Akhirnya aku memutuskan untuk berbagi rahasia dengan Sura, salah satu temen seperjuangan aku dalam meraih gelar sarjana sains dulu, dan sekarang sama-sama seperjuangan menjadi abdi negara yang membaktikan diri di dunia pendidikan. Aku memutuskan untuk mengirimkan foto dari My Enigma ke dia, untuk tahu pendapatnya. Usaha untuk memperoleh fotonya aja udah setengah mati, belum lagi usaha untuk mengirimkan foto itu sebagai attachment. Aku bela-belain nongkrong di kampus sampai sore, bukan karena lagi berdedikasi tinggi, tapi untuk mengirim e-mail dengan tenang tanpa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan :”Hayo...foto siapa tuh ya dikirim-kirim segala...”. Sambil mengetik e-mail dengan kecepatan menyamai agen FBI, aku celingukan ke kiri kanan, memastikan tidak ada seorang pun yang tahu apa isi dari e-mail yang lagi aku kirim. Waktu dari jauh terdengar suara P’Taufiq yang lagi mengobrol dengan asyiknya sama P’Cahyo (KaPS Fisika), aku langsung deg-degan, dan mulai berkeringat dingin, secara kayaknya proses meng-attach-nya kok ya berjalan dengan so slowly but not sure gitu...kayak lagi ngeledek gua aja...Waktu akhirnya terkirim...gua legaaaa banget. Bukan lega karena bisa berbagi rahasia, tapi lebih karena berhasil melangsungkan misi rahasia tanpa seorang pun yang tahu. Keren. Ada yang tau gimana cara jadi agennya Badan Intelijen Nasional? Atau FBI mungkin? Sekitar seminggu (atau sepuluh hari? Lupa. Lama aja pokoknya), baru ada tanggapan dari Sura. ”Kalau aku bilang sih Mi....selera Ami banget, tapi not my type”. Wah, kalo termasuk sebagai tipe cowok yang disukai Sura, aku yang kaget. Bukannya cemburu sih, tapi bagi Sura, cowok yang cakep itu adalah...Simba. Iya, Simba yang di Lion King itu. Kalo menurut Sura, seandainya dia manusia dan bukannya singa, pasti cakep banget.
Terlepas dari selera Sura yang agak meragukan menyangkut cowok dan singa, seleraku sendiri dalam mengklaim mana cowok yang berkategori cakep seringkali jadi bahan perdebatan antara aku dan teman-temanku. Topik mengenai tipe cowok cakep versi aku dulu udah pernah aku tulis di blog aku yang di Friendster, tapi karena ibu dosen yang satu ini memang gaptek banget, mohon maaf kalo aku belum (belum, bukan enggak) bikin link ke posting tersebut. Nggak tau kenapa, menurut temen-temen aku, selera aku itu sangat berbeda dengan selera umat yang beriman. Bahkan Emilda pun pernah mengeluhkan, betapa dia tidak bisa mengerti tentang makna ’cakep’ kalo itu udah terlontar dari aku. Hmm...sekalian deh aku bikin pengakuan. Sura, Emil, Ratih, Retno (dan Yesi, kalo dia tiba-tiba secara ajaib bisa ngutek-ngutek internet), sesungguhnya dari sekian cowok di masa lalu yang pernah aku bilang cakep, ada satu nama lagi yang tidak pernah berani aku akui di hadapan kalian...siapakah dia? Biarlah tetap menjadi misteri...sampai bebek bisa parasailing dan diving juga, aku ga bakalan mau ngaku!!!
Tapi yang namaya selera kan memang ga bisa dipaksakan ya....kalo memang aku bela-belain bergabung dengan para anak di bawah umur untuk berhisteris ria melihat seorang penyanyi yang usianya 9 tahun di bawahku (iya, siapa lagi kalo bukan Ihsan), terus kenapa... Hahaha...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 16 Agustus 2007
Selera Ami Banget...
Akhirnya aku memutuskan untuk berbagi rahasia dengan Sura, salah satu temen seperjuangan aku dalam meraih gelar sarjana sains dulu, dan sekarang sama-sama seperjuangan menjadi abdi negara yang membaktikan diri di dunia pendidikan. Aku memutuskan untuk mengirimkan foto dari My Enigma ke dia, untuk tahu pendapatnya. Usaha untuk memperoleh fotonya aja udah setengah mati, belum lagi usaha untuk mengirimkan foto itu sebagai attachment. Aku bela-belain nongkrong di kampus sampai sore, bukan karena lagi berdedikasi tinggi, tapi untuk mengirim e-mail dengan tenang tanpa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan :”Hayo...foto siapa tuh ya dikirim-kirim segala...”. Sambil mengetik e-mail dengan kecepatan menyamai agen FBI, aku celingukan ke kiri kanan, memastikan tidak ada seorang pun yang tahu apa isi dari e-mail yang lagi aku kirim. Waktu dari jauh terdengar suara P’Taufiq yang lagi mengobrol dengan asyiknya sama P’Cahyo (KaPS Fisika), aku langsung deg-degan, dan mulai berkeringat dingin, secara kayaknya proses meng-attach-nya kok ya berjalan dengan so slowly but not sure gitu...kayak lagi ngeledek gua aja...Waktu akhirnya terkirim...gua legaaaa banget. Bukan lega karena bisa berbagi rahasia, tapi lebih karena berhasil melangsungkan misi rahasia tanpa seorang pun yang tahu. Keren. Ada yang tau gimana cara jadi agennya Badan Intelijen Nasional? Atau FBI mungkin? Sekitar seminggu (atau sepuluh hari? Lupa. Lama aja pokoknya), baru ada tanggapan dari Sura. ”Kalau aku bilang sih Mi....selera Ami banget, tapi not my type”. Wah, kalo termasuk sebagai tipe cowok yang disukai Sura, aku yang kaget. Bukannya cemburu sih, tapi bagi Sura, cowok yang cakep itu adalah...Simba. Iya, Simba yang di Lion King itu. Kalo menurut Sura, seandainya dia manusia dan bukannya singa, pasti cakep banget.
Terlepas dari selera Sura yang agak meragukan menyangkut cowok dan singa, seleraku sendiri dalam mengklaim mana cowok yang berkategori cakep seringkali jadi bahan perdebatan antara aku dan teman-temanku. Topik mengenai tipe cowok cakep versi aku dulu udah pernah aku tulis di blog aku yang di Friendster, tapi karena ibu dosen yang satu ini memang gaptek banget, mohon maaf kalo aku belum (belum, bukan enggak) bikin link ke posting tersebut. Nggak tau kenapa, menurut temen-temen aku, selera aku itu sangat berbeda dengan selera umat yang beriman. Bahkan Emilda pun pernah mengeluhkan, betapa dia tidak bisa mengerti tentang makna ’cakep’ kalo itu udah terlontar dari aku. Hmm...sekalian deh aku bikin pengakuan. Sura, Emil, Ratih, Retno (dan Yesi, kalo dia tiba-tiba secara ajaib bisa ngutek-ngutek internet), sesungguhnya dari sekian cowok di masa lalu yang pernah aku bilang cakep, ada satu nama lagi yang tidak pernah berani aku akui di hadapan kalian...siapakah dia? Biarlah tetap menjadi misteri...sampai bebek bisa parasailing dan diving juga, aku ga bakalan mau ngaku!!!
Tapi yang namaya selera kan memang ga bisa dipaksakan ya....kalo memang aku bela-belain bergabung dengan para anak di bawah umur untuk berhisteris ria melihat seorang penyanyi yang usianya 9 tahun di bawahku (iya, siapa lagi kalo bukan Ihsan), terus kenapa... Hahaha...
Terlepas dari selera Sura yang agak meragukan menyangkut cowok dan singa, seleraku sendiri dalam mengklaim mana cowok yang berkategori cakep seringkali jadi bahan perdebatan antara aku dan teman-temanku. Topik mengenai tipe cowok cakep versi aku dulu udah pernah aku tulis di blog aku yang di Friendster, tapi karena ibu dosen yang satu ini memang gaptek banget, mohon maaf kalo aku belum (belum, bukan enggak) bikin link ke posting tersebut. Nggak tau kenapa, menurut temen-temen aku, selera aku itu sangat berbeda dengan selera umat yang beriman. Bahkan Emilda pun pernah mengeluhkan, betapa dia tidak bisa mengerti tentang makna ’cakep’ kalo itu udah terlontar dari aku. Hmm...sekalian deh aku bikin pengakuan. Sura, Emil, Ratih, Retno (dan Yesi, kalo dia tiba-tiba secara ajaib bisa ngutek-ngutek internet), sesungguhnya dari sekian cowok di masa lalu yang pernah aku bilang cakep, ada satu nama lagi yang tidak pernah berani aku akui di hadapan kalian...siapakah dia? Biarlah tetap menjadi misteri...sampai bebek bisa parasailing dan diving juga, aku ga bakalan mau ngaku!!!
Tapi yang namaya selera kan memang ga bisa dipaksakan ya....kalo memang aku bela-belain bergabung dengan para anak di bawah umur untuk berhisteris ria melihat seorang penyanyi yang usianya 9 tahun di bawahku (iya, siapa lagi kalo bukan Ihsan), terus kenapa... Hahaha...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar