya nggak menipu. Testimonial di back cover nya juga nggak bohong. Klik blog saya untuk berbagai kumpulan review buku Joker.

    +Big Fan of JOKER

    BalasHapus
  4. Kayaknya gue bener-bener telat ngomentarin buku ini. Karena emang baru tadi siang dapetin Jokernya. Itupun setelah baca buku keduanya Valiant yang judulnya Bintang-Bunting.

    Mungkin gue gak sepintar Mbak, jadinya gue bener-bener nikmatin Joker, dari awal sampai akhir. Endingnya pun bagi gue brilian.
    Dan gue rasa judul sama endorsment di belakang bukunya sama sekali gak ngaco. "Lelucon"nya dapet banget, dan memang Mba benar, mungkin gaya lelucon penulis, gue dan mbak pastilah berbeda.

    Tapi maaf banget ya mbak, kayaknya kurang bijak deh mbak kalo mempengaruhi orang lain dengan nulis: ".. tapi kayaknya kalo mau baca, mending pinjem aja daripada beli...sayang duitnya..."

    Gue sama sekali gak ngerasa rugi beli buku berkualitas ini. Secara buku pertama udah masuk nominasi ajang bergengsi Khatulistiwa Literary Award (maaf kalo salah). Kalo mbak nyesel, sini gue beli buat dikasih sama yang bener-bener ngehargain karya penulis Indonesia :)

    BalasHapus