Aduh, kayaknya it’s been so long ya sejak terakhir kali aku apdet blog? Well, ada kejadian langka, secara narsistik adalah bagian terintegrasi dari kepribadianku, jarang-jarang aku mengalami yang satu ini: krisis percaya diri. Iya euuyyy...aku sempet males nulis di blog karena ga pede gitu... Jadi gini ceritanya.
Kemaren aku baca blog-nya salah satu temenku waktu SMA dulu...Hmmm.... Gila aja, it is totally written in English (no wonder sih sebenernya, kan dia lulusan Bahasa Inggris), dan isi-isinya itu lhoooo....daleeeem banget. Sementara sebaliknya, apa coba komentar dia tentang isi blog-nya aku? ”Girly banget Mi!”. Hehe. Aku nyengir aja. Ya iya laahhh.... aku memang anaknya begini. Such a drama queen. Pada dasarnya aku hanyalah gadis manis yang narsis, I’m just a girl next door, jadi ya jangan kaget kalo isi blog-nya aku rada mirip dengan sinetron-sinetron cewek gitu.Well, tapi setelah membaca blog-nya dia, aku tiba-tiba saja terinspirasi untuk menulis sesuatu yang lebih bermakna, inspiratif, naratif, argumentatif, deskriptif, daaan...ya apapun deh. Pokoknya yang dalem. Yang bikin orang manggut-manggut kalo baca. Jadi aja aku merenung laamaaaaa....banget di depan komputer. Nyari ide buat nulis sesuatu yang inspiratif dan segala macam tadi. Apa tentang perdamaian dunia mungkin? Enggak ah. Takut nangis kalo inget perang. Lagian berasa ikut kontes Miss Universe aja. Aku tinggal ngomong : ”Dan hal yang paling saya inginkan di dunia ini adalah...perdamaian dunia” sambil tersenyum seleeeebar mungkin dengan ujung-ujung bibir yang naik secara maksimal, kemudian melambai dengan cara memutar pergelangan tangan sebesar 60° ke kiri dan ke kanan. Enggak. Topik tentang perdamaian dunia bisa jadi kemana-mana kalo aku yang nulis. Atau tentang bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi diri kita mungkin? Haduh. Enggak deh. Mana bisa aku menulis tentang bagaimana seharusnya orang bersikap dewasa dan segala macamnya gitu....Atau tentang manajemen keuangan? Haha. Nyindir banget. Aku ngurus koperasi PS aja cuma modal tanda tangan doang sebagai Ketua Koperasi. Kalo ditanya saldo aku cuma bisa cengengesan. Rekeningnya ada di BRI atau Bukopin aja aku lupa. Lho...itu kan urusannya Bendahara...Ketua kayak aku kan cukup menandatangani form persetujuan peminjaman doang!!! Dua jam kemudian, bukannya dapat ide apapun sebagai bahan tulisan di blog yang bisa membuat orang terkagum-kagum atas jalan pikiranku yang sangat filosofis, I ended up checking people’s profile in Friendster... Hahaha....sia-sia aja aku berusaha membohongi diriku sendiri, toh faktanya tetep aja aku ga bisa serius lebih dari sejam.
Ngerasa mentok karena ga punya ide, mau nulis apa yang bakal jadi masterpiece, ya itu tadi. Aku males nulis. Tapi tetep aja, aku ga tahan lama-lama ga cerita. Jadilah aku mulai menulis lagi. Dan, aku lalu memutuskan, terserah deh orang mau komentar blog-ku dangkal, girly, jayus, garing, atau apapun. I’m just telling my stories to the world in my own language. Seperti yang Natasha Bedingfield bilang: “No one else can speak the words of your lips”. Aku bakalan bego banget kalo berpura-pura menjadi orang lain, termasuk menuliskan dan mengungkapkan sesuatu dengan gaya yang bukan-gue-banget…
Aaaanyway...setelah melakukan analisis, aku semakin nyadar, bahwa jalan pikiran, dan juga bagaimana cara kita mengungkapkan sesuatu sangat dipengaruhi oleh buku-buku apa yang kita baca. Teman yang aku sebut-sebut di awal tadi, bacaannya memang buku-buku self-empowering, self management gitu. So...no wonder deh, bahasanya sangat psikologis aplikatif begitu. Aku jadi mulai membanding-bandingkan bacaan-bacaan temen2ku dengan gaya bahasanya mereka. Ita mungkin yang paling mirip caranya bercerita dengan diriku. Kami bisa bikin sinetron yang mengharu-biru memerah-darah saking hiperbolisnya. Kalau Kamil, dia romantis abis. Blog-nya dia isinya kan puisi semua, terkecuali salah satu posting tentang rencana 7 Julinya. Well, wajar deh, buku-buku yang dia baca memang model-model Ayat-ayat Cinta, dan kumpulan cerpen gitu. Nanik, walaupun sekarang jarang ngisi blog, memang rada mirip Dewi Lestari kalo mengungkapkan isi hati. Hmmm.... Jadi, karena bacaanku adalah novel-novel chicklit begitu, ya no surprise deh kalo memang membaca blog-ku serasa mendengar obrolan cewek dari kamar sebelah... Soooo…here I am…telling my stories about me, my life and my world in my words. What’s wrong with that? Nothing. Because I love to be my self, for I’m best for being that…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 06 Agustus 2007
Krisis Percaya Diri yang Sempat Menghalang
Aduh, kayaknya it’s been so long ya sejak terakhir kali aku apdet blog? Well, ada kejadian langka, secara narsistik adalah bagian terintegrasi dari kepribadianku, jarang-jarang aku mengalami yang satu ini: krisis percaya diri. Iya euuyyy...aku sempet males nulis di blog karena ga pede gitu... Jadi gini ceritanya.
Kemaren aku baca blog-nya salah satu temenku waktu SMA dulu...Hmmm.... Gila aja, it is totally written in English (no wonder sih sebenernya, kan dia lulusan Bahasa Inggris), dan isi-isinya itu lhoooo....daleeeem banget. Sementara sebaliknya, apa coba komentar dia tentang isi blog-nya aku? ”Girly banget Mi!”. Hehe. Aku nyengir aja. Ya iya laahhh.... aku memang anaknya begini. Such a drama queen. Pada dasarnya aku hanyalah gadis manis yang narsis, I’m just a girl next door, jadi ya jangan kaget kalo isi blog-nya aku rada mirip dengan sinetron-sinetron cewek gitu.Well, tapi setelah membaca blog-nya dia, aku tiba-tiba saja terinspirasi untuk menulis sesuatu yang lebih bermakna, inspiratif, naratif, argumentatif, deskriptif, daaan...ya apapun deh. Pokoknya yang dalem. Yang bikin orang manggut-manggut kalo baca. Jadi aja aku merenung laamaaaaa....banget di depan komputer. Nyari ide buat nulis sesuatu yang inspiratif dan segala macam tadi. Apa tentang perdamaian dunia mungkin? Enggak ah. Takut nangis kalo inget perang. Lagian berasa ikut kontes Miss Universe aja. Aku tinggal ngomong : ”Dan hal yang paling saya inginkan di dunia ini adalah...perdamaian dunia” sambil tersenyum seleeeebar mungkin dengan ujung-ujung bibir yang naik secara maksimal, kemudian melambai dengan cara memutar pergelangan tangan sebesar 60° ke kiri dan ke kanan. Enggak. Topik tentang perdamaian dunia bisa jadi kemana-mana kalo aku yang nulis. Atau tentang bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi diri kita mungkin? Haduh. Enggak deh. Mana bisa aku menulis tentang bagaimana seharusnya orang bersikap dewasa dan segala macamnya gitu....Atau tentang manajemen keuangan? Haha. Nyindir banget. Aku ngurus koperasi PS aja cuma modal tanda tangan doang sebagai Ketua Koperasi. Kalo ditanya saldo aku cuma bisa cengengesan. Rekeningnya ada di BRI atau Bukopin aja aku lupa. Lho...itu kan urusannya Bendahara...Ketua kayak aku kan cukup menandatangani form persetujuan peminjaman doang!!! Dua jam kemudian, bukannya dapat ide apapun sebagai bahan tulisan di blog yang bisa membuat orang terkagum-kagum atas jalan pikiranku yang sangat filosofis, I ended up checking people’s profile in Friendster... Hahaha....sia-sia aja aku berusaha membohongi diriku sendiri, toh faktanya tetep aja aku ga bisa serius lebih dari sejam.
Ngerasa mentok karena ga punya ide, mau nulis apa yang bakal jadi masterpiece, ya itu tadi. Aku males nulis. Tapi tetep aja, aku ga tahan lama-lama ga cerita. Jadilah aku mulai menulis lagi. Dan, aku lalu memutuskan, terserah deh orang mau komentar blog-ku dangkal, girly, jayus, garing, atau apapun. I’m just telling my stories to the world in my own language. Seperti yang Natasha Bedingfield bilang: “No one else can speak the words of your lips”. Aku bakalan bego banget kalo berpura-pura menjadi orang lain, termasuk menuliskan dan mengungkapkan sesuatu dengan gaya yang bukan-gue-banget…
Aaaanyway...setelah melakukan analisis, aku semakin nyadar, bahwa jalan pikiran, dan juga bagaimana cara kita mengungkapkan sesuatu sangat dipengaruhi oleh buku-buku apa yang kita baca. Teman yang aku sebut-sebut di awal tadi, bacaannya memang buku-buku self-empowering, self management gitu. So...no wonder deh, bahasanya sangat psikologis aplikatif begitu. Aku jadi mulai membanding-bandingkan bacaan-bacaan temen2ku dengan gaya bahasanya mereka. Ita mungkin yang paling mirip caranya bercerita dengan diriku. Kami bisa bikin sinetron yang mengharu-biru memerah-darah saking hiperbolisnya. Kalau Kamil, dia romantis abis. Blog-nya dia isinya kan puisi semua, terkecuali salah satu posting tentang rencana 7 Julinya. Well, wajar deh, buku-buku yang dia baca memang model-model Ayat-ayat Cinta, dan kumpulan cerpen gitu. Nanik, walaupun sekarang jarang ngisi blog, memang rada mirip Dewi Lestari kalo mengungkapkan isi hati. Hmmm.... Jadi, karena bacaanku adalah novel-novel chicklit begitu, ya no surprise deh kalo memang membaca blog-ku serasa mendengar obrolan cewek dari kamar sebelah... Soooo…here I am…telling my stories about me, my life and my world in my words. What’s wrong with that? Nothing. Because I love to be my self, for I’m best for being that…
Kemaren aku baca blog-nya salah satu temenku waktu SMA dulu...Hmmm.... Gila aja, it is totally written in English (no wonder sih sebenernya, kan dia lulusan Bahasa Inggris), dan isi-isinya itu lhoooo....daleeeem banget. Sementara sebaliknya, apa coba komentar dia tentang isi blog-nya aku? ”Girly banget Mi!”. Hehe. Aku nyengir aja. Ya iya laahhh.... aku memang anaknya begini. Such a drama queen. Pada dasarnya aku hanyalah gadis manis yang narsis, I’m just a girl next door, jadi ya jangan kaget kalo isi blog-nya aku rada mirip dengan sinetron-sinetron cewek gitu.Well, tapi setelah membaca blog-nya dia, aku tiba-tiba saja terinspirasi untuk menulis sesuatu yang lebih bermakna, inspiratif, naratif, argumentatif, deskriptif, daaan...ya apapun deh. Pokoknya yang dalem. Yang bikin orang manggut-manggut kalo baca. Jadi aja aku merenung laamaaaaa....banget di depan komputer. Nyari ide buat nulis sesuatu yang inspiratif dan segala macam tadi. Apa tentang perdamaian dunia mungkin? Enggak ah. Takut nangis kalo inget perang. Lagian berasa ikut kontes Miss Universe aja. Aku tinggal ngomong : ”Dan hal yang paling saya inginkan di dunia ini adalah...perdamaian dunia” sambil tersenyum seleeeebar mungkin dengan ujung-ujung bibir yang naik secara maksimal, kemudian melambai dengan cara memutar pergelangan tangan sebesar 60° ke kiri dan ke kanan. Enggak. Topik tentang perdamaian dunia bisa jadi kemana-mana kalo aku yang nulis. Atau tentang bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi diri kita mungkin? Haduh. Enggak deh. Mana bisa aku menulis tentang bagaimana seharusnya orang bersikap dewasa dan segala macamnya gitu....Atau tentang manajemen keuangan? Haha. Nyindir banget. Aku ngurus koperasi PS aja cuma modal tanda tangan doang sebagai Ketua Koperasi. Kalo ditanya saldo aku cuma bisa cengengesan. Rekeningnya ada di BRI atau Bukopin aja aku lupa. Lho...itu kan urusannya Bendahara...Ketua kayak aku kan cukup menandatangani form persetujuan peminjaman doang!!! Dua jam kemudian, bukannya dapat ide apapun sebagai bahan tulisan di blog yang bisa membuat orang terkagum-kagum atas jalan pikiranku yang sangat filosofis, I ended up checking people’s profile in Friendster... Hahaha....sia-sia aja aku berusaha membohongi diriku sendiri, toh faktanya tetep aja aku ga bisa serius lebih dari sejam.
Ngerasa mentok karena ga punya ide, mau nulis apa yang bakal jadi masterpiece, ya itu tadi. Aku males nulis. Tapi tetep aja, aku ga tahan lama-lama ga cerita. Jadilah aku mulai menulis lagi. Dan, aku lalu memutuskan, terserah deh orang mau komentar blog-ku dangkal, girly, jayus, garing, atau apapun. I’m just telling my stories to the world in my own language. Seperti yang Natasha Bedingfield bilang: “No one else can speak the words of your lips”. Aku bakalan bego banget kalo berpura-pura menjadi orang lain, termasuk menuliskan dan mengungkapkan sesuatu dengan gaya yang bukan-gue-banget…
Aaaanyway...setelah melakukan analisis, aku semakin nyadar, bahwa jalan pikiran, dan juga bagaimana cara kita mengungkapkan sesuatu sangat dipengaruhi oleh buku-buku apa yang kita baca. Teman yang aku sebut-sebut di awal tadi, bacaannya memang buku-buku self-empowering, self management gitu. So...no wonder deh, bahasanya sangat psikologis aplikatif begitu. Aku jadi mulai membanding-bandingkan bacaan-bacaan temen2ku dengan gaya bahasanya mereka. Ita mungkin yang paling mirip caranya bercerita dengan diriku. Kami bisa bikin sinetron yang mengharu-biru memerah-darah saking hiperbolisnya. Kalau Kamil, dia romantis abis. Blog-nya dia isinya kan puisi semua, terkecuali salah satu posting tentang rencana 7 Julinya. Well, wajar deh, buku-buku yang dia baca memang model-model Ayat-ayat Cinta, dan kumpulan cerpen gitu. Nanik, walaupun sekarang jarang ngisi blog, memang rada mirip Dewi Lestari kalo mengungkapkan isi hati. Hmmm.... Jadi, karena bacaanku adalah novel-novel chicklit begitu, ya no surprise deh kalo memang membaca blog-ku serasa mendengar obrolan cewek dari kamar sebelah... Soooo…here I am…telling my stories about me, my life and my world in my words. What’s wrong with that? Nothing. Because I love to be my self, for I’m best for being that…
2 komentar:
isi blognya bagus koq, lucu n cerdas, apalagi yg tentang ihsan show,
BalasHapus
hehe...
baru putus cinta ya? hhmm,...
gpp mi, kamu kan cantiek, pinter,
berpendidikan tinggi, dari keluarga baik2, pasti banyak cowo2 tampan di luar sana yg ngantri pengen jadi pacar kamu, ceila
hehe...sukses buat karirnya :-)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
isi blognya bagus koq, lucu n cerdas, apalagi yg tentang ihsan show,
BalasHapushehe...
baru putus cinta ya? hhmm,...
gpp mi, kamu kan cantiek, pinter,
berpendidikan tinggi, dari keluarga baik2, pasti banyak cowo2 tampan di luar sana yg ngantri pengen jadi pacar kamu, ceila
hehe...sukses buat karirnya :-)
Thank's Min. For reading, giving support, and giving compliment. Iya, secara gua cewek baik-baik, gua pantes dong dapet cowok baik-baik. Christian Sugiono, mungkin? Hahaha....
BalasHapusGood luck to you too....