Senin, 06 Agustus 2007

Satu Lagi Deskripsi tentang Aku

Berikut adalah salah satu cuplikan dari e-mail yang masuk di inbox-ku lewat milis kelas EAP aku dulu :

Ami, salut deh..cukup susah untuk mengcomprehend satu bacaan yang thesis statementnya macem2 (lilin, air, rini, ihsan) apalagi nulisnya ya?? Ami kapan datang sih? januari?guys, mungkin gak sih kita earn a diploma or at least extra credit dengan menunjukkan email2 edukatif Ami yang kita baca? keren banget dan informatif gitu lho...sia2 kan kalo ilmunya tidak kita dalami..

Hmm…. Sebenernya, Tessa, si penulis e-mail tersebut adalah such a sarcastic one. Percaya deh. Jadi aku juga agak ragu apakah kata-kata “salut” dari Tessa tadi betul-betul semakna dengan definisi kata yang sama dengan kata “salut” yang ada di KBBI. Tapi ya, seperti yang sebelumnya pernah aku katakan, karena narsis adalah salah satu bagian yang telah mendarah-daging bahkan menulang dalam jiwaku, aku dengan kelapangan hati menganggapnya sebagai suatu pujian. Terima kasih, Tessa. Aku jadi tersanjung.
Jadi…ada satu lagi tambahan deskriptif tentang diriku : Ga bisa fokus. Aku bisa dengan mudahnya meloncat-loncat dari suatu subjek pembicaraan ke topik diskusi yang sama sekali ga menyenggol, apalagi menyinggung tema pembicaraan sebelumnya. Ga cuma di pembicaraan kasual sehari-hari yang santai, bahkan waktu ngajar juga aku suka meloncat-loncat. Siapa lagi dosen yang dengan mudahnya membelokkan fokus pembicaraan dari struktur lemak menjadi pembahasan mengenai film Harry Potter ke-5? Atau merubah tema dari stoikiometri menjadi pembagian lahan yang tidak jelas di kampus?
Waktu ujian skripsi dulu pun, sementara dosen pembimbing dan pengujiku sedang berdebat mengenai betapa persamaan kinetika yang selama ini digunakan sesungguhnya tidak sesuai dengan fakta termodinamika dari sejumlah eksperimen, aku malah memandangi kuku jari tanganku, sambil berpikir bahwa aku harus menambahkan gunting kuku ke dalam daftar belanjaanku nanti malam. Padahal baru saja aku menjelaskan kepada para dosen penguji tentang argumenku mengapa adsorben kitosan-humat mencapai kesetimbangan adsorpsi lebih cepat dibandingkan kitosan saja.
Fabian, si psikolog di kelas EAP kami, pernah bilang bahwa salah satu perbedaan wanita dengan pria adalah kemampuan wanita untuk multi-tasking. Nah, mungkin kalo aku, selain multi-tasking, aku juga multi-thinking. Jadi saat sedang memikirkan, kira-kira untuk menyelesaikan soal yang sedang kuhadapi ini aku enaknya pake satuan ppm atau molaritas, aku bisa tiba-tiba saja berpikir, that My Enigma looks so gorgeous with his white shirt yesterday. Halah. Balik ke topik dia lagi. Susah deh....
Anyway, multi-thinkingnya aku sangat membantu kalo aku lagi terjebak dalam acara-acara formal yang membosankan. Pernah waktu lagi rapat di Fakultas, daripada mendengarkan arahan dari Dekan, aku malah memikirkan betapa penataan ruang Dekan itu sangat tidak mencerminkan bahwa Dekan kami adalah seorang wanita, karena segala sesuatu sepertinya tertimbun dalam suatu tumpukan..
So, you got another fact about me. I’m a sweet nice girl, a girl next door yang pikiran dan konsentrasinya selalu meloncat-loncat dengan kecepatan memukau….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 06 Agustus 2007

Satu Lagi Deskripsi tentang Aku

Berikut adalah salah satu cuplikan dari e-mail yang masuk di inbox-ku lewat milis kelas EAP aku dulu :

Ami, salut deh..cukup susah untuk mengcomprehend satu bacaan yang thesis statementnya macem2 (lilin, air, rini, ihsan) apalagi nulisnya ya?? Ami kapan datang sih? januari?guys, mungkin gak sih kita earn a diploma or at least extra credit dengan menunjukkan email2 edukatif Ami yang kita baca? keren banget dan informatif gitu lho...sia2 kan kalo ilmunya tidak kita dalami..

Hmm…. Sebenernya, Tessa, si penulis e-mail tersebut adalah such a sarcastic one. Percaya deh. Jadi aku juga agak ragu apakah kata-kata “salut” dari Tessa tadi betul-betul semakna dengan definisi kata yang sama dengan kata “salut” yang ada di KBBI. Tapi ya, seperti yang sebelumnya pernah aku katakan, karena narsis adalah salah satu bagian yang telah mendarah-daging bahkan menulang dalam jiwaku, aku dengan kelapangan hati menganggapnya sebagai suatu pujian. Terima kasih, Tessa. Aku jadi tersanjung.
Jadi…ada satu lagi tambahan deskriptif tentang diriku : Ga bisa fokus. Aku bisa dengan mudahnya meloncat-loncat dari suatu subjek pembicaraan ke topik diskusi yang sama sekali ga menyenggol, apalagi menyinggung tema pembicaraan sebelumnya. Ga cuma di pembicaraan kasual sehari-hari yang santai, bahkan waktu ngajar juga aku suka meloncat-loncat. Siapa lagi dosen yang dengan mudahnya membelokkan fokus pembicaraan dari struktur lemak menjadi pembahasan mengenai film Harry Potter ke-5? Atau merubah tema dari stoikiometri menjadi pembagian lahan yang tidak jelas di kampus?
Waktu ujian skripsi dulu pun, sementara dosen pembimbing dan pengujiku sedang berdebat mengenai betapa persamaan kinetika yang selama ini digunakan sesungguhnya tidak sesuai dengan fakta termodinamika dari sejumlah eksperimen, aku malah memandangi kuku jari tanganku, sambil berpikir bahwa aku harus menambahkan gunting kuku ke dalam daftar belanjaanku nanti malam. Padahal baru saja aku menjelaskan kepada para dosen penguji tentang argumenku mengapa adsorben kitosan-humat mencapai kesetimbangan adsorpsi lebih cepat dibandingkan kitosan saja.
Fabian, si psikolog di kelas EAP kami, pernah bilang bahwa salah satu perbedaan wanita dengan pria adalah kemampuan wanita untuk multi-tasking. Nah, mungkin kalo aku, selain multi-tasking, aku juga multi-thinking. Jadi saat sedang memikirkan, kira-kira untuk menyelesaikan soal yang sedang kuhadapi ini aku enaknya pake satuan ppm atau molaritas, aku bisa tiba-tiba saja berpikir, that My Enigma looks so gorgeous with his white shirt yesterday. Halah. Balik ke topik dia lagi. Susah deh....
Anyway, multi-thinkingnya aku sangat membantu kalo aku lagi terjebak dalam acara-acara formal yang membosankan. Pernah waktu lagi rapat di Fakultas, daripada mendengarkan arahan dari Dekan, aku malah memikirkan betapa penataan ruang Dekan itu sangat tidak mencerminkan bahwa Dekan kami adalah seorang wanita, karena segala sesuatu sepertinya tertimbun dalam suatu tumpukan..
So, you got another fact about me. I’m a sweet nice girl, a girl next door yang pikiran dan konsentrasinya selalu meloncat-loncat dengan kecepatan memukau….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar